Rabu, 16 Februari 2011

FPI Mau Menggulingkan Presiden SBY?



Di tengah-tengah keramaian di media massa, terkait dengan kasus Cikeusik, Padeglang, di mana tiga orang anggota Ahmadiyah mati, dan opini terus diarahkan kepada ormas FPI (Front Pembela Islam), yang dianggap ‘biang’ kekerasan. Presiden SBY sudah meminta kepada aparat untuk menindak tegas dan membubarkan FPI, yang dituduh melakukan kekerasan.

Menanggapi sikap pemerintah yang akan membubarkan FPI itu, Juru bicara FPI, Munarman, menegaskan pihaknya siap menggulingkan pemerintah Presiden SBY. Aksi penggulingan itu dilakukan jika SBY berupaya membubarkan FPI se bagai organisasi masyakarat. ”Kita akan menghimpun tenaga untuk mencegahnya, bahkan menggulingkan SBY”, ucap Munarman kemarin.

Selanjutnya, jika rencana pembubaran itu diteruskan FPI akan menjadikan Yudhoyono seperti Zine al Abidin Ben Ali, Presiden Tunisia yang terguling. “Indonesia akan seperti Mesir”, tambahnya.

Presiden Yudhoyono mengeluarkan kecamannya di Kupang terhadap organisasi masyarakat yang melakkan kekerasan.

Pernyataan SBY itu terkait dengan peristiwa yang terjadi di Cikeusik, Padeglang,dan peristiwa yang terjadi di Temanggung. “Jika perlu dibubarkan dan dicarikan alasannya yang sesuai hukum dan demokrasi”, ujar SBY.
Dibagian lain, Komisi HAM, mencium adanya rekayasa aksi yang diikuti 1.500 orang (versi Polri), yang menewaskan tiga orang anggota Ahmadiyah. “Kasus ini luar biasa. Kami menduga kuat ada rekayasa”, ujar Ridha Saleh, Komisioner Mediasi Komnas HAM. Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti, menyampaikan bahwa rekayasa kasus Cikeusik oleh massa yang menggunakna pita biru bukan tanpa tujuan. “Untuk mengalihkan isu vertikal caranya dengan menciptakan konflik horizontal”, ujar Haris Rusli Moty.

Lebih lanjut, ada kemiripan motif kasus kekerasan agama di Cikeusik dan Temanggung dengan kasus konflik Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan B eragama dan Berkeyakinan (AKKBB) dengan sebuah ormas di Monas, pada 1 Juni 2008 lalu.

Kasus Monas untuk mengubur gerakan yang menggugat kenaikan BBM. “Kekerasan agama di Cikeusik dan Temanggung bisa saja mengubur isu kebohongan yang diangkat oleh para tokoh agama”, ujarnya.

Sumber: www.voa-islam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar