Senin, 07 Februari 2011

Belajar dari Kematian Adjie Massaid

Adjie Massaid.
 


Saya sudah kenal almarhum Adjie Massaid sejak tahun 2000-an, dan sepanjang pengetahuan saya, Adjie memiliki gaya hidup yang relatif sehat. Dua sahabat Adjie di Belanda yakni Justin dan Richard juga adalah teman saya sesama member Klub Ade Rai.

Dua teman ini mengkonfirmasi soal gaya hidup Adjie yang cukup health conscious sampai saat-saat terakhirnya. Almarhum dikenal kerap memilih makanan yang sehat dan rutin berolahraga.

Adjie juga dikenal sangat terlatih dalam berolahraga sepakbola, bahkan kapasitasnya boleh saya bilang setara dengan pemain timnas. Adjie adalah didikan klub sepakbola Belanda. Sempat bermain di klub Ajax junior, yang tentu bukan sekolah sepakbola biasa.

Sepanjang pengetahuan saya, gaya hidup sehat di kalangan pesepakbola di Belanda sudah menjadi budaya. Mereka makan roti gandum, buah-buahan, spaghetti, tidak memakan gorengan, menghindari kehidupan malam. Mereka serius sekali menjalankan pola hidup ini karena sudah terkondisikan, dan Adjie adalah bagian dari pendidikan itu.

Di Indonesia sendiri, Adjie rutin bermain sepakbola. Saya juga diberi konfirmasi oleh Donny Pattinasarany, yang juga adik legenda sepakbola nasional Ronny Pattinasarany. Kami bertemu pada Minggu (6/2/2011) kemarin di Metro TV.

Bung Donny adalah eks pemain PSM Makassar dan dia adalah salah satu yang bermain dengan Adjie pada malam terakhir sebelum peristiwa. Bung Donny sendiri sudah berusia 55 tahun. Dan menurut beliau, soal makanan, Adjie jauh lebih sehat ketimbang beliau sendiri.

Ini tentu mematahkan beberapa argumentasi yang menjadi pemicu kematiannya yang mendadak seperti faktor 'minimnya' persiapan dalam olahraga, usia, dan jenis olahraga yang dilakukan almarhum.

Yang perlu dicatat adalah, seharusnya rutinitas berolahraga juga diikuti dengan pola makan yang sehat. Radikal bebas apabila bertemu dengan kolesterol akan sangat berpotensi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Menurut Donny, pada malam terakhir itu mereka bermain 3 set masing-masing 30 menit. Adjie bermain sampai dengan menit ke 80, dan harus meninggalkan lapangan karena alasan yang Bung Donny tidak tahu. Menurut beliau, tidak ada tanda-tanda Adjie sesak nafas, kelelahan, dan lain sebagainya. Bahkan masih dengan ceria berfoto-foto dan saling tos-tosan.

Adjie juga tidak bermain futsal seperti yang ramai dikabarkan. Tetapi ia bermain sepakbola di lapangan Lebak Bulus. Ia juga tidak terjatuh di lapangan. Justru pada malam itu, Adjie berhasil mencetak 2 gol.
Gaya hidup Adjie yang sehat, mengkonsumsi makanan sehat dan pemilih, ini pun mematahkan argumentasi seolah Adjie menjalankan hidup tidak sehat dan akibatnya terkena sakit jantung.  Bahkan menurut Justin, Adjie masih menjalankan hidup sehat sampai akhir hayatnya.


Hidap sehat harus lengkap

Kita boleh saja bermain futsal sampai usia berapa pun, asal sesuai dengan kondisi kita, dan menjalankan gaya hidup sehat yang lengkap. Tidak hanya olahraga, tapi juga memilih makanan yang sehat. Futsal sangat menyehatkan, dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Mungkin yang perlu dipelajari adalah cara-cara menjaga kesehatan dengan sepakbola sebagai bagian dari program olahraga.

Banyak mantan pemain sepakbola profesional Indonesia saat ini sudah berusia 50-60 tahun yang masih bermain sepakbola, sesuai kondisi, dan bermain dengan gembira.

Sampai Minggu malam tadi, saya hanya tahu bahwa "katanya.." Adjie diduga meninggal karena sakit jantung. Saya sendiri sebagai dokter lebih menunggu pernyataan resmi  yang bersumber dari pihak rumah sakit yang  paling "akurat" dalam menjelaskan pada masyarakat apa yang menjadi penyebab kematian Adjie.

Informasi akan menjadi lebih bernilai  kalau diberikan oleh pihak yang merawat Adjie mulai dari saat masuk rumah sakit sampai kepada kematiannya, dan akan lebih solid informasinya kalau Adjie diotopsi dan yang disampaikan adalah hasil otopsi, akan tetapi mungkin pihak keluarga berpandangan lain. Jadi saya berpendapat, sebaiknya tidak berspekulasi soal penyebab kematian Adjie.

Menurut saya, kita perlu luruskan tema berita  "Adjie meninggal terkena sakit jantung saat main futsal".  Atau "bermain futsal berbahaya dan menyebabkan kematian", atau "futsal tidak cocok pada usia 40 tahun".
Kalau pun mau didata, berapa orang yang meninggal akibat futsal, maka dibandingkan dengan yang main futsal, maka kejadiannya jauh. Sangat jauh lebih kecil dibandingkan kematian akibat kecelakaaan akibat sepeda motor. Bayangkan kalau ada himbauan, sebaiknya tidak naik sepeda motor karena berisiko menyebabkan kematian.

Akhir dari tulisan ini adalah bahwa kematian Adjie Massaid tentunya  meninggalkan pembelajaran bagi kita untuk menyadari betapa kematian adalah hal yang pasti bagi siapa pun. Oleh karena itu, kita harus dengan sadar menjaga kesehatan. Sebab apabila kita sudah tidak memilikinya, berapapun yang kita bayar, kita tidak akan sanggup membelinya.

Langkah pertama untuk bisa menjaga kesehatan adalah belajar bagaimana memulai hidup sehat, bagaimana menjalankannya, dan bagaimana mempertahankannya selama mungkin agar kita memiliki kualitas hidup yang baik sampai akhir hayat kita.

Phaidon L Toruan dr MM
Corporate Health Trainer

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar