Sabtu, 25 September 2010

Ahmad Dhani Dewa19

Image 






















Biografi Ahmad Dhani

Artis yang sekaligus merupakan ketua dari RCM ini makin sering muncul di berbagai media. Membuat banyak orang merasa kagum dengan sikap-sikapnya yang baru-baru ini di lakukannya, seperti mendukung pengharaman gosip, dan lain-lain. Baru-baru ini juga Ahmad Dhany membuat acara yang bertajuk ‘The Rock Show For Free Ariel’ yang di adakan di Hard Rock Cafe, Jakarta yang telah menuai sukses, yang semakin membuat kita penasaran dengan sosok satu ini, oleh karena itu berikut ini profil lengkapnya.
Ahmad Dhani, dikenal sebagai pentolan grup Dewa 19, pencipta lagu dan juga sebagai produser rekaman. Sosok sebagai musisi dikenal penuh kontroversial dan sensasi, baik dalam syair lagunya maupun tingkah polah kehidupan sehari-harinya. Sosok kontroversinya diperlihatkan lewat syair-syair lagunya yang ‘terlalu dalam’ dan memiliki makna bias hingga memunculkan pertentangan.

Terlahir di Surabaya pada 26 Mei 1972, Dhani juga pernah menghadapi masalah saat album LASKAR CINTA menuai protes dari kelompok Islam garis keras. Ayah tiga anak ini dianggap melecehkan atas penggunaan logo albumnya yang dianggap suci. Meski tetap merasa tidak bermaksud melecehkan agama tertentu, Dhani akhirnya bersedia melakukan perubahan pada logo tersebut.
Pria bernama lengkap Dhani Ahmad Prasetyo ini juga pernah diadukan ke Polisi oleh penulis, Yudhistira ANM Massardi, karena dianggap menjiplak judul Arjuna Mencari Cinta yang digunakan untuk salah satu judul album Dewa 19. Meski melalui perseteruan panjang, Dhani akhirnya bersedia meminta maaf di media dan berakhir dengan perdamaian.

Dhani kini masih tetap eksis bersama Dewa 19, meski beberapa kali terjadi penggantian personel. Bahkan semakin melebarkan sayap dengan bendera Republik Cinta Artis Management, yang menaungi grup-grup baru miliknya, The Rock, Dewi-Dewi, White Snow, Andra&The Backbone dan Dewa 19 sendiri.
Dhani pernah menikah dengan Maya Estianty atau populer dengan nama Maia Ahmad. Dari perkawinannya dengan perempuan asal Surabaya itu, mereka dikaruniai tiga orang anak laki-laki, yang diberi nama Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani. Nama-nama tersebut diambil dari nama-nama tokoh sufi yang menjadi idola Dhani.

Pernikahan Dhani-Maia mulai retak setelah Maia semakin populer bersama Ratu. Dhani mengklaim Maia terlalu sibuk dan menelantarkan anak-anak mereka. Setelah melalui perseteruan panjang di media dan pengadilan agama, mereka resmi bercerai pada 23 September 2008. Hak asuh ketiga anak mereka, Al, El, dan Dul jatuh ke tangan Maia. Untuk keputusan itu, Dhani berniat mengajukan banding.
Meski hak asuh anak jatuh ke tangan Maia, namun sampai detik ini ketiga putra hasil pernikahannya dengan Maia, masih tinggal bersama Dhani.

Dhani yang pernah dilaporkan oleh pakar telematika Roy Suryo terkait penggunaan bendera merah putih pada video klip Dewa 19 ini pada bulan Februari 2009, menjelang hari kasih sayang menjadi sangat populer di dunia maya. Bersama nama Mulan Jameela, menjadi nama yang paling banyak dicari di internet.
Menjelang Pemilu 2009, banyak artis yang maju sebagai caleg (calon legislatif) bahkan ada pula yang berniat menjadi presiden. Lewat partai PKB, nama Dhani menjadi salah calon yang akan diajukan sebagai calon presiden. Namun, Dhani sendiri lebih memilih berkarir di musik dan mengurus ketiga putranya ketimbang berkiprah di dunia politik.

Bertepatan dengan ultahnya yang ke-37 tahun, Dhani digaet oleh produk asal Inggris, Lee Cooper untuk mengeluarkan t-shirt khusus yang bertajuk Lee Cooper – Ahmad Dhani Collaboration.
Awal Juni, lagi-lagi Dhani harus berurusan dengan hukum. Rumah milik Dhani dikabarkan diberitakan akan disegel oleh Pemerintah Kota (Pemkot) DKI Jakarta, karena dianggap menyalahi tata kota. Rumah yang berlokasi di Jl. Pinang Emas III, Blok E1-2, Pondok Indah, Jakarta Selatan itu akan mulai disegel. Dhani sendiri masih enggan berkomentar, dengan alasan belum menerima surat resmi dan masih berkonsultasi dengan pengacaranya.

Tangan dingin Dhani dalam menghasilkan talenta-talenta baru di dunia musik Indonesia, patut diacungi jempol. Setelah The Virgin, kali ini giliran The Moon. Selain itu masih ada band-band baru lainnya. Untuk itu, Dhani mengeluarkan album kompilasi bertajuk NEW BEGINNING 09 pada awal Juni 2009. Album ini sendiri menampilkan 9 band yang bernaung di bawahnya, The Virgin, The Law, Lucky Laki, The Moon, Zewex & The Cuncuzna, Airplay, Rafflesia, Kamusuka, dan Tiramizu.
Gosip hubungan antara Dhani dan Mulan memang sudah lama berhembus. Pada Agustus 2009, gosip ini kembali santer terdengar. Pemicunya Dhani yang mengatakan jika ia sudah memiliki istri baru. Dan banyak orang menghubungkan istri baru ini dengan nama Mulan. Padahal saat itu Dhani mengatakan sambil bercanda. Tak ada yang tahu hingga kini, mengenai kebenaran berita ini.

Pertengahan Agustus 2009, Dhani kembali jadi sorotan. Kala itu Dhani yang tidak menyetujui wartawan yang tengah mewawancarai Mulan sempat menghardik dan menepis kamera wartawan dari sebuah televisi swasta. Namun Dhani membantah jika melakukan pemukulan, dan ia siap melayani tuntutan jika ada.
Mengawali tahun 2010 dibuka Dhani dengan berita pencarian babysitter untuk ketiga anaknya, Al, El dan Dul yang ditaruhnya di iklan sebuah harian ternama.
(Kapanlagi.com)


Republik Cinta Management, Kerajaan Bisnis Dhani

Republik_Cinta_ManagementTangan dingin Ahmad Dhani mengorbitkan, memopulerkan, serta menjaga performa artis binaannya tidak lagi diragukan. Hal ini tentu berbanding lurus dengan pendapatan yang diterimanya. Republik Cinta Management (RCM) merupakan ”mesin pencetak uang”bagi Dhani dalam membangun imperium bisnisnya.

RCM sebagai wadah manajemen artis telah menjadi sebuah industri di belantika musik Indonesia. Kisah sukses Dhani mendirikan RCM bukan hasil kerja semalam. Ia telah malang melintang di dunia musik, khususnya bersama Dewa 19 yang dia dirikan bersama teman-temannya pada 1986 silam, dan hal itu merupakan modal berharga dalam menghadapi pertarungan dalam industri musik. Didirikan sejak Maret 2007, RCM telah bekerja sama dengan sejumlah pihak mulai dari label, televisi swasta hingga event organizer nasional dan internasional.

Tidak hanya sebagai wadah manajemen artis, RCM juga mengepakkan sayap bisnisnya dengan mendirikan The Rock Cafe di Jakarta dan Bandung. Sederet penyanyi dan grup musik yang bernaung di bawah RCM adalah Dewa 19, Andra & The Backbone, Mulan Jameela, The Rock, Mahadewi, Muhammad Dhani & The Swinger,The Virgin, The Moon, The Law, Lucky Laki, Zewex & The Cuncuzna, Kamusuka, TRIAD,dan Dewi Persik. Dengan hadirnya sejumlah artis ternama dan lagu-lagu hit yang mereka miliki, tidak aneh jika pendapatan RCM setiap bulan mencapai miliaran rupiah. Apalagi saat ini artis-artis RCM kerap konser di sejumlah tempat.

Dia membantah bahwa pendapatan RCM mencapai Rp5 miliar setiap bulan yang dihasilkan dari pendapatan para artis maupun dari pemasukan lain seperti The Rock Cafe. Untuk tarif artis, Dhani menjelaskan, Mulan Jameela sekali tampil dibanderol lebih dari Rp50 juta. Jika dalam sebulan Mulan rata-rata tampil minimal 4–5 kali, penghasilannya bisa lebih dari Rp200–250 juta. Lalu, untuk Mahadewi dan The Virgin, Dhani menyebutkan tarifnya di bawah Rp50 juta untuk sekali manggung. Jika tiap grup dalam sebulan tampil 4–5 kali, artinya pendapatan kedua grup itu di bawah Rp400 juta. Belum lagi tarif grup lain seperti The Rock dan TRIAD yang kisarannya tak jauh dari The Virgin dan Mahadewi. Sementara untuk Dewa 19, sekali manggung tarifnya bisa mencapai Rp100 juta.

Jika Dewa 19 dalam sebulan tampil 4–5 kali, artinya pendapatan Dewa 19 bisa mencapai setengah miliar rupiah. Kendati begitu, Dhani mengaku tidak semua grup band yang berada di bawah RCM mempunyai frekuensi konser bagus setiap bulan. The Rock misalnya saat ini lagi sepi panggilan. Apalagi saat ini Dhani tengah fokus mengembangkan TRIAD. Begitu juga dengan Lucky Laki yang digawangi ketiga anak lakilaki Dhani (Al, El, dan Dul). Dewa 19 setali tiga uang, sedang tidak banyak panggilan konser. Bahkan Dhani menegaskan, kondisi Dewa 19 saat ini dalam ”bahaya” besar karena tiga personel intinya, yaitu vokalis, gitaris, dan dia sendiri, sibuk menggarap proyek masing-masing.



(Sindo)



Industri Musik Seorang Musisi Bertangan Delapan

Ahmad Dhani membeberkan berbagai proyeknya yang melimpah tahun ini. Ada kritik, kelewat banyak mengurus aneka proyek itu bisa mengurangi kemampuannya bermusik.
 
Ia mengambil sebuah cakram digital dan memilih satu lagu. Dua pekan lalu, di sebuah studio di Pondok Indah, Jakarta Selatan, I Get a Kick Out of You mengalun. Komposisi ciptaan Cole Porter pada 1934 itu mengalir mulus—bukan dari kerongkongan Frank Sinatra atau Louis Armstrong, dua artis legendaris yang pernah menafsirkan lagu yang awalnya dinyanyikan Ethel Merman itu. Suaranya bariton, seperti senandung jazzer muda Inggris Jamie Cullum. Bertenaga sekaligus membuai.

Ahmad Dhani, pemilik suara itu, mengaku gandrung akan swing. Dan nomor swing I Get a Kick Out of You bagian dari album The Rock: Master Mister Ahmad Dhani I (2008). Album yang sudah terjual 150 ribu keping, dengan lagu sohor berjudul ”berat” tapi bermuatan enteng-pop: Munajat Cinta. Ya, lagu yang menjadi ring back tone 1,3 juta orang itu menyembunyikan isi album yang hampir separuhnya bernada swing itu.

Tetapi urusan Dhani bukan hanya dengan The Rock, proyek solonya sekarang yang melibatkan tiga musisi Sydney, Australia: Clancy Alexander Tucker (gitar), Zachary Haider-Keene (bas), dan Michael Christopher Bennett (drum). Kepada Tempo, ia bercerita telah mengaransemen ulang lagu Madu Tiga karya P. Ramlee, seniman kenamaan Malaysia kelahiran Aceh, dalam versi swing. ”Proyek saya selanjutnya adalah The Swinger, album berisi 14 lagu dalam aransemen swing. Pada pertengahan Mei nanti saya ke Sydney, rekaman dengan brass section, 18 musisi,” katanya.

Seperti Syiwa yang bertangan delapan dalam The Dancing Shiva, ia melakukan dan mengurus banyak hal dalam waktu yang sama. Hingga kini ia masih menakhodai Dewa 19, band yang membesarkan namanya, sejak 17 tahun silam. Ia juga sibuk mengurus musik Mulan Jameela (sebelumnya dikenal sebagai Mulan Kwok), trio Dewi-Dewi, dan grup Andra and The Backbone, lewat bendera Republik Cinta Artist Management. ”Kepala saya ini seperti file komputer dengan empat partisi: Mulan, Dewi-Dewi, Dewa 19, dan The Rock. Untung, Andra sudah bisa dilepas sendiri,” katanya. Tentu, tidak dengan suara merendah.

Tahun ini Dhani menjadwalkan se-mua artis yang bernaung di Republik Cinta akan bergabung dalam album Imperium Republik Cinta. Selain lagu masing-masing, semua artis akan berkolaborasi membawakan lagu Queen We Are The Champions. Jika rencana itu terlaksana, berarti untuk kedua kalinya Dhani membawakan lagu kelompok favoritnya itu, setelah melalui album Republik Cinta (2006) Dewa 19 membawakan I Want to Break Free.
Tapi mengapa Maia Estianty, vokalis Ratu yang nota bene masih berstatus istrinya, tak bergabung? ”Dulu pernah saya tawari, tapi Maia menolak. Lagi pula lebih susah mengatur istri sendiri,” katanya pada saat peluncuran manajemen artis itu pada Maret 2007. Jauh sebelum Republik Cinta berdiri, Dhani pernah membuat proyek solo lewat Ahmad Band, pernah mendongkrak popularitas penyanyi seperti Reza Artamevia, Tere, atau Pingkan Mambo (kawan duet Maia sebelum Mulan).

Di mata Andre James Oscar Sumual, 42 tahun, pemimpin redaksi majalah musik Trax yang juga manajer kelompok The Titans, kemampuan Dhani mengorganisasi banyak kepala di Republik Cinta merupakan keahlian yang tak dimiliki banyak orang. ”Saya sendiri rasanya nggak akan bisa mengelola begitu banyak artis, paling hanya fokus pada The Titans,” tutur Andre, yang ikut membawa grup pecahan Peterpan itu mendulang sukses lewat album pertama The Titans yang terjual hingga 250 ribu kopi dan menggelar 42 konser dalam sebulan.
Penilaian berbeda disampaikan Dani Wijanarko dari Pos Entertainment, manajemen artis yang membawahkan tujuh grup musik dan penyanyi solo (Gigi, Lusy Rachmawati, Tohpati, Omelette, Trisum, Maha, dan Evo). ”Ahmad Dhani orang yang cerdas, tapi menurut saya seharusnya Republik Cinta diurus oleh profesional saja,” ujar Ketua Asosiasi Manajemen Artis Indonesia ini. ”Cepat atau lambat, kesibukannya mengurus artis akan berpengaruh pada kreativitasnya sebagai musisi,” katanya.

Sebagai figur flamboyan dengan banyak kisah kontroversial, peran Dhani di Dewa 19 memang begitu menonjol. Ia pernah dengan tegas memecat dua sahabatnya sesama pendiri Dewa yang saat itu terlibat narkoba, Erwin Prasetyo dan Ari Lasso. Kisruh kehidupan pribadinya dengan sang istri, yang lebih dari setahun terakhir terbeber di media massa, terlihat tidak berpengaruh banyak pada Dhani. ”Konsentrasi saya pada musik tetap full, cuma waktu yang agak terganggu,” katanya mengakui.

Produktivitasnya melimpah, tapi ia menyangkal bahwa pendapatannya mencapai Rp 3,5 miliar per bulan. ”Ah, jumlah itu terlalu berlebihan,” katanya tertawa.
Dhani tak mengizinkan isi dompetnya diintip, tapi marilah kita coba berhitung berdasarkan harga pasar. Untuk pendapatan setiap artis Republik Cinta saja, perhitungannya kurang lebih begini: Mulan Jameela dibayar Rp 60 juta sekali tampil. Karena sedang hype, ”makhluk Tuhan yang paling seksi ini” dalam sebulan bisa menggelar 20-25 konser. Dewi-Dewi dan Andra and The Backbone masing-masing mengantongi Rp 40 juta per konser, dengan frekuensi tampil 10 hingga 15 kali per bulan. Untuk bisa memanggungkan The Rock, pengundang harus menyiapkan Rp 50 juta sekali konser. Frekuensi pentas? Sebulan 4-5 kali. Dewa 19 sendiri mematok harga Rp 100 juta, dengan jumlah penampilan 4-5 kali. Pendapatan kotor dari konser saja Rp 2,6 hingga 3,45 miliar.

Pendapatan dari konser ini meliputi 60-70 persen dari total pendapatan. Sisanya berasal dari penjualan album, ring back tone, merchandise, atau iklan yang menjadikan artis Republik Cinta sebagai model (seperti yang dilakukan sebuah produsen minuman ringan yang sedang melobi Mulan untuk jadi model mereka, dua pekan lalu). Dengan begitu, total pendapatannya sekitar Rp 5 miliar sebulan.

Itu belum termasuk keterlibatan Dhani secara personal seperti menjadi juri dalam tayangan Mama Mia di Indosiar yang disebutkannya ”gedelah bayaran di sini”, atau royalti yang terus mengalir dari album-album Dewa 19. Jangan lupa, grup ini satu-satunya kelompok musik di Indonesia yang sudah dibuatkan versi sinetronnya di kanal TransTV beberapa tahun silam, dan film layar lebar berjudul Kamulah Satu-satunya, 2007. ”Yang penting buat saya bukan berapa besar pendapatan saya sebulan, melainkan saya nggak pernah pusing harus menghadapi pertanyaan KPK,” katanya kembali terkekeh. Patut juga ditambah dalam barisan penghasil fulus ini adalah The Rock Café yang terdapat di Grand Flora Hotel, Jakarta Selatan.

Dengan kemampuan sebagai musisi, penyanyi, produser musik, sekaligus general manager dari sebuah artist management yang bersinar saat ini, sebetulnya bagaimana Dhani menilai dirinya sendiri?
Kali ini dia terdiam agak lama, meski gitar akustik di tangannya terus berdenting, menyusun riff untuk sebuah lagu baru yang akan dibawakan Dewi-Dewi. ”Mungkin saya satu-satunya musisi di dunia yang bisa memproduksi album R&B dan hip-hop, tapi sekaligus menjadi penyanyi rock dan swing.” Kali ini matanya berbinar lebih terang, dengan gaya selorohnya yang kerap mendatangkan salah tafsir sebagai tanda arogansi. ”Yang jelas, talenta saya lebih banyak daripada David Foster,” katanya yakin.

”Nah, narsisnya itu yang nggak nahan,” celetuk Puri, anggota Dewi-Dewi yang sedang berada di studio. Dhani tertawa, ”Saya bilang kan lebih banyak, bukan lebih baik. David Foster nggak nyanyi kan?” 
Akmal Nasery Basral
Tempo  Edisi. 37/VI/31 Maret - 06 April 2008 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar