Dunia internet tidak pernah jauh dari kabar bohong atau hoax. Saya sempat tersenyum membaca berita ini yang ditulis di Media Indonesia.
“Facebook telah di luar kendali dan perusahaan ini telah membuat diriku stres dan menghancurkan hidupku. Aku harus mengakhiri semua kegilaan ini,” kata Zuckerberg dalam konferensi pers di Palo Alto, Sabtu (8/1). Zuckerberg seperti dikutip dari Weekly World News, menjelaskan mulai 15 Maret 2011, pengguna atau pemilik akun Facebook tidak akan dapat lagi mengakses akunnya. “Setelah tanggal 15 maret nanti, seluruh server Facebook akan dimatikan,” tambah Vice President of Technical Affairs Facebook Avrat Humarthi.
Mengapa saya tersenyum membaca berita tersebut? Tentu ada beberapa alasan penting:
Pertama, Facebook saat ini memiliki anggota lebih dari 500 juta orang. Bila anda tidak benar-benar gila, menutup sebuah situs dengan penghuni sebanyak itu tentu pekerjaan yang berisiko karena walaupun ada kekuasaan di tangan Mark untuk menutup Facebook, tetapi kekuasaan tersebut tetap terbatas. Mark bukanlah orang yang suka aneh-aneh dan menutup Facebook yang begitu maju adalah termasuk perkejaan aneh.
Kedua, pada tanggal 2 Januari 2011, Facebook baru mendapatkan suntikan dana dari Goldman Sachs dan Investor Rusia. Menurut anda logiskah perusahaan yang baru saja memperoleh dana dari investor sekelas Goldman Sach seminggu kemudian menutup perusahaannya?
Ketiga, kenyataan bahwa informasi tersebut diberitakan oleh sebuah situs yang hampir tidak ada hubungannya dengan dunia sosial media. Situs tersebut lebih kepada entertainment dan selebriti dan pemberitan tersebut tidak didasari oleh sumber yang kompeten. Dan lagi hampir tidak ada situs yang tingkat akuransinya sangat baik memberitakan hal ini. Kita mengetahui, saat Facebook sepakat dengan Goldman and Sachs dan investor Rusia, kesepakatan ini dirilis di situs The New York Times. Bahkan kesepakatan ini dirilis di berbagai media sosial lainnya seperti mashable.com.
Jika akhirnya Facebook menutup situsnya, paling tidak ada clue dari The York Times dan berita yang sama di mashable.com yang cukup intens dalam mengikuti perjalanan Facebook. Bahkan di mashable.com sendiri terdapat bantahan akan berita penutupan Facebook tersebut.
“We have official confirmation from Facebook Director of Corporate Communications Larry Yu that the rumor is false. We asked him via e-mail if Facebook was shutting down on March 15, to which he responded, “The answer is no, so please help us put an end to this silliness.” He added, “We didn’t get the memo about shutting down and there’s lots to do, so we’ll just keep cranking away like always.”
Menarik untuk ditelusuri seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya bahwa Facebook belum juga melakukan IPO. Namun walaupun demikian, Facebook tidak kekurangan dana sedikitpun. Hal ini karena adanya secondary market yang bersedia mengucurkan uang untuk Facebook. Salah satunya adalah Goldman Sachs yang memfasilitasi orang kaya untuk dapat memperoleh jatah saham Facebook.
Sebagaimana dikutip dari The York Times, Facebook telah memperoleh dana $ 500 juta dollar dari Goldman Sachs dan investor Rusia. Dana ini akan meningkatkan nilai Facebook menjadi $ 50 miliar. Sebagai bagian dari kesepakatan dengan Facebook, Goldman Sachs diharapkan dapat meningkatkan investasi di Facebook hingga menjadi sebanyak $ 1,5 miliar, Artinya baru sepertiga dari jumlah yang dijanjikan Goldman Sachs tersebut yang diterima Facebook pada tanggal 2 Januari 2011.
Termasuk bagian kesepakatan antara Facebook dengan Goldman Sachs, Goldman Sachs akan menciptkan suatu alat keuangan yang memungkinkan investor untuk berinvestasi secara tidak langsung di Facebook. Hal ini juga menyebabkan Facebook bisa terhindar dari kewajiban mempublikasikan data keuangannya ke publik sebagai mana diwajibkan oleh Securities and Exchange Commission atau SEC.
Nah dengan data-data keuangan yang begitu banyak dan investasi yang baru saja mengucur dari Goldman Sachs dan investor Rusia, tentu adalah mustahil Facebook akan tutup dalam waktu tiga bulan setelah investasi tersebut dilakukan. Dan melihat nilai kekayaan Facebook yang terus meningkat, per November 2010 di angka 41 miliar dollar AS, tentu suatu hal yang bisa dikategorikan gila bila menutup Facebook yang nilainya terus melambung tersebut.
Kembali kepada pernyataan seperti yang ditulis Media Indonesia terutama kalimat pertamanya, layak untuk kita telusuri apakah benar Facebook sudah di luar kendali Mark Zuckerberg? Sampai saat ini hampir tidak ada data yang saya pegang untuk membenarkan pernyataan Mark tersebut. Gizmodo memberitakan bahwa kehidupan Mark sangat tenang dan nyaman. Anda dapat melihat video berikut ini.
Dengan kondisi data dan fakta di atas sangat sulit untuk percaya bahwa situs facebook akan ditutup pada tanggal 15 Maret 2011. Ini hanyalah Hoax yang berusaha mendompleng ketenaran yang diperoleh Facebook saat ini.
Sumber: kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar