Selasa, 13 September 2011

Nasi Goreng Sajian Khas Bale Dahar




Tidak hanya cita rasa yang dicari para penikmat kuliner di Kota Semarang, kenyamanan tempat, juga penting. Oleh karenanya, Bale Dahar Bu Emmy di Jalan Dr Setiabudi 20 Semarang, mencoba menawarkan suasana khas berupa bangunan dan pernak-pernik nuansa Jawa.

Tengok saja dindingnya. Hiasan batu-batuan membuat rumah makan ini terlihat asri. Karena tersusun dari bahan yang berasal dari unsur alam. Tidak hanya itu, kursi untuk menjamu pelanggan juga dari kayu pilihan. Selain itu beberapa patung dari tokoh pewayangan pun, tak ketinggalan mempercantik warung makan ini.
Nuansa Jawa semakin kental, manakala alunan musik Jawa diperdengarkan dan ditambah aneka menu yang khas. Seperti asem-asem, soto kuali, nasi goreng kambing dan masih banyak yang lainnya.

Menurut Emmy Erawati, 46, pemilik warung ini, di antara sekian banyak menu yang ditawarkan, paling banyak dicari pelanggan adalah nasi goreng kambing. “Paling laris di warung ini, adalah menu nasi goreng kambing,” ungkapnya sambil menyuguhkan masakan andalannya pada koran ini.

Benar saja, nasi goreng kambing Bu Emmy memang sangat nikmat. Nasi goreng kambing ini bebas bau prengus khas kambing. Selain daging kambing, nasi goreng juga dicampur telur.

Dalam penyajiannya sangat menarik. Dihidangkan beserta berbagai lalapan seperti mentimun, tomat, kol yang dirajang halus. Juga ada salad dari jagung muda, wortel, emping dan kerupuk udang yang menggugah selera. Telur dadar lipat melengkapi seporsi nasi goreng kambing di Bale Dahar Bu Emmy.

Harga seporsi nasi goreng kambing tidak terlalu mahal sekitar Rp 15 ribu. Meski buka dari pukul 10.00 hingga 22.00 namun, warung ini biasanya ramai pada malam hari.

“Sebagian besar pelanggan saya dari kalangan mahasiswa dan ekspatriat. Bahkan tak jarang mereka datang sore hari dan pulang saat warung tutup,” ungkap ibu 3 anak ini.

Meski demikian, tak jarang warung ini juga melayani ibu-ibu yang ingin menggelar arisan. “Ibu-ibu biasanya pesan menu soto kuali,” katanya.

Dalam penyuguhannya, soto dibiarkan pada kuali dari tanah di atas tungku yang menyala, dan dinikmati secara prasmanan. “Kami juga menerima pesanan. Justru pemasukan utama kami selama ini dari pesanan Mbak,”tuturnya.

Bale Dahar menurut penuturan Emmy, berdiri secara tidak sengaja. Semula Emmy menggeluti bisnis catering, untuk berbagai acara. Kemudian para pelanggan mendorongnya membuka rumah makan. Dan akhirnya, tepat 2 tahun lalu Bale Dahar Bu Emmy berdiri.

Meski menyuguhkan berbagai masakan khas Jawa, disediakan juga pilihan menu berupa masakan Barat khas Jawa. “Yang dimaksud menu Barat khas Jawa ini adalah masakan steak yang dibumbu tradisional,”tandasnya.

Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar