Rabu, 19 Januari 2011

Pertemuan Tokoh Lintas Agama Nyaris Tanpa Hasil

 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pertemuan tokoh lintas agama dengan pemerintah Senin malam, hingga Selasa dini hari nyaris tidak menghasilkan kesepakatan apa pun. Substansi persoalan yang disampaikan tokoh agama hanya ditampung pemerintah sebagai masukan.

Penyelesaian secara spesifik akan dibahas lebih lanjut dengan menteri-menteri terkait. Kendati demikian, menurut Menko Polhukam Djoko Suyanto selaku juru bicara pemerintah, pertemuan berlangsung dalam suasana keterbukaan sehingga para tokoh agama dapat menyampaikan pendapatnya secara jujur.

“Kita semua sepakat bahwa pertemuan ini sifatnya sangat awal, pertemuan pembukaan. Namun semua bersepakat bahwa pertemuan awal ini untuk membawa kebaikan bangsa ke depan,” katanya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/2/2011) dini hari.

Dia menambahkan, pandangan kritis tokoh lintas agama sudah dicatat dengan baik oleh pemerintah dan selanjutnya akan ditindaklanjuti. Djoko tidak menjelaskan secara rinci hal-hal yang dibahas dalam pertemuan, namun dia menegaskan pemerintah sudah memberi penjelasan terkait beberapa persoalan di bidang ekonomi.

“Ada hal-hal yang membutuhkan pendalaman dalam pertemuan-pertemuan lebih lanjut di masa yang akan datang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PGI Pendeta Andreas A Yewangoe menjelaskan dalam pertemuan itu, seruan tokoh agama yang sebelumnya sudah dibacakan di Maarif Institute kembali dibacakan Ketua KWI Mgr D Situmorang. Meskipun, Presiden tidak sempat menjawab satu per satu secara mendalam persoalan yang disampaikan para tokoh karena keterbatasan waktu.

“Saya kira itu diterima Presiden dan akan dikaji. Ada hal-hal sangat substansial yang akan dibahas selanjutnya nanti. Ini bukan akhir, ini baru tahap yang sangat awal,” katanya.

Beberapa persoalan yang disampaikan tokoh lintas agama antara lain kasus Gayus Tambunan, Kasus Bank Century, kebebasan beragama dan kemiskinan. “Kita akan kawal terus dan kita pegang janji pemerintah untuk melakukan dialog,” katanya.

Ditanya mengenai penggunaan kata pemerintah berbohong, Andreas mengatakan Presiden bisa menerima penjelasan tokoh-tokoh agama.  



Sumber: okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar