Selasa, 06 Desember 2011
Andik Tidur dengan Kaos David Beckham
Pesepakbola Andik Vermansyah yang paling bahagia dalam laga persahabatan antara LA Galaxy melawan Tim Indonesia Selection di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (30/11) malam.
“Saya sangat gembira sekali. Tapi sebenarnya saya enggak membayangkan (dapat kaos Beckham), sebab kalau itu memang rejeki saya,ngapain minta-minta,” katanya dengan wajahsumringah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu.
Sebagaimana diberitakan motodream.net, pemain asal Persebaya Surabaya ini semula mengaku tak berniat menukar kaosnya dengan Beckham. Karena itulah, pemain yang digantikan Oktavianus Maniani di babak kedua ini memilih tetap berada di bangku cadangan usai pertandingan.
Di luar dugaan, David Beckham justru memanggilnya ke pinggir lapangan. David saat itu sedang diwawancarai televisi. Andik semula mengira bukan dirinya yang dipanggil Beckham. Ia baru percaya setelah teman-temannya mendorongnya.
Pemain yang kerap dijuluki “Si Belut” ini pun bergegas menemui Beckham. Mantan bintang “Setan Merah” itu langsung menyambut Andik dengan pelukan. Beckham bahkan tak canggung meminta Andik bertukar kaos. Padahal, saat itu kamera masih terus menyorotnya. “Alhamdulillah, anak-anak minta (kaosnya) enggak dikasih, tapi saya malah dipanggil (Beckham),” kata Andik.
Andik mengaku deg-degan ketika Beckham mendadak memeluknya. “Deg-degan kayak ketemu orang cantik gitu,” kata Andik sembari tertawa.
Kaos LA Galaxy bernomor punggung 23 yang masih basah oleh keringat Beckham tersebut barangkali akan menjadi kado terindah bagi Andik yang genap berusia 20 tahun pada 23 November lalu setelah dirinya gagal mempersembahkan emas dalam SEA Games XXVI. “(kaos ini) Buat tidur satu minggu,” katanya.
Bechkam sendiri bukan tanpa alasan memilih Andik untuk bertukar kaos seusai pertandingan yang berakhir 1-0 untuk kemenangan LA Galaxy. Selain merasa bersalah karena sempat menekel Andik dengan keras di babak pertama, Beckham juga punya alasan lain. “Dia adalah pemain yang sangat berbakat, maka saya menginginkan bajunya,” kata Beckham.
Sumber: http://www.poskota.co.id
Kasari Andik, David Beckham Tukar Kaos dengan Andik
Usai Pertandingan
antara LA Galaxi vs Indonesia Selection yang diselenggarakan di Stadion
Bung Karno, David Beckam tukar kaosnya dengan Andik Vermansyah. David
Beckham melakukan sliding keras dari belakang yang membuat gelandang Tim Indonesia Selection Andik Vermansyah tersungkur.
David Beckham sempat tampil emosional
pada pertandingan Los Angeles Galaxy melawan timnas Indonesia. Dia
dengan sengaja mengasari Andik Vermansyah pada menit ke-8. Pada awal
pertandingan, Indonesia memang lebih banyak menekan LA Galaxy. David
Beckham pun jadi jarang mendapatkan bola. Setelah tampil melawan
Indonesia Selection, Rabu (30/11/2011) malam, gelandang LA Galaxy David
Beckham bersedia bertukar seragam dengan Andik Vermansyah. Ternyata,
Beckham memang menginginkan seragam Andik karena penyerang Persebaya
1927 itu tampil bagus.
Setelah pertandingan, Andik menghampiri
Beckham yang sedang wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta.
Tanpa pikir panjang, Beckham melepas bajunya dan kemudian gelandang asal
Inggris itu memeluk Andik. “Karena saya merasa tak enak bermain kasar
terhadap dia (Andik),” ujar Beckham, saat ditanya alasan mengapa dia
usai tanding memilih menukar kaos bernomor 23 itu dengan kaos Andik.
Selain Andik, Greg Nwokolo juga sempat tersungkur setelah di-tackling pemain
belakang tim besutan Bruce Arena. Wasit mengganjar dengan kartu
kuning. Kartu kuning kedua dihadiahkan wasit kepada Robbie Keane yang
mendorong Egi Melgiansyah. Kartu kuning kembali diberikan wasit kepada
Mike Magee setelah pemain tengah ini menjatuhkan Greg Nwokolo di menit
ke-28.
Sumber: http://www.rootdiesomec.com
Benfica Siap Merekrut Andik Vermansyah
Tidak tanggung-tanggung, salah satu klub tersebut adalah Benfica, salah satu penguasa tradisional Liga Portugal.
Komisaris Utama Persebaya, Saleh Mukadar yang juga petinggi PSSI adalah orang pertama yang mengeluarkan pernyataan heboh ini. Bahkan, Saleh Mukadar juga menambahkan, LA Galaxy yang kemarin berujicoba dengan Indonesia Selection, ikut melirik pemain berusia 20 tahun.
Andik Vermansyah sendiri mengaku siap berlaga di Eropa. Asalkan kontrak yang diberikan jauh daripada yang selama ini disodorkan Persebaya 1927, ia berani menempuh risiko.
Namun, ada kendala lain yang dihadapi Andik. Yaitu faktor nonteknis. Andik selama ini hidup bersama kedua orang tuanya. Sang ayah, Saman adalah tukang bangunan. Sementara, Jumiah ibunya, seorang penjahit. Selama ini, Andik menjadi tulang punggung keluarganya.
Selain itu, masalah lain adalah adaptasi kultural. Banyak pemain Indonesia yang akhirnya pulang kampung setelah semusim atau dua musim berlaga di Eropa. Tahun 1990-an, ada Kurnaiwan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Kurnia Sandy. Menjelang awal 2000-an, ada Bambang Pamungkas.
Yang jelas, apa pun “ujian” yang dihadapi Andik, tidak ada salahnya mencoba. Bukankah ada Arthur Irawan, pemain kelahiran 1993 yang kini berada di Espanyol, salah satu klub papan tengah di Liga Spanyol, sebagai contoh?
Sumber: http://sport.sidomi.com
Perjuangan Andik Virmansyah untuk Menjadi "Messi dari Surabaya"
Mungil, cepat, lincah, tajam, penuh determinasi, dan pekerja keras.
Selain Oktovianus Maniani, ciri-ciri ini juga mencerminkan sosok
gelandang Tim Nasional U-23, Andik Vermansyah.
Aksinya
yang brilian terlihat jelas saat membela Timnas U-23 saat melawan
Kamboja di laga perdana SEA Games XXVI tahun 2011, Senin lalu. Dalam
pertandingan yang berakhir dengan skor 6-0 untuk Indonesia itu,
kecepatan dan kelincahan Andik mampu mengobrak-abrik pertahanan lawan
hingga membuahkan satu gol dan memberikan satu umpan indah yang berujung
pada gol terakhir untuk Indonesia.
Andik
yang masuk menggantikan Ferdinand Sinaga pada menit ke-61 langsung
menunjukkan kualitasnya sebagai pemain yang mengandalkan kecepatan.
Pada menit ke-80, pemain bernomor punggung 21 ini berlari dengan sangat
cepat sambil membawa bola dan berhasil melewati satu gelandang
bertahan Kamboja ke dalam kotak penalti Kamboja.
Insting
tajamnya pun bermain. Melihat celah yang terhampar, tanpa pikir
panjang Andik segera menembakkan bola dengan keras dari kaki kanannya.
Kiper Kamboja pun tak kuasa menahan bola yang melaju deras ke arah
gawangnya.
Empat
menit kemudian, aksinya kembali berbahaya. Menerima bola dari Stevie
Bonsapia, Andik berlari seperti kijang meninggalkan para pemain lawan
dan mendekati gawang Kamboja. Namun, meski berada dalam posisi yang
memungkinkan untuk mencetak gol, pemain yang membela Persebaya 1927 ini
justru tidak bersikap egois. Dia memberikan umpan kepada Ramdhani
Lestaluhu yang berada dalam posisi lebih menguntungkan. Gol keenam
untuk Indonesia pun tercipta.
Andik
menyadari betul kelebihannya itu. Kecepatan menjadi andalan utamanya
dalam bermain sepak bola. Namun, itu pun tidak diperolehnya dengan
mudah. Pemain dengan tinggi badan 162 cm ini harus berlatih keras untuk
sampai pada tingkat kecepatan tertingginya.
Latihan
berlari tak hanya dilakukannya di lapangan. Andik biasa melakoni
latihan berlari dengan menaiki tangga, baik tangga jembatan maupun
tangga di mal. Pernah pula dia beradu cepat dengan taksi.
"Pernah
waktu itu aku lomba sampai lima kali, setelahnya aku langsung
muntah-muntah ha-ha-ha...," kata pria berusia 19 tahun ini sambil
tertawa.
Kecepatan, kelincahan, dan kemampuan dribling yang
di atas rata-rata membuat Andik mendapat julukan "Lionel Messi" dari
Surabaya. Dia mengaku senang disamakan dengan Messi. Namun, dengan
rendah hati, pemain yang justru mengidolakan Cristiano Ronaldo ini
menekankan bahwa dirinya tak sehebat striker Argentina andalan Barcelona
tersebut.
"Saat
aku bermain, para Bonek selalu teriak 'Messi... Messi... Messi'. Saya
senang dipanggil Messi, tapi kan beda jauh," ujarnya lugu.
Dari jualan es sampai SSB gratis
Andik kini berada di tim nasional, bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan berlaga untuk nama bangsa di kancah internasional. Namun, siapa sangka, langkah awalnya bermain bola tidak seindah saat ini. Dulu, untuk membeli sepatu sepak bola saja sulit.
Ayahnya,
Saman, hanya seorang tukang bangunan. Sementara ibunya, Jumiah, hanya
seorang tukang jahit. Orangtuanya yang berpenghasilan pas-pasan tak
memiliki dana lebih untuk membantu Andik mewujudkan mimpinya. Maka, tak
heran bila pada awalnya Andik tidak diizinkan menekuni sepak bola.
Namun,
dorongan yang kuat membuat Andik tak mudah patah semangat. Dia pun
berjuang sendiri demi mewujudkan mimpi jadi pemain sepak bola
profesional. Berbagai upaya ditempuhnya, mulai dari jualan kue dan es
hingga bermain sepak bola antarkampung (tarkam) ke luar Surabaya
dilakoninya, hanya untuk bisa membeli sepatu bola.
Langkahnya
menunjukkan titik terang ketika Pelatih SSB Suryanaga, Rudi, melihat
bakat besarnya. Rudi pun menawarinya untuk menimba ilmu di sekolah
sepak bola di Jember itu. Gratis.
"Waktu
itu dia iseng nonton aku bermain dan dia bertanya kamu ikut SSB apa?
Aku jawab, tidak ada. Aku pun diajak ke Suryanaga, gratis. Terus aku
bilang kakak dan diizinkan," ungkapnya.
Ayah
dan ibunya pun tak memiliki alasan untuk terus melarang. Mereka pun
berbalik mendukung Andik hingga bermain untuk Persebaya Yunior dan
berkarya di PON.
Selalu pikirkan masa depan
Anak bungsu dari empat bersaudara ini pun tak ragu menyebutkan bahwa kedua orangtuanyalah yang justru paling berjasa dalam kehidupannya. Mantan bintang kesebelasan PON Jawa Timur ini menilai sikap dan dukungan dari orangtuanya telah melecut dirinya untuk menjadi seorang Andik seperti sekarang ini.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini pun tak ragu menyebutkan bahwa kedua orangtuanyalah yang justru paling berjasa dalam kehidupannya. Mantan bintang kesebelasan PON Jawa Timur ini menilai sikap dan dukungan dari orangtuanya telah melecut dirinya untuk menjadi seorang Andik seperti sekarang ini.
Selain
untuk masyarakat Indonesia, gol yang dicetaknya dalam pertandingan
melawan Kamboja kemarin pun dipersembahkannya untuk ayah dan ibu
tercinta. Menurutnya, orangtua selalu mendoakan yang terbaik baginya.
Bahkan, rela berpuasa demi kesuksesannya. Maka, tak heran bila Andik
selalu berusaha menyenangkan mereka.
"Alhamdulillah...
Selama merantau di Surabaya, aku sudah membelikan rumah atas nama
orangtuaku karena itu sudah menjadi janji dari batinku. Alhamdulillah
juga, aku sudah memberangkatkan ibu pergi umrah. Insya Allah kalau ada
rezeki mau naikkan haji kedua orangtua," ungkap Andik yang kabarnya
pernah dilirik oleh pemain Portugal, Rui Costa.
Andik
selalu diingatkan untuk tidak lupa diri meski kariernya kini tengah
menanjak. Dia sudah memikirkan masa depannya. Selain berharap bisa
terus berkiprah di dunia sepak bola sampai akhir hayatnya, penyuka
tempe penyet ini berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi dan berinvestasi dengan membangun rumah kos di
Surabaya.
"Kalau
ada rezeki mau bikin kos-kosan, buat masa depan. Aku selalu mikir
masa depan karena aku melihat betapa sulitnya orangtua aku mencari
uang," ujarnya singkat.
Data singkat Andik Vermansyah
Nama lengkap: Andik Vermansyah
Nama kecil/Panggilan: Andik
Tinggi Badan: 162 cm
Tempat/Tanggal Lahir: Jember, 23 November 1991
Klub: Persebaya Surabaya 1927
Posisi: Striker
Karier:
Klub Junior 2007- Persebaya Surabaya 2008 - PON Jatim 2008 - POM ASEAN
Klub Profesional 2008 - 2011 Persebaya Surabaya
Tim Nasional 2011 - Tim Nasional Indonesia U-23
Makanan kesukaan: Tempe penyet
Pemain idola: Bejo Sugiantoro dan Cristiano Ronaldo
Klub idola: Real Madrid dan Persebaya
Nama ayah: Saman
Nama ibu: Jumiah.
Pemain idola: Bejo Sugiantoro dan Cristiano Ronaldo
Klub idola: Real Madrid dan Persebaya
Nama ayah: Saman
Nama ibu: Jumiah.
Sumber: www.kompas.com
Andik Vermansyah Impikan Bermain di Real Madrid
Nama Andik Vermansyah semakin dikenal saat memperkuat tim Indonesia Selection menghadapi Los Angeles Galaxy yang diperkuat David Beckham dalam laga persahabatan pada 30 November 2011 lalu. Andik kembali tampil cemerlang lewat aksi-aksi individunya yang sering merepotkan barisan pertahanan klub asal Amerika Serikat tersebut.
Saking lincahnya, pemain bertubuh mungil ini sempat mendapatkan tekel keras dari Beckham. Bintang LA Galaxy ini mengakui kualitas Andik. Becks mengungkapkan penyesalan telah melakukan tekel dengan memberikan kostum miliknya kepada Andik. Ini menjadi kenangan tak terlupakan bagi pemain 20 tahun ini.
Sejak penampilan apiknya itulah Andik kini dikabarkan sedang dilirik klub-klub Eropa. Salah satu klub Eropa yang akan merekrut Andik adalah Benfica, klub asal Portugal. Benarkah kabar itu?
Berikut petikan wawancara VIVAnews.com dengan Andik lewat telepon selulernya, Jumat 2 Desember 2011:
- Benarkah Anda mendapatkan tawaran dari Benfica?
Tawaran secara langsung tidak pernah. Mungkin itu hanya isu-isu media saja. Sebab, selama ini memang saya belum pernah dihubungi secara langsung oleh klub Portugal itu.
- Kabarnya, Anda pernah ditawari Saleh Mukadar (mantan manajer Persebaya) untuk bermain di Benfica?
Begini, memang saya pernah ditawari oleh Pak Mukadar. Andik bagaimana kalau kamu bermain di Eropa di Benfica, apa kamu mau? Terus saya jawab, saya pikir dulu kalau kontraknya memuaskan dan jauh berbeda dengan sekarang (di Persebaya), mungkin saya akan mikir-mikir. Sebab, bermain di Eropa tidak mudah. Di sana perlu banyak adaptasi mulai bahasa, makanan dan cuaca. Apalagi, kalau main di sana, saya harus meninggalkan keluarga saya, itu tidak mudah bagi saya.
- Jadi sejauh ini belum ada tawaran resmi dari klub Eropa?
Belum ada, tapi kalau nantinya sudah menjadi rezeki saya juga tidak kemana-mana kok.
- Kalau boleh memilih, klub Eropa mana yang Andik inginkan?
Saya ingin bermain di Real Madrid.
- Mengapa suka Real Madrid, apa di sana ada pemain favorit Anda?
Real Madrid adalah klub besar. Dan saya suka Cristiano Ronaldo.
- Tapi, kalau tawaran dari klub-klub Indonesia apakah ada?
Banyak, tawaran itu terus mengalir sampai sekarang. Tapi, semua saya tolak.
- Mengapa ditolak?
Tahun ini saya sudah terikat kontrak dengan Persebaya (IPL). Saya telah menandatangani kontrak selama 2 tahun sampai 2013. Saya ingin menjadi pemain sepakbola profesional. Jadi, setelah saya menandatangani kontrak baru, saya sudah terikat dengan Persebaya.
- Klub mana saja yang terus merayu Anda?
Banyak, semua klub-klub besar. Saya sebut saja ya, di antaranya ada Sriwijaya FC dan Mitra Kukar. Tentu saja, mereka menawari bayaran lebih besar. Tapi, itu semua tidak bisa saya ambil karena saya sudah terikat kontrat.
- Apa langkah ke depan Anda?
Saya ingin terus bisa tampil di timnas Indonesia.
- Saran Anda bagi para pesepakbola muda yang ingin seperti Anda?
Berlatih terus menerus. Jangan cepat puas dengan apa yang telah dicapai. Seperti saya, kalau di klub hanya latihan tiga kali dalam satu minggu, maka porsi latihan saya tambah sendiri. Saya satu hari minimal latihan tiga kali, pagi, siang dan sore.
Sumber : Vivanews.
Andik Vermansyah Diincar Benfica
Andik Vermansyah dengan nomor 21 (Antara/Sigid Kurniawan)
Ghiboo.com - Belakangan nama Andik Vermansyah semakin tenar. Pria mungil berusia 19 tahun yang bermain untuk klub Persebaya Surabaya, juga turut membela timnas u-23 di ajang Sea Games?
Lincah, cepat, agresif, dan bahkan rela untuk berebut bola di pertahanan sendiri membuatnya begitu mudah dikenali.
Puncaknya yang paling seru adalah saat Andik mampu merepotkan klub asal Amerika L.A Galaxy beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pertandingan uji coba. David Beckham bahkan sampai memberikan respect pada Andik dengan "menghadiahi" sebuah tackling keras.
Pelatih L.A Galaxy, Bruce Arena sempat mengutarakan niatnya, untuk mengajak Andik berlatih bersama klub tersebut. Nah! Berita dari media portugal, A Bola (4/12/2011) menyebutkan, Benfica dikabarkan tertarik merekrut Andik lagi. Belum ada pernyataan resmi dari Benfica terkiat hal ini.
Sebenarnya hal ini bukanlah cerita yang baru. Rui Costa mantan pemain Benfica dan AC Milan, sempat menyatakan ketertarikannya pada Andik, dan mengajak pria Surabaya ini berlatih. Tapi sayang saat itu Andik belum siap.
Benfica sendiri melahirkan beberapa pemain berbakat, diantaranya legenda seperi Eusebio, Rui Costa, Nuno Gomez, Angel Di Maria, hingga Oscar Cardozo. Mungkin saja kali ini Benfica terlibat CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) setelah melihat penampilan gemilang Andik bersama timnas u-23 di Sea Games.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com
Isu Andik Vermansyah akan bergabung ke Benfica ternyata tidak hanya dibicarakan di negara kita. A Bola, salah satu surat kabar olahraga ternama Portugal, mencantumkan berita singkat tentang pemain Persebaya 1927 ini.
Tidak tanggung-tanggung. Dalam berita yang dirilis pada 3 Desember 2011 kemarin, A Bola menyebut Andik sebagai Messi dari Indonesia.
A Bola menyebutkan, “Gelandang serang Andik Vermansyah, yang dianggap sebagai salah satu bakat terbesar sepakbola Indonesia, dikabarkan siap direkrut Benfica oleh pers di negara tersebut.”
Ditambahkan pula, meskipun baru 20 tahun, Andik sudah menarik minat beberapa klub untuk mendapatkan servisnya.
Selain mencantumkan nama Andik dalam beritanya, A Bola juga menayangkan video salah satu aksi Andik. Sayang, video tersebut di bagian awal, kualitasnya tidak seberapa. Video ini berdurasi 1:45 menit dan memamerkan aksi Andik di Liga Primer Indonesia musim lalu.
Sementara itu, CEO Persebaya, Llano Mahardika, membocorkan rahasia. Menurutnya, selain Benfica, Sporting Lisbon dan AC Milan juga memburu Andik. Konon, AC Milan ingin menawarkan opsi “trial” kepada Andik. Ia akan diajak berlatih bersama skuad Rossoneri di San Siro.
Menurut Llano Mahardika, sebenarnya tim pemandu bakat Sporting Lisbon dan AC Milan berencana datang ke Indonesia untuk memantau langsung Andik. Namun, karena November ini kompetisi di Indonesia terhenti untuk SEA Games, kedatangan mereka tertunda.
Andik sendiri memang banyak mendapatkan pujian. Laga kontra LA Galaxy hanyalah salah satu dari sekian penampilan cemerlangnya. Musim lalu, bersama Persebaya 1927, Andik pun sudah tampil konsisten dan digadang-gadang akan menjadi salah satu pion utama lini depan sepakbola Indonesia.
Sumber: http://sport.sidomi.com
Ghiboo.com - Belakangan nama Andik Vermansyah semakin tenar. Pria mungil berusia 19 tahun yang bermain untuk klub Persebaya Surabaya, juga turut membela timnas u-23 di ajang Sea Games?
Lincah, cepat, agresif, dan bahkan rela untuk berebut bola di pertahanan sendiri membuatnya begitu mudah dikenali.
Puncaknya yang paling seru adalah saat Andik mampu merepotkan klub asal Amerika L.A Galaxy beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pertandingan uji coba. David Beckham bahkan sampai memberikan respect pada Andik dengan "menghadiahi" sebuah tackling keras.
Pelatih L.A Galaxy, Bruce Arena sempat mengutarakan niatnya, untuk mengajak Andik berlatih bersama klub tersebut. Nah! Berita dari media portugal, A Bola (4/12/2011) menyebutkan, Benfica dikabarkan tertarik merekrut Andik lagi. Belum ada pernyataan resmi dari Benfica terkiat hal ini.
Sebenarnya hal ini bukanlah cerita yang baru. Rui Costa mantan pemain Benfica dan AC Milan, sempat menyatakan ketertarikannya pada Andik, dan mengajak pria Surabaya ini berlatih. Tapi sayang saat itu Andik belum siap.
Benfica sendiri melahirkan beberapa pemain berbakat, diantaranya legenda seperi Eusebio, Rui Costa, Nuno Gomez, Angel Di Maria, hingga Oscar Cardozo. Mungkin saja kali ini Benfica terlibat CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) setelah melihat penampilan gemilang Andik bersama timnas u-23 di Sea Games.
Sumber: http://id.berita.yahoo.com
Situs Berita Portugal Sebut Andik Vermansyah Lionel Messi-nya Indonesia
Tidak tanggung-tanggung. Dalam berita yang dirilis pada 3 Desember 2011 kemarin, A Bola menyebut Andik sebagai Messi dari Indonesia.
A Bola menyebutkan, “Gelandang serang Andik Vermansyah, yang dianggap sebagai salah satu bakat terbesar sepakbola Indonesia, dikabarkan siap direkrut Benfica oleh pers di negara tersebut.”
Ditambahkan pula, meskipun baru 20 tahun, Andik sudah menarik minat beberapa klub untuk mendapatkan servisnya.
Selain mencantumkan nama Andik dalam beritanya, A Bola juga menayangkan video salah satu aksi Andik. Sayang, video tersebut di bagian awal, kualitasnya tidak seberapa. Video ini berdurasi 1:45 menit dan memamerkan aksi Andik di Liga Primer Indonesia musim lalu.
Sementara itu, CEO Persebaya, Llano Mahardika, membocorkan rahasia. Menurutnya, selain Benfica, Sporting Lisbon dan AC Milan juga memburu Andik. Konon, AC Milan ingin menawarkan opsi “trial” kepada Andik. Ia akan diajak berlatih bersama skuad Rossoneri di San Siro.
Menurut Llano Mahardika, sebenarnya tim pemandu bakat Sporting Lisbon dan AC Milan berencana datang ke Indonesia untuk memantau langsung Andik. Namun, karena November ini kompetisi di Indonesia terhenti untuk SEA Games, kedatangan mereka tertunda.
Andik sendiri memang banyak mendapatkan pujian. Laga kontra LA Galaxy hanyalah salah satu dari sekian penampilan cemerlangnya. Musim lalu, bersama Persebaya 1927, Andik pun sudah tampil konsisten dan digadang-gadang akan menjadi salah satu pion utama lini depan sepakbola Indonesia.
Sumber: http://sport.sidomi.com