Rabu, 26 Januari 2011

Koleksi Batu Mulia, Sebagai Sebuah Hobby

Jika mendengar kata-kata batu mulia, yang ada dibenak kita kesan “Pasti mahal”, ternyata tidak selalu demikian tergantung bagaimana cara kita berburunya. Saya sudah mulai mengumpulkan bebatuan sejak tahun 1980, karena ayah saya suka membawa oleh-oleh batu tersebut dari Kalimantan (maklum kerjanya di Inspektorat Departemen).

Awal melihat bebatuan tersebut saya kurang tertarik namun setelah diperhatikan satu persatu ternyata Alloh menciptakan batu itu beraneka ragam dan sangaaaaaat indah. Apalagi jenis batunya “kristal, rasanya kita ingin masuk kedalamnya yang suasananya sangat damai dan nyaman, bahkan ada yang menimbulkan keinginan memakannya atau menelannya (bentuk dan warnanya seperti agar-agar atau jeli).

Berbagai jenis bebatuan Alloh ciptakan untuk manusia, kemudian atas keterampilan manusia batu itu diolah, digosok sehingga menjadi sesuatu yang indah.  Beberapa gambar dibawah ini adalah berbagai jenis batu mulia dan batu lainnya yang saya koleksi selama lebih dari 25 tahun.

precesius-stone
Gambar pertama adalah jenis-jenis batu mulia (gemstone/precesious stone) seperti blue safir, white safir, chrisoberil cat eyes, emarald atau jambrut, yellow safir, ruby dan Opal Mexico.

semi-precesius-stone
Gambar ke dua adalah jenis-jenis batu semi mulia (semi precesious stone) seperti: green turmalin, blue topaz, kalimantan amethis,sun stone, kynite, jambrut garut, iolite, opal cat eyes, citrine dan lain-lain.


aneka-jenis-batu
Gambar ketiga adalah berbagai jenis bebatuan seperti: semi precesious stone, agate (akik), batu motif atau gambar dan lain-lain.


brazil-amethis
Gambar keempat adalah batu kecubung atau Amethis yang berasal dari Brazil, masih asli belum digosok.


batu-alam-agate
Gambar kelima adalah jenis batuan alam (agate) masih asli belum digosok yang saya peroleh langsung dari sungai di daerah Cianjur.


stalactit1
Gambar keenam adalah jenis batu kapur stalaktit, yang diperoleh dari penggalian goa bawah tanah di daerah tambang kapur Padalarang Cianjur.

Sumber: arzamitra.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar