Sabtu, 25 September 2010

Matahari

Matahari
Bagi penduduk Bumi, Matahari adalah sumber kehidupan. Energi yang dihasilkan Matahari merupakan energi utama yang digunakan semua makhluk di Bumi untuk hidup. Sementara itu peredaran Matahari di langit menjadi ritme biologis yang mengatur siklus kehidupan di planet Bumi.
Secara harifah, Matahari merupakan pusat bagi sistem tata surya. Ia juga menyusun 99% dari keseluruhan massa tata surya sehingga memiliki tarikan gravitasi yang sangat besar. Planet, planet katai, asteroid, dan komet semua bergerak mengelilingi Matahari.
Secara rata-rata, Matahari berjarak 149 juta kilometer dari Bumi. Jarak sejauh ini membuat cahaya membutuhkan waktu 8 menit untuks ampai ke Bumi. Namun bayangkan cahaya bintang terdekat selanjutnya, Proxima Centauri, membutuhkan waktu lebih dari empat tahun untuk sampai ke Bumi.
Massa Matahari saat ini adalah 2 x 10^33 gram. Setiap jam, Matahari kehilangan 5 juta ton massanya yang diubah menjadi energi.
Saat ini Matahari berusia 5 milyar tahun. Sebagaimana teori evolusi bintang, usia ini setara dengan setengah perjalanan total kehidupan Matahari. Diperkirakan dalam waktu kurang dari 5 milyar tahun mendatang Matahari akan berubah menjadi bintang raksasa merah sampai akhirnya berubah menjadi planetari nebula.
Temperatur permukaan Matahari adalah 5800 K. Di pusat Matahari temperatur mencapai 15 juta K, tempat di mana hidrogen berfusi membentuk inti berat, partikel elementer dan cahaya. Pusat Matahari dikelilingi oleh selubung radiasi yang menghantarkan energi yang dihasilkan pusat menuju zona konveksi. Pada zona konveksi, energi dihantarkan melalui pergerakan materi sampai akhirnya sampai ke lapisan fotosfer di mana cahaya lepas dari Matahari.
Permukaan Matahari adalah daerah yang sangat aktif oleh banyak fenomena. Bintik Matahari tampak sebagai bagian gelap di permukaan Matahari. Bintik ini terjadi akibat temperaturnya lebih gelap dari temperatur lingkungannya sehingga tampak gelap. Pengamatan jumlah harian bintik Matahari menunjukkan keberadaan siklus. Siklus yang populer sebagai siklus 11 tahunan (kenyataannya, siklus ini bervariasi antara 9 hingga 13.6 tahun) berhubungan dengan aktivitas medan magnet Matahari.
Referensi: New Views of the Solar System

Bagi penduduk Bumi, Matahari adalah sumber kehidupan. Energi yang dihasilkan Matahari merupakan energi utama yang digunakan semua makhluk di Bumi untuk hidup. Sementara itu peredaran Matahari di langit menjadi ritme biologis yang mengatur siklus kehidupan di planet Bumi.
Secara harifah, Matahari merupakan pusat bagi sistem tata surya. Ia juga menyusun 99% dari keseluruhan massa tata surya sehingga memiliki tarikan gravitasi yang sangat besar. Planet, planet katai, asteroid, dan komet semua bergerak mengelilingi Matahari.
Secara rata-rata, Matahari berjarak 149 juta kilometer dari Bumi. Jarak sejauh ini membuat cahaya membutuhkan waktu 8 menit untuks ampai ke Bumi. Namun bayangkan cahaya bintang terdekat selanjutnya, Proxima Centauri, membutuhkan waktu lebih dari empat tahun untuk sampai ke Bumi.
Massa Matahari saat ini adalah 2 x 10^33 gram. Setiap detik, Matahari kehilangan 4 juta ton massanya yang diubah menjadi energi.
Saat ini Matahari berusia 5 milyar tahun. Sebagaimana teori evolusi bintang, usia ini setara dengan setengah perjalanan total kehidupan Matahari. Diperkirakan dalam waktu kurang dari 5 milyar tahun mendatang Matahari akan berubah menjadi bintang raksasa merah sampai akhirnya berubah menjadi planetari nebula.

Struktur Matahari

Temperatur permukaan Matahari adalah 5.800 K. Di pusat Matahari temperatur mencapai 15 juta K, tempat di mana hidrogen berfusi membentuk inti berat, partikel elementer dan cahaya. Pusat Matahari dikelilingi oleh selubung radiasi yang menghantarkan energi yang dihasilkan pusat menuju zona konveksi. Pada zona konveksi, energi dihantarkan melalui pergerakan materi sampai akhirnya sampai ke lapisan fotosfer di mana cahaya lepas dari Matahari.
Permukaan Matahari adalah daerah yang sangat aktif oleh banyak fenomena. Bintik Matahari tampak sebagai bagian gelap di permukaan Matahari. Bintik ini terjadi akibat temperaturnya lebih gelap dari temperatur lingkungannya sehingga tampak gelap. Pengamatan jumlah harian bintik Matahari menunjukkan keberadaan siklus. Siklus yang populer sebagai siklus 11 tahunan (kenyataannya, siklus ini bervariasi antara 9 hingga 13,6 tahun) berhubungan dengan aktivitas medan magnet Matahari.

Referensi: New Views of the Solar System

Sumber: www.lubanghitam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar