Rabu, 30 November 2011

Daftar Situs Edit Foto Online




Situs Edit Foto Online, setelah keliling-keliling cari tambahan Postingan di blog menemukan Situs Edit Foto Online yakni tempat temen-temen Bisa Edit Foto Online secara gratisan tentunya (maunya yang gratisan aja) dan anda juga bisa menggunakan Adobe Photoshop Portable ya kalo pengen di sandingkan ama Steven William atau Justin Bieber bisa kok bisa diatur :)


Di sini Media Online akan beberkan beberapa daftar situs yang menyediakan mungkin bagi temen-temen yang pingin gaya berbeda dan pingin keliatan keren meski rada' Sedikit narsis (hhohoh) inilah daftarnya disimak ya.

1. Situs Edit Foto Online Pizap (http://www.pizap.com/
Pada Situs ini kita diberikan banyak Pilihan frame yang disediakan.Di situs ini kita bisa edit dan menambah effect, pernak pernik, teks bahkan menambahkan ekspresi wajah seperti di bawah ini contohnya.
 
2. Situs Edit Foto Online Picnik (http://www.picnik.com/).
di Picnik menyediakan dua versi yaitu yang gratisan dan yang premium untuk Premiumnya bayar ($24.95/ tahun), Untuk yang versi gratis kita bisa memanfaatkan fitur-fitur seperti tools efek, shapes, fonts, frames dan touch up. Pokoknya di Picnik untuk premiumnya di jamin puas deh tapi kita kan cari yang gretongan jadi nikmatin aja yang freenya gpp kan.

3. Situs Edit Photo Online Festisite (http://www.festisite.com)
Dengan menggunakan jasa situs ini kita bisa menaruh wajah kita pada mata uang dari berbagai negara. bagi yang pecinta Dollar monggo mata uangnya di ganti ama wajah temen-temen.

4. Situs Edit Foto Online Heritage (http://celebrity.myheritage.com/face-recognition),
 Heritage untuk mencari kemiripan foto kita dengan selebriti-selebriti, waduh bagi yang merasa mirip banget kek artis perlu nih di coba siapa tahu kek artis Steven William ato Si justin bieber.

5. Situs Edit Foto Online Magnigraph (http://www.magnigraph.com/),
 dengan bantuan situs ini kita dapat merubah warna photo kita menjadi Black and white gitu deh, jadi terkesan gimana gitu. keknya kalo foto kita berwarna hitam putih nutupin banyak kekurangan di Face kita ya ...??? (kek Jerawat)

6. Situs Edit Photo Online Buat Bayi (http://www.makemebabies.com), 
ini situ cocok banget bagi kalian yang dah kebelet punya anak jadi nih situs memadukan dua Photo Milik kita yang kita upload kemudian si situs memprediksi hasil yang keluar dari gabungan Face kita jadi deh Foto bayi kita.

7. Situs Edit Photo Online Photofunia (www.photofunia.com/)
Temen-temen pasti dah pada liat kan Foto di FB yang kita berada di papan reklame di gedung dan di Frame-frame lainnya ntu Foto ternyata di Edit paling banyak di Situs ini karena kelengkapan fitur yang mempermudah User ngedit suka-suka gitu deh.
 
 

8. Situs Edit Foto Online Fakemagazinecover (www.fakemagazinecover.com)
hampir sama kek heritage cuman disini kita tampil kek artisnya karena disini templatenya seperti template cover magazine gitu deh, jadi ngerasa kek artis beneran aja wkwkwkwkw

9.Situs Edit Foto Online Hairmixer (http://hairmixer.com/)
nih cocok banget bagi kalian yang sering gonta-ganti model rambut perlu nih situs kalian coba coz nih situs mencocokkan berbagai model rambut yang kiranya cocok bagi kalian jadi sebelum potong rambut ato mo ganti gaya rambut di coba dulu deh.

10. Situs Edit Photo Online Pixenate (pixenate.com)
situs ini memiliki fitur zooming, enhancing dan cropping, resizing, whitening, red eye, sepia, fun effect keren dah nih situs di cobain deh.

11. Situs Foto Online Free Online Foto Editor (freeonlinephotoeditor.com/)
situs yang langsung sobat pakai untuk memerbaiki foto sobat disitu sobat harus mengpload terlebih dahulu file yang ingin sobat edit(akan di sesuaikan ukurannya menjadi 800x600) dan langsung ada beberapa opsi disana bisa memberikan glitter text dan lain-lain

12. Situs Edit Foto di Foto Flexer (fotoflexer.com)
hampir sama dengan situs edit foto dan sobat bisa langsung memakainya memang kekurangannnya agak sedikit lambat pada saat loading awal saja.

13. Situs Edit Foto Online Phixr (phixr.com)
disitus ini sobat bisa mengambil berbagai foto yang ada di akun facebook, flick,  myspace, photobucket, smugg, webshots, dan lalu sobat edit disana

14. Situs Edit Online LunaPic (lunapic.com)
di lunapic kita bisa membuat gambar yang seolah-olah bergerak dengan dimensi yang berbeda sesuai dengan keinginan kita dan tentu saja ini gratisss

15. Situs Edit Online Editor photo (editor.pho.to)
sesuai dengan namanya disitus ini sobat bisa ngedit secara online dan kemampuan editnya cukup bagus dengan fitur tambahan seperti halnya photoshop(menyerupai)

Akhirnya selesai juga mereview beberapa Daftar Situs Edit Foto Online moga dengan Situs Edit Foto Online menjadikan Foto kita lebih Stylish lagi dan tentunya lebih keren gitu. 
 

Sumber: http://www.witular.com

Marinir AS di Australia dan 70 Pasukan AS di Papua, Sebuah Ulasan

13226192871188315558



Sebuah berita yang menggigit disampaikan oleh Ali Kastela, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, yang menyatakan bahwa ia menemukan adanya 70 tentara aktif AS yang ditempatkan di Freeport Papua. “Saat kunjungan kerja ada 70 personel militer Amerika aktif yang bekerja di Freeport,” ujar Ali saat rapat tim monitoring Papua dan Papua Barat dengan pemerintah di DPR Senayan, 25 November lalu.

Pernyataan terus bergulir menjadi berita yang efeknya kurang baik bagi pemerintah karena dianggap kedaulatan negara diinjak-injak oleh negara asing khususnya Amerika Serikat. Informasi adanya militer AS di Freeport yang sensitif  menjadi menarik karena secara psikologis para elit politik mengkaitkan dengan rencana penggelaran Marinir AS di Darwin.  Seperti kita ketahui, sebelum mengikuti KTT Asia Timur di Bali pada 17 November lalu, Presiden Barrack Obama sempat singgah di Canberra dan menyatakan akan menempatkan secara bertahap 2500 Marinirnya di  Darwin.

Banyak pihak kemudian membahas dan menyimpulkan bahwa penempatan Marinir itu erat sekali hubungannya dengan memanasnya situasi Papua beberapa bulan terakhir. Penulis pernah menuliskan masalah serta latar belakang penggelaran pasukan tersebut di Darwin dengan judul “Perseteruan AS dan China di Laut China Selatan,” http://ramalanintelijen.net/?p=4336 (Ditayangkan di Harian Seputar Indonesia (22/11/2011).

Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia Scot Marciel  menjelaskan bahwa penempatan pasukan AS di wilayah Asia tidak bertujuan untuk mengganggu negara lain dan AS menghormati kedaulatan setiap negara. Selanjutnya lebih ditegaskan lagi oleh Dubes AS untuk ASEAN David Carden, di Kedutaan Besar AS Jakarta, Selasa (22/11/2011), “Ini adalah perjanjian dan bentuk aliansi dari AS dan Australia yang sudah terjalin sejak dulu. Kami berada di wilayah itu untuk memelihara perdamaian.” Mungkin pernyataan Carden berkait dengan kasus perebutan kepulauan Spratly, dimana AS diminta oleh negara Filipina dan Vietnam yang merasa terancam dan ditekan oleh China. Penempatan pasukannya di Darwin adalah sebagai simbol pancangan kaki AS di kawasan Asia Tenggara.

Secara logika, penempatan marinir sekitar empat batalyon (setara dengan satu Brigade) serta dukungan satuan udara tempur di Australia Utara agaknya terlalu berlebihan apabila dikaitkan langsung dengan kondisi Papua. Secara psikologis mungkin saja bisa diartikan demikian. Entah siapa yang akan di perangi oleh Marinir tersebut. Apabila dikaitkan dengan gangguan keamanan, penembakan sporadis oleh kelompok OPM hanyalah serangan teror dengan skala kecil. Dalam hal ini AS yakin bahwa pemerintah Indonesia masih mampu mengontrol situasi.

Atau, apakah AS akan berperang dengan Indonesia? Nampaknya juga tidak. Indonesia kini jelas dinilai bukan ancaman  bagi AS. Bahkan ancaman teroris terhadap kepentingan AS di Indonesia mampu dinetralisir. Sebanyak  700  lebih teroris ditangkap atau ditembak mati di Indonesia sejak 2002. Pemerintah AS akan melakukan perang terhadap sebuah negara apabila negara tersebut menjadi ancaman langsung atau juga melindungi kelompok yang merupakan ancaman langsung terhadap negara AS (Contoh studi kasus pemerintah Taliban di Afghanistan yang melindungi Al-Qaeda diserbu dan dijatuhkan pasukan AS).

Selain itu AS akan ikut campur di sebuah negara apabila terjadi tindak kekerasan, kesewenang-wenangan sebuah pemerintahan terhadap rakyatnya, berupa pelanggaran keras HAM. Dalam hal ini AS umumnya akan bergabung dengan NATO, dan secara resmi melakukan serangan. Keduanya berlindung dan terlindung dibawah keputusan/maklumat PBB (Contoh studi kasus Libya).

Negara AS disebelah Barat berbatasan dengan Samudera Pasifik, karena itu kekuatan militer AS di Pasifik Selatan sangat besar. Apabila dibutuhkan, pengerahan militer Amerika di Pasifik Selatan dapat dilakukan dengan cepat oleh Pacific Air Forces (PACAF) yang bermarkas di Hickam Air Force Base, Hawai. Dislokasi kekuatan tempur udaranya berada di Yokota Air Base Jepang, Osan Air Base, Korea Selatan, Elmendorf Air Base Alaska dan Thirteenth Air Force (AFPAC), Hickam AFB, Hawaii.

PACAF adalah komponen udara dari Komando Pasifik Amerika. Organisasi perang ini adalah  komponen udara dari Komando Pasifik Amerika dan merupakan salah satu dari dua Komando Utama Angkatan Udara AS diluar benua Amerika. Komando satunya adalah United States Air Forces in Europe (USAFE). Komando ini memiliki sekitar sekitar 45.000 personil militer dan sipil, dilengkapi dengan 300 pesawat tempur  penyerang. Pacific Air Forces yang dipimpin oleh seorang Jenderal berbintang empat, pernah terlibat dan mempunyai pengalaman dalam perang dunia kedua, perang Korea, perang Vietnam dan Operasi Desert Storm 1991.

Untuk keterangan lebih lanjut, penulis saat masih aktif bertugas di TNI  pernah mendampingi pimpinan (Kasau) melakukan peninjauan ke PACAF, tertuang dalam artikel “Meninjau Pacific Air Forces,” http://ramalanintelijen.net/?p=1582.

Nah, kini bergulirnya berita adanya 70 militer AS di Papua, langsung dibantah oleh Duta Besar AS di Jakarta. Pemerintah AS juga melalui Dubesnya menegaskan keberadaan militer AS itu juga tak ada kaitannya dengan masalah Papua. “Keberadaan militer AS tidak berkaitan dengan Papua, kami mendukung kedaulatan Indonesia,” tegas Dubes Marciel. Disini berarti tidak ada pasukan yang melanggar kedaulatan negara Indonesia, begitu kira-kira. Asisten Menteri Luar Negeri AS Kurt M Campbell pada bulan lalu juga menyatakan prihatin dengan kasus Papua. Mereka menyadari isu ini merupakan isu sensitif yang di alami Indonesia. Campbell tetap menyarankan agar diadakannya dialog antara pihak PT Freeport, Pemerintah Indonesia dan masyarakat Papua.

Bagaimana penjelasan pemerintah terhadap berita sensitif tersebut? Menko Polhukkam Djoko Suyanto membantah adanya isu penempatan 70 tentara Amerika Serikat di PT Freeport Indonesia, Papua.  Dari  hasil klarifikasi menunjukkan beberapa orang konsultan keamanan diambil dari perusahaan pengamanan seperti banyak digunakan  negara lain. Pihak perusahaan mengakui memang ada beberapa pensiunan militer yang bekerja di Freeport.

Kepala BIN  Marciano menyatakan, BIN sedang menyelidiki dan mempertajam isu adanya tentara aktif yang bekerja di PT Freeport. BIN  hanya menemukan purnawirawan AS yang bekerja Freeport. “Di Freeport kita tidak menemukan ada tentara aktif di sana. Apalagi dengan perlengkapannya. Tidak ada. Kalau mungkin, mereka sudah purnawirawan dan bekerja. Itu mungkin saja, tapi tentara aktif tidak ada,” tegas Marciano.

Memang penjelasan para pejabat tadi sudah mempunyai kekuatan hukum dan politis sendiri dalam menjelaskan masalah. Sesuai dengan Keppres No.63/2004 tentang pengamanan obyek vital, pengelola PT  Freeport harus bertanggung jawab atas pengamanan obyek vitalnya berdasarkan prinsip pengamanan internal, dan Polri berkewajiban memberi bantuan pengamanan. Apabila dibutuhkan, maka Polri dapat meminta bantuan kepada TNI berdasarkan dengan UU yang berlaku. Itulah aturan yang selama ini diterapkan.

Dalam melakukan pengamanan internal terhadap obyek vital yang sangat penting tersebut, dapat dipastikan Freeport menggunakan tenaga sekuriti profesional bertaraf internasional, umumnya menyewa  mantan  pasukan khusus. Mengingat luasnya wilayah operasi AS di dunia dan besarnya kebutuhan personil intelijen serta akses ke wilayah negara lain, CIA-pun sebagai Badan Intelijen utamanya juga menyewa tenaga profesional setempat yang disebut sebagai kontraktor. Seperti yang umumnya terjadi di semua Kedutaan Besar di negara manapun, wajar saja apabila beberapa personilnya adalah petugas dari Badan Intelijen dengan “cover” yang ketat. Demikian sistem yang diterapkan.

Entah bagaimana kita  bisa menyelidiki para personil Freeport tersebut yang hanya diketahui oleh PT Freeport itu sendiri. Pemerintah AS pasti akan sangat berhati-hati dalam menjaga Freeport, karena tambang tersebut adalah salah satu harta kekayaan mereka di luar negeri yang akan mereka pertahankan mati-matian.

Prayitno Ramelan ( http://ramalanintelijen.net )
Sumebr: http://hankam.kompasiana.com

Naturalisasi Jangan Gengsi

13225426081499045227



Naturalisasi memberikan efek positif bagi permainan timnas, namun kini malah diharamkan.
Pernyataan Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong yang mengharamkan naturalisasi membuat saya terheran-heran. Apakah benar PSSI ingin lebih memberikan kesempatan kepada pemain-pemain asli Indonesia, atau ini hanya perkara gengsi?

Seperti yang kita ketahui, naturalisasi sudah menjadi barang basi di dunia sepakbola. Banyak negara-negara kuat sepakbola di dunia sudah menerapkan metode ini. Sebut saja tim nasional Jerman. Kalau diperhatikan, di tiap lini Der Panzer kecuali kiper, ada pemain dari negara lain.

Lalu timnas Italia. Ketika mereka memenangi Piala Dunia 2006, ada nama Camoranessi yang memiliki darah Argentina. Yang terbaru, nama seperti Osvaldo dan Balloteli menambah deretan naturalisasi Gli Azzuri.

Memang Naturalisasi banyak dipandang sebagai solusi jalan pintas. Ada pula negara yang gengsi dan tidak melakukan naturalisasi. Misalnya Inggris. Namun, prestasi menjadi bukti. Tim nasional Inggris baru meraih 1 titel Piala Dunia. Itupun di Piala Dunia 1966, ketika di selenggarakan di tempat mereka sendiri. Jumlah yang jelas kalah dari Jerman dan Italia yang sudah mengoleksi 2 dan 4 trophy. Di pentas turnamen antar Eropa pun, Inggris hanya mentok di peringkat 3, berbeda dengan Jerman dan Italia yang pernah dinobatkan sebagai raja Eropa.

Kini timnas Garuda telah mendapat efek positif dari naturalisasi. Pada turnamen AFF Cup tahun lalu, tambahan tenaga dari Christian Gonzales dan Irfan Bachdim mampu membuat timnas bermain lebih atraktif. Terakhir, ketika SEA Games kemarin, kehadiran pemain berdarah Indonesia-Belanda, Diego Michels mampu memperkokoh pertahanan Garuda Muda dengan hanya kebobolan 3 gol sepanjang turnamen.
Oleh karena itu, asalkan memenuhi persyaratan kewarganegaraan, memiliki skill mumpuni, bisa “nyetel” dengan para pemain lokal, dan yang terpenting mencintai tanah air, tak ada salahnya jika solusi ini diteruskan. 

Sebab, sepakbola bukan hanya gengsi. Toh gengsi sebuah tim akan naik sendiri jika tim tersebut berprestasi. Terbanglah Garudaku!

Gading Pasoepati
Sumber: http://olahraga.kompasiana.com