Minggu, 07 November 2010

Gunung Gede

Gunung Gede Pangrango adalah salah satu taman nasional yang dimiliki Indonesia yang berada di Jawa Barat. Gunung ini merupakan gunung di Jawa Barat dengan ketinggian 2958 m di atas permukaan laut (dpl) untuk Gunung Gede dan 3019 mdpl untuk Gunung Pangrango. Gunung Gede Pangrango dapat dicapai dari Jakarta melalui tol Jagorawi, dan masuk jalur Puncak dan memakan waktu sekitar dua jam (jika tidak macet).


Gunung Gede Flag of Indonesia.svg

Gunung Gede, dilihat dari arah Cipanas
Ketinggian 2.958 meter (9.705 kaki)
Lokasi
Lokasi Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
Koordinat 6.78° LS 106.98° BT
Geologi
Jenis Stratovolcano
Letusan terakhir 1957

Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.

Objek Penelitian

Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teijsmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. Docters van Leeuwen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang diterbitkan tahun 1972.
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan savana.
Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.


Objek Pariwisata

Gudung Gede maupun kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakan objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi

  • Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
  • Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
  • Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.

Legenda Rakyat

Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede. Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus. Pada saat tertentu, banyak orang yang masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius.

Rute Pencapaian

Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Gede Pangrango bisa ditempuh melalui rute Jakarta-Bogor-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau Bandung-Cipanas-Cibodas dengan waktu 2 jam (± 89 km), dan Bogor-Salabintana dengan waktu 2 jam (52 km).

Gunung Gede Pangrango (tampak dari Villa Ciburial, Puncak)

Gunung Gede sangat cocok bagi para pemula untuk mencoba melakukan pendakian pertamanya. Treknya cukup moderat, tidak terlalu berat tetapi juga tidak terlalu ringan. Gunung Gede memiliki jalur yang berkarakter berbeda-beda dan lengkap. Kami melakukan pendakian agak memutar melalui Gunung Putri karena treknya jauh lebih ringan dibandingkan dengan melalui jalur Cibodas.
Paling tidak ada beberapa trek dengan karakter yang berbeda-beda dalam jalur pendakian Gunung Putri hingga puncak, yaitu:
  • Trek tanah liat dan berbatu
    Trek ini mengawali perjalanan mulai dari villa tempat kami bermalam di Gunung Putri. Jalur ini tanah liat biasa dengan kiri kanan adalah kebun sayur-sayuran. Setelah lepas dari kebun sayur, kami disambut jalur berbatu tajam. Pada waktu berangkat, jalur ini tidak terasa berat, tetapi pada waktu pulang, jalur ini sangat terasa menyakiti kaki.
  • Trek Tangga Berundak-undak
    Setelah menyeberangi sungai kecil, deretan tangga berundak yang cukup curam menyambut kami hingga gerbang taman nasional Gede Pangrango. Jalur ini waktu naik adalah yang paling ringan, tetapi pada waktu turun menjadi yang paling berat.
  • Trek tanah dalam hutan
    Jalur pendakian berikutnya berkarakter tanah liat dengan kemiringan sekitar 10 hingga 30 derajat dengan hutan lebat di kiri kanan. Hawanya sejuk. Pandangan terbatas karena kabut sering terjebak di situ. Banyak tempat licin — saya dua kali terpeleset dan hampir terperosok. Jalur ini berakhir di shelter bernama Buntut Lutung.
  • Trek akar-akaran dengan kemiringan 40 derajat
    Wajarlah kalau shelter ditempatkan di Buntut Lutung. Setelah Buntut Lutung karakter treknya bertambah berat dan panjang. Jalur dibuat di sela-sela akar-akar pohon yang sangat membantu pendakian. Suasana angker sangat kentara. Saya tak akan berani lewat jalur ini kalau sendirian saja. Porter saya, Mas Mahmud, bercerita kalau malam sebelumnya ada pendaki perempuan kesurupan karena membuang pembalut wanita sembarangan di sini. Jalur ini berakhir di shelter bernama Simpang Maleber.
  • Trek akar-akaran dengan kemiringan 60 derajat
    Jalur setelah Simpang Maleber adalah jalur yang paling berat waktu naik ke atas. Jalur yang menguras tenaga, nafas, sekaligus persediaan air minum. Sebagian besar jalur ini dilalui dengan merangkak dan memanjat melalui akar-akar di kanan kiri. Siapa yang takabur di trek-trek sebelumnya akan dibuat takluk di trek ini.

Alun Alun Surya Kencana
http://ochan182.files.wordpress.com/2009/10/2512947674_ce341be6bd.jpg
Alun-Alun Surya Kencana, Gede Pangrango, Jawa Barat

Lepas dari trek Simpang Maleber, kita akan disambut padang ilalang yang dihiasi bunga Edelweiss (Anaphalis javanica) yang sangat luas. Sejatinya, tempat ini adalah kaldera kuno dari Gunung Gede. Pada salah satu letusan dahsyatnya, kaldera ini tertutup letusannya sendiri. Sedangkan kawah barunya terbentuk di Puncak Gede hingga sekarang.

Di sini kita dapat bermalam di tenda untuk istirahat. Karena daerah ini adalah lembah yang diapit dua puncak (puncak Gede dan puncak Gumuruh), suhu di malam hari sangat dingin dan jatuh hingga 3 derajat Celcius.

Pagi hari selepas selepas Subuh, kita dapat  meneruskan pendakian ke puncak Gede untuk dapat mengejar sunrise.

Puncak Gede 2958 m dpl, Jawa Barat

Puncak Pangrango dan Gunung Salak

Gunung Gumuruh (salah satu puncak gede)
Lokasi: Alun-Alun Surya Kencana, Gunung Gede


Lokasi: Ciburial, Puncak, Kabupaten Bogor


Sumber: www.blog.galihsatria.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar