Minggu, 13 Februari 2011

Maaf, Saya Tidak Merayakan Hari Valentine!

129757124176013004


Benih kasih sayang ada dalam setiap jiwa kita, alangkah indahnya bisa dirayakan setiap saatnya!



Hari Valentine sepertinya sudah menjadi tradisi di hampir setiap sudut bumi. Walaupun kaum muda yang lebih dominan merayakan, terutama pasangan yang sedang berpacaran. Akan tetapi kaum dewasapun tak ketinggalan berpartisipasi.

Hari Valentine yang dirayakan setiap 14 Februari, katanya adalah hari kasih sayang. Yang namanya kasih sayang tentunya bersifat universal. Tetapi kenyataannya kemudian Hari Valentine lebih menjadi hari berkasih-kasihan antar pasangan yang dimabuk asmara.

Bahkan kemudian hari yang seharusnya menjadi indah karena saling mengasihi menjurus kepada pemahaman yang salah. Saya hanya mendengar selentingan, pada Hari Valentine dimanfaatkan saling menunjukkan kasih sayang dengan berpesta seks.

Sejujurnya saya buta tentang sejarah adanya perayaan Hari Valentine. Hanya sekadar tahu dari beberapa kali membaca. Herannya tidak ada yang saya ingat dengan jelas sampai saat ini.

Saya hanya tahu, bahwa Hari Valentine itu adalah hari kasih sayang.

Sejarah yang saya ingat_mungkin ingatannya juga salah_ tentang muasal Hari Valentine hanyalah berhubungan dengan penjara, surat, dan seseorang yang bernama Valentine.

Selain itu, gelap, alias tidak tahu. Entah mengapa saya tidak tertarik lebih mendalami. 

Saya juga tidak tahu kemudian Hari Valentine dikaitkan dengan agama tertentu dan dilarang untuk dirayakan oleh agama tertentu. Lalu diharamkan untuk dirayakan. Untuk soal ini saya memang terlalu lugu dan memang tidak mau banyak tahu.

Terus terang, dari jaman masih muda sampai sudah menjelang tua ini, saya belum pernah merayakan yang namanya Hari Valentine. Hanya tahu keramaian pada hari itu dan tidak pernah larut didalamnya. Maklum bukan anak gaul!

Apalagi saya melewati hidup ini hanya dua kali pacaran. Pernah coba-coba membeli coklat sebagai hadiah untuk istri, malah kelupaan diberikan. Akhirnya dimakan sendiri, karena sudah mencair di dalam tas.

Apakah itu berarti saya anti dengan Hari Valentine dan dengan demikian saya anti kasih sayang?

Saya termasuk tidak suka anti-antian, kecuali anti menjelekkan agama. Tidak ada masalah bagi saya berkenaan dengan Hari Valentine. Semua kembali kepada pribadi masing-masing saja.

Segala sesuatu tidak perlu disikapi secara berlebihan.

Yang jelas dalam setiap hal pasti ada sisi positifnya yang bisa kita petik. 

Bagi saya kasih sayang bukan hanya sekadar untuk dirayakan setahun sekali saja. Kasih sayang adalah termasuk kebutuhan dasar setiap manusia yang perlu dipenuhi setiap harinya.

Sepemahaman saya, bahwa kasih sayang adalah inti dari semua ajaran agama yang wajib untuk diwujudkan dalam kehidupan nyawa. Bahkan lebih luas lagi, bukan hanya sebatas sesama manusia. Tetapi kepada semua makhluk dan tumbuhan.

Bagi saya, orang yang telah memahami inti agamanya, maka perayaan kasih sayang ada setiap saat. Bukan hanya dalam waktu tertentu saja dan saya lebih ingin memahami kasih sayang dalam bentuk yang satu ini.
Boleh, kan???!

Bukankah kita harus memiliki cita-cita setinggi langit?

Ya, bila perlu kasih sayang ini bukan hanya dipermukaan bumi saja, tetapi menjulang sampai ke langit ketujuh. 

Katedra Rajawen

Sumber: kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar