Rabu, 15 Desember 2010

Bencana Korupsi Dan Kemiskinan

Sejak bergulirnya reformasi di Indonesia selama 10 tahun, belum tampak arah dari perubahan menuju keadaan yang lebih baik. Salah satu penyebabnya adalah korupsi yang marak dilakukan kalangan legislatif, eksekutif, penegak hukum, dan birokrasi mulai dari pusat hingga daerah.


Tipologi korupsi

Definisi yang paling populer dan sederhana mengenai korupsi adalah definisi yang digunakan Bank Dunia yakni penyalahgunaan kekuasaan/kewenangan yang dimiliki birokrasi pemerintah untuk kepentingan pribadi. Dari definisi ini, bukan berarti korupsi tidak ada dalam aktivitas sektor swasta (contohnya, dalam hal perolehan input dan bahkan dalam proses perekrutan personel). Korupsi juga hadir dalam aktivitas-aktivitas bisnis/usaha yang diregulasi pemerintah. Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan aparatur pemerintah tidak selalu untuk kepentingan pribadi, tetapi juga kerap terjadi untuk kepentingan kelompok, keluarga, suku dan lain-lain.

Jika dilihat dari tipologinya, ada dua tipe tindak korupsi yang biasanya terjadi di birokrasi pemerintahan yakni korupsi yang kasatmata dan korupsi yang tersembunyi. Korupsi tipe pertama yakni korupsi yang skalanya dan signifikansinya kecil, misalnya pungutan liar yang dilakukan aparat pemerintah dengan alasan untuk mencari tambahan pendapatan. Sedangkan korupsi tersembunyi, skala dan signifikansinya sudah sistemik dan besar.

Tindak korupsi yang sistemik ini sudah masuk sangat jauh dan berpotensi merusak operasionalisasi negara. Korupsi jenis ini memainkan peran penting akan penguasaan segelintir elite atas negara saat proses formulasi kebijakan dibuat hanya untuk menguntungkan segelintir elite tertentu. Adanya tindak korupsi dalam konteks ini sering merupakan suatu manifestasi dari kurangnya penghormatan terhadap aturan main atau hukum yang mengatur hubungan interaksi baik oleh si pelaku tindak korupsi (masyarakat, swasta, dan aparat pemerintah) dengan oknum/institusi yang dikorupsi (oknum pemerintah yang menerima suap dan melakukan penyelewengan dan pejabat pemegang kekuasaan resmi di institusi tersebut).


Korupsi dan kemiskinan

Studi yang dilakukan Mauro (1995) dan Burki dan Perry (1998) mengungkapkan bahwa korupsi akan mengurangi dan menghambat pertumbuhan ekonomi karena menurunnya investasi yang dilakukan sektor swasta. Sementara itu, Kaufman et al (1999) menemukan pula bahwa korupsi menyebabkan terbatasnya dan turunnya manfaat pembangunan sebagaimana terlihat dari ukuran pendapatan per kapita, kematian bayi, dan tingkat melek huruf.

Korupsi dapat memengaruhi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan melalui berbagai saluran termasuk pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Korupsi juga berdampak pada ketimpangan?ketimpangan dalam hal kepemilikan aset, pembentukan human capital, pendidikan serta ketidakpastian dalam akumulasi faktor produksi.

Tingkat korupsi yang tinggi dapat menyebabkan kemiskinan setidaknya untuk dua alasan. Pertama, bukti empiris menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi berkaitan dengan tingkat pengurangan kemiskinan yang tinggi pula (Ravallion dan Chen, 1997). Oleh karena itu, korupsi akan memperlambat laju pengurangan kemiskinan karena korupsi akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Kedua, ketimpangan pendapatan akan berefek buruk terhadap pertumbuhan ekonomi (Alesina dan Rodrik 1994; Persson dan Tabellini, 1994). Korupsi juga dapat menyebabkan penghindaran terhadap pajak, administrasi pajak yang lemah, dan pemberian privilese yang cenderung berlebih terhadap kelompok masyarakat makmur yang memiliki akses kepada kekuasaan. Korupsi juga dapat memengaruhi sasaran program?program sosial kepada masyarakat yang benar?benar membutuhkan.

Jika menilik langkah KPK akhir?akhir ini yang mulai intensif dalam memburu para koruptor, upaya ini layak diacungi jempol. Tetapi yang lebih terpenting lagi adalah penegakan hukum yang optimal. Perlu juga disadari bersama bahwa korupsi merupakan bencana nasional yang perlu sesegera mungkin ditanggulangi.

Oleh Teddy Lesmana, Peneliti pada Pusat Penelitian Ekonomi LIPI


Sumber: Media Indonesia Online
www.mediaindonesia.com

Korupsi dan Kemiskinan Rakyat

-------------------------------------------------------------------------------

Oleh Jerry Indrawan

Sudah umum berkembang anggapan bahwa korupsi di Indonesia merajalela. Dengan anggapan ini sebetulnya banyak orang yang bisa dituduh atas kejahatan korupsi. Tapi yang terjadi adalah sangat sedikit yang dapat diproses hukum atas kejahatan korupsi tersebut. Dengan mudah pula bisa ditelusur bahwa komitmen kerja pemerintah dan aparat penegak hukum telah gagal memberantas korupsi. Keroposnya komitmen ini pantas untuk diberi "angka merah" dalam rapor kerja pemerintah dan aparat penegak hukum. Tentu saja, korupsi yang merajalela itu tak hanya berdampak pada kehidupan usaha, melainkan yang lebih menderita lagi adalah rakyat kecil. Perkembangan ini tercermin dari keputusan menaikkan harga BBM, listrik dan telepon bahkan tarif tol pun rencananya bakal naik, yang segera memunculkan gelombang protes yang meluas.

Birokrasi pemerintahan sekarang adalah warisan Orde Baru Soeharto baik birokrasi sipil maupun militer. Salah satu faktor penyebab krisis ekonomi yang membangkrutkan keuangan negara adalah penguapan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang mencapai Rp 144 triliun sehingga dengan pukulan krisis moneter, kehancuran ekonomi tak dapat dihindarkan. Birokrasi negara memang sangat akrab dengan kebocoran dana pembangunan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebagian besar kebocoran ini telah menguap tanpa dapat dipertanggungjawabkan. Semua departemen pemerintah, tak terkecuali Departemen Agama (contoh kasus adalah penyelewengan Dana Abadi Umat yang melibatkan mantan Menteri Agama Said Agil Al-Munawar), telah dilaporkan terjadi berbagai kebocoran.

Irama kerja birokrasi yang lamban, bertele-tele dan tak becus, semakin mengikis fungsinya untuk memberikan pelayanan bagi warga negara. Sebaliknya, watak birokrasi ini telah berkembang menjadi birokrasi yang justru harus dilayani warga negara. Aparat peradilan pun bukan lagi tempat orang untuk dilayani dalam meraih keadilan, melainkan telah diubah menjadi "sarang mafia peradilan." Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung telah ditengarai sebagai pasar jual-beli perkara. Harapan akan suatu peradilan yang bebas dan tidak memihak, telah digerogoti oleh praktik suap dan korupsi. Kenyataannya, tangan-tangan kotor pelaku korupsi kelas kakap tak jarang malah dilepaskan dari jerat hukum atau memperoleh hukuman yang ringan, bahkan tidak sedikit menikmati putusan bebas. Institusi kejaksaan dan pengadilan lebih dikenal sebagai "mesin binatu" yang siap bekerja mencuci tangan-tangan kotor itu menjadi bersih kembali.

Ketika pemerintah berganti, birokrasi negara masih tetap seperti sediakala. Pada masa pemerintahan Habibie memang pernah menonaktifkan Jaksa Agung Andi Muhammad Ghalib dan Abdurrahman Wahid mencopot Marzuki Darusman serta beberapa menteri yang diduga terlibat KKN atau dianggap tidak becus, namun korupsi dalam tubuh birokrasi tak juga berkurang. Bahkan bertambah-tambah dengan berjalannya "proyek otonomi daerah" sejak Januari 2001, serta kebutuhan dana partai-partai politik yang menikmati politik pasca-Soeharto.

Sepanjang pemerintahan Megawati, Jaksa Agung MA Rachman yang diketahui publik memiliki rumah yang tidak dilaporkan kepada Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), masih saja menikmati kursi empuknya tanpa tanda-tanda akan dicopot. Begitu juga yang dinikmati Gubernur BI Syahril Sabirin. Kendati penyimpangan BLBI menjadi salah satu penyebab bangkrutnya ekonomi Indonesia, tapi Syahril Sabirin masih terus menduduki jabatannya, bahkan kini menikmati kebebasan dengan vonis bebas dari majelis hakim. Akbar Tandjung pun seperti tanpa halangan untuk terus menduduki jabatan Ketua DPR. Putusan hakim pengadilan yang memutuskannya bersalah atas perkara penyelewengan dana nonbujeter Bulog, tetap saja menikmati keistimewaan dengan kursi Ketua DPR-nya. Bahkan kasus Asramagate dan Wakil Presiden Hamzah Haz dengan PT QSAR. Tapi hingga kini tak ada kejelasan pengusutan mengenai dugaan keterlibatan dalam kasus tersebut. Presiden sekarang Susilo Bambang Yudhoyono mengganti Kapolri Jenderal Da?I Bachtiar dengan Komisaris Jenderal Sutanto yang sebelumnya menjabat Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional. Pergantian ini disinyalir sebagai upaya Presiden untuk merestrukturalisasi dan merevitalisasi instansi kepolisian di Indonesia mengingat citra Polri di mata masyarakat yang sudah demikian buruk.

Sebelumnya, di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid sempat terungkap sejumlah yayasan bisnis dan koperasi yang dikelola TNI dan Polri tapi kini kembali menguap tanpa dikutak-katik lagi. Bahkan yang terhangat kasus pengerukan pasir laut yang diekspor ke Singapura juga tak jelas ujung penyelesaian hukumnya. Belum lagi kasus ?helikopter? mantan Gubernur NAD Abdullah Puteh dan pembunuhan aktivis HAM Munir yang tak kunjung dapat terselesaikan.

Sementara itu, partai-partai politik besar yang juga pernah diungkapkan melakukan pelanggaran dalam Pemilihan Umum 2004, bahkan ada beberapa kasus perkara bekas pemilu 1999 lalu, melalui "politik uang" (money politics), namun tak satu pun diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Sebagian besar elit partai-partai itu kini telah menikmati kursi DPR dan DPRD, dan sebagian ada yang menjadi pejabat pemerintah. Tapi mereka telah merasuk dalam lingkungan politik di mana prosesnya lebih condong pada "politik dagang sapi" ketimbang upaya-upaya melembagakan demokrasi. Perilaku mereka tercermin dari tindakan sering bolos sidang sambil tetap menerima uang rapat, menikmati "hadiah" mesin cuci, uang kavling, uang perjalanan ke daerah, bahkan studi banding ke luar negeri. Dampaknya antara lain mereka gagal membentuk Pansus Bulog II serta lemahnya komitmen atas kasus Trisakti-Semanggi, bahkan gagal mengungkap kasus praktek percaloan proyek daerah yang terjadi di lingkungan mereka sendiri. Hal yang sama juga terjadi bagi anggota-anggota DPRD di daerah. Dengan lingkungan politik seperti itu, pemerintah dan DPR maupun partai politik di pusat maupun di daerah, pada umumnya tak dapat menunjukkan komitmen yang kuat atas dua hal:

Pertama, gagal memenuhi komitmen kerja dalam memberantas korupsi demi pemulihan ekonomi untuk kepentingan menciptakan kembali iklim investasi yang kondusif serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Malah perhatian mereka lebih terfokus untuk memburu pengumpulan dana bagi kelanjutan jabatan-jabatan mereka pada pemilihan umum 2004. Kedua, penciptaan proses pelembagaan demokrasi melalui penguatan partisipasi rakyat dalam politik justru telah dipatahkan oleh lingkungan koruptif dan "politik dagang sapi." Demokrasi hanya sekadar politik wacana, bukan bergerak dalam pelaksanaan proses pelembagaannya.

Pemerintah, dengan dana pembangunan dan APBN di tangannya, semestinya dituangkan secara ketat dan terukur dalam program pemulihan ekonomi. Selain itu, melalui sasaran yang tepat, dilakukan program peningkatan kesejahteraan rakyat yang terencana. Tapi dengan perilaku DPR dan DPRD maupun partai-partai politik, pengawasan atas jalannya program pemerintah acap gagal dikontrolnya. Korupsi, kebocoran-kebocoran dana pembangunan dan APBN, serta pungutan yang merajalela, telah menjadi penghalang bagi penciptaan iklim investasi yang kondusif. Harapan untuk meningkatkan daya saing ekspor perusahaan-perusahaan nasional, telah dihadang korupsi.

Kondisi merajalelanya korupsi itu membuat Indonesia menjadi tak menarik sebagai ajang investasi. Akibatnya ada sebagian yang memilih hengkang ke luar negeri, tapi tak sedikitpun yang terancam gulung tikar. Kepentingan dunia usaha yang telah memberikan sumbangan penting bagi penerimaan pajak, justru tak diperbaiki dengan komitmen dan kinerja pemerintah untuk memberantas korupsi dan pungutan liar. Terganggunya kepentingan dunia usaha ini membuat mereka mengancam untuk memboikot membayar pajak.

Memang tiap tahun pemerintah berupaya mengeruk dana yang besar untuk menutupi defisit APBN sebesar kurang lebih Rp 27 triliun. Pemerintah menganggap penerimaan pajak kurang lebih Rp 180 triliun tiap tahunnya belum mampu menutupi defisit APBN. Namun akibat merajalelanya korupsi dan kebocoran dana, serta ditambah lagi kinerja pemerintah yang buruk dan kebijaksanaan yang tak efektif, telah membuat dunia usaha tak bisa bergairah. Pada gilirannya kegiatan usaha mereka semakin terancam. Selama hampir 10 tahun krisis, rakyat telah berkorban demi langkah efektif pemerintah untuk mengatasinya. Tapi kini rakyat kian kritis dan merasa telah diperlakukan tidak adil.

Dengan situasi yang terus memburuk itu, diperkirakan akan bertambah 2,9 juta orang miskin tiap tahunnya apabila masalah ini tidak dicarikan solusinya. Hasil yang lain dapat diprediksi, banyak buruh yang bekerja tanpa upah yang layak, puluhan ribu pekerja nelayan dan pekerja industri terancam kehilangan pekerjaan, sementara jutaan orang mulai menderita rawan pangan, kurang gizi, busung lapar, jutaan anak putus sekolah, dan berbagai macam jeritan dan tangisan rakyat lainnya. Sampai kapankah Indonesia akan terus menangis?


* Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Politik IISIP Jakarta dan Volunteer di Elsam. Sekaligus anggota Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat dari Simpul Jabodetabek.

** Siapa saja dipersilahkan mengutip, menggandakan, menyebarluaskan sebagian atau seluruh materi yang termuat dalam portal ini selama untuk kajian dan mendukung gerakan rakyat. Untuk keperluan komersial pengguna harus mendapatkan ijin tertulis dari pengelola portal Prakarsa Rakyat. Setiap pengutipan, penggandaan dan penyebarluasan sebagian atau seluruh materi harus mencantumkan sumber (portal Prakarsa Rakyat atau www.prakarsa-rakyat.org).

Fakta Jagat Raya yang Menakjubkan

1. Venus, Sang Dewi Cinta, adalah planet yang paling terang di tata surya kita.


2. Meskipun berukuran dan mempunyai gaya gravitasi yang sama dengan Planet Bumi, Atmosfer Venus penuh dengan asam sulfur yang mematikan.


3. Tertutupi oleh lapisan tipis batu-batuan, Merkurius adalah sebuah bola besar yang terbuat dari besi dan mempunyai gaya tarik yang kuat untuk planet seukurannya.


4. Magnet yang paling kuat di jagad raya adalah Magnetar, suatu bintang neutron yang langka. Sampai saat ini baru ditemukan 10 penemuan Magnetar.


5. Matahari kita sangat jauh jaraknya sehingga jika bahan bakarnya telah habis, kita tidak akan menyadarinya sampai 8 menit kemudian.


6. Planet Merah, Mars, tidak mempunyai lapisan ozon dan tidak memiliki pelindung apapun terhadap sinar ultra violet. Hal ini membuatnya tidak dapat ditinggali oleh manusia.


7. Dengan meneliti meteorit-meteorit yang ditemukan di Bumi, kita dapat mengetahui bahwa umur Planet Bumi adalah 4,6 milyar tahun.


8. Planet Jupiter berputar pada porosnya (berotasi) dengan kecepatan yang menakjubkan sehingga menimbulkan angin dengan kecepatan ratusan mil per jam di atmosfernya. Kayak gasing gan !!! (bumi kita kan berotasi 24 jam jadi siang 12 jam malam 12 jam, kalau jupiter siang malamnya gimana tuh?)


9. Planet Saturnus adalah sebuah bola raksasa yang terbuat dari gas, sehingga planet ini dapat mengapung di atas air.

Laptop Consep Dengan Desain Futuristik

10 Laptop Desain Futuristik, teknologi terlalu cepat berubah Laptop yang kita punya sekarang setahun lagi akan keliatan katro dibanding keluaran yang baru tul nggak dan produsen harus selalu mengikuti tren yang lebih modern dimasa depan.

Di bawah ini adalah 10 Laptop Desain Konsep Futuristik
1. Canova Dual Screen Laptop



Canova Dual Screen Laptop memiliki dua layar, multi layar sentuh dan sangat mudah digunakan.Tidak hanya bisa digunakan untuk menangani tugas-tugas komputasi anda sehari-hari tetapi juga dapat digunakan untuk membaca artikel di laptop dll.


2. Vaio Zoom



Zoom vaio notebook ini memiliki layar kaca yang holographic yang transparan.


3. DesCom



DesCom pada dasarnya two in one konsep laptop yang seamlessly terintegrasi di dalam meja.


4. MacTab



MacTab keyboard nirkabel yang tipis.


5. LG Ecological Laptop Konsep




LG konsep ekologi laptop menggunakan bahan bakar sel baterai dan fitur teknologi layar organik (OLED), ini menerima Penghargaan terbaik Red Dot untuk konsep desain.


6. Laptop Compenion Konsep



Compenion konsep laptop oleh Felix Schmidberger terdiri dari dua layar OLED geser, yang salah satunya dapat digunakan sebagai keyboard.


7. Samsung Amoled Konsep



AMOLED konsep notebook dari Samsung memiliki desain yang unik yang tipis dan licin dan keyboard sentuh yang sensitif.


8. Konsep Laptop traveller



Traveller konsep laptop adalah sistem navigasi GPS untuk pedestrians dengan penyimpanan internal untuk menyimpan foto atau data dan built-in fungsi geotag sehingga Anda selalu tahu di mana Anda mengambil foto.



9. Canvas Laptop Konsep




Canvas adalah futuristik konsep laptop yang digunakan untuk memberikan kualitas yang lebih baik bagi para desainer dengan fitur touchscreen yang sangat tipis.


10. Macbook 0801




Macbook 0801 konsep laptop oleh Isamu Sanada seperti versi hitamnya Macbook Air. Laptop ni memiliki sebuah keyboard ultra tipis dan desain yang sangat licin.

Terusan Panama, Kapal Raksasa Diangkat Mendaki Bukit

Terusan Panama adalah terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 km, memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan.


Karena membelah dataran tinggi, kapal yang lewat kanal ini seperti naik turun gunung. Untuk itu kapal harus melewati tiga kolam dam. Di mana kapal diangkat sampai setinggi 26 m di atas permukaan laut dan pada dam terakhir kembali diturunkan. Jalan pintas sepanjang 82 km itu dilewati hanya dalam waktu 8 jam. 14.000 kapal per tahun.







Di terusan panama terdapat 3 Lock, yaitu Gatun Locks, Pedro Miguel Locks dan Miraflores Locks. Kapal yang datang dari arah Samudera Atlantik akan melewati Gatun Locks dan kapal diangkat 85 feet (26 meter) ke permukaan danau Gatun, kemudian kapal terus melintasi danau Gatun hingga jarak 23 Mil (37 Km) sebelum kemudian masuk Gaillard (Culebra).

Nah setelah melewati Gaillard Cut ini kapal kemudian akan berlayar menuju pedro miguel Locks ( panjang gaillard Cut sendiri adalah 8 Mil atau 13 Km ). Sesampai di Pedro Miguel Locks, nah pada Locks ini ketinggian air akan berubah lebih rendah yaitu sekitar 30 feet atau 9 m yang kemudian kapal di arahkan berlayar menuju Danau Miraflores (danau ini lebih kecil ketimbang danau Gatun pada locks pertama tadi) yang akhirnya akan bertemu Locks terakhir yaitu Miraflores Locks dan kapal akan kembali di turunkan ke sea level yang lalu kemudian kapal akan kembali berlayar bebas ke laut lepas ( Samudera Pacifik)

Dan total jarak tempuh dari gatun locks ke miraflorest mencapai 80 Km atau 50 Mil.kapal kapal sendiri akan di tarik oleh semacam kereta dari sisi sisi kanal pada saat akan memasuki Locks untuk menjaga posisinya.



Tahun 2007 lalu, Terusan Panama mulai diperluas. walau masing-masing dam panjangnya 305 m, lebar 33,5 m, suatu ukuran raksasa bagi kebutuhan di
tahun 1914. Tapi ini sudah tidak cocok lagi buat kapal-kapal tanker raksasa maupun kapal-kapal induk atau pengangkut pesawat terbesar AS masa kini.

Kapal pesiar “Queen Elizabeth 2″ misalnya, saat melewati kanal, di kedua sisi badan kapal itu masing-masing hanya tinggal selisih 75 cm dari dinding dam.
Sedangkan kapal tempur AS “New Jersey” hanya menyisakan ruang tidak sampai 25 cm di kedua sisinya!

Tentu saja ini membuat kecut para pemandu kapal, yang harus berada di atas kapal saat pengontrol lokomotif kecil yang menarik kapal-kapal itu memasuki dam lewat rel baja.

 
 

 

Rencana Perluasan






 
Secara kongkrit, perluasan terusan Panama akan dibarengi dengan pembangunan dua pintu air ekstra lebar, yaitu pada awal dan akhir terusan. Terusan Panama juga akan diperluas dan diperdalam di beberapa tempat. Proyek ini akan makan waktu paling sedikit delapan tahun dan biayanya mencapai lebih dari USD 5 milyar.

Sebuah Desa di India Dengan 250 Pasang Kembar

Para Dokter berusaha untuk mengungkap mistery di salah satu desa di India dengan 250 pasang bayi kembar yang lahir hanya dari populasi penduduk yang hanya 2.000 keluarga.Fenomena ini hampir enam kali lebih banyak kembar lahir daripada rata-rata global di desa terpencil Kodinhi, di Kerala, India


Pada tahun 2008 saja 15 pasang kembar yang lahir di desa ini belumtermasuk 300 kembar yang lain dan tahun ini diperkirakan jumlahnya akan meningkat lagi.


Dalam lima tahun terakhir saja hingga 60 pasang kembar telah lahir, dengan laju peningkatan terus meningkat dari tahun ke tahun.


Dokter setempat dan pengamat orang kembar Dr Krishnan Sribiju telah mempelajari keajaiban medis di Kodinhi selama dua tahun. Meskipun kembar 250 telah resmi terdaftar di desa ini, Dr Sribiju percaya bahwa angka itu akan terus bertambahjauh lebih tinggi. "Menurut saya pendapat medis ada sekitar 300-350 kembar dalam batas-batas desa Kodinhi," katanya.





Menurut penduduk desa, fenomena kembar baru mulai terjadi tiga generasi yang lalu. dr Sribiju berkata "Berdasarkan pengetahuan saya keanehan medis ini sudah dimulai sejak 60 hingga 70 tahun yang lalu."

"Tanpa test analisis biokimia yang lebih rinci aku tidak bisa mengatakan dengan pasti apa alasan kembaran itu, tapi saya merasa bahwa hal itu ada hubungannya dengan pola makan dan minum penduduk desa ini".
 

Aston Martin 77 Mobil Termahal di Dunia?

Mobil-mobil ini super mewah, digilai di seluruh dunia, cepat, dan juga yang termahal di dunia. Inilah mobil termahal di dunia yang bisa Anda miliki saat ini, Aston Martin. Meski hanya segelintir orang yang bisa memilikinya, setidaknya kita masih bisa bermimpi untuk memilikinya juga.

Aston Martin One 77: $1,500,000

Tahta termahal di dunia dihuni Raja baru dengan logo Aston Martin. Aston Martin 77 yang akan segera resmi diluncurkan dalam waktu dekat dijual dengan harga US $1,5 Juta dollar (15 milyar lebih) dan hanya diproduksi sebanyak 77 buah dan maaf, sudah sold-out!


Mesinnya berkonfigurasi V12 mampu membawa Aston Martin 77 melesat hingga kecepatan 97 km/jam dalam waktu 3,5 detik dengan kecepatan maksimum dibatasi pada 320 km/jam.

Dengan harga segitu di tempat asalnya, mobil ini bisa berharga lebih dari 20 milyar jika diboyong ke sini. Kalo di sini memang sudah ada yang pesan satu, boleh dong test drive...

Sebenarnya pemegang rekor mobil termahal di dunia tahun ini adalah Ferrari 250GT tahun 1961 yang terjual dengan harga US $11 juta dollar. Tapi mobil ini tergolong mobil sport klasik yang diproduksi sekian puluh tahun yang lalu dan memiliki sejarah tersendiri yang membuatnya sangat mahal.
 

Kesaksian Pribumi Letusan Krakatau Dalam Sebuah Syair


 


Orang banyak nyatalah tentu, Bilangan lebih daripada seribu, Mati sekalian orangnya itu, Ditimpa lumpur, api, dan abu.
Pulau Sebuku dikata orang, Ada seribu lebih dan kurang, Orangnya habis nyatalah terang, Tiadalah hidup barang seorang.
Rupanya mayat tidak dikatakan, Hamba melihat rasanya pingsan, Apalah lagi yang punya badan, Harapkan rahmat Allah balaskan.

Halaman penutup Syair Lampung Karam, yang ditulis Muhammad Saleh, tentang kesaksian meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan gunung tersebut menimbulkan tsunami dan gelombang laut setinggi 40 meter, serta mengakibatkan setidaknya 36.000 orang tewas.

Berita ditemukannya satu-satunya sumber pribumi tertulis yang memuat kesaksian mengenai letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 mengejutkan banyak orang. Dalam tempo 48 jam, berita yang dimuat pertama kali di Kompas online (www.kompas.com) itu diunduh sekitar 14.000 orang dari berbagai belahan dunia. Kemudian berita itu dikutip berbagai media.

Menariknya, tidak hanya ditemukan 125 tahun setelah gunung tersebut meletus, tetapi ditemukan terpisah-pisah dalam bentuk naskah kuno yang tersimpan di enam negara, yakni Inggris, Belanda, Jerman, Rusia, Malaysia, dan Indonesia.
Adalah ahli filologi dan dosen/peneliti di Leiden University, Suryadi, yang mengungkapkan semua itu setelah melakukan penelitian komprehensif selama lebih kurang dua tahun. Setelah ia alih aksarakan naskah kuno tersebut, ternyata catatan saksi mata dalam bentuk syair itu mengungkapkan banyak hal secara humanis, bagai laporan seorang jurnalis.

”Laporan orang asing yang selama ini ada tentang letusan Gunung Krakatau tahun 1883 itu lebih menekankan aspek geologisnya. Letusan itu menewaskan lebih dari 36.000 orang. Adapun laporan Muhammad Saleh lebih pada aspek humanis, kemanusiaan, akibat letusan itu,” kata Suryadi yang sebelumnya juga menemukan bagian sejarah Dinasti Kerajaan Gowa yang hilang.


Kesaksian langka

Jauh sebelum peneliti asing menulis tentang meletusnya Gunung Krakatau (Krakatoa, Carcata) tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, seorang pribumi telah menuliskan kesaksian yang amat langka dan menarik, tiga bulan pascameletusnya Krakatau, melalui Syair Lampung Karam yang tiga bait di antaranya telah dikutipkan di atas.
Menurut Suryadi, kajian-kajian ilmiah dan bibliografi mengenai Krakatau hampir-hampir luput mencantumkan satu-satunya sumber pribumi tertulis yang mencatat kesaksian mengenai letusan Krakatau pada tahun 1883 itu. ”Dua tahun penelitian saya menemukan satu-satunya kesaksian pribumi dalam bentuk tertulis,” katanya.
Sebelum meletus tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, Gunung Krakatau telah batuk-batuk sejak 20 Mei 1883. Letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 kilometer, tsunami setinggi 40 meter, dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Sebelum meletus pada 1883 Gunung Krakatau di Selat Sunda pernah meletus sekitar tahun 1680. Letusan itu memunculkan tiga pulau yang saling berdekatan, Pulau Sertung, Pulau Rakata Kecil, dan Pulau Rakata.

Suryadi menjelaskan, selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society (London, 1888).

Adapun sumber tertulis pribumi terbit di Singapura dalam bentuk cetak batu (litography) tahun 1883/1884. Kolofonnya mencatat 1301 H (November 1883-Oktober 1884). Edisi pertama ini berjudul Syair Negeri Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu (42 halaman).

”Tak lama kemudian muncul edisi kedua syair ini dengan judul Inilah Syair Lampung Dinaiki Air Laut (42 halaman). Edisi kedua ini juga diterbitkan di Singapura pada 2 Safar 1302 H (21 November 1884),” paparnya.
Edisi ketiga berjudul Syair Lampung dan Anyer dan Tanjung Karang Naik Air Laut (49 halaman) yang diterbitkan oleh Haji Said. Edisi ketiga ini juga diterbitkan di Singapura, bertarikh 27 Rabiulawal 1301 H (3 Januari 1886). Dalam beberapa iklan, edisi ketiga ini disebut Syair Negeri Anyer Tenggelam.

”Edisi keempat syair ini, edisi terakhir sejauh yang saya ketahui, berjudul Inilah Syair Lampung Karam Adanya (36 halaman). Edisi keempat ini juga diterbitkan di Singapura, bertarikh 10 Safar 1306 Hijriah (16 Oktober 1888),” ungkap Suryadi, yang puluhan hasil penelitiannya telah dimuat di berbagai jurnal internasional.


Terdapat variasi

Menurut Suryadi, khusus teks keempat edisi syair itu ditulis dalam bahasa Melayu dan memakai aksara Arab-Melayu (Jawi). Dari perbandingan teks yang ia lakukan terdapat variasi yang cukup signifikan antara masing-masing edisi. Ini mengindikasikan pengaruh kelisanan yang masih kuat dalam tradisi keberaksaraan yang mulai tumbuh di Nusantara pada paruh kedua abad ke-19.

Suryadi yang berhasil mengidentifikasi tempat penyimpanan eksemplar seluruh edisi Syair Lampung Karam yang masih ada di dunia sampai saat ini menyebutkan, Syair Lampung Karam ditulis Muhammad Saleh. Ia mengaku menulis syair itu di Kampung Bangkahulu (kemudian bernama Bencoolen Street) di Singapura.

”Muhammad Saleh mengaku berada di Tanjung Karang ketika letusan Krakatau terjadi dan menyaksikan akibat bencana alam yang hebat itu dengan mata kepalanya sendiri. Sangat mungkin si penulis syair itu adalah seorang korban letusan Krakatau yang pergi mengungsi ke Singapura dan membawa kenangan menakutkan tentang bencana alam yang mahadahsyat itu,” katanya.


Revitalisasi

Suryadi berpendapat, Syair Lampung Karam dapat dikategorikan sebagai ”syair kewartawanan” karena lebih kuat menonjolkan nuansa jurnalistik. Dalam Syair Lampung Karam yang panjangnya 38 halaman dan 374 bait itu, Muhammad Saleh secara dramatis menggambarkan bencana hebat yang menyusul letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Ia menceritakan kehancuran desa-desa dan kematian massal akibat letusan itu. Daerah-daerah seperti Bumi, Kitambang, Talang, Kupang, Lampasing, Umbulbatu, Benawang, Badak, Limau, Lutung, Gunung Basa, Gunung Sari, Minanga, Kuala, Rajabasa, Tanjung Karang, juga Pulau Sebesi, Sebuku, dan Merak luluh lantak dilanda tsunami, lumpur, serta hujan abu dan batu.

Pengarang menceritakan betapa dalam keadaan yang memilukan dan kacau-balau itu orang masih mau saling menolong satu sama lain. Namun, tak sedikit pula yang mengambil kesempatan untuk memperkaya diri sendiri dengan mengambil harta benda dan uang orang lain yang ditimpa musibah.

Selain menelusuri edisi-edisi terbitan Syair Lampung Karam yang masih tersisa di dunia sampai sekarang, penelitian Suryadi juga menyajikan transliterasi (alih aksara) teks syair ini dalam aksara Latin.

”Saya berharap Syair Lampung Karam dapat dibaca oleh pembaca masa kini yang tidak bisa lagi membaca aksara Arab-Melayu (Jawi). Lebih jauh, saya ingin juga membandingkan pandangan penulis pribumi (satu-satunya itu) dengan penulis asing (Belanda/Eropa) terhadap letusan Gunung Krakatau,” tutur Suryadi.

Peneliti dan dosen Leiden University ini menambahkan, teks syair ini bisa direvitalisasi untuk berbagai kepentingan, misalnya di bidang akademik, budaya, dan pariwisata. Salah satunya adalah kemungkinan untuk mengemaskinikan teks Syair Lampung Karam itu dalam rangka agenda tahunan Festival Krakatau. Juga dapat direvitalisasi dan diperkenalkan untuk memperkaya dimensi kesejarahan dan penggalian khazanah budaya dan sastra daerah Lampung.