Senin, 08 November 2010

Pengetahuan Pendakian Gunung

PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG

1.  Sifat mental
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka, tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasi secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
2.  Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik – teknik pendakian, pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.
3.  Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olahraga yang berat sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik, berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap kita harus selalu berlatih.
4.  Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah – kaidah dan hukum – hukum yang harus kita pegang dengan teguh, mendaki gunung tanpa harus memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.
Hal penting dalam melakukan perjalanan
1.  Bagaimana kondisi tempat.
2.  Bagaimana keadaan cuaca.
3.  Bagaimana perijinannya .
4.  Bagaimana cara mendapatkan air.
5.  Pemilihan medan yang akan ditempuh dan lokasi basecamp.
6.  Packing ( menyiapkan barang yang ringkas berfungsi ganda dan tidak menyulitkan ), menaruh barang yang berat pada posisi atas cerrier atau berada dipundak, membagi berat beban yang seimbang antara kanan dan kiri, mengelompokkan barang dalam satu plastik dan menaruh barang yang sering diambil pada tempat yang mudah diambil.
7.  Jarak tempuh dan biaya trasportasi.
8.  Biaya makan selama perjalanan harus benar – benar dihitung sesuai dengan 3 x makan per hari karena makanan adalah sumber energy.
9.  Dan biaya cadangan atau biaya darurat bila dalam perjalanan tidak sesuai dengan rencana.
PERLENGKAPAN PERJALANAN PENDAKIAN
Terdiri dari :
1. Perlengkapan dasar
Perlengkapan dasar diantaranya adalah
a. Sepatu, sandal dan kaos kaki
b. Celana dan pakaian ( jaket, ponco )
c. Topi lapangan
d. Carrier / ransel
e. Tenda, sleeping bag, matras
f. Alat navigasi ( kompas, peta, senter, pluit, pisau )
g. Obat – obatan ( betadine, Kapas, plester, minyak kayu putih )
h. Tali ( rapia atau tambang )
i. Alat permainan ( kartu remi atau domino dll )
2. Perlengkapan makan dan masak
a. Alat masak lapangan ( misting )
1. Kompor
2. Gas, minyak tanah atau spirtus
3. Lampu badai atau botol daeng yang diberi sumbu
b. Alat bantu makan
1. Sendok, piring dan gelas
c. Makanan dan minuman pendukung
1. Indomie
2. Bubur instant
3. Roti
4. Energy drink ( extra joss atau kratingdaeng )
5. Susu, teh, kopi, gula, garam
6. Makanan kecil atau cemilan ( coklat, permen, keripik )
7. Beras, telor, kornet
PERLENGKAPAN PERSONAL
1.  Carrier / ransel
2.  1 Set pakaian tidur
3.  Jaket / baju hangat
4.  Baju sesuai kebutuhan
5.  Ponco, matras, sleping bag atau sarung
6.  Kaos kaki, sarung tangan, kupluk
7.  Senter
8.  Alat makan ( sendok, piring, gelas )
9.  Obat – obatan pribadi
10 Kompas, pluit
11 Logistik
12 Tali, lilin
TIPS PENDAKIAN
Pilih Barang yang Berfungsi ganda
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan barat beban yang harus kita bawa.contohnya : Alumunium foil, bisa untuk mengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di cerrier.
Matras
Sebisa mungkin matras disimpan didalam cerrier jika akan pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikat matrasnya diluar, memang kelihatanya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian , baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastic pada ransel anda. Karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastic untuk mengorganisir barang barang didalam cerrier anda ( dapat dikelompokan masing masing pakaian, makanan dan item lainnya ), ini untuk mempermudah jika sewaktu waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.
Menyimpan Makanan
Pada gunung – gunung tertentu ( misalnya rinjani ) usahakan makanan dibungkus dengan plastic dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam cerrier, karna monyet – monyet didekat puncak / basecamp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan. 
Menyimpan Korek api Batangan
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film ( roll photo ), agar korek api anda selalu kering.
Packing Barang/Menyusun Barang di Cerrier
Selalu simpan barang yang paling berat diposisikan atas, gunanya agar pada saat cerrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN
Tanaman liar yang dapat dimakan sebagai pegangan adalah bunga, daun, tumbuhan atau umbi yang bisa dimakan oleh satwa liar adalah tumbuhan yang tidak beracun dan dapat kita konsumsi. Adapun tumbuhan yang perlu dihindari adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu atau berpermukaan kasar, tanaman yang daunnya keras atau liat jangan dikonsumsi atau bisa mengandung racun. Beberapa ciri tanaman yang dapat di konsumsi :
1.   Arah lilitan
Tumbuhan merambat dan melilit dipohon dapat juga dimakan jika lilitan batang kearah kanan atau searah jarum jam.
2.  Jamur beracun berciri – ciri berwarna gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga dan coklat kecuali jamur kuping dengan payung coklat, bau tidak sedap disebabkan mengandung asam sulfur atau amoniak juga menunjukan jamur itu tidak layak dimakan dan jamur beracun umumnya tumbuh ditempat kotor misalnya tumbuh dikotoran hewan.
Hal terpenting sebaiknya tumbuhan liar dihutan dimasak dahulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi, bila terjadi keracunan usahakan muntahkan dan minum air kelapa atau norit.
SISTEM PENDAKIAN
1. Himalaya system adalah system pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian jangka panjang, memakan waktu berminggu minggu, system ini berkembang pada pendakian – pendakian di pegunungan Himalaya, kerjasama kelompok dalam system ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan ( misalnya basecamp, flying camp dll ) walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine system adalah system pendakian yang berkembang dipegunungan Alpen tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama – sama, system ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke base camp perjalanan dilakukan secara bersama – sama dengan terus naik dan membuka flying camp sampai ke puncak.
JENIS PERJALANAN / PENDAKIAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan,mulai dari hill walking sampai dengan expedisi pendakian kepuncak – puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama,bahkan sampai berbulan – bulan.
Mounteneering dibagi menjadi 4 bagian :
1.  Hill walking / fell walking
Perjalanan mendaki bukit – bukit yang relative landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan – peralatan khusus yang bersifat teknis.
2.  Scrambling
Pendakian pada tebing – tebing batu yang tidak begitu terjal dan relative landai.
3.  Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus, peralatan teknis dibutuhkan sebagai pengaman, climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.
4.  Mounteneering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian diatas, waktunya biasanya berhari – hari, berminggu – minggu, bahkan berbulan – bulan. Disamping harus menguasai teknis pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai management pendakian, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian dll.
TIPS MENCEGAH HYPORTERNIA
1.  Usahakan jangan menggunakan kaos dari bahan katun, karena katun jika basah sangat sulit mengeringkanya, ini biasanya menyebabkan kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyster / spandek / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang, memang sich bisa ganti kaos tapi digunung yang sering turun hujan mengeringkan pakaian jadi pekerjaan yang tersendiri.
2.  Membawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar atau energy boost ( seperti gel dengan glikosa biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai makanan cadangan yang ringan dibawa dan menghasilkan energy lumayan.
3.  Menjaga tubuh tetap kering dan hangat, salah satunya membawa ponco, bagaimanapun kondisinya jangan lupa sarung tangan dan kaos kaki.
4.  Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman selalu menjaga komunikasi dengan cara membawa pluit atau cermin, biasakan selalu perhatikan pendaki yang lain bila naik ataupun turun.
5.   Jangan paksakan jalan terus jika kelelahan atau letih, berhenti, pasang tenda dan buatlah makanan dan minuman yang cepat saji seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walau kurang suka karena makanan adalah sumber energy untuk tetap jalan selain itu makanan yang membuat tubuh kita menjadi hangat.
6.  Bawa selimut darurat.
7.  Penghangat tubuh sementara.
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup, kuncinya adalah menggunakan otak untuk berimprovisasi.
Statistik membuktikan butuh waktu 72 jam atau 3 hari untuk bertahan hidup bagi orang hilang dan yang mampu bertahan hidup lebih dari itu hanya 5 % itupun karena pengetahuan alam dan pengamatan serta tekad untuk bertahan hidup yang kuat.
Aturan Penyelamatan diri dalam keadaan berbahaya
1.  Percaya diri
Orang yang dapat menyelamatkan diri tidak terjebak dalam rasa ketakutan yang mematikan yaitu ketakutan yang tidak termobalisasi atau penyangkalan terhadap ketakutan, jangan berdiam diri hanya menunggu pertolongan, lakukan sesuatu untuk penyelamatan.
2.  Tetap tenang
Dalam keadaan yang kritis, orang yang dapat menyelamatkan diri tidak dikuasai oleh rasa takut, tapi mereka akan memanfaatkan rasa takut tersebut, rasa takut yang mereka rasakan sering kali berubah menjadi rasa marah yang akan memotifasi mereka dan membuat mereka dapat berfikir dengan cerdik
Contoh : Aron Ralston seorang pemanjat gunung yang harus memotong tangannya untuk melepaskan diri dari batu besar yang telah menjepit di sebuah lembah celah di Utah, ia butuh waktu 5 hari untuk memastikan tanganya harus dipotong sendiri demi keselamatan nyawanya.
3.  Berfikir, menganalisa dan merencanakan
Orang yang harus menyelamatkan diri jangka panjang dengan cepat akan mengorganisir, menentukan rutinitas yang harus mereka lakukan dan menetapkan disiplin. Dalam kelompok orang – orang yang sedang menyelamatkan diri akan muncul seorang pemimpin, menyelamatkan diri dan mengesampingkan emosi dan membiarkan akal yang bekerja dan melaksanakan ide yang menurut mereka masuk akal.
4.  Mengambil tindakan
Orang yang menyelamatkan diri mau mengambil resiko untuk menyelamatkan diri mereka dan orang lain.
Contoh : Louren Elder adalah satu – satunya orang yang selamat dari keselakaan pesawat didataran tinggi sierra callifornia, terdampar dipuncak dengan ketinggian 12.000 kaki dengan satu tangan yang patah dia dapat melihat lembah saint dibawahnya, tapi ia terpisah oleh alam yang luas dan tebing es yang menyeramkan, dia harus memanjat tebing selama 36 jam suatu hal yang tampak mustahil baginya, namun Elder hanya memikirkan jalan selangkah demi selangkah.
5.  Rayakan keberhasilan anda
Orang yang menyelamatkan diri akan mendapatkan suka cita yang luar biasa dengan pencapaian yang mereka raih, sekecil apapun itu. Hal tersebut dapat menghindarkan mereka dari rasa putus asa yang mematikan dan menjaga mereka untuk selalu termotivasi.
6.  Jadilah orang yang menyelamatkan bukan jadi korban
Orang yang menyelamatkan diri selalu melakukan hal yang sama bagi orang lain, bahkan jika orang tersebut berada ratusan mil jauhnya. Saat penulis antone de sant expery terdampar digurun Libya setelah pesawat expedisinya jatuh mengalami kerusakan mesin, dia hanya memikirkan apa yang akan terjadi dengan istrinya jika ia menyerah dan tidak kembali. Yossie Ghinberg pendaki gunung kebangsaan Israel tersesat dihutan Bolivia lebih dari 2 minggu setelah terpisah dengan teman – temanya. Dia berhalusinasi bahwa dia ditemani seorang wanita cantik dalam setia perjalananya. Apapun yang ia lakukan dia lakukan bagi wanita tersebut. Orang dapat berhalusinasi karena turunya mental secara dragtis.
7.  Menikmati perjalanan untuk menyelamatkan diri
Penyelamatan diri dapat berarti penantian yang membosankan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
8.  Melihat keindahan
Orang yang menyelamatkan diri terpesona dengan keajaiban dunia mereka.
Contoh : Debbre Kileydan empat orang lainya terombang ambing di laut Atlantik setelah kapal mereka tenggelam dalam badai pada tahun 1982. Mereka tidak mempunyai persediaan makanan dan minuman dan mereka bisa saja mati. Dua diantara mereka meminum air laut dan mereka menjadi gila, ketika salah satu dari mereka melompat dari papan ke laut segera dia dimakan ikan hiu dibawah papan mereka. Kiley merasa jika ia terus memandang ke laut, maka dia pun dapat menjadi gila, maka ia berkata pada diri sendiri “ lihatlah kelangit disana sangat indah “.
9.  Menyerahkan diri
Ya, anda pasti akan mati. Dalam kenyataannya anda akan mati semua orang akan mati walaupun mungkin tidak harus hari ini. Di hari ke tiga ia terjepit di dalam jurang, Ralston telah kehabisan makanan dan air minum dan ia yakin dia akan mati jika tidak dapat melepaskan dirinya namun hal tersebut membawanya menjadi tegar dan bukan merasa menderita. “ saya akan mati dengan rasa damai”.
10 Yakin bahwa anda akan berhasil
Selama dua hari berakhir pada saat saya terjepit dijurang saya merasa ada sebuah energy yang sangat meningkat memasuki diri saya walaupun waktu itu saya telah kehabisan makan dan minum “ segera setelah itu dia menemukan kekuatan untuk memotong tangan yang telah mati”.
11 Lakukan apapun yang perlu dilakukan
Elder memanjat dan menuruni tebing es dan batu karang tanpa alat – alat dan pengalaman. Simpson menyeret kaki yang patah sejauh bermil – mil untuk kembali ke posnya. Ralston memotong tanganya sendiri untuk membebaskan diri, orang yang merasa dirinya sakit memiliki apa yang disebut psikologi sebagai pengetahuan meta, mereka mengetahui kemampuan mereka dan tidak merendah atau melebih – lebihkan, mereka yakin bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluar untuk itu mereka harus bertindak.
12 Tidak pernah menyerah
Jika kamu tetap hidup masih ada yang kamu bisa lakukan. Orang yang menyelamatkan diri tidak mudah dipengaruhi oleh kemunduran, saat mereka merasa bimbang mereka akan melakukan sebua proses dari awal, mereka menjaga diri mereka untuk tetap bersemangat dengan mengembangkan alternative yang diciptakan dari daya ingatan yang kuat, dimana mereka dapat menyelamatkan diri. Mereka melihat kesempatan dalam kesengsaraan dalam keadaan yang buruk, orang yang dapat menyelamatkan diri dapat belajar dan menyukai uji coba yang mereka alami, Elder menyatakan “ saya tidak akan menjual perjalanan yang saya alami dengan apapun…bahkan kadang – kadang saya merindukan hal tersebut”.
Kesimpulan dari perincian diatas adalah
“ Sebagai manusia yang sempurna yang diberikan anugrah berlimpah untuk melakukan hal – hal diluar kemampuan kita, khususnya untuk bertahan hidup, jangan mudah untuk berputus asa dan selalu mencoba, berimprofisasi dengan alam serta berusaha untuk menangani setiap keadaan sulit yang kita hadapi saat dalam keadaan darurat. Serta kita harus dapat dapat memotifasi diri kita sendiri atau kelompok untuk bisa menularkan semangat untuk berjuang bertahan hidup walaupun diri kita dalam keadaan yang sulit. karena dalam keadaan darurat akan timbul seorang pemimpin dengan sendirinya, serta dengan timbulnya hal – hal yang dapat menurunkan mental akan timbul hal – hal yang ada diluar kemampuan kita kita seperti contoh – contoh pengalaman di atas, selain itu seseorang yang kita cintai yang berada jauh bermil – mil disana dapat menjadi motifasi kita untuk dapat bertahan hidup”.
Bunyi kode etik pencinta alam :
Pecinta Alam Indonesia Sadar bahwa alam
Beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia
sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah air
Pencinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
Dari mahluk hidup yang mencintai alam sebagai anugrah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan sadar menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta. menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke – 4
Ujung Pandang 1974.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar