Selasa, 13 September 2011

Ayam Goreng, Opor dan Rendang Pak Dahlan Asli Semarang




Meskipun ukurannya kecil, hanya 2 x 15 meter, warung makan di Jalan Suyudono (samping bank BRI) Semarang ini ramai dikunjungi pembeli. Tentu saja karena cita rasanya nikmat dan memiliki ciri khas tersendiri. Terbukti sudah 40 tahun berdiri, warung makan Pak Dahlan ini tetap eksis. Bukan warung makan permanen, tapi bongkar pasang atau kaki lima sederhana dengan meja dan kursi berderet.

Sudah puluhan tahun, warga dalam dan luar Kota Semarang menjadi pelanggan setia warung Pak Dahlan dengan menu spesial rendang ayam kampung dan oseng-oseng lombok ijo.

“Pelanggan kami setia. Dulu ke sini masih anak-anak sekarang sudah mengajak anak-anaknya,” kata Hj Sri Sayekti Muhartani pemilik sekaligus penerus warung tersebut menceritakan pelanggannya dari generasi ke generasi berikutnya.

Sri menceritakan, dirinya sudah hampir 40tahun mengelola warung tersebut.  Awalnya, ia ikut membantu orang tuanya berjualan. Saat itu, dirinya masih berusia 6 tahun. Hingga sekarang berusia 45 tahun ia tetap setia melayani para pelanggannya. “Dari dulu ya kondisinya seperti ini, tidak berubah sama sekali,” ungkapnya.

Bahkan menu andalannya, ayam rendang, ayam opor, ayam goreng dan oseng-oseng lombok ijo juga tetap sama. Oseng-oseng lombok ijonya sangat khas. Berupa irisan cabe ijo, tempe, udang dan tauco. Rasanya pedas nikmat.

Semua ayamnya menggunakan ayam kampung yang masih lancur (muda). Harga satu porsi komplit hanya Rp 14 ribu lengkap dengan oseng-oseng lombok ijo dan nasi.

“Kami jamin ayam kami menggunakan ayam kampung. Satu ekor ayam dibagi empat. Dan yang paling laris adalah ayam rendang,” jelasnya istri Yumaidi ini.

Setiap hari rata-rata menghabiskan 15- 25 ekor ayam kampung. Sementara jam buka warungnya mulai pukul 17.00-22.00. Para pelanggannya dari berbagai kalangan, mulai dari para pejabat Pemkot, anggota DPRD, pimpinan bank, hingga warga dari Kendal, Pati, Kudus selalu menyempatkan mampir.

“Kalau belum tahu rasa masakan kami, pasti antipati dulu karena tempatnya yang kecil. Tapi kalau sudah sekali mencoba, pasti besok akan kembali lagi,” tandas Ny. Sri yang hingga saat ini masih belum terpikir membuka cabang baru.

Dengan menu andalan itu, Ny. Sri siap bertanding dalam lomba Kuliner Khas Semarang yang diadakan Dji Sam Soe kerjasama dengan Jawa Pos grup (Radar Semarang dan Meteor).

Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar