Selasa, 13 September 2011

Ayam Goreng Pak Di Semarang




Ayam goreng nan renyah, dengan bumbu khas dapat dinikmati di warung Pak Di di Gang Tengah 37 kawasan Pecinan Semarang. Selain dari kekhasan bumbu ayam, cara menggoreng ayam hingga kering menambah kemantapan rasa.

Nama warung ayam goreng ditempat ini, diambilkan dari nama pemiliknya yaitu Marsudi alias Pak Di, 60, warga Jalan Kentangan Utara no 80 Semarang. Bumbu khas Pak Di ini menggunakan garam, bawang putih, kemiri, kunyit, ketumbar ditambah air kelapa. Kunyit selain memberi warna ayam menjadi kuning, juga menghilangkan bau amis.

Jenis ayam yang digunakan, pejantan berbulu putih. “Ayam-ayam itu saya beli dari Pasar Kobong,” terangnya. Kelebihan lainnya pada cara mengolah. Bila di tempat lain ayam direbus terlebih dahulu sebelum digoreng, ayam goreng Pak Di tidak demikian.

“Saya menggunakan ayam mentahan yang langsung digoreng. Agar ayam tersebut, awet rasa manisnya,” katanya. Meski mentahan tanpa direbus, tapi ayam goreng Pak Di tetap terjaga kebersihannya. Ia menggunakan air bekas cucian beras untuk menghilangkan lendir ayam. Sehingga daging benar-benar terjaga kebersihannya.

Untuk satu ekor ayam, biasanya dipotong-potong menjadi 4 bagian. Yakni 2 di bagian dada, dan 2 bagian paha.

Satu porsi ayam, harganya sekitar Rp 9 ribu. Terdiri sepiring nasi, ayam dan es teh. “Pelanggan sebagian besar warga di sekitar tempat ini,” terangnya.

Warung yang selalu kebanjiran pelanggan di jam-jam makan siang ini, setiap hari buka dari pukul 10.30 hingga 15.00. “Setiap hari rata-rata terjual 50 porsi,” katanya.

Usaha membuka warung ini, dilakukan oleh Pak Di bersama istrinya Warsi sejak tahun 1998 lalu. “Dulu waktu situasi kondisi bagus sehari bisa laku 100 porsi, tapi karena sekarang sedang sulit, sehari hanya sekitar 40 porsi,” katanya. Meski demikian bapak 2 orang ini, masih menerima pesanan dari para pelanggan. “Berapapun pesanan kami layani, tidak ada batasan jumlah,” jelasnya.

 Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar