Senin, 08 November 2010

Gunung Guntur

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gunung Guntur adalah sebuah Gunung yang terletak diwilayah Jawa Barat dengan ketinggian 2.249 mdpl.
Untuk mendaki Gunung Guntur, kita bisa melalui jalur curug Citis, yang berada dikampung Citis, Kec. Tarogong Kaler, Kab. Garut. Jalur ini merupakan jalur terpendek pendakian dan termudah. Jalur ini selain melewati air terjun dan curug Citis anda juga melewati penambangan pasir yang beroperasi sejak tahun 1960 an. 
 
Gunung Guntur adalah nama sebuah puncak dari suatu kelompok gunung api yang disebut dengan Komplek Gunung Guntur. Komplek Gunung Guntur ini terdiri atas beberapa kerucut, yaitu Gunung Masigit (2249) yang merupakan kerucut tertinggi. Ke arah tenggara dari Gunung Masigit terdapat kerucut Gunung Parukuyan (2135m), Gunung Kabuyutan (2048) Dan Gunung Guntur.

Gunung Guntur dapat dicapai dari Kota Bandung menuju Kota Garut (55 km) dengan waktu tempuh 2 jam. Pendakian ke puncak/kawahnya dapat dilakukan dari Kampung Citiis sebelah selatan Gunung Guntur, dengan waktu tempuh 3 - 4 jam. Untuk menuju Kampung Citiis bisa dilakukan dari Kota Garut (3 km) dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat).

Pemukiman di sekitar Gunung Guntur umumnya berada pada ketinggian 600m - 1000m dpl. Pemukiman ini sebagian besar terkonsentrasi di kaki tenggara dan selatan serta sebagian kecil di kaki timur danutara

Sumber daya gunung api yang bisa dimanfaatkan adalah mata air panas di Cipanas, Tarogong Garut dan bahan galian (batu, pasir) yang terdapat di Kampung Citiis, Cikatel dan Rancabango. Daerah Wisata yang menarik untuk dikunjungi adalah mata air panas di Cipanas, dengan fasilitas pemandian, kolam renang dan hotel serta pemandangan alam yang menarik dan juga ada air terjun dan tempat perkemahan di atas Kampung Citiis.
 
 
Bila anda dari Jakarta anda bisa menaiki bus jurusan Garut. Ada dua arternatif disini, anda bisa menaiki bus jurusan Jakarta Garut yang melewati tol Cipularang, turun diterminal Garut, lalu naik angkot jurusan Cipanas, turun di gerbang kampong Citis, dengan waktu tempuh lebih singkat. Atau bisa juga menaiki bus jurusan Garut Via Puncak, langsung turun didesa Citis, dengan waktu tempuh lumayan jauh. Dari gerbang Citis anda bisa langsung menuju kampung Citis dengan menaiki ojek atau berjalan kaki, jarak tidak jauh hanya 15 menit menaiki ojek dengan tarif 10 ribuan. Ia akan mengantarkan kita kerumah kepala desa untuk meminta ijin pendakian dengan menyerahkan foto copy KTP dan uang restribusi pendaki sekedarnya biasa berkisar antara Rp. 3.000 – Rp 5.000. Setelah itu ia akan mengantarkan kita tempat yang telah disepakati biasanya sampai penambangan pasir.
 

 
Di curug Citis udara sangat sejuk dan disini pula anda harus mengisi air persediaan pendakian karena anda akan kesulitan menemui mata air disepanjang jalur pendakian, setelah curug Citis anda naik kearah padang savanna, bukan lagi jalur hutan seperti sebelumnya. Disarankan menggunakan kaos lengan panjang karena untuk menghindari sengatan sinar matahari juga melindungi dari semak dan ilalang yang tumbuh di sepanjang jalur pendakian. Medan pendakian semakin lama semakin menanjak dengan tingkat kemiringan 45 – 75 derajat. Setelah mencapai pincak pertama yang terdapat sebuah bibir kawah di sini anda bisa melihat keindahan kota Garut, dan puncak kedua dengan jelas begitu pula dengan jalurnya.
 
 
Puncak kedua juga didomisili dengan padang savanna, setelah sedikit menurun, jalur yang anda lewati akan sangat terjal dengan tingkat kmiringan 45, Tidak sampai 40 menit anda sudah bisa berada di puncak gunung Guntur ( 2.249 mdpl ).
 
Gunung Guntur (yang sebenarnya tidak memiliki puncak tunggal, melainkan terdiri dari beberapa puncak gunung) memiliki puncak ketinggian sekitar 2249 m di atas permukaan laut. Untungnya (atau sayangnya?), puncak Guntur dan Masigit bukanlah tujuan utama kami, melainkan kawah-kawah di sekitar puncak gunung tersebut yang menjadi tujuan utama kami.

jalur pendakian yang berpasir-kerikil menuju  gunung Guntur


Hari pertama, kami menetapkan gunung Guntur sebagai tujuan awal kami. Perjalanan dimulai dari desa Sukakarya (Samarang) yang terletak di sisi selatan gunung Guntur, menuju Cikahuripan. Dari Cikahuripan langsung menuju gunung Guntur. Jalur tersebut memiliki kemiringan yang cukup landai dan sebagian besar jalur merupakan ruang terbuka padang rumput savanna, sedangkan bagian hutan hanya sedikit yaitu menjelang sampai di lembah gunung Guntur. Di sebagian jalur tersebut juga beririsan dengan jalur pasir kerikil bekas aliran lava, dan tidak ditemukan sumber air selain di Cikahuripan tadi. Perjalanan melalui jalur ini membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Sementara di hari kedua, kami menuju gunung Masigit yang dimulai dari desa Dano (Leles) yang terletak di sebelah timur-laut gunung Masigit. Medan pendakian kali ini lebih terjal dari hari pertama sehingga lebih menguras tenaga. Selain itu, jalur ini tidak melewati padang terbuka, tetapi melalui hutan dan di beberapa tempat terdapat sumber air. Meskipun menguras tenaga, lama pendakian sedikit lebih singkat daripada pendakian hari pertama, yaitu “cukup” tiga jam saja. Dari kedua puncak kedua gunung tersebut, kita dapat melihat keindahan bentang alam dan kota Garut dari kejauhan. Kalau sudah begini, rasanya segala kepenatan mendaki gunung terbayar sudah.
pemandangan kawah Miring di gunung Guntur

pemandangan dari atas gunung Guntur

pemandangan dari gunung Masigit

kawah Kukus di gunung Masigit
 
Sumber: www.geochemist.wordpress.com

Pengetahuan Pendakian Gunung

PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG

1.  Sifat mental
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka, tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasi secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
2.  Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik – teknik pendakian, pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.
3.  Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olahraga yang berat sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik, berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap kita harus selalu berlatih.
4.  Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah – kaidah dan hukum – hukum yang harus kita pegang dengan teguh, mendaki gunung tanpa harus memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.
Hal penting dalam melakukan perjalanan
1.  Bagaimana kondisi tempat.
2.  Bagaimana keadaan cuaca.
3.  Bagaimana perijinannya .
4.  Bagaimana cara mendapatkan air.
5.  Pemilihan medan yang akan ditempuh dan lokasi basecamp.
6.  Packing ( menyiapkan barang yang ringkas berfungsi ganda dan tidak menyulitkan ), menaruh barang yang berat pada posisi atas cerrier atau berada dipundak, membagi berat beban yang seimbang antara kanan dan kiri, mengelompokkan barang dalam satu plastik dan menaruh barang yang sering diambil pada tempat yang mudah diambil.
7.  Jarak tempuh dan biaya trasportasi.
8.  Biaya makan selama perjalanan harus benar – benar dihitung sesuai dengan 3 x makan per hari karena makanan adalah sumber energy.
9.  Dan biaya cadangan atau biaya darurat bila dalam perjalanan tidak sesuai dengan rencana.
PERLENGKAPAN PERJALANAN PENDAKIAN
Terdiri dari :
1. Perlengkapan dasar
Perlengkapan dasar diantaranya adalah
a. Sepatu, sandal dan kaos kaki
b. Celana dan pakaian ( jaket, ponco )
c. Topi lapangan
d. Carrier / ransel
e. Tenda, sleeping bag, matras
f. Alat navigasi ( kompas, peta, senter, pluit, pisau )
g. Obat – obatan ( betadine, Kapas, plester, minyak kayu putih )
h. Tali ( rapia atau tambang )
i. Alat permainan ( kartu remi atau domino dll )
2. Perlengkapan makan dan masak
a. Alat masak lapangan ( misting )
1. Kompor
2. Gas, minyak tanah atau spirtus
3. Lampu badai atau botol daeng yang diberi sumbu
b. Alat bantu makan
1. Sendok, piring dan gelas
c. Makanan dan minuman pendukung
1. Indomie
2. Bubur instant
3. Roti
4. Energy drink ( extra joss atau kratingdaeng )
5. Susu, teh, kopi, gula, garam
6. Makanan kecil atau cemilan ( coklat, permen, keripik )
7. Beras, telor, kornet
PERLENGKAPAN PERSONAL
1.  Carrier / ransel
2.  1 Set pakaian tidur
3.  Jaket / baju hangat
4.  Baju sesuai kebutuhan
5.  Ponco, matras, sleping bag atau sarung
6.  Kaos kaki, sarung tangan, kupluk
7.  Senter
8.  Alat makan ( sendok, piring, gelas )
9.  Obat – obatan pribadi
10 Kompas, pluit
11 Logistik
12 Tali, lilin
TIPS PENDAKIAN
Pilih Barang yang Berfungsi ganda
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan barat beban yang harus kita bawa.contohnya : Alumunium foil, bisa untuk mengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di cerrier.
Matras
Sebisa mungkin matras disimpan didalam cerrier jika akan pergi ke lokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikat matrasnya diluar, memang kelihatanya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian , baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastic pada ransel anda. Karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastic untuk mengorganisir barang barang didalam cerrier anda ( dapat dikelompokan masing masing pakaian, makanan dan item lainnya ), ini untuk mempermudah jika sewaktu waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.
Menyimpan Makanan
Pada gunung – gunung tertentu ( misalnya rinjani ) usahakan makanan dibungkus dengan plastic dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam cerrier, karna monyet – monyet didekat puncak / basecamp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan. 
Menyimpan Korek api Batangan
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film ( roll photo ), agar korek api anda selalu kering.
Packing Barang/Menyusun Barang di Cerrier
Selalu simpan barang yang paling berat diposisikan atas, gunanya agar pada saat cerrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan dipinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
PENGETAHUAN TENTANG TANAMAN
Tanaman liar yang dapat dimakan sebagai pegangan adalah bunga, daun, tumbuhan atau umbi yang bisa dimakan oleh satwa liar adalah tumbuhan yang tidak beracun dan dapat kita konsumsi. Adapun tumbuhan yang perlu dihindari adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu atau berpermukaan kasar, tanaman yang daunnya keras atau liat jangan dikonsumsi atau bisa mengandung racun. Beberapa ciri tanaman yang dapat di konsumsi :
1.   Arah lilitan
Tumbuhan merambat dan melilit dipohon dapat juga dimakan jika lilitan batang kearah kanan atau searah jarum jam.
2.  Jamur beracun berciri – ciri berwarna gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga dan coklat kecuali jamur kuping dengan payung coklat, bau tidak sedap disebabkan mengandung asam sulfur atau amoniak juga menunjukan jamur itu tidak layak dimakan dan jamur beracun umumnya tumbuh ditempat kotor misalnya tumbuh dikotoran hewan.
Hal terpenting sebaiknya tumbuhan liar dihutan dimasak dahulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi, bila terjadi keracunan usahakan muntahkan dan minum air kelapa atau norit.
SISTEM PENDAKIAN
1. Himalaya system adalah system pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian jangka panjang, memakan waktu berminggu minggu, system ini berkembang pada pendakian – pendakian di pegunungan Himalaya, kerjasama kelompok dalam system ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan ( misalnya basecamp, flying camp dll ) walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine system adalah system pendakian yang berkembang dipegunungan Alpen tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama – sama, system ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke base camp perjalanan dilakukan secara bersama – sama dengan terus naik dan membuka flying camp sampai ke puncak.
JENIS PERJALANAN / PENDAKIAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan,mulai dari hill walking sampai dengan expedisi pendakian kepuncak – puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama,bahkan sampai berbulan – bulan.
Mounteneering dibagi menjadi 4 bagian :
1.  Hill walking / fell walking
Perjalanan mendaki bukit – bukit yang relative landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan – peralatan khusus yang bersifat teknis.
2.  Scrambling
Pendakian pada tebing – tebing batu yang tidak begitu terjal dan relative landai.
3.  Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus, peralatan teknis dibutuhkan sebagai pengaman, climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.
4.  Mounteneering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian diatas, waktunya biasanya berhari – hari, berminggu – minggu, bahkan berbulan – bulan. Disamping harus menguasai teknis pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai management pendakian, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian dll.
TIPS MENCEGAH HYPORTERNIA
1.  Usahakan jangan menggunakan kaos dari bahan katun, karena katun jika basah sangat sulit mengeringkanya, ini biasanya menyebabkan kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis ( polyster / spandek / nylon ) yang menyerap keringat dan berlengan panjang, memang sich bisa ganti kaos tapi digunung yang sering turun hujan mengeringkan pakaian jadi pekerjaan yang tersendiri.
2.  Membawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar atau energy boost ( seperti gel dengan glikosa biasanya dipakai para pesepeda ) sangat berguna sebagai makanan cadangan yang ringan dibawa dan menghasilkan energy lumayan.
3.  Menjaga tubuh tetap kering dan hangat, salah satunya membawa ponco, bagaimanapun kondisinya jangan lupa sarung tangan dan kaos kaki.
4.  Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman selalu menjaga komunikasi dengan cara membawa pluit atau cermin, biasakan selalu perhatikan pendaki yang lain bila naik ataupun turun.
5.   Jangan paksakan jalan terus jika kelelahan atau letih, berhenti, pasang tenda dan buatlah makanan dan minuman yang cepat saji seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walau kurang suka karena makanan adalah sumber energy untuk tetap jalan selain itu makanan yang membuat tubuh kita menjadi hangat.
6.  Bawa selimut darurat.
7.  Penghangat tubuh sementara.
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup, kuncinya adalah menggunakan otak untuk berimprovisasi.
Statistik membuktikan butuh waktu 72 jam atau 3 hari untuk bertahan hidup bagi orang hilang dan yang mampu bertahan hidup lebih dari itu hanya 5 % itupun karena pengetahuan alam dan pengamatan serta tekad untuk bertahan hidup yang kuat.
Aturan Penyelamatan diri dalam keadaan berbahaya
1.  Percaya diri
Orang yang dapat menyelamatkan diri tidak terjebak dalam rasa ketakutan yang mematikan yaitu ketakutan yang tidak termobalisasi atau penyangkalan terhadap ketakutan, jangan berdiam diri hanya menunggu pertolongan, lakukan sesuatu untuk penyelamatan.
2.  Tetap tenang
Dalam keadaan yang kritis, orang yang dapat menyelamatkan diri tidak dikuasai oleh rasa takut, tapi mereka akan memanfaatkan rasa takut tersebut, rasa takut yang mereka rasakan sering kali berubah menjadi rasa marah yang akan memotifasi mereka dan membuat mereka dapat berfikir dengan cerdik
Contoh : Aron Ralston seorang pemanjat gunung yang harus memotong tangannya untuk melepaskan diri dari batu besar yang telah menjepit di sebuah lembah celah di Utah, ia butuh waktu 5 hari untuk memastikan tanganya harus dipotong sendiri demi keselamatan nyawanya.
3.  Berfikir, menganalisa dan merencanakan
Orang yang harus menyelamatkan diri jangka panjang dengan cepat akan mengorganisir, menentukan rutinitas yang harus mereka lakukan dan menetapkan disiplin. Dalam kelompok orang – orang yang sedang menyelamatkan diri akan muncul seorang pemimpin, menyelamatkan diri dan mengesampingkan emosi dan membiarkan akal yang bekerja dan melaksanakan ide yang menurut mereka masuk akal.
4.  Mengambil tindakan
Orang yang menyelamatkan diri mau mengambil resiko untuk menyelamatkan diri mereka dan orang lain.
Contoh : Louren Elder adalah satu – satunya orang yang selamat dari keselakaan pesawat didataran tinggi sierra callifornia, terdampar dipuncak dengan ketinggian 12.000 kaki dengan satu tangan yang patah dia dapat melihat lembah saint dibawahnya, tapi ia terpisah oleh alam yang luas dan tebing es yang menyeramkan, dia harus memanjat tebing selama 36 jam suatu hal yang tampak mustahil baginya, namun Elder hanya memikirkan jalan selangkah demi selangkah.
5.  Rayakan keberhasilan anda
Orang yang menyelamatkan diri akan mendapatkan suka cita yang luar biasa dengan pencapaian yang mereka raih, sekecil apapun itu. Hal tersebut dapat menghindarkan mereka dari rasa putus asa yang mematikan dan menjaga mereka untuk selalu termotivasi.
6.  Jadilah orang yang menyelamatkan bukan jadi korban
Orang yang menyelamatkan diri selalu melakukan hal yang sama bagi orang lain, bahkan jika orang tersebut berada ratusan mil jauhnya. Saat penulis antone de sant expery terdampar digurun Libya setelah pesawat expedisinya jatuh mengalami kerusakan mesin, dia hanya memikirkan apa yang akan terjadi dengan istrinya jika ia menyerah dan tidak kembali. Yossie Ghinberg pendaki gunung kebangsaan Israel tersesat dihutan Bolivia lebih dari 2 minggu setelah terpisah dengan teman – temanya. Dia berhalusinasi bahwa dia ditemani seorang wanita cantik dalam setia perjalananya. Apapun yang ia lakukan dia lakukan bagi wanita tersebut. Orang dapat berhalusinasi karena turunya mental secara dragtis.
7.  Menikmati perjalanan untuk menyelamatkan diri
Penyelamatan diri dapat berarti penantian yang membosankan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
8.  Melihat keindahan
Orang yang menyelamatkan diri terpesona dengan keajaiban dunia mereka.
Contoh : Debbre Kileydan empat orang lainya terombang ambing di laut Atlantik setelah kapal mereka tenggelam dalam badai pada tahun 1982. Mereka tidak mempunyai persediaan makanan dan minuman dan mereka bisa saja mati. Dua diantara mereka meminum air laut dan mereka menjadi gila, ketika salah satu dari mereka melompat dari papan ke laut segera dia dimakan ikan hiu dibawah papan mereka. Kiley merasa jika ia terus memandang ke laut, maka dia pun dapat menjadi gila, maka ia berkata pada diri sendiri “ lihatlah kelangit disana sangat indah “.
9.  Menyerahkan diri
Ya, anda pasti akan mati. Dalam kenyataannya anda akan mati semua orang akan mati walaupun mungkin tidak harus hari ini. Di hari ke tiga ia terjepit di dalam jurang, Ralston telah kehabisan makanan dan air minum dan ia yakin dia akan mati jika tidak dapat melepaskan dirinya namun hal tersebut membawanya menjadi tegar dan bukan merasa menderita. “ saya akan mati dengan rasa damai”.
10 Yakin bahwa anda akan berhasil
Selama dua hari berakhir pada saat saya terjepit dijurang saya merasa ada sebuah energy yang sangat meningkat memasuki diri saya walaupun waktu itu saya telah kehabisan makan dan minum “ segera setelah itu dia menemukan kekuatan untuk memotong tangan yang telah mati”.
11 Lakukan apapun yang perlu dilakukan
Elder memanjat dan menuruni tebing es dan batu karang tanpa alat – alat dan pengalaman. Simpson menyeret kaki yang patah sejauh bermil – mil untuk kembali ke posnya. Ralston memotong tanganya sendiri untuk membebaskan diri, orang yang merasa dirinya sakit memiliki apa yang disebut psikologi sebagai pengetahuan meta, mereka mengetahui kemampuan mereka dan tidak merendah atau melebih – lebihkan, mereka yakin bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluar untuk itu mereka harus bertindak.
12 Tidak pernah menyerah
Jika kamu tetap hidup masih ada yang kamu bisa lakukan. Orang yang menyelamatkan diri tidak mudah dipengaruhi oleh kemunduran, saat mereka merasa bimbang mereka akan melakukan sebua proses dari awal, mereka menjaga diri mereka untuk tetap bersemangat dengan mengembangkan alternative yang diciptakan dari daya ingatan yang kuat, dimana mereka dapat menyelamatkan diri. Mereka melihat kesempatan dalam kesengsaraan dalam keadaan yang buruk, orang yang dapat menyelamatkan diri dapat belajar dan menyukai uji coba yang mereka alami, Elder menyatakan “ saya tidak akan menjual perjalanan yang saya alami dengan apapun…bahkan kadang – kadang saya merindukan hal tersebut”.
Kesimpulan dari perincian diatas adalah
“ Sebagai manusia yang sempurna yang diberikan anugrah berlimpah untuk melakukan hal – hal diluar kemampuan kita, khususnya untuk bertahan hidup, jangan mudah untuk berputus asa dan selalu mencoba, berimprofisasi dengan alam serta berusaha untuk menangani setiap keadaan sulit yang kita hadapi saat dalam keadaan darurat. Serta kita harus dapat dapat memotifasi diri kita sendiri atau kelompok untuk bisa menularkan semangat untuk berjuang bertahan hidup walaupun diri kita dalam keadaan yang sulit. karena dalam keadaan darurat akan timbul seorang pemimpin dengan sendirinya, serta dengan timbulnya hal – hal yang dapat menurunkan mental akan timbul hal – hal yang ada diluar kemampuan kita kita seperti contoh – contoh pengalaman di atas, selain itu seseorang yang kita cintai yang berada jauh bermil – mil disana dapat menjadi motifasi kita untuk dapat bertahan hidup”.
Bunyi kode etik pencinta alam :
Pecinta Alam Indonesia Sadar bahwa alam
Beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia
sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa dan Tanah air
Pencinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
Dari mahluk hidup yang mencintai alam sebagai anugrah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan sadar menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta. menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke – 4
Ujung Pandang 1974.

Gunung Burangrang

 http://i49.photobucket.com/albums/f256/saya_lapar/fromdistance.jpg

Rimbunnya hutan hujan tropis, sungai, danau, tebing dan medan pendakian yang terjal merupakan satu kesatuan dari tantangan alam Gunung Burangrang. Segala pesona keindahannya tidak lepas dari bagian jejeran pegunungan yang terbentuk akibat letusan Gunung Sunda Purba. Tidak salah jika mereka yang gemar bertualang menjadikan Gunung Burangrang sebagai salah satu agenda petualangannya

Cimahi – Waktu saat itu telah menunjukkan pukul sembilan pagi. Kesibukan para pedagang dan pembeli di pasar Cimahi lebih ramai dari biasanya. Mungkin karena hari itu bertepatan dengan jatuhnya hari libur nasional. Atau mungkin juga bertepatan dengan hari terakhir dari rangkaian libur selama tiga hari yaitu 17-19 Maret 2007. Biasanya banyak orang yang memanfaatkan rangkaian libur panjang seperti itu untuk melakukan berbagai kegiatan yang jauh dari keramaian kota.

Masih dalam rangkaian aktifitas pendakian ”3 Hari Menggapai 3 Puncak Gunung di Jawa Barat”, Kami bertiga memanfaatkan hari libur panjang pada pertengahan bulan Maret tersebut untuk mendaki tiga puncak gunung di Jawa Barat. Gunung-gunung tersebut yaitu Gunung Papandayan, Gunung Guntur dan Gunung Burangrang.

Gunung Burangrang kami pilih menjadi penutup dari tiga hari pendakian tiga puncak gunung di Jawa Barat. Salah satu alasannya karena jalur pendakian yang kami pilih untuk mencapai puncaknya dan kembali turun lagi membutuhkan waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 4-5 jam. Sebagai titik awal pendakian atau entry point kami pilih Jalur Komando, Cimahi. Sedangkan untuk titik akhir pendakian atau exit point kami memilih Jalur Legok Haji atau Cisurupan, Cimahi.

Pasar Cimahi menjadi awal dari perjalanan kami menuju Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Karena tidak ada rencana untuk bermalam di Gunung Burangrang, perbekalan yang kami siapkan sebagian besar merupakan makanan matang atau langsung dapat disantap dan semuanya dapat diperoleh di pasar tersebut.

Tidak sampai setengah jam perjalanan dengan menggunakan angkutan kota dari Pasar Cimahi, akhirnya kami sampai di sebuah tempat yang bertuliskan Komando. Walaupun wilayah tersebut merupakan bagian dari Desa Kertawangi namun Komando menjadi nama yang hingga kini lebih dikenal oleh para penggiat alam bebas. Nama Komando sendiri diambil karena kawasan tersebut memang merupakan tempat latihan militer para Kopasus.

http://img248.imageshack.us/img248/4938/dsc00632b.jpg


Bukan Monopoli Pendaki

Sebuah papan petunjuk bertuliskan ”Selamat Datang di Daerah Latihan Tahap Gunung Hutan Komando Situ Lembang” langsung menyambut kami selepas berjalan melintasi pintu masuk kawasan.

Tepat sekitar pukul sepuluh pagi pendakian menuju titik puncak Gunung Burangrang kami mulai. Melewati sebuah warung yang lebih dikenal dengan warung Bandrek, kami melintasi perkebunan sayur dan hutan pinus. Suara kicauan burung dan kesibukan para petani sayuran menjadi harmoni keindahan yang mengiringi awal perjalanan kami. Kemudian pemandangan hutan pinus lebih mendominasi perjalanan kami. Jalurnya yang landai dan sedikit menanjak merupakan awal yang baik untuk mengawali sebuah pendakian. Secara perlahan aneka jenis tumbuhan khas hutan hujan tropis memberi keteduhan kepada kami.

Setengah jam pertama perjalanan dari Warung Bandrek, kami sampai di dataran yang bisa disebut sebagai pos pertama. Sebuah pemandangan menarik sudah dapat kami nikmati dari sini. Tampak di kejauhan Situ (danau) Lembang terlihat jernih bercahayakan sinar mentari. Jernihnya danau tersebut dan hijaunnya hutan yang mengelilinginya menjadikan area tersebut begitu menawan.

Berbagai sarana penunjang dan daya tarik alam Gunung Burangrang bukan hanya menjadi monopoli para penggiat alam bebas saja. Berbagai himpunan kegiatan mahasiswa, kegiatan Outbound, komunitas para penggila mobil 4WD, dan motor, adalah termasuk kelompok yang memanfaatkan kawasan dasar kaldera yang masuk jajaran hasil letusan Gunung Sunda Purba ini. Termasuk para pengunjung yang ingin sekedar menikmati alamnya saja sambil berkemah atau memancing,

Sulit bagi saya rasanya untuk membayangkan seberapa besar dan tinggi Gunung Sunda Purba dahulu sebelum meletus. Dari literatur yang pernah saya baca, Gunung Burangrang merupakan satu bagian dari jejeran pegunungan yang berjejer dari utara cekungan Bandung barat hingga ke timur yang terbentuk dari hasil letusan Gunung Sunda Purba di masa lampau yang kini menjadi Kaldera Sunda. Bagian lain dari Kaldera Sunda tersebut diantaranya Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Bukit Tunggul dan lembah-lembah di utara sesar Lembang. Yang sempat terlintas di pikiran saya, Gunung Sunda Purba tersebut juga merupakan gunung api raksasa.

http://i908.photobucket.com/albums/ac283/noto46/Burangrang4.jpgJalur pendakian

Tantangan Menuju Puncak

Selepas camp pertama, jalur yang kami tempuh perlahan mulai menanjak. Jalan setapak di punggungan gunung yang kami tempuh semakin lama semakin terjal. Beberapa batuan yang menempel kuat di tanah dan batang serta ranting pohon merupakan benda-benda yang dapat membantu kami untuk naik ke atas. Jalur menanjak dan terjal diselingi beberapa jalur yang landai menjadi bagian dari perjalanan menuju puncak Gunung Burangrang.

Kira-kira 20 menit perjalanan selepas camp pertama, kami beritirahat sejenak di tanah datar yang tidak terlalu luas. Namun pemandangan yang disuguhkan sungguh menawan kami. Nampak di sisi kanan hamparan lembah yang menghijau oleh rimbunnya hutan. Keindahan tersebut semakin lengkap dengan adanya sebuah danau – Situ Lembang – yang terletak di tengah-tengah lembah.

Trek pendakian menuju puncak bayangan yang lebih terbuka membuat kami dapat dengan leluasa menikmati suasana sekelilingya. Bahkan ketika kami melewati jalur yang di sisi kanannya berupa tebing berbatu cadas, hamparan lembah yang menghijau dengan Situ Lembangnya yang berada jauh di bawahnya benar-benar menyuguhkan pemandangan yang menawan. Sedangkan di sisi lainnya hamparan sawah, perkebunan penduduk serta area di sekitarnya yang nampak terlihat jelas.

http://catatanpetualang.co.cc/wp-content/uploads/2009/11/gunung-burangrang-150x150.jpg
Sampai akhirya kami menemukan sebuah plakat semacam batu nisan untuk mengenang seorang teman dan sahabat penggiat alam bebas yang telah meninggal di kawasan ini. Plakat tersebut juga merupakan tanda bahwa kami telah sampai di puncak bayangan. Dari puncak bayangan ini kami dapat melihat sekelilingnya dengan jelas seperti lembah, Situ Lembang dan jejerang pegunungan lainnya.

Tidak sampai lima menit, dengan jalur sedikit landai kemudian menanjak, kami menginjakkan kaki di puncak gunung ini. Sebuah trianggulasi (bangunan penunjuk ketinggian daratan) berukuran tinggi 1,5 meter menjadi tanda tuntasnya kami menggapai puncak Gunung Burangrang. Waktu yang masih menunjukkan pukul satu siang dan cuaca yang cerah membuat pemandangan dari puncak gunung yang mempunyai ketinggian 2.048 mdpl ini sangat indah. Nampak jajaran bukit dan pegunungan yang menjadi bagian dari jajaran hasil letusan Gunung Sunda Purba. Keelokan sebuah gunung yang telah menjadi bagian dari legenda Sangkuriang, Gunung Tangkuban Perahu tidak jauh dari gunung Burangrang, turut membawa kami ke dalam khayalan cerita legenda tersebut. Hamparan kebun, sawah, desa, serta kota-kota disekitar Cisarua, Situ Lembang dan lembah yang menghijau menyatu menjadi sebuah lukisan alam yang sempurna.

Ditengah pesona keindahan alam tersebut kami menyantap perbekalan makanan yang telah kami bawa. Ini merupakan makan siang yang sangat nikmat kami rasakan. Dan tidak terasa hampir satu jam kami berada di puncak. Waktunya bagi kami untuk segera turun meninggalkan puncak Gunung Burangrang.

Untuk turun dari puncak Gunung Burangrang kami memilih jalur yang berbeda dengan jalur naik. Desa Legok Haji atau Desa Cisurupan, Kecamatan Cisarua, menjadi jalur pilihan kami untuk turun. Dari puncak Gunung Burangrang, kami langsung memilih jalur yang berlawanan ketika tiba.

Jalur yang menuju Desa Cisurupan akhirnya menjadi pilihan kami. Setelah menapaki jalan setapak diantara tanaman jenis semak dan ilalang kami memasuki kawasan yang sedikit ditumbuhi hutan Pinus. Perkebunan sayur dan perkampungan penduduk di Desa Cisurupan sudah nampak jelas di hadapan kami. Lima belas menit kemudian kami pun memasuki desa yang asri tersebut. Sebuah desa di kaki Gunung Burangrang yang menjadi penghasil aneka jenis bunga dan sayuran, akhirnya menjadi penutup perjalanan 3 hari kami untuk menggapai 3 puncak gunung di Jawa Barat. Bentangan alamnya yang memukau dan keindahan yang menggoda serta waktu yang relatif singkat untuk mencapai puncaknya (±3 jam), menjadikan Gunung Burangrang hingga kini tetap layak untuk dijelajahi. Akankah anda menunggu lagi?


Penulis: Harley B. Sastha
April 2007
(Artikel telah dimuat di Majalah Travel Club, Edisi Bulan Agustus 2008)

Indonesia dan Letak Geografinya

Indonesia memiliki 17.504 pulau (data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia hidup. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHId6Yrsw5p2r4FUP-lVBcSBwxV3Xv0vR101v_nDp4mnKt3kSzFTIo6AZjkvU6XNhySJPe9nNeTtUtEUIWkdm7K5kWzedEo-CF-4PbK_pcEfv0S7xfnEW9J_EF5Q7rsLTrzqxsC43721Uc/s1600/peta_indonesia.jpg



Keadaan alam

Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
  • Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
  • Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
  • Kepulauan Maluku dan Irian
Pada zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut.

Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yakni:
  • Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
  • Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
  • Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal sebagai Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah IndonesiaTimur.
Berdasarkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan:
  • Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
  • Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.


Kepulauan Sunda Besar

Terdiri atas pulau-pulau utama: Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi dan dengan ribuan pulau-pulau sedang dan kecil berpenduduk maupun tak berpenghuni. Wilayah ini merupakan konsentrasi penduduk Indonesia dan tempat sebagian besar kegiatan ekonomi Indonesia berlangsung.

Pulau Sumatra

http://stat.kompasiana.com/files/2010/01/sumatera.png
Pulau Sumatra, berdasarkan luas merupakan pulau terbesar keenam di dunia. Pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi khatulistiwa, seolah membagi pulau Sumatra atas dua bagian, Sumatra belahan bumi utara dan Sumatra belahan bumi selatan. Pegunungan Bukit Barisan dengan beberapa puncaknya yang melebihi 3.000 m di atas permukaan laut, merupakan barisan gunung berapi aktif, berjalan sepanjang sisi barat pulau dari ujung utara ke arah selatan; sehingga membuat dataran di sisi barat pulau relatif sempit dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah Samudra Hindia dan dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang landai dan dangkal ke arah Selat Malaka, Selat Bangka dan Laut China Selatan.

Di bagian utara pulau Sumatra berbatasan dengan Laut Andaman dan di bagian selatan dengan Selat Sunda. Pulau Sumatra ditutupi oleh hutan tropik primer dan hutan tropik sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Gungng berapi yang tertinggi di Sumatra adalah Gunung Kerinci di Jambi, dan dengan gunung berapi lainnya yang cukup terkenal yaitu Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Dempo di perbatasan Sumatra Selatan dengan Bengkulu. Pulau Sumatra merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi disepanjang Bukit Barisan, yang disebut Patahan Sumatra; dan patahan kerak bumi di dasar Samudra Hindia disepanjang lepas pantai sisi barat Sumatra. Danau terbesar di Indonesia, Danau Toba terdapat di pulau Sumatra.

Kepadatan penduduk pulau Sumatra urutan kedua setelah pulau Jawa.

Saat ini pulau Sumatra secara administratif pemerintahan terbagi atas 8 provinsi yaitu:
  • Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu dan Lampung dan 2 provinsi lain yang merupakan pecahan dari provinsi induk di pulau Sumatra yaitu Riau Kepulauan dan Kepulauan Bangka Belitung.


Pulau Kalimantan (Borneo)

http://www.asiamaya.com/peta/petaimages/kalimantan.gif


Kalimantan merupakan nama daerah wilayah Indonesia di pulau Borneo (wilayah negara Malaysia dan Brunei juga ada yang berada di pulau Borneo), berdasarkan luas merupakan pulau terbesar ketiga di dunia, setelah Irian dan Greenland. Bagian utara pulau Kalimantan, Sarawak dan Sabah, merupakan wilayah Malaysia yang berbatasan langsung dengan Kalimantan wilayah Indonesia dan wilayah Brunei Darussalam; di bagian selatan dibatasi oleh Laut Jawa. Bagian barat pulau Kalimantan dibatasi oleh Laut China Selatan dan Selat Karimata; di bagian timur dipisahkan dengan pulau Sulawesi oleh Selat Makassar. Di bagian tengah pulau merupakan wilayah bergunung-gunung dan berbukit; pegunungan di Kalimantan wilayah Indonesia tidak aktif dan tingginya dibawah 2.000 meter diatas permukaan laut; sedangkan wilayah pantai merupakan dataran rendah, berpaya-paya dan tertutup lapisan tanah gambut yang tebal.

Pulau Kalimantan dilintasi oleh garis katulistiwa sehingga membagi pulau Kalimantan atas Kalimantan belahan bumi utara dan Kalimantan belahan bumi selatan. Kesuburan tanah di pulau Kalimantan kurang bila dibanding kesuburan tanah di pulau Jawa dan pulau Sumatera, demikian pula kepadatan penduduknya tergolong jarang. Pulau Kalimantan sama halnya pulau Sumatera, diliputi oleh hutan tropik yang lebat (primer dan sekunder).

Secara geologik pulau Kalimantan stabil, relatif aman dari gempa bumi (tektonik dan vulkanik) karena tidak dilintasi oleh patahan kerak bumi dan tidak mempunyai rangkaian gunung berapi aktif seperti halnya pulau Sumatera, pulau Jawa dan pulau Sulawesi. Sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Kapuas, 1.125 kilometer, berada di pulau Kalimantan.

Saat ini pulau Kalimantan secara administratif pemerintahan terbagi atas 4 provinsi yaitu:
  • Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.


Pulau Jawa

http://fazrin.files.wordpress.com/2009/01/peta-jawa-unsoed-11.jpg?w=480&h=220


Pulau Jawa, merupakan pulau yang terpadat penduduknya per kilometer persegi di Indonesia. Pulau melintang dari Barat ke Timur, berada di belahan bumi selatan.

Barisan pegunungan berapi aktif dengan tinggi diatas 3.000 meter diatas permukaan laut berada di pulau ini, salah satunya Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Bromo di Jawa Timur yang terkenal sangat aktif. Bagian selatan pulau berbatasan dengan Samudera India, pantai terjal dan dalam, bagian utara pulau berpantai landai dan dangkal berbatasan dengan Laut Jawa dan dipisahkan dengan pulau Madura oleh Selat Madura. Di bagian barat pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Sumatera oleh Selat Sunda dan di bagian timur pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Bali oleh Selat Bali.

Hutan di pulau Jawa tidak selebat hutan tropik di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan dan areal hutan dipulau Jawa semakin sempit oleh karena desakan jumlah populasi di pulau Jawa yang semakin padat dan umumnya merupakan hutan tersier dan sedikit hutan sekunder. Kota-kota besar dan kota industri di Indonesia sebagian besar berada di pulau ini dan ibukota Republik Indonesia, Jakarta, terletak di pulau Jawa. Secara geologik, pulau Jawa merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi lanjutan patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas pantai selatan pulau Jawa.
Saat ini pulau Jawa secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu:
  • Banten, Daerah Khusus Ibukota – Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa – Yogyakarta dan Jawa Timur.
 

Pulau Sulawesi


Pulau Sulawesi, merupakan pulau yang terpisah dari Kepulauan Sunda Besar bila ditilik dari kehidupan flora dan fauna oleh karena garis Wallace berada di sepanjang Selat Makassar, yang memisahkan pulau Sulawesi dari kelompok Kepulauan Sunda Besar di zaman es. Pulau Sulawesi merupakan gabungan dari 4 jazirah yang memanjang, dengan barisan pegunungan berapi aktif memenuhi lengan jazirah, yang beberapa di antaranya mencapai ketinggian diatas 3.000 meter diatas permukaan laut; tanah subur, ditutupi oleh hutan tropik lebat (primer dan sekunder).

Sulawesi dilintasi garis katulistiwa di bagian seperempat utara pulau sehingga sebagian besar wilayah pulau Sulawesi berada di belahan bumi selatan. Di bagian utara, Sulawesi dipisahkan dengan pulau Mindanao – Filipina oleh Laut Sulawesi dan di bagian selatan pulau dibatasi oleh Laut Flores. Di bagian barat pulau Sulawesi dipisahkan dengan pulau Kalimantan oleh Selat Makassar, suatu selat dengan kedalaman laut yang sangat dalam dan arus bawah laut yang kuat. Di bagian timur, pulau Sulawesi dipisahkan dengan wilayah geografis Kepulauan Maluku dan Irian oleh Laut Banda.

Pulau Sulawesi merupakan habitat banyak satwa langka dan satwa khas Sulawesi; di antaranya Anoa, Babi Rusa, kera Tarsius. Secara geologik pulau Sulawesi sangat labil secara karena dilintasi patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan titik tumbukan antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.
Saat ini pulau Sulawesi secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu:
  • Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Utara.


Kepulauan Sunda Kecil

http://i778.photobucket.com/albums/yy68/kompas_album/bali-map.jpg 

http://exopoint.co.id/wp-content/uploads/2010/09/peta_ntb.jpg

 

http://www.gemari.or.id/artikel/file/EAST_INDONESIA_1.jpg

Kepulauan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau-pulau lebih kecil membujur di selatan katulistiwa dari pulau Bali di bagian batas ujung barat Kepulauan Sunda Kecil, berturut-turut ke timur adalah, pulau Lombok, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Solor, pulau Alor; dan sedikit ke arah selatan yaitu pulau Sumba, pulau Timor dan pulau Sawu yang merupakan titik terselatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil.

Kepulauan Sunda Kecil merupakan barisan gunung berapi aktif dengan tinggi sekitar 2.000 sampai 3.700 meter diatas permukaan laut. Diantaranya yang terkenal adalah Gunung Agung di Bali, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Tambora di Sumbawa dan Gunung Lewotobi di Flores. Kesuburan tanah di Kepulauan Sunda Kecil sangat bervariasi dari sangat subur di Pulau Bali hingga kering tandus di Pulau Timor. Di bagian utara gugus kepulauan dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda dan di selatan gugus kepulauan ini dibatasi oleh Samudera Hindia. Di bagian barat Kepulauan Sunda Kecil dipisahkan dengan pulau Jawa oleh Selat Bali dan di bagian timur, berbatasan dengan Kepulauan Maluku dan Irian (dipisahkan oleh Laut Banda) dan dengan Timor Timur berbatasan darat di pulau Timor.

Berdasarkan kehidupan flora dan fauna maka sebenarnya pulau Bali masih termasuk Kepulauan Sunda Besar karena garis Wallace dari Selat Makassar di utara melintasi Selat Lombok ke selatan, memisahkan pulau Bali dengan gugusan Kepulauan Sunda Kecil lainnya di zaman es.

Hutan di Kepulauan Sunda Kecil sangat sedikit, bahkan semakin ke timur gugus pulau maka hutan telah berganti dengan sabana; demikian juga kepadatan populasi di Kepulauan Sunda kecil sangat bervariasi, dari sangat padat di pulau Bali dan semakin ke timur gugus pulau maka kepadatan penduduk semakin jarang. Secara geologik, kawasan Sunda Kecil juga termasuk labil karena dilintasi oleh patahan kerak bumi di selatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil yang merupakan lanjutan patahan kerak bumi diselatan pulau Jawa. Komodo, reptilia terbesar di dunia terdapat di pulau Komodo, salah satu pulau di kepulauan Sunda kecil. Danau Tiga Warna, merupakan kawasan yang sangat unik juga terdapat di Kepulauan Sunda Kecil, yaitu di Pulau Flores.

Saat ini secara administratif pemerintahan Kepulauan Sunda kecil dibagi atas 3 provinsi yaitu:
* Bali,
* Nusa Tenggara Barat
* Nusa Tenggara Timur.


Kepulauan Maluku dan Irian

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjstD0idSimURYU02imgqhrR4VPpwqycdM4C6Bqk4iiBAY07a9-BzSdeQzIHz5qs4Ekr9meqZLJGAqu4iPhxHpR_WJVn397rIsEAN-Swu9mOVza8iehB1Ak_mFaHsRjnls553-Qlw7cTQ5l/s1600/peta+maluku.jpg

 http://shareberita.files.wordpress.com/2009/11/peta-pulau-papua.jpg


Kepulauan Maluku dan Irian, terdiri dari 1 pulau basar yaitu pulau Irian dan beberapa pulau sedang seperti pulau Halmahera, pulau Seram, pulau Buru dan Kepulauan Kei dan Tanimbar serta ribuan pulau-pulau kecil lainnya baik berpenghuni maupun tidak. Garis Weber memisahkan kawasan ini atas dua bagian yaitu Irian dan Australia dengan kepulauan Maluku sehingga di kepulauan Maluku, flora dan fauna peralihan sedangkan di Irian, flora dan fauna Australia.

Sebagian besar kawasan ini tertutup hutan tropik primer dan sekunder yang lebat, kecuali di kepulauan Tanimbar dan Aru merupakan semak dan sabana. Gunung berapi yang tertinggi di kepulauan Maluku adalah Gunung Binaiya, setinggi 3.039 meter; sedangkan di pulau Irian pegunungan berapi aktif memlintang dari barat ke timur pulau, gunung yang tertinggi adalah Puncak Jaya setinggi 5.030 meter di atas permukaan laut.

Pulau Irian juga merupakan pulau dengan kepadatan penduduk yang paling jarang di Indonesia, yaitu sekitar 2 orang per kilometer persegi. Secara geologik, kawasan Maluku dan Irian juga termasuk sangat labil karena merupakan titik pertemuan tumbukan ketiga lempeng kerak bumi, Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik. Palung laut terdalam di Indonesia terdapat di kawasan ini, yaitu Palung Laut Banda, kedalaman sekitar 6.500 meter dibawah permukaan laut.

Saat ini secara administratif pemerintahan Kepulauan Maluku dan Irian dibagi atas:
  • Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Irian Jaya


Iklim

Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun.

Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu – Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya – Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina – 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).

Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musim tersebut.

Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.

Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.
 


Data-data geografis

Lokasi: Sebelah tenggara Asia, di Kepulauan Melayu antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Koordinat geografis: 5°00′ S 120°00′ T

Referensi peta: Asia Tenggara

Wilayah:
total: 1.919.440 km²
darat: 1.826.440 km²
air: 93.000 km²

Batas-batas negara:
total: 2.830 km
panjang perbatasan negara: Malaysia 1.782 km, Papua Nugini 820 km, Timor Timur 228 km
Negara lainnya yang berdekatan: India di barat laut Aceh, Australia, Singapura

Garis pantai: 54.716 km

Klaim kelautan: diukur dari garis dasar kepulauan yang diklaim
zona ekonomi khusus: 200 mil nautikal
laut yang merupakan wilayah negara: 12 mil nautikal

Cuaca: tropis; panas, lembab; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi

Dataran: kebanyakan dataran rendah di pesisir; pulau-pulau yang lebih besar mempunyai pegunungan di pedalaman

Tertinggi & terendah:
titik terendah: Samudra Hindia 0 m
titik tertinggi: Puncak Jaya 5.030 m

Sumber daya alam: minyak tanah, kayu, gas alam, kuningan, timah, bauksit, tembaga, tanah yang subur, batu bara, emas, perak

Kegunaan tanah:
tanah yang subur: 9,9%
tanaman permanen: 7,2%
lainnya: 82,9% (perk. 1998)

Wilayah yang diairi: 48.150 km² (perk. 1998)

Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor.

Lingkungan – masalah saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerak perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.

Lingkungan – persetujuan internasional:
bagian dari: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah
ditanda tangani, namun belum diratifikasi: Perubahan Iklim – Protokol Kyoto, Pelindungan Kehidupan Laut

Geografi – catatan: di kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau (6.000 dihuni); dilintasi katulistiwa; di sepanjang jalur pelayaran utama dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik.

sumber: wikipedia indonesia

Letusan Gunung Api di Beberapa Negara

1. Letusan Gunung Kilaulea di Hawaii

Dianggap oleh kebanyakan menjadi gunung berapi yang paling aktif, Mt. Kilauea di Hawaii pasti hidup dengan namanya. Arti "memuntahkan" atau "banyak menyebar," Kilauea telah meletus sejak tahun 1983 terus awal. Tidak termasuk kegiatan saat ini, Mt. Kilauea telah meletus 33 kali sejak tahun 1952, meninggalkan jejak lava dan gambar spektakuler dalam proses.




2. Letusan Gunung Chaiten di Chile


Terletak di Teluk Corcovado di Chile Selatan, Gunung Chaiten saat ini dalam fase erupsi yang dimulai pada bulan Mei awal 2008. Menurut beberapa peneliti, Gunung Chaiten terakhir meletus pada 7420 SM (+ / -75 Tahun). Tidak hanya memiliki Volcano Chaiten terbangun dari tidur nya, itu pergi pada beberapa kali cukup menarik. Catatan menawan menampilkan foto-foto gunung berapi membiarkan stres beberapa saat tengah badai.


3. Letusan Gunung Tonga Hunga di Lautan Pasifik


Pada tanggal 19 Maret 2009, sebuah gunung api bawah laut dekat Tonga di Samudra Pasifik Selatan mulai menembak asap, uap dan abu ke udara. Yang terjadi antara pulau kembar Hunga Tonga dan Hunga Ha'apai, yang tepat Hunga bernama Tonga-Hunga Ha'apai gunung berapi begitu kuat sehingga membuat permukaan tanah baru. Meskipun untungnya tidak menempatkan setiap tinggal di risiko selama letusan gunung berapi yang tidak meninggalkan Hunga Ha'apai tertutup abu hitam.


4. Ledakan di Gunung Etna
 

Dengan ketinggian 10.922 kaki puncak, Gunung Etna adalah salah satu gunung berapi aktif terbesar di Eropa dan membantu menentukan keindahan alam Sisilia, pulau terbesar di Laut Mediterania. Diyakini gunung berapi aktif tertua di dunia, Mt. Etna telah meletus beberapa kali dekade ini. Pada 1970-an dan awal dekade ini, Etna meletus cincin asap, sebuah peristiwa yang sangat langka.


5. Letusan Gunung Mayon, Filipina

  
Terkenal selama hampir sempurna bentuk kerucut dan keindahan secara keseluruhan, Gunung Mayon terletak di pulau Luzon Filipina. Gunung Mayon telah meletus hampir 50 kali dalam 400 tahun terakhir. Salah satu letusan yang lebih terkenal terjadi pada bulan Juni 1897, ketika Gunung Mayon hujan api selama tujuh hari berturut-turut.


6. Letusan Gunung Hekla, Islandia


Meskipun bukan formasi terbesar di sekitar di 4.892 kaki, stratovolcano Hekla telah pasti terintimidasi Islandia, yang menyebutnya dengan "Gateway ke Neraka" sejak Abad Pertengahan. Hekla telah meletus lebih dari 20 kali sejak tahun 874, yang cukup sederhana jika dibandingkan dengan gunung berapi lain di artikel ini. Letusan terakhir terjadi pada bulan Februari 2000.

Sumber kaskus.us