Selasa, 11 Januari 2011

Kita Jangan Mau Jadi Sapi Perah (Blackberry)



Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq menilai persoalan Research in Motion (RIM) selaku penyedia layanan BlackBerry bukan hanya soal penyaringan konten pornografi, namun lebih kepada prinsip keadilan investasi dan usaha di Indonesia.

"Jangan seenaknya kita jadi sapi perah."

"Jadi, kasus RIM ini bukan sekedar masalah filtering porno, tapi keadilan usaha. Jangan seenaknya kita jadi sapi perah," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (11/1/2011).

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini, meski pengguna BlackBerry di Indonesia sudah mencapai 2,5 juta orang, RIM tidak membawa manfaat ekonomi yang berarti bagi Indonesia, termasuk penyerapan tenaga kerja yang tidak signifikan. Apalagi, pihak RIM tidak menanamkan investasi apapun di dalam negeri selain hanya memasarkan produk.

Padahal, pendapatan RIM bisa mencapai USD 7 per pengguna setiap bulannya atau sekitar USD 17.5 juta untuk operator yang beroperasi dari Kanada ini.

Mahfudz bahkan menghitung dalam setahun keuntungan RIM dari pasar Indonesia mencapai USD 122 juta per tahun. Semuanya masuk ke Kanada karena RIM bukan obyek pajak di Indonesia.

"Jadi tuntutan pemerintah dan Menkominfo agar RIM menjalankan peraturan perundang-undangan adalah untuk kepentingan nasional dan agar tidak terjadi diskriminasi dengan provider telekomunikasi lain yang ada di Indonesia," tandasnya.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar