Sabtu, 20 Agustus 2011

Kaifiyat Shalat Tarawih

بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه أما بعد

Telah sampai kepadaku tentang para imam masjid -semoga Allah memberikan taufiq kepada mereka- pada malam-malam ramadhan mereka shalat tarawih dengan 4 rakaat sekali salam kemudian 4 rakaat lagi sekali salam, dan telah sampai juga kepadaku tentang sebagian mereka (para imam masjid) ada yang shalat dengan 8 rakaat sekali salam, dan mereka berkeyakinan dengan hal itu karena ada penjelasan dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anha ketika beliau berkata dalam hadits shahih:
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam shalat 4 rakaat dan jangan engkau tanyakan betapa bagusnya dan lama shalatnya itu, lalu beliau shalat lagi 4 rakaat dan jangan engkau tanyakan betapa bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat 3 rakaat.”[1] 

Pemahaman ini menyelisihi kebenaran dan menyelisihi sunnah, dan adapun penjelasan yang benar adalah bahwa hendaklah ia shalat 4 rakaat dan bersalam tiap-tiap 2 rakaat. 

Adapun yang dimaksudkan dengan sifatnya yang bagus dan panjangnya karena seluruhnya dilakukan dengan 1 salam sebagaimana yang diriwayatkan dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anha dalam shahihain (Kitab Bukhari dan Muslim), ia (Aisyah) berkata:
“Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam shalat malam 11 rakaat beliau bersalam setiap 2 rakaat dan berwitir dengan 1 rakaat”.[2] 

Maka hadits-hadits ini saling menafsirkan satu dengan yang lainnya, Maka TIDAK BOLEH menafsirkan sesuatu yang masih global dari sebuah hadits tanpa penjelasan tentangnya (yang lebih rinci-red). 

Dan lagi menunjukkan kepada kita hadits dalam shahihain yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radliyallaahu ‘anhuma, ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda:
“Shalat malam itu dua rakaat – dua rakaat, maka jika kalian takut tertidur hingga waktu subuh maka shalatlah 1 rakaat sebagai witir (penutup) bagi kalian terhadap shalat kalian.” 

Ini adalah penjelas dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang bermakna perintah, yakni maknanya hendaklah kalian shalat 2 rakaat 2 rakaat.

Dan disyariatkan bagi setiap mukmin laki dan perempuan dalam shalat malamnya mencukupkan dengan apa yang telah dijelaskan oleh sunnah dan meninggalkan apa yang menyelisihinya (tidak ada dalilnya dari sunnah). Maka jelaslah bahwa dengan salam setiap 2 rakaat terdapat kemudahan dan keringan bagi jamaah dan menghilangkan kesusahan mereka untuk mengikuti sunnah.

Akan tetapi jika seseorang menginginkan melakukan 3 rakaat yang seluruhnya dengan sekali dan sekali duduk tasyahud, atau 5 rakaat dengan 1 kali salam maka tidak mengapa, karena telah shahih dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau pernah melakukan demikian pada sekali waktu. Dan seperti inilah jika seseorang berwitir 7 rakaat dengan 1 kali salam maka tidak mengapa, dan jika berwitir 7 rakaat dan duduk pada rakaat ke-6 sebagai tasyahud awal kemudian ia bangkit untuk rakaat 7 maka tidak mengapa pula, karena telah shahih dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau melakukan seperti ini dan seperti ini (maksudnya sebagaimana dicontohkan tadi). dan jika seorang ingin berwitir 9 rakaat dengan duduk pada rakaat ke-8 sebagai tasyahud awal kemudian ia bangkit ke rakaat ke-9 (Rakaat Terakhirnya) maka ini tidak mengapa pula karena Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan seperti itu juga.

Akan tetapi yang lebih baik dan lebih sempurna adalah bahwa ia bersalam pada tiap-tiap 2 rakaat sebagaimana yang telah disebutkan tadi, dan TIDAK BOLEH ia berwitir seperti shalat MAGHRIB yakni dengan duduk pada rakaat ke-2 karena tasyahud itu menjadi tasyahud awal kemudian ia bangkit ke rakaat yang ke-3, karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam melarang bahwa seseorang menyamakan antara shalat witir dengan Maghrib.

Dan karena dorongan kewajiban untuk saling menasehati dan menjelaskan sunnah serta saling berwasiat dengan kebenaran dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan itu harus terus dilakukan.  Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada nabi Muhammad shallallaahu ‘alahi wasallam, kepada keluarganya juga para sahabatnya.


Syeikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz
Mufti Umum kerajaan Saudi Arabiah dan Ketua Dewan Ulama dan Ketua Majelis Pembahasan Ilmiah dan Fatwa


[1] Hadits Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya Kitab al-Jumuah no. 1147, Muslim dalam Shahihnya kitab Shalatul Musafirin no. 1219
[2] Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, kitab Baqii Musnad al-Anshar no. 24791

Sumber: http://www.al-sunna.net/articles/file.php?id=984
Diterjemahkan secara bebas tanpa mengurangi atau merubah makna,
Abu Aqil di Langsa
Teks Asli
حول كيفية صلاة التراويح
بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه أما
بعد :
فقد بلغني أن بعض أئمة المساجد وفقهم الله في هذه الليالي يصلون في التراويح أربعا جميعا بسلام واحد ثم أربعا جميعا بسلام واحد وبلغني أن بعضهم يصلي الثمان جميعا بسلام واحد . ويعتقدون أن ذلك . هو مراد عائشة رضي الله عنها حين قالت في الحديث الصحيح : ((كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي أربعا فلا تسأل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي أربعا فلا تسأل عن حسنهن وطولهن ثم يصلي ثلاثا)) [1] الحديث . وهذا الفهم خلاف الصواب وخلاف السنة ، والصواب أن مرادها أنه يصلي أربعا يسلم من كل ثنتين وإنما أرادت بذلك وصفهن بالحسن والطول لا أنهن بسلام واحد والدليل على ذلك ما ثبت عنها في الصحيحين رضي الله عنها قالت : ((كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي من الليل عشر ركعات يسلم من كل ركعتين ثم يوتر بواحدة)) [2] وأحاديثها يفسر بعضها بعضا . ولا يجوز أن يفسر ما أجمل من حديثها بغير ما فسر منه ، ويدل على ذلك أيضا ما ثبت في الصحيحين من حديث ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((صلاة الليل مثنى مثنى فإذا خشي أحدكم الصبح صلى ركعة واحدة توتر له ما قد صلى)) فهذا الخبر من النبي صلى الله عليه وسلم معناه الأمر ، والمعنى صلوا بالليل اثنتين اثنتين . فالمشروع للمؤمن والمؤمنة في صلاة الليل التقيد بما أوضحته السنة والحذر مما يخالف ذلك ، ولا يخفى ما في السلام من كل اثنتين من التيسير والتسهيل على الجماعة وعدم المشقة عليهم مع موافقة السنة . لكن لو أراد الرجل أو المرأة الإتيان بثلاث جميعا بسلام واحد وجلوس واحد أو خمس جميعا بسلام واحد فلا بأس بذلك لأنه قد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه كان يفعل ذلك في بعض الأحيان ، وهكذا لو أوتر بسبع جميعا بسلام واحد فلا بأس وإن أوتر بسبع وجلس في السادسة وأتى بالتشهد الأول ثم قام إلى السابعة فلا بأس لأنه قد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه فعل هذا وهذا . وهكذا لو أوتر بتسع جميعا وجلس في الثامنة وأتى بالتشهد الأول ثم قام إلى التاسعة فلا بأس لأن النبي صلى الله عليه وسلم فعل ذلك . ولكن الأفضل والأكمل أن يسلم من كل ثنتين كما تقدم ، ولا يجوز أن يوتر بثلاث كالمغرب حيث يجلس في الثانية وإن تشهد التشهد الأول ثم يقوم إلى الثالثة ؛ لأن الرسول صلى الله عليه وسلم نهى أن يشبه الوتر بالمغرب ، ولوجوب النصيحة وبيان السنة والتواصي بالحق والتعاون على البر والتقوى جرى تحريره ، وصلى الله وسلم على نبينا محمد وآله وصحبه .
عبد العزيز بن عبد الله بن باز
مفتي عام المملكة العربية السعودية ورئيس هيئة كبار العلماء وإدارة البحوث العلمية والإفتاء .
[1] رواه البخاري في ( الجمعة ) رقم ( 1147 ) ، ومسلم في ( صلاة المسافرين ) برقم ( 1219 ) ، والإمام أحمد في ( باقي مسند الأنصار ) برقم ( 23307 ).
[2] رواه الإمام أحمد في ( باقي مسند الأنصار ) برقم ( 24791 ) ، ومسلم في ( صلاة المسافرين وقصرها ) برقم ( 1211 ) ، وأبو داود في ( الصلاة ) برقم ( 1334 ).


Sumber: http://alatsar.wordpress.com

Kebocoran Anggaran Negara Bisa Mencapai Rp 411 Triliun per Tahun







Memprihatinkan memang. Anggaran negara terus bocor, menguap akibat korupsi di Indonesia yang makin merajalela. Proses Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa , misalnya yang paling parah dalam kebocoran mencapai 10 hingga 50 persen dari total anggaran.

"Belum sehatnya proses pengadaan selama ini menyebabkan keuangan negara mengalami kebocoran sangat tinggi, antara 10 hingga 50 persen," ungkap Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa.


Pemerintah Agus Rahardjo usai membuka Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa yang diadakan Ikatan Ahli Pengadaan Indoensia (IAPI) Sumut di Medan, Kamis (27/1).

Agus mengungkapkan 40 persen APBN selama ini dimanfaatkan untuk belanja langsung melalui proses pengadaan barang dan jasa. "Jadi, hitung saja berapa kerugian negara," katanya.

Dalam RAPBN 2011 disebutkan total pendapatan negara tahun ini sebesar Rp 1.086, 3 triliun. Untuk belanja pemerintah pusat seperti anggaran kementerian/lembaga dan non kementerian/lembaga sebesar Rp 823,6 triliun.

Bila menurut Agus, dari belanja pemerintah ini sebanyak 10-50 persennya bocor dan tak jelas, maka besaran itu mencapai Rp 82,3 triliun sampai Rp 411 triliun per tahun, o end...

Sumber: www.beritabatavia.com

Hari Ini (20/08/2001)Tol Semarang – Ungaran Dibuka



Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo memastikan bahwa hari ini, Sabtu (20/8) jalan tol Semarang – Solo seksi 1 (Semarang – Ungaran) mulai dibuka untuk umum. Hal ini sebagai langkah awal untuk mengenalkan jalan ini kepada masyarakat sekaligus untuk diujicoba.

“Saya pastikan penggalan pertama jalan tol Semarang -Solo mulai dibuka tanggal 20 Agustus atau H – 10 lebaran ini,” ungkap Gubernur usai rapat anggaran dengan DPRD Jawa Tengah kemarin.

Pengoperasionalan jalan tol ini, kata Gubernur, diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi di jalur Semarang sampai Ungaran. Kepadatan arus lalulintas di jalur utama ke Yogyakarta dan Surakarta ini sudah sangat tinggi, apalagi saat arus mudik dan balik lebaran.

“Untuk ujicoba pada masa lebaran kali ini pengguna jalan tol Semarang – Ungaran tidak dipungut beaya, alias gratis,” jelas Gubernur.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan, pengoperasionalan jalan tol ini untuk sementara hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil dengan bobot maksimal seperempat ton. Pasalnya rute penggalan pertama tol Semarang – Solo  ini masih pendek dan pintu keluar tol (interchange) di Ungaran belum betul betul siap.



Uji Coba Tol Semarang – Solo Dipastikan H-10


Setelah berkali kali mengalami penundaan, uji coba jalan tol Semarang – Solo seksi 1 (Semarang – Ungaran) dipastikan dilaksanakan mulai H-10 lebaran. Kepastian ini diperoleh setelah Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum  Djoko Murjanto memberikan persetujuan.




Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Danang Atmojo mengatakan hal itu setelah mendampingi Dirjen Bina Marga melakukan pengecekan langsung kondisi  jalan tol Semarang-Ungaran.
“Pak Dirjen sudah mengecek kondisi lapangan dan memberikan persetujuan uji coba operasional jalan tol Semarang-Ungaran pada H-10 Lebaran,” katanya, Kamis (11/8).
Uji coba operasional jalan bebas hambatan sepanjang kurang lebih 11 Km tersebut lanjut Danang, dilakukan sampai H+7 Lebaran 2011.

Selama masa uji coba jalan tol Semarang-Ungaran tak dilakukan pungutan retribusi kepada pengendara kendaraan. “Gratis tak ada pungutan retribusi,” tandasnya.

Hanya saja, sambung Danang, tak semua kendaraan bisa menggunakan fasilitas jalan tol itu karena untuk sementara diperuntukan bagi kendaraan kecil atau pribadi. Sedang kendaraan besar, misalnya truk, bus dan trailer dilarang lewat.

Pembatasan kendaraan ini, untuk menghindari terjadinya kemacetan arus lalulintas di pintu ke luar jalan tol di daerah Ungaran yang jalannya masih sempit.

“Nanti dari hasil uji coba akan dilakukan evaluasi hambatan yang dihadapi sebelum resmi dibuka untuk umum,” ujarnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ), pengelola jalan tol Semarang-Ungaran, Agus Suharjanto, menyatakan akan mengoperasional jalan tol Semarang-Ungaran pada H-7 Lebaran mendatang.
Menurut dia, saat ini pembangunan fisik jalan tol Semarang-Ungaran sudah rampung, demikian pula dengan rambu-rambu penunjuk jalan dan lampu penerangan untuk mendukung operasional jalan tol sudah siap




Pintu Keluar Tol Ungaran Rawan Macet


Kecilnya jalur keluar tol (interchange) Ungaran diprediksi akan menjadi titik macet baru pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Kemungkinan ini akan terjadi menyusul segera dibukanya jalan tol Semarang – Solo seksi 1 (Semarang – Ungaran) pada H-7 Lebaran th 2011 ini.

Prediksi ini disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Sasmito dalam kunjungan lapangan di jalan tol Semarang – Ungaran, Jumat (5/8) siang. “Interchange jalan Letjen Suprapto sangat tidak layak dan berpotensi memunculkan titik macet baru,” jelasnya.

Menurut Sasmito, kondisi jalan letjen Suprapto terlalu kecil dan hanya terdiri dari dua lajur untuk dua arah. Kondisi ini tidak sebanding dengan jalan tol yang diperkirakan akan dipadati kendaraan para pemudik.

Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan pemerintah pusat segera mengalokasikan dana untuk pembebasan tanah sepanjang jalan Letjen Suprapto untuk pelebaran jalan yang menjadi pintu keluar tol Ungaran ini.

“Idealnya interchange itu dua jalur dan empat lajur. Sementara yang ada saat ini dua jalur dua lajur. Ini akan menjadi masalah tersendiri,” pungkasnya.


Sumber: http://berita21.com

Orang Miskin di Negara Kaya, Orang Miskin di Negara Korupsi


Gara-gara mengomentari foto ( pic 1) yang dikirim si Lotus hitam ini, yang saya bilang: "Walah salah kali,  itu bukan pemulung! Masa pemulung arlojinya aja masih gede dan keren gitu." Dari enyel-enyelan ini akhirnya kita sepakat ayooo bikin artikel bersama lagi untuk KoKi, tentang orang miskin dan pemiskinan diri.




 

Jika kita lihat pengunjung pusat-pusat perbelanjaan yang ada di kota-kota besar, terlihat tetap ramai, dan minat belanja dari pengunjung juga sangat bagus, terlebih setelah para pedagang / pengusaha memberikan diskon besar-besaran sebagai magnet penyedot konsumen yang punya nafsu konsumtif yang besar, banyak rangsangan agar orang mau membelanjakan uangnya, termasuk di beberapa mall ada fasilitas ‘free parking  for ladies’.

Dengan keadaan tersebut, tidak salah jika seorang teman yang tinggal di Belanda, waktu saya ajak ke Mall Kelapa Gading,  bilang : “Busyet…, ternyata Indonesia tidaklah semiskin yang Tv Eropa selalu tayangkan! di Tv kita selalu disuguhkan tayangan tentang orang-orang yang sangat, sangat miskin sampai pakaian dan tubuh mereka koyak-koyak, menyedihkan!.”

Memang benar, banyak sekali NGO dan LSM yang menjual kemiskinan untuk meraih simpatik orang-orang di negara kaya, dan yang saya tidak setuju, mereka (tidak semua) hidup dengan dana yang mereka kelola untuk si miskin papa tersebut, dengan dalih menjadi koordinator dan sebagainya, mereka hidup dan digaji dari uang yang mereka kelola, maka tidaklah heran isu miskin dan penderitaan si miskin harus terus digembar gemborkan agar dana terus mengalir lancar.

Memang negara korupsi seperti Indonesia sangat susah jika kita bicara tentang “uang”, dimana uang menjadikan orang gelap mata dan melupakan harga diri dan menggadaikan rasa kemanusiaannya. Coba bayangkan, betapa teganya orang yang dipercaya mengelola dana sumbangan untuk korban bencana, terutama bencana tsunami Aceh yang legendaris sebagai bencana alam terbesar memakan korban yang sangat banyak., disana tikus korupsi banyak yang mendadak kaya.!  Dimana nurani manusia-manusia ini.?  Hupssss jadi pengap sesak nafas jika membicarakan soal ini. Tapi mau tidak mau kita harus mengakui bahwa manusia bangsa Indonesia (tidak semua lho, karena sayapun ogah makan uang haram),  memang ‘rakus’ dan senang mengambil hak/ milik orang lain.!  jadi tidak heran, orang bersusah payah untuk menjadi pejabat, supaya lebih leluasa mengambil uang yang bukan haknya.


Pemiskinan diri

Seorang teman waktu makan di restoran Pizza berceloteh, ‘aneh ya, aku bayar pakai uang tunai, malah tidak ada diskon, eh orang yang bayar pakai kartu kredit malah dapat diskon besar, padahal mereka itu ‘kan ngutang!’
Memang serasa tidak adil untuk jadi orang ‘miskin’ di Indonesia, sudah jelas tidak bisa punya kartu kredit, dan jika belanja atau makan di restoranpun tidak mendapat potongan harga.  Sedangkan orang berduit, uangnya semakin bertambah karena selain dapat potongan berupa diskon, masih ditambah poin-poin sebagai uang kembali dari masing-masing kartu kreditnya, yang saat ini berlomba menarik konsumennya secara agresif.

Dampak dari fasilitas kartu kredit yang mengiurkan, dan kemudahan memperolehnya yang tergolong mudah, menjadikan banyak kantor / perusahaan membayar gaji karyawannya langsung via rekening bank dan karyawan membelanjakan uangnya dengan kartu kredit.

Mengejutkan ketika melihat kenyataan beberapa orang teman, sampai dipecat dari pekerjaannya, karena ternyata mereka bermasalah dengan keuangannya, pepatah yang mengatakan ‘besar pasak daripada tiang’ mereka anut dan jalankan dalam menghamburkan uangnya. Efeknya pembengkakan hutang pada perusahaan tempat bekerja, menjadikan mereka mendapat sanksi berupa teguran, bahkan dipecat dengan tidak terhormat termasuk penyitaan beberapa asset pribadi yang dimiliki, seperti mobil, bahkan rumah tinggal.

Pada tahun 2007 saja, sebagaimana dikutip dari harian “South China Morning Post”  yang sudah memberitakan adanya peningkatan pebelanja kompulsif di Hongkong, dimana negara tersebut tercatat sebagai surga belanja, banyak orang bangkrut karena belanja tanpa perhitungan. ini di Hongkong.! bagaimana dengan Indonesia, berapa banyak karyawan yang di pecat karena banyak hutang pada perusahaan dan kerja selalu bolos dengan alasan sakit, karena stress kebanyakan hutang.

Jika bicara soal kemiskinan, yang ada dibenak kita adalah sosok pemulung, anak-anak jalanan yang mengemis di perempatan lampu merah, dan tunawisma yang hidup dibantaran sungai serta kolom jembatan. Padahal namanya kemiskinan saat ini bukan hanya sosok yang sudah disebutkan dimuka, tetapi beberapa orang yang terlihat kaya dengan mobil dan rumah mewahnya, sebenarnya mereka sedang menuju pada pemiskinan diri.

Kenapa terjadi pemiskinan diri.?, sebab banyak orang yang terlena dengan kemudahan fasilitas ‘ngutang’ dulu dengan kartu kredit menjadi begitu konsumtif, mereka masuk dalam group shopaholic, yaitu penyakit gila belanja, mulai dari tour keluar negeri yang harganya dua atau tiga kali lipat gajinya sebulan, sampai yang setiap hari harus makan di restoran mewah demi gengsi, belum lagi perawatan salon yang butuh dana besar sebagai penunjang penampilan, padahal dana simpanan untuk kebutuhan mendesak, saldonya nol besar.! dan asuransi kesehatan/ jiwa/ kecelakaan tidak punya.

Selain sebagai penyakit ‘gaya hidup’ penyakit gila belanja ini banyak pemicunya, diantaranya, Tingkat kecanduan makin parah, ketika mereka berbelanja untuk melupakan kesedihan/ kesepian, misalnya ditinggal suami yang untuk pergi menikah lagi, dan ada yang menderita kecanduan belanja hanya sebagai anjang pamer, seolah dia menjadi orang yang dihagai jika mampu mentraktir teman-teman, memberi hadiah-hadiah dan mencoba menjadi pusat perhatian dengan penghamburan uang. Tipe shopaholic jenis ini mungkin yang paling bahaya, sebab sebetulnya mereka banyak yang tidak kaya, bahkan untuk kebutuhan hidup saja pas-pas’an, tapi demi ego diri maka mereka terperosok menjadi shopaholic.

Memang betul, kaum perempuan lebih banyak yang menjadi shopaholic karena memang perempuan indentik dengan hobi belanja, karena perempuan banyak sekali alasan untuk itu, mulai dari penampilan sampai kebutuhan rumah tangga,  tetapi saat ini kaum lelakipun sudah banyak yang manjadi shopaholic, banyak lelaki yang tergila-gila mendekorasi soundsistem dan aksesoris mobilnya, dan membeli peralatan olahraga yang sedang popular, alat elektronik lain yang terkadang tidak sesuai kebutuhan, hanya sekedar ikut teman dan ingin dikatakan mampu dan mengikuti zaman.


Beda antara pengemis dan pemalas

Ada perbedaan yang sangat jelas, antara pengemis yang benar mengemis karena miskin dan menderita, dan pengemis yang memang orang malas, mau cari gampang untuk hidup di kota-kota besar.
Suatu hari di jalan Juanda Jakarta yang sangat padat, ketika mobil berhenti karena macet, tiba-tiba saya dengar kaca jendela mobil diketuk orang, begitu saya menoleh, terlihat seorang penjual air minum yang menjajakan jualannya, saya lihat kedua matanya buta! terenyuh melihatnya, hati jadi miris dan saya mengambil uang Rp. 5.000,- diserahkan ketangannya, dan aneh sekali orang buta bisa dengan meraba menjadi tau, itu uang berapa nominalnya, dia bertanya : ibu mau beli 1 atau 2 botol? kalau 2 uangnya kurang seribu.

Saya bilang, uang tersebut untuk bapak aja, saya sudah punya botol minum bawa dari rumah. dan secara tak terduga, saya ditimpuk dengan uang yang saya berikan itu, uang tersebut diremas dan ditimpukan kemuka saya, dengan bentakkan:  Bu, saya bukan pengemis! saya sedang jualan!

Saya menangis, bukan karena sakit kena timpukan uang tersebut, tapi saya menangis karena merasa salah! ternyata tidak semua orang mau menerima uang dengan mudah! bahkan seorang cacat tubuhpun masih punya harga diri untuk tidak jadi pengemis!  mungkin juga tidak ingin merampas uang orang lain, bahkan memusuhinya agar terlepas dari urusan uang ini.

Dalam perjalanan melanjutkan menyetir, saya jadi melamun, bagaimana ingatan melayang pada seorang teman yang merampas uang saya dalam suatu transaksi, dia menjadi demikian galak dan menyerang saya dengan pembelokan fakta dan memfitnah macam-macam, hanya untuk menutupi ‘malu’nya karena ada bukti / data tertulis yang berhasil pengacara saya dapatkan, bahwa memang dia mengambil uang saya.  Bandingkan dengan orang buta penjual air tersebut, dia jauh lebih berharga, dia jauh lebih berperikemanusiaan karena tidak mau hidup dengan uang haram, seberapapun besarnya jumlah uang tersebut.

Orang yang malas, apalagi miskin, hidup hanya menadah tangan disetiap kesempatan, maka banyak pengemis yang mengendong anak sewaan untuk meraih iba orang lain, bahkan ada yang sengaja melabur dirinya dengan lumpur got dan berpakaian compang camping agar orang mau memberi sedekah, Maka tidak heran banyak oknum yang memanfaatkan kemalasan mereka untuk diperas dan dijadikan budak untuk selalu mengemis.! sehingga pemerintah sampai mengeluarkan peraturan untuk memberantas sendikat yang memanfaatkan tenaga pengemis. keluarlah  Peraturan Daerah (Perda) Ketertiban Umum nomor 8 Tahun 2007, pemberi sedekah di jalanan diancam hukuman maksimal denda Rp 20 juta atau kurungan maksimal 60 hari.  serem mbooo maksud hati mau sedekah yang ada dimasukin penjara.

Sangat berbeda dengan orang miskin yang tidak malas, mereka sungkan menerima uang tanpa kerja, contoh ini saya melihat koordinator orang miskin jalanan di kota Manado, mereka terdiri dari orang buta, dan cacat tubuh lainnya, mereka membawa bungkusan kacang goreng seharga Rp 2.000,- dan setiap warung makan dan orang yang berlalu lalang, mereka menyodorkan dagangannya untuk dibeli. jadi tidak semata-mata mengemis.! tapi ada transaksi jual beli, walaupun pembeli tidak sepenuhnya mau makan kacang goreng tersebut, tapi tetap membeli untuk memberi semangat juang pada mereka.  Demikian juga di komplex perumahan saya, ada 3 rumah penampungan orang buta, mereka tidak mengemis, tapi mereka tukang pijat berijazah, maka ketika hari mulai magrib dengan bunyi kencringan yang khas, para orang buta ini berkeliling untuk mencari pelanggan yang mau dipijat.

Hal inipun saya melihat di Singapura, dijembatan penyeberangan dari gereja di jalan Novena, beberapa orang membawa tissu untuk dijajakan pada orang yang lalulalang, nah ini bukan pengemis, tapi orang miskin yang mencoba berjuang demi hidupnya.


Upaya pemerintah dalam membantu rakyat miskin

Perintah saat ini sudah lumayan memberi perhatian pada rakyat miskin, dalam bidang kesehatan, jika mereka ke Rumah sakit pemerintah, asal membawa surat keterangan miskin dari RT / RW dan Lurah juga disahkan oleh KTP dan KK (Kartu Keluarga) maka mereka berhak mendapat pengobatan gratis di RS tersebut.
Saya tidak tau, apa ada walikota dilain kota yang mencanangkan santunan kematian untuk warganya. terutama yang miskin, di Depok, hal ini mendapat perhatian, setiap warga yang meninggal berhak mendapat santuan Rp. 2.000.000,- (dua juta Rupiah) dengan berbekal KTP yang meninggal,  Kartu Keluarga, dan surat keterangan kematian, maka keluarga yang meninggalkan boleh mengambil santunan ini, Pengumuman ini dipasang diseputar jalanan kota Depok, contoh foto yang saya ambil dari balik stir, maka mohon maaf kalau fotonya tidak bagus dan buram karena diambil pakai Hp.


Kesejahteraan intinya adalah pengaturan diri
Miskin dan kaya tentu relatif tergantung siapa yang mengatakan, ada orang yang merasa tetap miskin walaupun sudah punya rumah gedung dan mobil mewah hanya karena dia belum punya kapal pesiar, ada yang sudah merasa kaya jika sudah mampu makan di warteg 3x sehari dengan ayam/ daging / telur, bukan kuah sayur dan sambal aja!

Negara kita belum sebagus negara lain dalam mengatur manusia yang tidak mampu mengatur dirinya sendiri, jika kita hidup di negara seperti Belanda, jelas negaranya mampu menyediakan dana bagi rakyatnya yang tidak bekerja, yang mana disebabkan karena sakit atau belum beruntung. Kesehatan dan kesejahteraan sandang pangan sudah terjamin, jadi pemerintahnya sudah mengatur secara konsisten dan terkodinir, maka untuk orang-orang yang tidak mampu mengatur hidup sampai bangkrutpun mereka masih bisa hidup senang. Tetapi bagi yang masih aktif bekerja diharuskan memiliki asuransi lengkap, yang akan menajmin hidup mereka jika terjadi sesuatu.

Bagaimana dengan Indonesia.?, jika kita tidak mampu mengatur hidup kita, maka semua harus dibayar sebagai resiko hidup berupa penderitaan yang harus dialami sendiri, semua harus dibayar sendiri, tidak ada bantuan dari pemerintah, sakit harus bayar, perut harus diisi dan rumah tinggal harus punya, pendidikan anak-anak harus dipenuhi. Maka pemiskinan diri harus dicegah oleh diri sendiri, bukan oleh orang lain.! karena tidak akan ada yang menolong.! negara kita belum mampu untuk mengurus hal ini, jangankan untuk menanggulangi hutang individu rakyatnya yang bangkrut karena gila belanja, untuk kesejahteraan kaum miskin yang benar-benar kelaparan, dan  merupakan sebagian besar dari lapisan masyarakat yang ada, pemerintah kita masih kewalahan.

Dalam hal mengelola keuangan, saya selalu menghimbau pada anak-anak sendiri, stop kemiskinan dimulai dari diri sendiri, hiduplah dengan bersyukur dan karena  “uang bukanlah hal terpenting dalam hidup ini, Tetapi yang penting-penting dalam hidup butuh uang, bener nggak? maka sebaiknya jadikan uang sebagai hamba kita yang terkendali untuk menjalankan kepentingan hidup, bukan kita yang diperhamba uang!”


Kemiskinan di Eropa


Kemiskinan adalah fenomena yang ada dimana2, walaupun penduduk miskin di negara dunia ketiga dan negara berkembang (Ethiopia, Bangladesh, Indonesia, Cina) hidup dalam keadaan yang jauh lebih buruk dari penduduk miskin di negara maju (AS, Perancis, Jerman).
Berdasarkan data dari Program Pangan Dunia (WFP), di dunia ini ada 1 Milyar manusia yang menderita kelaparan dengan berbagai sebab atau masalahnya.


Eropa itu buat kita orang yang lahir dinegara tropis, tampak indah apabila dilihat dari gambar atau TV. Apabila kita hidup di negara-negara tersebut, maka kita akan melihat sisi lain dari kehidupan yang terasa enak. Dimusim dingin, dinginnya udara terasa hingga didalam ruangan.

Bagi orang eropa mungkin suhu 15-20 derajat celcius terasa nyaman, tapi bagi saya terasa dingin sekali. Apabila saya bayangkan, bagaimana saya sudah menggigil didalam ruangan apartemen meskipun pemanas berjalan terus, apa yang dirasakan oleh para tunawisma di Eropa ketika musim dingin tiba? Menjadi tunawisma di eropa lebih berat dibandingkan menjadi tunawisma di Indonesia…apalagi jika suhu sudah mulai berada dibawah 0 derajat celcius…


Miskin di negara kaya

Siapa bilang di Eropa tidak ada orang miskin, apa lagi akibat krisis keuangan global yang terjadi saat ini jumlahnya makin bertambah .Jutaan orang terpukul oleh kemunduran ekonomi global. Diawali dengan bergugurannya harga saham di bulan September 2008 maka beberapa perusahaan dan bank di EU gulung tikar akibatnya banyak orang kehilangan pekerjaan.


Para nasabah yang menginventasikan uangnya di bursa menangis karena kehilangan harta mereka, begitu juga para pensiunan. Orang tua banyak yang terbujuk oleh pihak marketing bank untuk main di bursa saham guna keuntungan yang berlipat-lipat. di EU bila seseorang kehilangan pekerjaan dan tidak mempunyai simpanan untuk hidup minimal 6 bulan maka otomatis mereka tidak bisa membayar asuransi, sewa/cicilan  rumah atau mobil, maka banyak kekayaan yang mereka milikipun disita. pada akhirnya menjadi tunawisma.

Orang miskin di EU, biasanya bisa ditemui di Park ( taman ) dan pertokoan jika kita jalan-jalan pada malam hari atau subuh. Di perempatan lampu merah di Brussel , mereka melakukan persis seperti di Indonesia, walaupun quantitasnya tidak seperti di NKRI.

 

Di Hamburg, mereka ada disepanjang jalan di Mönckebergstrasse , di dada mereka dipasang karton yang bertuliskan “Ich habe hunger” yang artinya saya lapar. Jika kita ke Paris, orang miskin bisa kita temui didepan station kereta api Paris, kebanyakan mereka berasal dari Afghanistan.

Foto diatas adalah pemandangan disekitar jalan  Mönckebergstrasse di Hamburg. Jalan tersebut merupakan jalan utama untuk perbelanjaan dan jalan dimana para pengemis sering menghabiskan malam mereka.

Tidak selalu orang-orang mengemis, akan tetapi banyak yang menjual ketrampilan mereka dalam musik untuk sekedar memperoleh uang, dari para pejalan kaki disekitar jalan perbelanjaan di kota-kota besar di eropa seperti yang tampak pada foto diatas dan dibawah. Banyak yang tidak menghiraukan keberadaan mereka. Untuk memperoleh “tempat” agar diijinkan menjual ketrampilan mereka, mereka harus antri dipagi hari ditempat penjualan surat ijin dari pemda setempat.



Kenapa di negara kaya juga ada orang miskin? Mereka menjadi miskin dikarenakan banyak faktor, selain karena krisis keuangan global yang belum juga cepat pulih seperti ulasan saya diatas banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan, ada juga disebabkan karena perceraian dan drugs. Menjadi miskin di eropa sangatlah tidak nyaman terutama di musim dingin  brrrrr, tidak jarang diketemukan mereka dalam kondisi sudah tidak bernyawa/ meninggal karena kedinginan, salah satunya untuk menahan hawa dingin tersebut mereka menegak minuman keras.

Foto diatas menggambarkan betapa dinginnya suhu dimusim dingin, dimana diatas rumputpun, kristal es pun terbentuk sehingga tidak memungkinkan bagi para pengemis untuk berbaring melepaskan lelah diatas tanah/rumput.

 

Di Belgia dan sekitarnya, pengemis  biasanya ditemui dipojok-pojok jalan yang sepi, ada beberapa dari mereka  dengan seekor anjing sebagai temannya untuk menjaga keamanan dirinya dari tindak kejahatan dimalam hari, tidak jarang pada siang harinya si pengemis mengkaryakan anjingnya untuk menemani dalam mengemis. Seperti halnya di Indonesia, pengemis di Eropapun ada mafianya,  biasanya mereka berasal dari negara Eropa Timur seperti Polandia, Romania,dll. Menurutku inilah dampak sisi negatif dari Eropa bersatu dimana masuk ke negara eropa sudah tidak ada batasnya timbullah masalah sosial seperti ini . Mereka datang ke Negara Eropa barat untuk mengemis, dinegaranya mereka dapat membangun rumah dan memiliki mobil pula, sudah bisa dibayangkan kekayaan ketua mafianya.. wow! Pasti rumah dan mobilnya lebih kinclong.

Pemulung botol pun juga ada (foto pertama yang dikomentari oleh mbak Srikandi), menurut berita di televisi penghasilan sebagai pemulung botol adalah sebesar 20 euro/hari. Kalo kita perhatikan dijalan  sampai menjadi seniman jalananpun juga ada, jadi bingung apa mereka benar seniman atau pengemis berbalut seni, bedanya para seniman jalanan ini memiliki ijin dari pemda setempat dalam mengoperasikan sajian seninya. Di Eropa semakin banyak orang yang menggantungkan pangan dan bantuan hidupnya pada jaminan sosial pemerintah, tetapi kas negarapun terkuras dan menipis karena semakin banyaknya orang tidak punya pekerjaan .
Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pundi-pundi kas negara yang telah minus , salah satunya yaitu memundurkan usia pensiun. Normalnya pensiun di Belanda adalah 65 tahun, saat ini diusulkan menjadi 67 tahun. Usulan ini mendapat protes keras dari masyarakat. Ujung-ujung rakyat juga yang dirugikan, mereka dipaksa bekerja hingga lanjut usia.

Pertanyaanpun timbul dalam benakku , kapan ya mereka menikmati uang pensiun mereka? Tahun 2007, Jerman, sudah memberlaku- kan peraturan pensiun di usia 67 tahun, lambat namun pasti akan diikuti oleh negara-negara EU lainnya.

Orang miskin juga sering dimanfaatkan, contohnya sebagai alat politik bagi para politisi, dengan dalih akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Fenomena menjual kemiskinanpun marak dilakukan oleh suatu lembaga/ badan /foundation/NGO yang bergerak dibidang sosial dibelahan dunia manapun, aksi mereka mengumpulkan dana dari rakyat untuk membantu negara dunia ketiga/miskin. Padahal sebagian besar uang yang masuk bukan untuk yang membutuhkan, akan tetapi untuk gaji orang-orang yang menggerakkan NGO tersebut. Motonya menjual kemiskinan agar saya dapat kerja….



Lotus Hitam, Eropa – Srikandi, Bogor 

Sumber: http://kolomkita.detik.com

Negara Mengarah Kleptokrasi

 http://mukhsonrofi.files.wordpress.com/2009/01/malu-korupsi.jpg?w=300

Korupsi tak hanya terjadi di lembaga yudikatif, peradilan, tetapi juga ada di legislatif dan eksekutif. Kondisi ini diketahui pemerintah maupun rakyat. Namun, pemerintah tak berhasil mengatasinya. Bahkan, bangsa Indonesia mengarah menjadi negara kleptokrasi, yakni negara yang diperintah oleh para pencuri.

Demikian benang merah yang dapat ditarik dari pendapat advokat senior Adnan Buyung Nasution dan pengajar Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Gun Gun Heryanto, secara terpisah di Jakarta, Senin (13/6). ”Indonesia semakin terperangkap dalam pusaran kleptokrasi,” kata Gun Gun lagi.

Menurut Adnan Buyung, dua tahun terakhir ini berbagai kasus korupsi semakin terungkap. Kasus korupsi tak hanya terjadi di lembaga peradilan, tetapi juga di lembaga eksekutif dan legislatif. ”Musuh besar kita kini adalah korupsi,” ungkap mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu. Ia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak hanya memberikan pernyataan terkait pemberantasan korupsi, tetapi juga melakukan karya yang lebih nyata.

”Pemberantasan korupsi butuh kepemimpinan,” kata Adnan Buyung lagi. Ia juga menyarankan Presiden Yudhoyono mengubah kabinetnya, dan menunjuk seorang menteri koordinator bidang hukum dan hak asasi manusia, dan memilih figur yang bersih dan tegas untuk menjabatnya, yang akan memimpin pemberantasan korupsi dengan tegas. Selain itu, KPK harus tetap diperkuat, dan jangan diganggu.


Negara gagal

Gun Gun menjelaskan, kleptokrasi biasa diartikan sebagai negara yang diperintah oleh pencuri. Penguasa memakai uang rakyat untuk memperkaya diri sendiri atau korupsi. Praktik korupsi dilakukan dengan menyelewengkan kewenangan untuk memengaruhi kebijakan.

Kondisi itu, lanjut Gun Gun, terjadi di Indonesia. Korupsi dilakukan lembaga pemegang kekuasaan negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Ketiga lembaga itu sering kali melakukan persekongkolan untuk menyelewengkan uang rakyat.

Kasus suap proyek pembangunan wisma atlet di Palembang, Sumatera Selatan, misalnya, adalah salah satu contoh persekongkolan antara politisi di DPR (legislatif) dan pejabat pemerintah (eksekutif). Adapun kasus suap yang melibatkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Syarifuddin Umar adalah contoh kejahatan korupsi di lembaga peradilan (yudikatif).

”Contoh kejahatan lain juga sudah banyak terjadi. Ini menjadi bukti kuat bahwa kejahatan oleh mereka yang memiliki kekuasaan semakin merajalela,” ujarnya.

Gun Gun mengingatkan, kleptokrasi akan membuat pemerintahan rusak. Praktik koruptif oleh penguasa juga dapat mengganggu proses konsolidasi demokrasi. Jika terus dibiarkan, Indonesia bisa mengarah pada negara gagal.

Adnan Buyung juga mengakui, Indonesia bisa menjadi negara yang gagal sebab penyelenggara negaranya terbelit korupsi di berbagai level. Kondisi ini yang harus segera diatasi oleh pemerintah. Jangan biarkan aparatur negara semakin brutal melakukan korupsi di berbagai lini.


Masyarakat frustrasi

Koordinator Public Interest Lawyer Network (PIL-Net) Wahyu Wagiman secara terpisah, Senin di Jakarta, mengakui, masyarakat kini cenderung frustrasi atas tidak adanya jaminan keadilan yang dapat diberikan pemangku kekuasaan. Institusi peradilan, baik kepolisian, kejaksaan, pengadilan, maupun pemasyarakatan belum mampu diharapkan bekerja bersih, tanpa korupsi. Kini masyarakat menggantungkan sisa harapannya pada lembaga independen, semisal KPK, Komisi Nasional HAM, dan Komisi Yudisial (KY). ”Tidak ada yang disisakan bagi masyarakat berkontestasi untuk mencapai keadilannya,” katanya.

Wahyu pun melihat ada perbedaan perlakuan terhadap masyarakat kecil yang mencari keadilan dengan tersangka korupsi, yang umumnya adalah pejabat, pengusaha, atau politisi. ”Hampir dalam semua kasus, petani kecil itu selalu dikalahkan. Pengusaha dan politisi koruptor selalu menang,” kata dia lagi.

Kelompok Prustasi Pengadilan, terdiri dari PIL-Net, Indonesia Corruption Watch (ICW), Indonesia Legal Roundtable (ILR), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, dan sejumlah institusi lain, kemarin, dideklarasikan. Mereka pun menggelar aksi teatrikal di depan gedung KY, menyindir sistem peradilan yang dihancurkan secara sistematis oleh pemangku keadilan, penegak hukum, politisi, pejabat, dan pengusaha melalui cara-cara memperjualbelikan dan mentransaksikan keadilan dengan fasilitas mewah.

Mereka juga menghadiahi KY sapu dan pengki (serokan sampah), yang melambangkan tugasnya sebagai pembersih lembaga pengadilan dari hakim-hakim nakal.

Kepala Bidang Hukum Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani dan Ketua Badan Pengurus Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) Firmansyah Arifin juga sependapat, terungkapnya kasus suap pada sejumlah hakim, juga pada aparat pemerintah lainnya, makin menggerus kepercayaan rakyat terhadap penegakan hukum. Untuk itu, diperlukan kontrol dan pengawasan berlapis terhadap kinerja hakim dan penegak hukum agar mereka tidak terus terjangkiti virus korupsi.

Jaleswari menilai, terbongkarnya kasus suap yang melibatkan hakim sangat memprihatinkan. Peradilan adalah benteng terakhir dari proses hukum setelah proses penyidikan di kepolisian dan penuntutan di kejaksaan. Jika benteng terakhir penjaga keadilan tergerogoti virus korupsi, tentu akan sulit dibayangkan penegakan hukum di negeri ini bisa berjalan baik.

Firmansyah Arifin mengingatkan, tertangkapnya hakim Syarifuddin terkait kasus korupsi sekali lagi membuktikan, mafia hukum dan peradilan masih berjalan. Selama ini dugaan itu terasa, tetapi belum dibuktikan nyata. Karena itu, MA tidak bisa terus-terusan membantah, melainkan harus mengakui adanya masalah dalam tubuh hakim.

Febri Diansyah dari ICW menilai, memperbaiki sistem peradilan dan hakim di dalamnya tidak otomatis bisa membersihkan penegak hukum lain yang juga memiliki perilaku koruptif. Namun, hal itu harus dilakukan.

Sumber: www.kompas.com