Senin, 16 Januari 2012

Durian Candy Magelang

Jarang yang tahu, kalau ada  buah “Durian Candy” di Magelang yang merupakan jenis unggulan. Bayangkan, besarnya untuk per-bijinya hampir satu dada orang dewasa, ketika durian itu diangkat. Rasanya, sangat sesuai dengan lidah para penggemar buah durian, manis, agak-agak pahit. Pohon durian yang buahnya besar ini, tersebar di beberapa desa, di antaranya dusun Ngreno,  Desa Sonorejo, Surojoyo dan Giyanti, kesemuanya masuk Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Luasnya mencapai puluhan hektar.Tohirin salah satu petani buah durian di Candi Mulyo, ketika diwawancara wartawan Obyektif Cyber Magazine, Totok Magdiana, di lokasi kebunnya, baru-baru ini mengatakan, dia melakoni bertani buah durian sudah 15 tahun lamanya. Dibantu istrinya, Narti dan anak gadisnya, Priyati, serta seorang anak lelakinya, setiap hari bisa menjual sampai 400 buah durian masak. Harganya bervariasi, antara Rp 30 ribu sampai Rp.50 ribu. Buahnya kuning dan sangat lezat.

Pembelinya, rata-rata orang dari luar daerah, termasuk para turis manca negara, juga gemar akan buah durian ini. Disamping itu banyak juga para tengkulak buah durian yang datang ke lokasi. Kalau hari libur, biasanya hari minggu, dan tanggal merah lainnya, Candi Mulyo banyak didatangi para penggemar durian. Bisa beli di dasaran, tetapi bisa juga beli ketika masih di pohon. Mungkin sambil berekreasi, karena desa ini memang sejuk dan indah pemandangannnya, karena berada di lereng Gunung Merbabu.
  
Data yang dihimpun wartawan Obyektif Cyber Magazine menyebutkan, Kecamatan Candimulyo luas wilayahnya 4.695 Hektar pada ketinggian sekitar 437 dpl, dibagi menjadi 19 desa. Dari Kantor Kabupaten Magelang berjarak sekitar 17 KM. Sebagian besar penduduk hidup dari bertani. Walau sebagian area persawahan, tetapi hanyalah sawah tadah hujan. Meski begitu hasil pertanian Candimulyo termasuk lumayan.

Sebetulnya, Candimulyo pernah menjadi penghasil ketela terbesar di wilayah Kabupaten Magelang. Wajar jika Candimulyo terkenal dengan home industri pothel dan criping telo di Desa Tempak, karena di wilayah ini sangat mudah mendapatkan bahan baku utama pothel dan criping telo. Selain digunakan di wilayah sendiri, ketela-ketela ini juga menjadi suplay utama untuk industri-industri jajanan khas Magelang, gethuk.

Selain ketela, Candimulyo terkenal karena durian. Saat-saat tertentu Candimulyo ramai dikunjungi orang dari wilayah lain untuk mencicipi durian segar, dari pohon-pohon durian yang tersebar di Candimulyo. Desa yang terkenal duriannya di Candimulyo adalah desa Sonorejo, Surojoyo, dan Giyanti walaupun di desa-desa lain secara umum kualitas duriannya hampir sama.

Durian dari Candimulyo menjadi spesial karena buahnya yang besar, daging tebal, rasa manis khas durian unggulan, manis-manis pahit, serta pongge (bijih durian) kecil. Pohon durian selama berbuah, tidak disuntik dengan bahan-bahan kimia, hanya dilakukan perawatan-perawatan alami.

Sementara itu, Ferly Hermana dari Badan Tenaga Nuklir (Batan), mengemukakan, durian Magelang yang unggul ini juga akan dicoba dengan rekayasa genetika, melalui teknik mutasi, menggunakan energi radiasi. Sekarang yang paling populer dan nyata pengaruhnya dalam teknik mutasi tanaman, adalah penggunaan energi sinar yang bersumber pada radiasi gamma (cobalt/cesium)..

Oleh karena itu, untuk memanfaatkan teknologi dan peluang bisnis buah durian unggulan Magelang, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat, melakukan uji penggunaan radiasi pada tanaman durian. Khusus pengembangan usaha durian varietas unggul baru yang spesifik di lokasi Magelang, kalau dikembangkan dengan teknologi rekayasa genetika, hasilnya akan lebih menjanjikan.

Di super-super market, durian terkenal yang dijual adalah Durian Monthong (Thailand), Otong (Jawa Barat), Petruk (Jepara) dan lain-lain. Durian Kabupaten Magelang, Candy, belum populer. Memang buahnya cukup besar dan beberapa di antaranya  unggul di rasanya dan ukuran buah. Rasanya enak, manis-manis pahit, daging cukup tebal, tetapi bijinya masih tergolong besar bila dibanding dengan Monthong-nya Thailand.
Sehingga durian Monthong dari Negeri Gaja Putih, dinilai masih tetap unggul. Bisanya unggul karena dulu durian Monthong juga hasil rekayasa genetik, hingga hasilnya sebagus sekarang. Peneliti Batan sudah mulai mengkaji kemungkinan penggunaan teknologi radiasi, untuk tanaman durian di Magelang, sejak tahun 2007 lalu.
Sasarannya untuk memperbaiki jenis durian yang asli dari Dusun Ngreno, Candi Mulyo itu, agar mutunya lebih mendekati keinginan dan selera  konsumen, namun harga lebih kompetitif di banding durian import yang ada. Namun, berhasil atau tidak, semua sangat tergantung pada semua pihak yang  mempunyai akses terhadap kemajuan itu sendiri. Kita tunggu saja hasilnya.

http://obyektif.com

6 komentar:

  1. sebagai orang asli candimulyo saya harus bangga...^^
    sampai bosan kalau tiap hari makan durian^^

    BalasHapus
  2. kalo sudah bosan, coba dikirim dong ke kami....hehehe

    BalasHapus
  3. buahnya bisa berapa kg.....? kalau beli bibitnya di mana.....? Elhakim from Bekasi

    BalasHapus
  4. Numpang promosi mbak brow,,,
    Jual bibit buah duren Candy, musangking, menoreh dll
    buah laen jg ada,,,
    di Jogja hub. 087839145118

    BalasHapus