Rabu, 26 Oktober 2011

Kisah Bijak Para Sufi: Tiga Kebenaran

Kisah Bijak Para Sufi: Tiga Kebenaran
Ilustrasi


Para Sufi dikenal sebagai Pencari Kebenaran. Kebenaran ini berupa pengetahuan akan kenyataan objektif. Suatu kali, seorang tiran yang bebal dan tamak hendak memiliki sendiri kebenaran ini.

Namanya Rudarigh (Roderick, Roderigo), seorang raja besar di Murcia, Spanyol. Ia menetapkan bahwa kebenaran bisa ia peroleh dengan memaksa Umar Al-Alawi dari Tarragona untuk mengatakannya.

Umar ditangkap dan dibawa ke istana. Kata Rudarigh, "Aku sudah menitahkan agar kebenaran yang kau ketahui harus kau sampaikan padaku dalam kata-kata yang bisa kumengerti, kalau tidak nyawamu akan kucabut."

Jawab Umar, "Apakah Tuan mengindahkan kebiasaan dalam istana terhormat ini, di mana bila seorang tahanan mengatakan kebenaran untuk menjawab suatu pertanyaan dan kebenaran itu memang benar adanya, maka tahanan itu akan dibebaskan?"

"Tentu saja," balas raja.

"Biarlah Semua yang hadir di sini menjadi saksinya," kata Umar, "Dan kini saya akan mengungkapkan bukan satu melainkan tiga kebenaran."

"Kami semua harus yakin bahwa apa yang kau katakan sebagai kebenaran memang benar adanya. Bukti-bukti harus menguatkan perkataanmu," kata Rudarigh.

Umar menimpali, "Bagi raja seperti Tuan, yang padanya tak cukup hanya diungkapkan satu kebenaran melainkan tiga. Kami juga bisa memberi kebenaran yang terbukti dengan sendirinya."

Rudarigh sangat senang mendengar pujian itu.

"Kebenaran pertama," kata Sang Sufi, "Adalah, saya yang bernama Umar Sang Sufi dari Tarragona. Kedua adalah, Raja akan membebaskan saya jika saya mengatakan kebenaran. Ketiga, Raja ingin mengetahui kebenaran yang bisa Raja pahami."

Kesan yang ditimbulkan oleh kata-kata tersebut membuat penguasa tiran itu pun terpaksa melepaskan Sang Darwis.

Sumber: http://www.republika.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar