Selasa, 13 September 2011

Warung Ayam G-pux Semarang




Ayam Goreng Empuk Dagingnya...HHmmmmhhh...

Sesuai namanya, cara penyajian ayam ini dengan digepuk terlebih dahulu. Setelah itu, dibuatkan bumbu poles yang terbuat dari aneka rempah-rempah. Warung Ayam G-pux di Jalan Mangga 3 no 6 (samping Java Mal) ini memang menyajikan pengolahan yang khas.

Hartatik, 28, pengelolanya cukup unik menyajikan menu sekaligus citarasanya. Tak heran bila pelanggan pun merasa puas menikmati menunya.

Dalam penyajian, dilengkapi lalapan khas, seperti daun singkong, kemangi dan timun serta ditaburi kremesan.

“Kalau kremesan di warung lain digoreng bersama ayamnya, di sini, digoreng khusus. Jadi tidak terlalu berminyak,” ungkap Hartatik yang tinggal di Jalan Perumahan Putri Delta Asri Blog E no 4 Semarang ini. Untuk sambalnya, pakai lombok ijo.

Rasa khas ditambah harga terjangkau, mendorong pembeli untuk kembali lagi. Satu porsi nasi ayam besar, pelanggan cukup mengeluarkan uang sekitar Rp 7 ribu. Sedangkan 1 porsi nasi ayam kecil Rp 6 ribu.

Ibu satu anak itu juga menerima pesanan. “Saya tidak membatasi berapapun jumlah pesanan, akan saya usahakan untuk dapat dilayani,” terang perempuan berusia 28 tahun itu sembari menambahkan warung mulai buka jam 12.00 hingga 17.00 ini. Saat ini ada 5 karyawan yang membantunya. Hartatik belajar memasak dan mengelola warung dari rumah makan ternama di Semarang. “Dulu saya sempat menjadi karyawan restoran. Tapi berhenti setelah menikah,” jelas istri Aji Susilo ini.

Empat tahun menjadi karyawan restoran, wanita yang biasa dipanggil Tatik ini belajar banyak tentang restoran. Ilmu itu dimanfaatkan untuk mengelola warungnya yang berdiri sejak Februari 2007 itu. Kini, Tatik sudah membuka cabang di kawasan Sampangan, dengan menu serupa yaitu ayam gepuk. Selain ayam, disediakan pula ikan baik lele atau gurami. “Kalau ada pelanggan tidak suka ayam, bisa memilih gorengan ikan,” katanya.

Sumber: http://kulinerkhassemarang.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar