Selasa, 05 Juli 2011

Mengatur Keuangan Nggak Sulit Kok

 


Banyak orang yang gemes kalo liat Financial Planner ato Perencana Keuangan bicara di TV tentang pola mengatur keuangan kita, keliatannya mudah sekali tapi pada prakteknya, banyak yang kesulitan. Jujur, Merencanakan Keuangan itu adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Terlihat mudah tapi sebenarnya perlu waktu, konsentrasi dan disiplin yang tinggi. Apalagi kalau kita sudah membicarakan produk keuangan dan investasi yang banyak modelnya seperti asuransi, unitlink, reksadana dan lain sebagainya, makin bingung aja.

Untuk bisa punya disiplin yang tinggi harus dibentuk dari suatu motivasi atau dorongan atau keinginan yang tinggi dan itu akan terbentuk dari suatu proses Perencanaan yang matang yang biasanya dilakukan dengan bantuan seorang Perencana Keuangan. Sebenarnya bukan berarti kita tidak dapat melakukan sendiri tapi usaha kita harus lebih keras lagi, dan harus ada yang ”men-cambuk kita”.

Apabila kita ingin melakan Perencanaan Keuangan sendiri, seperti inilah langkah-langkah yang harus kita lakukan:

Pertama, lakukan visualisasi dan imaginasi dari Perencanaan tersebut. Contoh, apabila ingin membeli sebuah rumah maka sedapat mungkin mempunyai gambar rumah idaman tersebut. Apabila kita ingin mempersiapkan dana pendidikan anak, maka miliki gambar ataupun foto dari kampus tujuan anak tersebut kelak. Apabila berencana membeli mobil atau kendaraan, maka tempatkan gambar mobil idaman di tempat-tempat yang sering dilihat seperti cermin kamar, di kulkas, dan lain sebagainya.

Kedua, lakukan perhitungan-perhitungan Perencana Keuangan yang benar. Carilah informasi dengan cermat untuk setiap kebutuhan keuangan kemudian lakukan perhitungan kebutuhan itu sampai kitadisisihkan setiap bulannya. Perhitungan yang dilakukan secara hati-hati dan benar akan menjamin tingkat akurasi Perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan dimasa depan tersebut. menemukan berapa besar dana yang harus

Ketiga, lakukan perubahan secara bertahap dan tidak drastis (kecuali kalau kondisi keuangan sudah parah), misalkan terjebak didalam hutang yang membuat keuangan bulanan minus. Karena perencanaan keuangan mirip seperti ketika kita diet badan. Kalau dilakukan secara drastis bisa bagus tapi hanya bertahan sementara.
 
Keempat, buat skala prioritas dari tujuan keuangan keluarga. Ingat, tidak semua kebutuhan keuangan atau tujuan keuangan bisa kita capai untuk kondisi saat ini. Tapi bukan berarti juga keinginan kita tidak tercapai sama sekali. Jangan lupa, kondisi keuangan dan kehidupan akan selalu berubah. Nah, perubahan kondisi keluarga dan keuangan (yang lebih baik) akan memungkinkan untuk mendapatkan tujuan keuangan yang sebelumnya tidak tercapai.

Kelima, sabar. Perencanaan Keuangan bukanlah proses menjadi kaya mendadak. Perencanaan Keuangan memerlukan ketekunan dan kesabaran yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan. Terkadang kegiatan ini harus dilakukan seumur hidup kita agar segala keinginan dapat dicapai.

Terakhir, apabila mentok juga maka carilah bantuan seorang Perencana Keuangan yang profesional dan bersertifikat Internasional. Ingat, hal paling berharga yang tidak dapat dibeli adalah waktu. Daripada berusaha dan gagal berkali-kali sehingga waktu terbuang beberapa tahun, hal ini mengakibatkan investasi bulanan kita akan menjadi lebih tinggi, maka lebih baik berkonsultasi dan minta bantuan Perencana Keuangan profesional secara langsung.

Sumber: blog.tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar