Kamis, 17 Mei 2012

Uniknya Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah




Saat berada di sebuah kota,  mengunjungi mesjid di kota tersebut merupakan salah satu agenda  saya. Pertama tentu saja untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang muslimah, menunaikan shalat. Alasan lainnya adalah keinginan mengamati keindahan arsitektur sebuah mesjid,  karena setiap kota, setiap negara tentunya mempunyai mesjid dengan  kekhasan yang berbeda-beda.

Pada saat perjalanan pulang dari Bandungan ke Semarang, saya dan Ita (teman sekantor) berupaya mengunjungi Mesjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang. Mesjid ini sebenarnya ingin kami kunjungi sehari sebelumnya, tetapi waktunya tidak memungkinkan sehingga saat itu kami hanya sempat ke Mesjid Baiturrahman di dekat Simpang Lima Semarang untuk menunaikan shalat.

Sebelumnya saya tidak mempunyai gambaran  mengenai  mesjid Agung ini. Sehingga ketika memasuki pelataran parkir mesjid saja sudah membuat saya terkagum-kagum melihat luasnya area lokasi mesjid ini.  Apalagi saat saya memasuki pelataran mesjid, mengingatkan saya pada kemegahan  mesjid Kubah Emas di Depok.

Waktu Ashar telah tiba saat kami sampai di Mesjid Agung Jawa Tengah, setelah mengambil wudhu saya bergegas menuju ruang utama mesjid yang ternyata saat itu sedang dipakai untuk acara ceramah oleh seorang ustad kondang yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun TV swasta.


Tampak Depan Mesjid Agung Jateng
Payung hidraulik di pelataran luar Mesijid Agung Jateng


Kami tidak punya waktu yang banyak agar bisa lebih lama berada di mesjid ini, karena setelah menunaikan shalat kami harus segera ke Bandara Ahmad Yani untuk kembali ke Jakarta.  Meskipun cuma selintas saya sempat mengamati  keunikan arsitektur mesjid ini yang  merupakan perpaduan antara  arsitektur Arab, (Timur Tengah),  Roma dan  Jawa.

Ciri khas Arsitektur Arab (Timur Tengah) terlihat  pada tiang yang berbentuk setengah lingkaran yang terdapat pada pelataran masuk ke halaman mesjid yang berhiaskan kaligrafi, pada dinding-dinding mesjid juga terlihat kaligrafi arab yang terukir sangat indah.  Sedangkan bangunan utama mesjidnya sendiri mengambil konsep  arsitektur rumah Jawa  yang beratapkan kubah besar dan dilengkapi dengan empat buah menara.  Ciri khas Jawa juga terdapat pada tiang di dalam mesjid menggunakan motif batik. Mesjid ini juga dipengaruhi unsur Roma yang nampak pada beberapa ornamen pada design interiornya.

Pada area luar mesjid juga terdapat  enam buah payung hidraulik yang dapat membuka dan menutup secara otomatis jika diperlukan, persis seperti payung hidraulik yang terdapat di mesjid Nabawi di Madinah. Subhanallah ….


Indahnya Mesjid Agung Jawa Tengah


Sayang, waktu yang terbatas membuat saya harus memendam keinginan untuk berlama-lama berada di dalam mesjid sambil mendengarkan siraman rohani yang sedang berlangsung disana saat itu. Insya Allah, semoga diberikan langkah untuk kembali ke mesjid ini suatu hari nanti.

Prima Dien
www.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar