Senin, 25 Oktober 2010

Berlindung dari 5 Kesombongan


Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang berkuasa, yang berdiri gagah tanpa punya malu karena merasa diri mereka lebih tinggi dari rakyatnya, padahal rakyatnya itulah yang meletakkannya di kursi dan membiayai hidup mereka, namun rakyat itu pulalah yang menjadi sasaran dari palu dan senapan para penguasa.

Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang kaya, yang berjalan acuh tak acuh dan mendongakkan kepalanya karena merasa dirinya lebih penting dibanding orang-orang lainnya, padahal orang banyak itulah sumber penghidupan dan kekayaannya, namun orang banyak itu pulalah yang selalu disuruh siap dibeli kehormatannya dengan uang dan harta mereka.


Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang pandai, yang selalu merasa lebih hebat dari orang lainnya, sehingga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan memuntahkan hujan kata-kata yang berasal dari perasaan pandai dan hebat di dalam dirinya, padahal inti kepandaian adalah kesanggupan untuk mendengarkan serta kerendahan hati untuk tidak banyak membuka mulut, dan puncak tertinggi keterpelajaran berbanding sejajar dengan tingkat kesadaran atas kebodohan diri.


Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang masyhur yang selalu merasa lebih khusus dibanding orang-orang di sekitarnya, yang menyangka bahwa kemasyhuran adalah kelebihan derajat atas orang lainnya, yang mengira bahwa kemasyhuran adalah sama dengan keunggulan dan kehebatan, yang perilakunya mengandalkan "karena aku masyhur maka aku hebat", bukan membuktikan bahwa "karena aku bermanfaat maka aku (terpaksa) masyhur".

Ya Allah hamba berlindung kepadaMu dari kesombongan orang alim saleh, yang ke mana-mana sibuk merasa bahwa yang selain dirinya adalah najis, yang tidak punya kemampuan lain kecuali merasa dirinya suci dan selalu benar, yang beranggapan bahwa Tuhan adalah anak buahnya, bahwa para Nabi dan Rasul adalah staf dan karyawannya untuk melaksanakan kepentingan-kepentingan diri dan golongannya.


Emha Ainun Nadjib

kenduricinta.com
www.adibsusilasiraj.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar