Sabtu, 13 November 2010
Gurindam Layla Majnun
Sepasang kekasih terbaring dalam kesunyian
Disandingkan di dalam rahim gelap kematian
Sejati dalam cinta, setia dalam penantian
Satu hati, satu jiwa, di dalam surga keabadian
*
Terkulai di puncak rindu
Tenggelam dalam sendu
Kasih mu tak siapa
Bisa tanggalkan
Biar luka parah
Biar jiwa lara
Kasih mu yang sebati
Sukar ku pisah
Siapa bisa rasakan
Gelora cinta si Laila
Siapa gerangan
Kalaulah bukan Majnun
Mesti ada saksi
Mesti tegak bukti
Sebuah pengorbanan
Sebagai ganti
Lafazkan cinta mu satu
Azamkan cinta mu satu
Nazarkan cinta mu satu
Kibarkan cinta mu satu
Laungkan cinta mu satu
Juangkan cinta mu satu
*
“Kau penyebab sekaratku yang berkepanjangan
Tetapi hasratku padamu membuat kau kumaafkan.”
*
” Jiwa manusia tidak lebih dari seberkas cahaya, terlahir untuk bersinar dalam suatu masa yang singkat sebelum akhirnya padam selamanya. Di alam ini semua ditakdirkan untuk binasa, tidak ada yang abadi. Namun, jika Anda ‘mati’ sebelum Anda mati, berpaling dari dunia dan kemunafikan wajahnya, Anda akan meraih keselamatan yang sesungguhnya dalam kehidupan yang abadi.”
Sumber: www.ifud17.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar