Selasa, 03 Mei 2011

Bagaimana AS Menemukan Osama di Pakistan

Bagaimana AS Menemukan Osama di Pakistan
Berita Osama Bin Laden Meninggal

 

Osama bin Laden tewas oleh sebuah peluru yang ditembakan oleh seorang personel pasukan khusus AL Amerika Serikat, Navy SEAL.

Pasukan komando AL AS itu melakukan penyergapan dari atas helikopter selama 40 menit terhadap satu komplek bangunan yang dijaga amat ketat yang diyakini sengaja dibangun untuk menyembunyikan pemimpin Alqaeda itu.

Tiga pria lainnya terbunuh dalam apa yang seorang pejabat pemerintahan Obama gambarkan sebagai "serangan pembedahan oleh satu tim kecil yang dirancang untuk meminimalkan dampak kerusakannya".

Dua dari ketiga pria ini diyakini sebagai kurir Alqaeda yang sudah tinggal lama di komplek bangunan itu. Mereka tinggal bersama keluarganya, sedangkan seorang pria lainnya kemungkinan besar putera Osama bin Laden.

Seorang perempuan yang digunakan sebagai tameng hidup oleh salah seorang anggota Alqaeda selama tembak menembak itu, juga terbunuh, sementara dua wanita lainnya terluka.

Satu helikopter yang terlibat dalam penyergapan mengalami kegagalan mesin dan kemudian diledakkan oleh tim pasukan AS.  Tidak ada satu pun awaknya yang tewas atau terluka.

Pemerintah Pakistan sama sekali tak diberi tahu soal penyergapan ini, sampai kemudian operasi itu dinyatakan berakhir.

Rincian penyusunan tim penyergap yang membunuh bin Laen itu sangat dijaga kerahasiaannya, namun dinas intelijen Amerika CIA terlibat sangat dalam dengan perencanaan dan eksekusi serangan.



Para serdadu dari satu unit SEAL --pasukan khusus Angkatan Laut AS yang akronimnya kepanjangan dari Sea, Air, Land-- diyakini menjadi pasukan inti dalam penyergapan itu.

Bangunan yang terletak di Abbotabad yang jauhnya sekitar 35 mil dari Islamabad, dibangun pada 2005 dan pernah menjadi kediaman keluarga Osama bin Laden selama beberapa waktu. Dibutuhkan beberapa tahun untuk menjejak bangunan tersebut.

Awalnya, CIA hanya tahu seorang pria yang diyakini sebagai kurir terpercaya dari bin Laden. Perlu waktu empat tahun untuk mengetahui identitas sebenarnya pria ini dan dua tahun lalu tempat-tempat di Pakistan yang sering dikunjungi lelaki ini berhasil dilacak.

Terobosan penting terjadi pada akhir Agustus lalu manakala bangunan di mana sang kurir tinggal bersama saudara lelakinya yang juga seorang kurir, berhasil dilacak.  Presiden Barack Obama kemudian segera diberi tahu.

Komplek bangunan itu terletak di wilayah elite di Abbotabad di mana banyak purnawirawan militer Pakistan tinggal. Komplek bangunan itu ada di area terpencil di ujung jalan berdebu, namun di dekatnya berjejer banyak rumah mewah lainnya.

Luas bangunan di mana Osama disergap itu delapan kali lebih besar dibandingkan rumah-rumah mewah di sekitar situ.  Bangunan ini dijaga oleh dua pos keamanan dan tembok setinggi 18 kaki.

Inti bangunan bertingkat tiga di kompleks rumah tinggal mewah itu memiliki teras yang tersembunyi oleh dinding setinggi 7 kaki. Banyak bagian dari gedung ini ditutupi oleh dinding-dinding dalam gedung.

Kendati nilai dari kompleks bangunan mewah itu diperkirakan mencapai 1 juta dolar AS (sekitar Rp9,8 miliar), tak pernah diketahui dari mana sumber keuangan kedua kurir Alqaeda itu.  Di komplek bangunan itu juga tidak ada telepon, apalagi internet.

Dan tidak seperti tetangga-tetangganya, para penghuni kompleks bangunan mewah itu selalu membakar sampah-sampah mereka.

Dinas intelijen Amerika yang terlibat memata-matai bangunan itu adalah CIA, Badan Keamanan Nasional (NSA) dan Badan Geospasial Nasional (NGA). Akhirnya, disimpulkan bahwa keluarga ketiga yang tinggal di komplek bangunan itu adalah keluarga bin Laden, termasuk sang pemimpin Alqaeda itu dan istri mudanya.

Serangan diam-diam ke kompleks bangunan mewah itu dilakukan demi mempertimbangkan kekhawatiran bakal ikut membunuh sejumlah besar warga Pakistan yang tinggal dekat rumah besar tersebut.

Namun, Obama baru memberikan otorisasi serangan pada Jumat lalu kepada serangan via helikopter yang amat berisiko yang dilakukan Senin dini hari waktu Pakistan.

Sumber: www.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar