Minggu, 20 November 2011

Diego Michiels dalam Catatan




Pemain kelahiran Deventer 8 Agustus 1990 ini memang tidak terlalu mengkilap di skuad timnas Indonesia Sea Games 26th. Diego Michiels nama lengkapnya. Pemilik tinggi 178 cm terlahir dari seorang ayah berkewarganegaraan Indonesia dan ibu berkewarganegaraan Belanda. Posisi Diego di timnas Indonesia Sea Games adalah bek kiri ataupun kanan, namun terkadang Diego juga bisa dimaksimalkan sebagai pemain gelandang bertahan.

Di dua pertandingan timnas Indonesia Sea Games, Diego memang tidak terlalu bermain mengkilap. Larinya tidak secepat Ferdinand Sinaga. Jarang sekali melewati dua atau tiga pemain seperti Titus Bonai. Jarang melakukan tembakan jarak jauh ke gawang lawan seperti Patrick Wanggai. Dan jarang melakukan akselerasi seperti apa yang dilakukan Okto.

Sepertinya permainan Diego masih jauh di bawah jika dibandingkan Nasuha atau Zulkifli. Namun bukan berarti Diego tidak bisa berlari cepat dan melakukan akselerasi melewati lebih dari dua pemain. Setidaknya Diego membuktikan hal itu saat menghadapi Singapura (11/11/11). Di babak kedua Diego sempat melakukan akselerasi melewati beberapa pemain, walaupun akhirnya harus dijatuhkan pemain Singapura di depan kotak pinalti.

Di lapangan sepertinya Diego faham betul bahwa perannya adalah menjaga lini belakang yang selama ini menjadi titik kelemahan timnas Indonesia. Urusan mencetak gol biarlah menjadi urusan pemain depan, sedangkan tugasnya adalah menjaga pertahanan agar tidak terjadi gol. Apalagi timnas Sea Games sudah memiliki pemain depan berkualitas, jadi tidak perlu memaksakan diri untuk membantu penyerangan.
 
www.bola.net

Itulah kelebihan Diego. Dia sosok pemain yang menyatu dengan tim. Pemain yang pintar bermain secara kolektif. Pemain yang faham mencerna instruksi pelatih. Pemain yang tidak mendahulukan ego. Tidak terlalu mau diekspos media seperti pemain naturalisasi yang lain. Di usia yang relatif masih muda, Diego sudah cukup memiliki kematangan emosi. Itu pula yang mungkin membuat Alfred Riedl merekomendasikannya untuk menjadi WNI.

Di lapangan, Diego juga terlihat lebih tenang dari pemain lain. Diego tidak terlalu lama ketika menguasai bola. Terhitung tidak lebih dari 3 detik bola ada di kaki Diego lantas diberikan ke pemain lain. Sepertinya Diego ingin memperagakan permainan Total Football yang selama ini membuat bingung pemain Indonesia dan yang di idam-idamkan Pelatih Wim. Satu-dua sentuhan, mengumpan, berlari, ciptakan peluang dan terjadi gol.

Karakter pemain seperti Diego pantas dipertahankan di skuad timnas Indonesia. Bermain efektif dan bermain kolektif. Diego punya motivasi yang lebih dibandingkan pemain lain. Pencinta sepakbola Indonesia harus menerima Diego Michiels sebagai bagian dari sejarah. Diego berusaha memberikan yang terbaik untuk negara barunya. 

Jadi jangan persoalkan mereka lahir dimana! Selama masih ada darah Indonesia di nadi mereka, maka mereka adalah orang Indonesia!!

Agus Prasetyo
Sumber: http://olahraga.kompasiana.com