Jumat, 04 November 2011

Plaza Kuno 5.500 Tahun Yang Lalu Ditemukan di Peru

Sebuah plaza bundar yang dibangun 5.500 tahun lalu telah ditemukan di Peru, dan para arkeolog yang terlibat dalam penggalian tealh menentukan bahwa tanggal karbon menunjukkan plaza itu merupakan salah satu bangunan tertua yang pernah ditemukan di Amerika. Satu tim ahli kekunoan Peru dan Jerman menemukan plaza itu, yang tersembunyi di bawah potongan lain arsitektur di reruntuhan yang dikenal sebagai Sechin Bajo, di Casma, 370 Km di utara Lima, ibukota Peru.


 
"Itu merupakan penemuan yang mengesankan, masyarakat ilmuwan dan arkeologi sangat senang," kata Cesar Perez, ilmuwan di Institut Kebudayaan Nasioal Peru yang mengawasi proyek tersebut. "Ini dapat mendesain kembali sejarah negara ini." Sebelum penemuan di Sechin Bajo, pakar arkeologi menganggap benteng kuno Caral Peru adalah salah satu dari yang tertua di belahan bumi Barat, umurnya sekitar 5.000 tahun.


 
Para ilmuwan mengatakan, Caral yang terletak beberapa jam jika ditempuh menggunakan mobil dari Sechin Bajo, merupakan satu dari enam tempat di dunia ( bersama dengan Mesopotamia, Mesir, Cina, India dan Mesoamerika ) dimana manusia memulai kehidupan di kota lima ribu tahun lalu. "Penentuan tanggal yang dilakukan oleh pakar arkeologi Jerman menyebutkan sekitar 5.500 tahun, tapi sebagian lainnya dapat lebih tua bergantung pada hal lainnya yang ditemukan," kata Perez. Sebelumnya penemuan terakhir yang terletak dekat Sechin Bajo hanya berusia 3.600 tahun. Ini adalah gambar ilustrasinya:


 
"Mereka telah sangat maju mengerti arsitektur dan bangunan. Ini dapat secara jelas terlihat dalam kenyataan bahwa material yang mereka gunakan bertahan sangat lama," Peter Fuchs, salah seorang arkeolog, mengatakan pada suratkabar El Comercio. Tempat pertemuan sosial yang Fuchs dan rekannya temukan ini dibangun dengan batu dan batako.

Ratusan tempat arkeologis banyak ditemukan di Peru, dan banyak puing dibangun oleh kebudayaann kerajaan Inca yang dulu sangat berkuasa, yang mencapai puncaknya pada abad ke-16, sesaat sebelum penakluk Spanyol datang ke tempat yang sekarang dikenal dengan nama Peru.


 
Sumber : k15m1s.wordpress.com

Menteri Perhubungan Salah Naik KRL

Suatu pagi di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro, Pak Makmum bersusah payah berusaha masuk ke gerbong KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang. Pak Makmum terdorong dari kiri, kanan dan belakang, sementara ia kesulitan untuk maju karena gerbong telah penuh sesak. Akhirnya Pak Makmum dapat masuk ke gerbong, walaupun ia tidak dapat berdiri dengan nyaman. Untuk bernafas pun ia kesulitan.

13202941741947537274
Jakarta (3/11) - Penumpang menjejali KRL Commuter Line 5663/5664 jurusan Serpong - Manggarai. Pada tanggal 3/11 kereta tersebut berangkat dari Stasiun Serpong pukul 08.55, terlambat 25 menit dari jadwal seharusnya. Foto: TheFlyingLynx


Namun rupanya Pak Makmum yang usianya sudah lebih dari 60 tahun itu memiliki selera humor yang tinggi. Tiba-tiba Pak Makmum mengeluarkan kamera kecil dari tasnya dan meminta seorang pemuda untuk mengambil foto guna merekam suasana di dalam gerbong tempat ia terhimpit di antara para Roker. Lalu ia berujar, “ini mau saya kirim ke Menteri Perhubungan, setuju?” Beberapa Roker mengiyakan seraya mengangguk-angguk. “Sesekali dia (Menteri Perhubungan) harus coba naik kereta ini”, pungkasnya sebelum turun bersama Roker lainnya di Stasiun Tanah Abang.

Kebetulan hari itu adalah hari setelah Presiden SBY mengumumkan hasil perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, yang antara lain menjadikan Bapak E.E. Mangindaan sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Bapak Freddy Numberi.

Entah apakah Pak Makmum jadi mengirim foto tadi ke Menteri Perhubungan yang baru atau tidak… Yang jelas, pada hari Selasa, 2 November 2011, Pak Mangindaan diberitakan menaiki KRL Commuter Line jurusan Tanah Abang - Parung Panjang. Pak Mangindaan menumpang kereta tersebut bersama istri dan stafnya. Kabarnya, hari itu Pak Mangindaan dan rombongan hendak meninjau pembangunan rel ganda Serpong-Maja. Pak Mangindaan dan istri sempat berdialog dengan Kepala Stasiun Tanah Abang, masinis kereta dan beberapa petugas, serta menanyakan kenyamanan dan keamanan berkereta kepada sejumlah penumpang.

Mungkin juga, perjalanan tersebut merupakan tanggapan Pak Mangindaan terhadap surat dari Komunitas Penumpang KRL Jabodetabek (KRL Mania) tanggal 21 Oktober 2011 yang isinya mengajak Pak Mangindaan untuk mencoba menaiki KRL Jabodetabek, khususnya lintas Depok/Bogor pada jam sibuk.
Kemauan Pak Mangindaan untuk langsung turun melihat situasi dan kondisi lapangan patut diacungi jempol. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum, khususnya jaringan kereta Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

13202969111438749742
Jakarta (3/11) - Sebuah rangkaian KRL Ekonomi Jabodetabek dengan penumpang hingga ke atap. Keterbatasan infrastruktur transportasi sering membuat penumpang mengorbankan keselamatan, keamanan dan kenyamanannya. Foto: Photobucket/Jhon Ipenk


Sayang sekali, Pak Mangindaan dan rombongan tidak menumpang KRL Commuter Line pada jam sibuk… Mereka dapat duduk nyaman karena mereka  menaiki kereta yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang menuju Parung Panjang pukul 10.00.  Kereta yang mereka tumpangi arahnya menjauh dari Jakarta. Saat itu, kereta juga sepi penumpang karena sebagian besar Roker yang tinggal di kota-kota satelit Jakarta sudah berada di tempat mereka bekerja dan belum akan beranjak hingga sore harinya.

Perjalanan Pak Mangindaan juga “kurang alamiah”. Pengelola kereta telah melakukan persiapan yang agak berlebihan dalam rangka memuluskan perjalanan Pak Mangindaan, hari itu Stasiun Tanah Abang mendadak terlihat lebih rapi dan bersih. Loket karcis tampak lebih kinclong. Jumlah petugas pemeriksa karcis dan penjaga keamanan bertambah. Di tepi peron ada garis tanda batas aman berdiri berwarna jingga yang catnya masih terlihat basah…


1320293604643681713
Jakarta (3/11) - Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan, (duduk) berbincang dengan petugas saat menumpang KRL Commuter Line Tanah Abang - Parung Panjang dari Stasiun Tanah Abang (2/11). Foto: Detikcom / Egir


Pak Makmum mungkin kecewa. Sepertinya perjalanan Pak Mangindaan dari Tanah Abang ke Parung Panjang dengan KRL Commuter Line ini cuma sekedar isapan jempol pencitraan. Jika Pak Mangindaan berniat menemukan akar permasalahan pada jaringan kereta Jabodetabek, logikanya ia harus melihat situasi dan kondisi lapangan yang real -bukan situasi yang dikondisikan alias dibuat-buat. Jika tidak, bagaimana mungkin Pak Mangindaan bisa menemukan solusi yang tepat…

Lain kali, mungkin sebaiknya Pak Mangindaan menumpang KRL -lebih afdol lagi kalau yang dinaiki adalah KRL ekonomi- pada jam sibuk, ke arah yang penuh penumpang, tanpa pakaian dinas, tanpa emblem menteri, tanpa pengawal, tanpa woro-woro ke pengelola kereta… Dengan begitu, Pak Mangindaan dapat melihat, mendengar dan merasakan kenyataan yang benar-benar terjadi di lapangan. Kalau beruntung, mungkin Pak Mangindaan juga dapat menikmati aroma khas KRL Jabodetabek, khususnya yang kelas ekonomi…

Himbauan ini tidak hanya ditujukan kepada Pak Mangindaan, tetapi juga untuk segenap pemimpin alias para imam negeri ini, supaya orang-orang seperti Pak Makmum tidak terus menerus terhimpit kesulitan.

Sumber: http://birokrasi.kompasiana.com

TKI Telah Sumbang Devisa Rp 39,3 Triliun Per Tahun

TKI Telah Sumbang Devisa Rp39,3 Triliun Per Tahun


Selama ini Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri telah menyumbang devisa ke negara sebesar US$4,37 miliar atau sekitar Rp39,3 triliun tiap tahunnya.
Dibalik hukuman pancung yang dialami Ruyati sesungguhnya ada hal yang lebih memiriskan hati. Karena diketahui selama ini, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri telah menyumbang devisa ke negara sebesar US$4,37 miliar atau sekitar Rp39,3 triliun setiap tahunnya.

Demikian yang kemukakan Kepala Biro Humas dan Luar Negeri, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bachtiar Arif yang ditemui di kantornya BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Jumat (24/6) bahwa saat ini sejumlah TKI telah ditempatkan di 46 negara tujuan dalam lima tahun terakhir mencapai 3,01 juta TKI yang berasal dari 19 provinsi dan 156 kota/kabupaten di Indonesia.

"Penempatan yang terbesar berada di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah," jelasnya

 http://www.wartaharian.com/wp-content/uploads/2011/08/tki2.jpg


Tambah Bachtiar, dalam penempatan TKI setidaknya terdapat lima lembaga formal yang terkait dalam penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri, yaitu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia), Ditjen Imigrasi, Perwakilan RI di luar negeri, dan dinas tenaga kerja provinsi/kabupaten/kota.

"Berbagai pihak terlibat baik lembaga pemerintah maupun swasta dalam proses penempatan TKI sejak dari pra penempatan sampai dengan masa penempatan," jelasnya.

Penempatan TKI di luar negeri, lanjut Bachtiar, telah memberikan tambahan sumber devisa negara yang besar dengan rata-rata setiap tahunnya mencapai Rp 39,3 triliun. "TKI itu sumbangan tiap tahunnya rata-rata US$ 4,37 miliar atau Rp 39,3 triliun," tandasnya.

Sumber: http://skalanews.com

Dahlan Iskan Menuju 2014

 

Pertengahan hingga akhir tahun 2011 ini pergolakan suhu politik di Indonesia memanas, mulai dari wacana yang akhirnya berujung  drama reshuflle, pelarian hingga kicauan Nazaruddin yang notabene bendahara umum Partai Demokrat tentang korupsi yang terjadi di proyek olahraga hingga, yang paling baru adalah survei capres untuk 2014. Beberapa lembaga survei seperti LSI mulai melakukan “test the water” untuk gawe besar republik ini pada 2014. Hasilnya masih tidak begitu jauh beda dengan survei beberapa tahun lalu. Ada nama-nama lawas seperti Megawati, Prabowo dan Aburizal Bakrie yang nangkring posisi teratas di jajak pendapat, nama dari partai Demokrat tidak tersebut karena icon terpenting mereka yaitu SBY tidak bisa dipilih lagi dan nampaknya belum ada calon fix dari Demokrat yang mengimbangi 3 nama tersebut di awal.

Tanggapan langsung muncul dari masyarakat, ada beberapa kalangan yang menginginkan para golongan tua untuk tidak maju lagi di pilpres 2014. Maklum  beberapa nama yang tercantum di atas sudah berseliweran di bursa capres sejak reformasi bergulir. Tingkat kejenuhan pada wajah-wajah lama nampaknya mulai mencapai klimaks. Dorongan untuk memunculkan nama dan muka-muka baru yang lebih muda, fresh, namun tetap kompeten memimpin negara mulai ramai mengemuka. Partai pengusung nama-nama lama sebenarnya sudah bisa membaca keinginan pasar ini. PDI-P mulai menawarkan putri sang Ketum yakni Puan Maharani untuk menjadi capres, Demokrat sebenarnya unggul lebih dahulu yakni mulai menyiapkan jalan kepada kader muda mereka, Anas Urbaningrum untuk menjajaki RI 1. Jabatan ketum partai menjadikan Anas memiliki potensi besar untuk diajukan sebagai capres dari Demokrat. Golkar tampaknya masih keukeuh dengan Aburizal alias Ical sebagai capres mereka, sedangkan Prabowo nampaknya akan diusung ramai-ramai oleh partai medioker . Sampai di sini Pilpres 2014 tampaknya tidak akan menghadirkan banyak kejutan dan berlangsung as ussualy, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tapi kalau boleh berandai-andai maka sebenarnya kemungkinan adanya surprise di 2014 masih ada dan bisa jadi kejutan itu akan berasal dari sebuah nama Dahlan Iskan. Ya nama ini sudah mulai dimunculkan oleh partai incumbent sejak beberapa saat lalu. Hal ini karena Demokrat pun tak akan mau partainya hanya akan menjadi pupuk bawang dalam pemilu 2014.  Berawal dari pengangkatan sebagai Dirut PLN yang mengejutkan banyak pihak, lalu shock teraphy kedua datang saat tiba-tiba beliau masuk di gelanggang reshuffle kabinet Indonesia Bersatu. Maka bukan tak mungkin Dahlan Iskan akan menghadirkan surprise ketiga saat dicalonkan untuk menjadi RI 1 atau RI 2. Pak SBY mulai memasukkan nama Dahlan Iskan sebagai kosakata yang disukainya karena jelas Dahlan Iskan merupakan asset yang sangat berharga.

Kicauan Nazaruddin baik via skype maupun live membuat konstelasi persiapan Demokrat menuju 2014 menjadi terganggu karena Nazar membawa-bawa nama Anas Urbaningrum, wajah baru, fresh dan muda yang kemungkinan besar akan mereka usung sebagai capres. Tetapi bagaimanapun juga Demokrat sadar capres dengan track record pernah tersangkut perkara korupsi merupakan calon yang tidak mudah di usung.

Demokrat sedikit banyak telah belajar dari pengalaman mereka selama beberapa tahun ini, dihajar pemberitaan di media massa milik pihak yang berseberangan sungguh tak mengenakkan. Hampir setiap kebijakan yang diambil dijadikan bara api yang siap membakar “jenggot” pemerintah.  Karena itu menjadikan Dahlan Iskan sebagai salah satu bidak dalam percaturan politik 2014 sangat krusial. Pertama karena Dahlan Iskan sudah berpengalaman memimpin. Status salah satu CEO paling top seantero nusantara sudah tidak perlu diragukan. Demokrat tinggal menyentuhkan Dahlan Iskan di jabatan penting setingkat menteri untuk mulai belajar memimpin birokrasi negara, dan ini sudah dilakukan SBY dengan menjadikan DI sebagai menteri BUMN. Waktu 2 tahun dirasa cukup melihat background Dahlan Iskan yang sudah kenyang asam-garam memimpin perusahaan berskala nasional. Alasan kedua adalah karena Dahlan Iskan memiliki dukungan media terutama media cetak Jawa Pos (JP), ini diharapkan mampu memukul balik atau setidaknya mengimbangi pemberitaan dari media yang berseberangan.  Dan yang sangat penting adalah JP yang dipimpinnya memiliki fans anak muda yang sangat besar  bahkan  terbesar. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, ini bisa dibuktikan dengan keberhasilan JP menggondol World Young Reader Prize 2011 di ajang World Newspaper Congress .

Incumbent tentu menyadari bahwa mereka tidak bisa terus menerus mengharapkan mendulang suara dari pemilih berumur yang sudah ada karena icon terbesar partai yang disukai pemilih lama yaitu SBY sudah tidak mungkin maju. Di dalam kader partai juga belum ada sosok yang mampu menggantikan sosok SBY dalam hal karisma dan pencitraan. Pangsa pasar suara di golongan remaja dan anak muda masih sangat besar. Tiap tahun selalu ada penambahan sekian juta remaja cukup umur yang membuat KTP yang secara otomatis mereka memiliki hak suara. Partai-partai besar sudah menyadari kekuatan ini dan membentuk organisasi-organisasi sayap khusus untuk menjaring suara pemuda. Organisasi sayap itu bergerilya masuk ke kampus dan lembaga-lembaga pendidikan. PKS merupakan salah satu partai yang merasakan benar bahwa dampak dari menjaring massa anak muda sehingga mereka selalu bisa lolos electoral treshold dan duduk nyaman di DPR atau MPR. Strategi pencitraan bagi Dahlan Iskan pun rasanya sudah mulai disusun, entah Dahlan Iskan menyadari atau tidak. Ini bisa dilihat dari seringnya listrik padam pasca lengsernya Dahlan Iskan dari Dirut PLN. Hal ini mau tidak mau menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa bila ada Dahlan Iskan maka lebih enak.  Semuanya ini mengerucut pada satu grand strategi untuk 2014 karena incumbent pun harus bergerak cepat untuk menyelamatkan jumlah kursi mereka di 2014. Jelas mereka tak mau hanya “numpang lewat” selama 2 periode saja. Syahwat kekuasaan dan libido politik bukan perkara yang mudah dilepaskan begitu saja.

Sumber: http://politik.kompasiana.com

Soto Neon Pak Ni


Soto Neon


Sejak tahun 80-an, warung soto satu ini cukup populer di Semarang. Soto Neon yang berada di Jalan Brumbungan tepatnya di Taman Brumbungan Semarang Tengah tersebut memiliki pelanggan loyal.
Warung tersebut didirikan oleh Sarkani atau lebih dikenal dengan Pak Ni yang kini sudah menginjak usia 72 tahun. Nama Neon, menurut Pak Ni diberikan oleh para pelanggannya. Dahulu sebelum mangkal di Taman Brumbungan, Pak Ni mendorong gerobak soto keliling wilayah Semarang. yakni di gabahan, Gandul, Plampitan, Johar, Ngabangan dan Beteng. Dulu di kawasan tersebut dijual jam 18.00 hingga tengah malam. Untuk penerangan, Pak Ni memakai neon di depan gerobak. Sementara sumber listriknya menggunakan accu yang sudah dimodifikasi. Karena, satu-satunya soto gerobak yang menggunakan lampu neon, maka pelanggannya menyebut soto neon.


“Nama itu yang mengusulkan para pelanggan. Ketika pagi saya keliling di depan Loyola, Widosari, Karangwulan mulai pukul 07.00 sampai 11.00 siang,” ujar Pak Ni ditemani anak-anaknya.

Sebelum mangkal seperti sekarang, Pak Ni sempat istirahat beberapa bulan lamanya. Tahun 90-an kembali keliling mendorong gerobak. Dan tahun 1997 dianjurkan untuk mangkal di Brumbungan dekat dengan rumahnya. Kemudian mendirikan tenda sebagai tempat menetap di lapangan kosong.

Soto Neon sudah melegenda di kalangan warga Tionghoa yang bermukim di Semarang dan sekitarnya. Ada salah satu pelanggan yang kebetulan tinggal di Singapura memesan khusus soto neon untuk dikirim ke Singapura. Selain itu ada juga pelanggan datang dari Jogja, khusus hanya menyantap soto racikan Pak Ni.
“Pelanggan dari Jogja setiap mau ke sini selalu telepon dulu apakah buka atau tidak. Jadi mereka datang ke sini hanya mau makan. Selain itu ada juga pelanggan yang datang dari Jakarta, Jepara, Pemalang, Kendal, Bandung, dan Solo,” imbuh suami Ngatiyem ini bangga.

Selain itu banyak pula tokoh, pejabat, dan selebritis yang menyambangi warungnya seperti Bibit Waluyo, Menteri Purnomo Yusgiantoro, Roby Tumewu, Jupiter, Remy Silado, Victor Hutabarat, Atalariksyah, dan Asti Ananta.

Soto Pak Ni merupakan soto asli Semarang yang dipelopori almarhum Pawiro Sumito dari Sukoharjo yang dulu sempat memiliki 16 pikul soto pada tahun 50-an. Pak Ni yang asli Welahan Jepara ini sendiri mewarisi keahlian  Pawiro dan meneruskannya hingga sekarang.

Keunikan soto Pak Ni pada onclangnya. Biasanya onclang dicampurkan ke dalam soto tidak langsung disajikan. Khusus Soto Neon, onclang disajikan dalam mangkok khusus, sehingga pelanggan tinggal mengambilnya dalam keadaan segar. Demikian pula seledrinya. Kuahnya sama dengan kuah di soto Semarang lainnya, agak keruh karena bumbu yang dicampurkan ke dalamnya.

Soto Neon buka dua kali, pagi pukul  06.00 – 14.30 dan malam hari pukul 16.30 hingga 23.00. Sehari warung ini menghabiskan minimal 11 ekor ayam. Untuk kebutuhan beras mencapai 16 kilogram pada hari biasa dan 25 kilogram hari libur. Disediakan pula aneka macam sate. Mulai dari sate ayam, kerang, usus, puyuh, hingga rempela ati. Atau bisa juga memilih tempe goreng, perkedel, sosis solo, lunpia, martabak, kroket, resoles, tahu rebung, dan berbagai macam kerupuk.


Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com

Gimbal Udang Bu Sum


Gimbal Udang


Menu-menu tradisional tetap digemari. Tak heran bila warung makan yang menyediakan masakan rumahan justru memiliki pelanggan loyal. Buktinya, Rumah Makan Bu Sum di Jalan Randusari Spaen 1 no 278 Semarang ini setiap hari dibanjiri pengunjung. Dari buka jam 06.00 sampai 16.00 warung tak pernah sepi, terlebih lagi pada jam-jam makan siang. Meskipun lokasinya berada di dalam kampung, pembeli tetap mencari.

Ada sekitar 50 jenis masakan Jawa, baik sayur maupun lauk-pauk yang disediakan oleh Suminah, 52, atau akrab disebut Bu Sum, pemilik warung. Kesemuanya masakan Jawa. Sebut saja lodeh kacang panjang-nangka muda, lodeh kangkung, otak-otak telur, perkedel, empal goreng, tempe goreng. Dan balado terong, oblok-oblok daun singkong, botok mlanding, oseng daun pepaya. Juga aneka sayur bening serta banyak lainnya. Konsumen tinggal pilih mana yang disuka.

“Paling banyak dicari pembeli itu lodeh kacang-gori (nangka muda), gimbal udang, juga oseng-oseng daun pepaya,”jelas Widiono, suami Bu Sum siang kemarin (5/6).

Pelanggan Bu Sum berbagai kalangan, kebanyakan para karyawan kantor, atau ibu-ibu pekerja yang tidak sempat masak. Bu Sum juga banyak melayani pesanan nasi dus dari instansi. Bahkan Wali Kota Sukawi Sutarip pun menjadi pelanggannya. “Pelawak Mamik, Tesi dan Didik Nini Thowok juga pernah makan di sini,”tambah Widiono yang sehari-hari PNS di Dinas Sosial Provinsi Jateng itu.

Bu Sum sebelumnya mangkal di Jalan Pemuda. Karena areal mangkalnya dibangun Gedung Bank Jateng, tahun 1990 pindah ke Jalan Randusari Spaen yang merupakan rumah tinggalnya. Diceritakan Widiono, awal buka di dalam kampung padat itu, dirinya sempat stres. Lantaran, tidak kelihatan dari jalan raya, siapa yang akan beli, begitu pikirnya waktu itu.

Lama-kelamaan, kelezatan masakan Bu Sum tersebar dari mulut ke mulut. “Pelanggan banyak juga yang dari luar kota. Misalnya para PNS daerah yang ada urusan di provinsi, makan di sini. Kami juga tidak paham, mereka tahu dari mana,”lanjut bapak 3 anak, 1 cucu ini seraya menambahkan dulu pegawai hanya 3 sekarang menjadi 14 orang yang kesemuanya perempuan. Rumah makan terus berkembang omzet per hari sekitar Rp 4 juta -5 juta. Tiap hari menghabiskan beras 70 kilogram.

Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com

Mi Kopyok Lontong Pak Dhuwur

Berlokasi di jl. Tanjung, deretan SD Kristen YSKI, seberang rumah makan Tan Goei, ada warung kecil memanjang di trotoar dengan spanduk besar bertuliskan mi kopyok pak dhuwur (ada fotonya pak dhuwur juga.

 
 
Isinya mie, tauge, tahu goreng, diberi kuah (sarat bawang putih..), dimakan dengan kerupuk gendar. Per porsi lontong tahu ini dijual seharga Rp 7.000,- kerupuk gendar nya yang agak mahal @ Rp 1.000.
 
 
 
Untuk minumannya umum saja, teh dan jeruk, harga juga normal berkisar antara Rp 2.000,- sampai Rp 3.500,-. Warung mi lontong ini hanya buka pagi sampai siang hari kira-kira pukul 14.00. Meskipun agak tinggi harganya untuk seporsi mi lontong dan kerupuk gendar, rasa mi di sini memang lebih mantapp.
 
Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com

Wisata Kuliner di Banaran & Bandungan




 



Yang pertama saya kunjungi hari ini adalah Kampung Wisata Banaran, Banaran adalah sebuah tempat wisata yang terletak di jalan Raya Semarang - Solo km.35 (Bawen, Jawa Tengah), tempatnya di tengah kebun kopi yang berhawa sejuk, dilengkapi bermacam-macam permainan seperti kolam renang, lapangan tenis outdoor, arena outbond, flying fox dewasa & anak-anak, ATV, dan kereta wisata.




Niat hati ingin mencoba berATV di kebun cokelatnya (selain kebun kopi ada juga kebun cokelat dan buah-buahan. jika datang di Bulan Juli sampai September kita bisa melihat proses panen kopi loh!) tapi apa daya, ATV, Flying fox, dan arena outbond nya hanya buka hari Sabtu, Minggu, dan hari besar. Akhirnya saya memutuskan untuk berkeliling kebun kopi dengan menaiki kereta wisata, cukup membayar Rp 50.000,- per kereta yang muat 5 orang dewasa dan 2 anak-anak. Tidak kalah seru, kita bisa lebih banyak melihat pemandangan kebun kopi seluas 400 hektar, dan di puncak bukitnya terlihat juga rawa pening! Senangnya...


Setelah puas berkereta mini, saatnya untuk mencicipi kopi hasil kebun sendiri nih. Pilihan saya jatuh ke Ice Avocado Coffee, kopi Banaran dipadu dengan avocado juice. Segar, juice avocadonya berpadu sangat pas dengan rasa kopi yang wangi. Cukup mengganjal perut juga sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandungan. Satu Avocado Coffee harganya Rp 14.000,- rupiah. Harga yang terjangkau dan wajar menurut saya.


 
 
Kita lanjutkan ke Bandungan. Di sini banyak makanan enak nih, sayang saya tidak bawa perut cadangan, jadi tidak bisa makan sampai puas deh. Lunch Rally dimulai dari Tahu Serasi khas Bandungan. Tahu serasi di sini banyak sekali merk nya, tapi yang asli hanya satu, yaitu Tahu Serasi Oom Shin, persis di sepan Hotel Nugraha, masuk ke pagar putih (jalannya menurun). di sini pabrik sekaligus tempat makannya. Satu kantung tahu serasi isi 10 yang mentah Rp 10.000, satu porsi tahu goreng Rp 15.000,-, satu gelas susu kedelai Rp 4.000,-.
 


Tahu serasi memang nikmat, beda dari tahu lain yang dijual di pasaran. Tahu serasi lebih kenyal, lebih padat, dan lebih lembut, lebih mahal juga, but that's worth =) biasanya tahu goreng disajikan panas-panas dengan kecap sambal. Minumnya harus susu kedelai dong, mumpung sampai sini.hehe. Untuk yang ingin membawa susu kedelai sebagai oleh-oleh bisa beli per liter, dengan gula atau tanpa gula.



Satu makanan lagi yang biasanya selalu dicari orang jika mengunjungi Bandungan, yaitu bakso Pak Brengos, yang letaknya di pojokan Pasar Buah Bandungan. Saat hari besar dan akhir minggu cukup sulit terhindar dari antrian panjang, jadi harus pintar pilih waktu ya =). Satu mangkuk bakso dan satu es teh tawar Rp 9.000,-
Di sebelah bakso pak brengos juga ada tahu campur dan wedang ronde yang sedaaappp... Kembali ke alasan perut, saya belum sempat meliputkannya untuk pembaca, kalau ada yang sudah pernah mencoba jangan malu-malu untuk share di sini ya.
Mari kita lanjut ke menu berikutnya, sate kelinci. Ini juga khas Bandungan nih.




Untuk yang berhati lembut seperti saya, hindari bertatapan muka dengan kelinci bila ingin menikmati dagingnya ya, nanti jadi tidak tega dan hilang kesempatan menikmati daging kelinci nan lembut ini =p Kali ini saya pilih sate kelinci yang masih satu lokasi dengan bakso pak brengos. Tapi sebenarnya saya lebih suka yang "pikulan" yang biasa mangkal di depan hotel-hotel, karena rasanya lebih enak dan biasanya penjualnya lebih jujur. Sate ini saya beli dengan harga Rp 15.000,- per porsi isi 10 tusuk.
Cemilan-cemilan di Bandungan juga banyak yang enak, ada getuk goreng, kue leker, gulo kacang, dan masih banyak lagi.

Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com

Coto Makassar & Es Pisang Ijo

Hari ini saya mencicipi menu khas Makassar, Coto Makassar dan Es pisang ijo, bertempat di jalan indraprasta 1d Semarang, persisi setelah perempatan jl. beringin-imam bonjol-indraprasta. (ada juga di jl. Kusumawardhani 29).


Coto Makassar ini mirip seperti soto. Yang membedakan coto ini dengan soto pada umumnya adalah coto menggunakan air tajin (air cucian beras), kacang, dan tauco. Berisi daging sapi dan jerohan. Di sini bisa pilih mau daging saja atau dengan jerohan. Ditaburi banyak irisan daun bawang dan bawang goreng. Dapat dimakan dengan nasi putih, ketupat, atau burasa. Burasa sama seperti ketupat, bedanya kalau ketupat dibungkus janur, burasa dibungkus daun pisang.

Seporsi kecil coto makassar dapat dinikmati dengan Rp 9.000,- sedangakan nasi putih, ketupat, atau burasa harganya Rp 2.500,- per porsi.




Ada juga es khas daerah Makassar, namanya es pisang ijo. Mengapa dinamakan es pisang ijo? Karena pisang raja yang merupakan bahan utama dari es ini dibalut dengan semacam getuk berwarna hijau. Dimakan dengan bubur sumsum (di tengah mangkuk yang warna putih itu bubur sumsumnya), sirup, dan es serut. Daapat dinikmati dengan membayar Rp 7.500,- per mangkuk.

Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com

Cowek Ireng

Hmm.... dari namanya saja sudah kebayang kan rumah makan apa yang saya datangi hari ini? yup, rumah makan yang menyediakan aneka sambal, aneka lauk goreng dan bakar, serta aneka juice. Bertempat di jalan Majapahit, deretan seberang Asaya Home Depo (pokoknya kalau sudah kelihatan Asaya, langsung toleh kanan, pasti ketemu). Didukung oleh konsep rumah makan nya, tradisional, lesehan, dengan meja kursi kayu seperti di kampung halaman, rumah makan ini dapat menjadi pilihan tempat makan yang nyaman, sekaligus untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.




Lauk yang disediakan bermacam-macam mulai dari tempe, ayam, jerohan, ikan air tawar dan ikan laut. Semuanya bisa pilih mau digoreng atau dibakar. Yang kali ini saya cicipi adalah Tempe goreng dan sambal teri. Tempenya gurih, digoreng dengan tingkat kematangan yang pas. Sedap sekali dimakan dengan sambal teri (sambal terasi, dari cabai rawit asli, diuleg denga teri, sehingga di sambalnya ada rasa asin dari teri). Harga tempe goreng Rp 2.500,- per porsi. Sedangkan sambal teri dihargai Rp1.500,- per porsi.



Gambat di samping adalah ati ampela bakar. Mirip sate ati ampela biasa, tapi lebih terasa kecapnya yang manis dan sedikit rasa gosong karena dibakar. Warnanya menggugah selera, rasanya pun tidak mengecewakan, harus dicoba bagi penggemar ati ampela seperti partner makan saya kali ini. Satu porsi ati ampela bakar dapat dinikmati dengan harga Rp 4.500,-

Satu lagi lauk yang kami pesan, bandeng presto bakar bumbu kecap.



Bandeng presto ini ukurannya tidak terlalu besar, tapi pasti cukup untuk satu porsi. Bandengnya bukan bandeng presto seperti yang biasa dijual untuk oleh-oleh, tapi bisa disebut presto juga karena durinya memang lunak. Bandeng dimasak dengan bumbu kecap, kemudian dibungkus dulu dengan daun pisang, baru kemudian dibakar. Nikmat sekali dimakan dengan sambal dan nasi hangat..nyeemmm, harganya Rp 5.500,- per porsi.



Nasi putih dihargai Rp 2.500,- per porsi, tapi per porsi nasi putih tidak disajikan sendiri-sendiri dengan piring namun dengan tempat nasi tradisional dari bambu yang dialasi dau pisang. Piringnya pun piring dari anyaman rotan dan dialasi daun pisang juga. Sayang porsi nasi putih untuk 2 orang ini sedikit (Sampai rumah sudah lapar lagi. Untuk yang suka banyak nasi, mungkin butuh extra nasi)




Minuman di atas ini nih, Juice Chocolato Mix. Susu cokelat dan cappuccino, di mix, kemudian di atasnya ditaburi sereal gandum cokelat yang crunchy. Manis manis pahit cokelatnya berpadu dengan renyah sereal, sangat melegakan mulut yang panas karena sambal.hehe.. Penggemar minuman cokelat harus mencoba minuman yang dibanderol Rp 5.000,- per gelas ini.


Kalu mau yang tidak terlalu berat, disediakan es jeruk, lemon tea, es teh, dll.
Segelas es jeruk juga sangat segar jika diminum setelah menyantap sambal yang pedas (es jeruk Rp 3.000,- per gelas). Hanya perlu diperhatikan bagi yang perutnya sedikit sensitif, karena pedasnya sambal dapat bereaksi tidak enak jika diminumi yang asam-asam, hehee...


Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com

Di Semarang Juga Ada Ayam Goreng Pemuda

Ayam Goreng Pemuda 1 Surabaya

Ayam goreng pemuda 1 ini adalah salah satu restoran yang menyediakan menu spesial ayam goreng di Semarang, tepatnya terletak di Ruko blok A jalan Imam Bonjol no.180a. Selain di ruko imam bonjol, ada juga cabangnya di Puri Anjasmoro E21 no 21.
Di sini bisa pilih menu ala carte (nasi dan lauk dibeli terpisah) atau paket (nasi, lauk, dan es teh/air mineral cup).

 Paket yang pertama, nasi + ayam (paha/dada) + minuman 
(es teh/air mineral cup) Rp 12.000,-



 Paket yang kedua, nasi + ayam (paha/dada) + tahu/tempe + 
minuman (es teh/air mineral cup) Rp 13.000,-


Ayam goreng nya mantap sangat, gurih, dan di bagian luar ayamnya ada bagian crispy seperti dilumuri telur (bukan tepung seperti fried chicken loh).

Sambalnya juga mantap! Jangan lihat dari warnanya yang kehitaman, pedasnya pas, ada sedikit rasa gurih perpaduan kacang dan sesuatu yang manis seperti kecap, lebih spesial jika sambal diberi perasan jeruk sambal (disediakan). Dan yang membuatnya berbeda adalah irisan bawang merah yang disajikan sebagai pelengkap di piring anda.

Tempatnya cukup luas dan nyaman, buka dari pagi sampai malam, recommended untuk dicoba sambil bersantai bersama keluarga.

Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com

Bakmi dan Nasi Goreng Surabaya Cak Lestari

Cukup lama juga ya blog ini tidak diperbarui, padahal sudah banyak juga makanan-makanan lain yang saya cicipi, hehe..
Warung bakmi dan nasi goreng surabaya ini terletak di jalan mataram, tepat sebelum belokan ke pasar dargo. Biasanya sering disebut Mi Surabaya Dargo.



Meskipun yang ditulis di spanduknya mi dan nasi goreng, saya pribadi lebih suka mi kuahnya. Kuahnya mantap, gurih asinnya pas, apalagi ditambah telur, pedas, dan dimakan panas-panas.ssllluurrrpppp....




Nasi goreng nya juga nikmat, tapi kali ini yang saya makan adalah nasi goreng ruwet, yaitu nasi goreng yang dicampur dengan mie dan bihun.




Per porsi makanan (nasi, mie, atau bihun, semua pukul rata nih harganya) Rp 7.500,- dan kalau mau tambah kerupuk bawang, harganya Rp 500,- per bungkus. kerupuk not included dalam masakan. Juga tersedia cap cay bagi yang kurang berminat dengan nasi atau bakmi goreng.

Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com

Sate Ayam Madura Pak Tayu

Setelah berbelanja di Ace Harware jl.Pemuda, perut sudah tak tahan rasanya minta diisi. Pikir kami daripada jauh-jauh mencari tempat makan, kenapa tidak mencoba yang ada di sekitar situ saja. Akhirnya kami memutuskan untuk mencicipi sate ayam Pak Tayu yang terletak di jalan Gajahmada. Di sisi kanan jalan Gajahmada (kalau masuk dari jalan Pemuda) terdapat banyak sekali warung lesehan yang menjual sate ayam, tinggal cari yang spanduk nya bertuliskan "Pak Tayu".

Seporsi sate daging ayam, jerohan, dan kulit dibanderol masing-masing Rp 11.000,- untuk sate telur Rp 3.000,- per tusuk.




Sate yang kami coba kali ini adalah sate daging ayam. Dagingnya dibakar dengan baik sehingga tingkat kematangannya sangat pas. tidak terlalu empuk, tidak terlalu keras, dan terasa sedikit rasa sedap dari gosong karena dibakar dengan arang. Penjualnya tidak pelit membubuhi bumbu kacangnya, banyak. Di sini untuk irisan bawang merah dan cabai hijaunya disediakan semangkuk penuh. puas deh..






Gambar di atas adalah gambar porsi nasi dan lontong nya, nasi nya sedikit... Adahal per porsi nasi Rp 2,500,- lontong Rp 1.500,- kalu yang makannya banyak harus dobel porsi nih.... hehe.

Sumber: http://kulinersemarangku.blogspot.com