Selasa, 02 November 2010

Taman Nasional Baluran


Baluran adalah Afrikanya Indonesia, Taman Nasional ini merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran. 



Image


Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 persen tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran.

Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).


Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).

Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran.








Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).

Image
Hutan yang selalu hijau sepanjang tahun

Pada Hm. 80 Batangan – Bekol , terdapat sumur tua yang menjadi legenda masyarakat sekitar. Legenda tersebut menceritakan bahwa kota Banyuwangi, Bali dan Baluran sama-sama menggali sumur. Apabila, sumur di masing-masing kota tersebut lebih dahulu mengeluarkan air dan mengibarkan bendera, berarti kota tersebut akan merupakan sentral keramaian/ kebudayaan.


Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:

Batangan. Melihat peninggalan sejarah/situs berupa goa Jepang, makam putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi tarian burung merak pada musim kawin antara bulan Oktober/November dan berkemah.
Fasilitas: pusat informasi dan bumi perkemahan.

Bekol dan Semiang. Pengamatan satwa seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, burung.
Fasilitas yang ada: wisma peneliti, wisma tamu, menara pandang.

Bama, Balanan, Bilik. Wisata bahari, memancing, menyelam/snorkeling, dan perkelahian antara rusa jantan pada bulan Juli/Agustus; dan sekawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.

Manting, Air Kacip. Sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, habitat macan tutul.

Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Bersampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, pengamatan burung migran.

Curah Tangis.
Kegiatan panjat tebing setinggi 10-30 meter, dengan kemiringan sampai 85%.

Candi Bang, Labuan Merak, Kramat. Wisata budaya.

Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Agustus setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi: Banyuwangi-Batangan dengan jarak 35 km, yang dilanjutkan ke Bekol dengan waktu 45 menit (12 km) atau Situbondo-Batangan dengan jarak 60 km menggunakan mobil.

Image

Kantor : Jl. KH Agus Salim No. 132 Banyuwangi 68425, Jawa Timur
Telp. (0333) 424119; Fax. (0333) 412680
E-mail: tnbaluran@telkomnet dan
office@balurannationalpark.com
Web site: http://www.balurannationalpark.com
Bekol di Musim Kemarau
Dinyatakan Menteri Pertanian, tahun 1980
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 279/Kpts- VI/97 seluas 25.000 hektar
Ditetapkan ----
Letak Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur

Temperatur udara 27° - 34° C
Curah hujan 900 - 1.600 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 1.247 m. dpl
Letak geografis 7°29’ - 7°55’ LS, 114°17’ - 114°28’ BT

 

http://www.denieksukarya.com/photo_library/photo1846_09_dgs-wild%20buffalo,%20baluran%20national%20park,%20east%20java.jpg


http://jesuskarto.files.wordpress.com/2008/06/baluran.jpg

http://fandyaje.files.wordpress.com/2009/04/gunung_baluran.jpg

http://www.balurannationalpark.web.id/image/and%20welcome%20to%20baluran.jpg

http://www.eastjava.com/tourism/situbondo/galleries/baluran/image/baluran01.jpg

http://www.rosasecolodge.com/articles/article071201_pic1.jpg
Taman Nasional Baluran dapat dicapai dari Surabaya, dengan menyusur pantai utara jawa timur kearah timur, meliwati kota: Pasuruan, Probolinggo, Situbondo dan setelah Banyuputih, menuju keselatan (jangan terus ketimur kedesa Bilik) dan sebelum desa Wongsorejo, pada belok kekiri menuju Visitor Center. Pengunjung harus membayar biaya masuk sebesar Rp 6.000.- per mobil dan Rp 2.500.- per orang. Ada dua tempat penginapan (guest house) di-Bekol dan dibagian pantai di-Bama.
 


Jalan menuju lokasi Bekol kecil dan beraspal tipis tetapi masih layak untuk mobil sedan, sebaiknya SUV atau Kijang. Masalah utama yang klasik dinegara kita ini, sebagaimana yang sering kita rasakan adalah kita bisa membangun tetapi kurang trampil dalam memelihara apa yang telah dibangun. Menurut keterangan pengawas hutan, banyak sekali naturalist (atau enthusiast naturalist), birds watcher dari manca negara, bahkan researchers yang datang kesana, jadi taman nasional ini boleh dibilang sudah mendunia namanya, sebaiknya sarana dan prasarananya ditata dengan baik pula. Pantai Baha juga konon merupakan pantai yang baik untuk surfing, tetapi fasilitasnya yang membuat orang enggan datang kesana, karena sangat tidak memadai.
 

Di-Bama fasilitasnya cukup memprihatinkan kalau tidak mau dikatakan menyedihkan, sebaiknya kalau mau menginap di-Bekol saja. Disitu ada guest house dengan 2 kamar dengan fasilitas yang sangat "basic", dengan harga Rp 35.000.- per kepala, dilengkapi dengan toliet jongkok dan bak mandi (gebyar-gebyur) dan kamarnya dijamin bocor kalau hujan dan kita disibukkan untuk mengatur ulang letak tempat tidur supaya tidak kebasahan. Ruang tamu ternyata lebih bebas dari bocor, sehingga tidur disofa panjang lebih tidak dipusingkan oleh bocornya air hujan. Kompor gas bisa disewa dan sebaiknya membawa makanan sendiri karena tidak ada fasilitas untuk makan, disamping jangan lupa membawa baik penyemprot nyamuk maupun cream anti nyamuk. Para pengawas sangat ramah-ramah dan bersedia mengantar kita kemanapun kita mau, dengan catatan fisik cukup memadai.
 

Kondisi udara yang steamy dengan kadar humidity sekitar 95 persen, menyebabkan keringat bercucuran tak henti-henti, seperti kehujanan. Karena musin penghujan, maka tetumbuhan dan air sangat berlimpah-ruah, sehingga para penghuni taman seperti Banteng dan Kerbau Liar memilih masuk kepedalaman taman dari pada bertatap muka dengan para pengunjung. Beberapa kelompok Rusa, Merak, Ayam Hutan dan beburungan lainnya bisa dinikmati. Pagi jam 5 menuju obversation tower/penara pengawas dan indahnya minta ampun sehingga sejenak kita melupakan hal-hal yang mendasar dan bocor-bocor di guest house. Keterangan yang diberikan oleh para pengawas hutan, predator utama ditaman nasional itu adalah Anjing Hutan (Ajak) yang bertanggung jawab atas menurunnya populasi baik Banteng, Kerbau Liar maupun Rusa.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar