Senin, 08 November 2010

Indonesia Berada di Lingkaran Api Pasifik

Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire) adalah area dimana terdapat banyak sekali terjadi gempa dan letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam bentuk seperti tapal kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung samudera, vulkanik busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi terus menerus serta berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia. Kadang-kadang disebut circum-Pacific belt atau circum-Pacific seismic belt.




Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam):

* Selandia Baru
* Palung Kermadec
* Palung Tonga
* Palung Bougainville
* Indonesia
* Gunung Merapi
* Filipina
* Palung Filipina
* Palung Yap
* Palung Mariana
* Palung Izu Bonin
* Palung Ryukyu
* Jepang
* Gunung Fuji
* Palung Jepang
* Palung Kurile
* Kamchatka
* Kepulauan Aleutia
* Palung Aleutia
* American cordillera
* Alaska
* Pacific Coast Range
* British Columbia
* Barisan Pegunungan Cascade
* Gunung St. Helens
* California
* Meksiko
* Palung Amerika Tengah
* Guatemala
* Nikaragua
* Kolombia
* Ekuador
* Peru
* Palung Peru-Chili Trench


Sekitar 90% dari gempa bumi di dunia dan 80% dari gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang Cincin Api. Berikutnya wilayah paling seismik (5-6% dari gempa bumi dan 17% dari gempa bumi terbesar di dunia) adalah sabuk Alpide, yang membentang dari Jawa ke Sumatera melalui Himalaya, Mediterania, dan keluar ke Atlantik. Mid-Atlantic Ridge adalah sabuk ketiga tempat sering terjadinya gempa.

Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta tabrakan dari lempeng kerak. Bagian timur cincin adalah hasil dari Lempeng Nazca dan Lempeng Cocos menjadi sub bagian di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng Pasifik bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub bagian di bawah Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian utara dengan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan Aleut di bawah busur. Lebih ke barat lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk Semenanjung Kamchatka di selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah kecil lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana, Filipina, Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru.

Indonesia terletak di antara Cincin Api sepanjang kepulauan timur laut berbatasan langsung dengan New Guinea dan di sepanjang sabuk Alpide selatan dan barat dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor. Yang terkenal dan sangat aktif zona Patahan San Andreas di California adalah sebuah kesalahan yang mengubah offset sebagian dari Pasifik Timur Naik barat daya di bawah Amerika Serikat dan Meksiko. Gerakan kesalahan kecil menghasilkan banyak gempa bumi, pada beberapa kali sehari, yang kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan. Queen Charlotte Fault aktif di pantai barat Ratu Charlotte Islands, British Columbia, Kanada, telah menghasilkan tiga gempa bumi besar pada abad ke-20: 7 besaran peristiwa pada tahun 1929, yang berkekuatan 8,1 terjadi pada tahun 1949 (terbesar di Kanada tercatat gempa bumi) dan 7,4 besaran pada tahun 1970.


Indonesia 

Gunung berapi di Indonesia adalah yang terakftif diantara tempat lainnya yang termasuk dalam Ring Api Pasifik. Mereka terbentuk dari daerah sub bagian antara lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Beberapa dari gunung berapi mencatatkan letusannya, misal, Krakatau yang meberikan efek global pada 1883, Danau Toba untuk letusan supervolcanic yang diperkirakan terjadi pada 74000SM yang bertanggung jawab atas 6 tahun musim dingin, dan Gunung Tambora yang merupakan letusan tersadis yang tercatat dalam sejarah di tahun 1815.

Gunung berapi paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa yang telah membunuh ribuan penduduk di sekitarnya. Sejak tahun 1000, Kelud telah meletus 30 kali, dimana yang terbesar dengan skala 5 dalam Index Letusan Gunung Berapi, di saat Merapi meletus lebih dari 80 kali. The International Association of Volcanology and Chemistry menjulukki Merapi sebagai gunung berapi 10 tahunan sejak 1995 atas tingginya aktifitas gunung berapi ini.









4 Ledakan Gunung Api Indonesia yang Mempengaruhi Dunia


Berikut 4 ledakan Gunung Berapi terbesar dalam Sejarah Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, efeknya pun sampai ke luar Indonesia dan beberapa di antaranya merubah sejarah dunia...

1. Krakatau

Krakatau meletus pada Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20. Ledakan dari gunung ini tercatat daalam The Guiness Book of Records sebagaai ledakan terhebat yang pernah terekam sejarah dan disebut "Dunia yang meledak". Efek setelah ledaakan mengakibatkan tsunami yang mencapai Auckland(Selandia Baru), Tanjung Harapan, Panama, dan juga Selat Inggris. Ledakan ini juga mengakibatkan dunia gelap selama dua setengah hari dan matahari bersinar redup saampai setahun berikutnya.
Berikut adalah cuplikan telegram dari Serang pada 27 Agustus 1883 pukul 07.00 :
"Kemarin petang Kraakatau bekerja. Bisa didengarkan di sini. Semalam suntuk cahayanya terlihat jelas. Sejak pukul sebelas ledakan-ledakan makin hebat dan tak terputus-putus. Setelah hujan abu deras pagi ini matahari tak tampak, gelapnya seperti pukul setengah tujuh malam. Merak dimusnahkan gelombang pasang. Sekarang di sini sedang hujan kerikil. Tanpa payung kuat tak ada yang berani keluar".









2. Tambora

Letusan Gunung Tambora merupakan penyebab utama dari penyebab berantai kekalahan Napoleon Bonaparte di Waterloo, pada 18 Juni 1815. Letusan terjadi pada hbulan April 1815 dan puncaknya terjadi pada 10-15 April 1815. Pada 12 April 1815 letusan terdahsyat sepanjang 10.000 tahun pun terjadi dengan skala empat kali dibanding gunung Krakatau. Akibat letusan tersebut semua tumbuhan di Pulau Sumbawa hancur. Gempa vulkanik sekitar 7 SR dan memuntahkan asap sampai ketinggian 43 kilometer. Hal tersebut menyebabkan pada tahun 1816 dunia terjadi peristiwa "tahun tanpa musim panas".Di seluruh dunia matahaari tertutup dan di Irlandia, curah hujan dingin terjadi hampir sepanjang tahun begitu pula negara-negara di seluruh dunia. Pada tahun 1817, muncul wabah koleraa baru yaitu asiatic cholera. Perubahan iklim tersebut yang membuat seluruh rencana perang 100 hari Napoleon gagal dan kekalahan terjadi oleh Inggris dan Prusia.







3. Krakatau Purba

Krakatau Purba adalah "induk" dari gunung krakatau yang meletus pada 1883. Si "induk" pernah meletus pada sekitar tahun 416 M. Hal ini di simpulkan dari sebuah teks Jawa kuno berjudul Pustaka Raja Parwa. Ledakan ini disinyalir memiliki peran atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Kala itu, penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin yang mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduk di dunia. Ledakan ini juga turut andil dalam tamatnya kejayaan Persia Purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, punahnya kota besar Maya, Tikai, dan jatuhnya peradaban Nazca, di Amerika Selatan. Ledakan itu terjadi selama 10 hari dengan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik dan membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur 5-10 derajat selama 10-20 tahun.






4. Gunung Toba

Danau Toba merupakan danau vulkanik yang di perkirakan terbentuk dari tiga buah ledakan supervolcano Toba pada sekira 73.000-75.000 tahun yang lampau. Danau itu berdiri pada tiga buah kaldera yang terbentuk dari ledakan-ledakan tersebut. Kaldera pertama terjadi sekitar 840 juta tahun lampau dan berbentuk elips dengan dimensi 60km x 40km. Letusan kedua terjadi 500 juta tahun lampau dengan diameter "hanya" 14km. Kemudian letusan terakhir terjadi 73.000-75.000 tahun lampau, yang merupakan letusan terdahsyat hingga membentuk kaldera dengan panjang 60km dan lebar 30km. Ledakan terakhir ini melepaskan energi 50 ribu kali lipat ledakan bom Hiroshima. Ledaakan tersebut juga memuntahkan material sampai setinggi 40km. Debu vulkanis sebesar 800km kubik bergerak ke arah barat karena pengaruh rotasi bumi. debu ini beserta sulfur membentuk tirai penghalang matahari yang luar biasa tebal di stratosfer. Akibatnya, intensitas cahaya matahari yang sampai ke bumi menurun hingga 1% saja, yang berakibat suhu dunia turun 3-5 derajat Celcius dan memicu zaman es, serta membunuh hampir seluruh tumbuhan di dunia. Akibat paling parah dari letusan ini adalah jumlah individu kala itu merosot tajam hingga tinggal 10% saja, atau tinggal 1.000 hingga 10.000 oraang yang hidup di bumi. Dan hal ini berakibat merubah alur evolusi dunia!




Sumber: Kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar