Senin, 25 Oktober 2010

Ironi 65 Tahun Indonesia Merdeka

65 Tahun Kemerdekaan Indonesia - 17 Agustus 1945 tepatnya 65 tahun silam, atas nama bangsa indoneisia soekarno dan Moh.Hatta memproklamasikan kemerdekaan indonesia. Tempatnya di Jl. Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Teriakan Indonesia Merdeka membahana disetiap pelosok negeri. Di setiap kepala rakyat indonesia hanya ada Indonesia sudah bebas dari penjajah, begitulah mereka memaknai kemerdekaan pada saat itu.

65 tahun hari itu sudah berlalu, 65 tahun juga Indonesia telah berada di iklim kemerdekaan, akan tetapi sudah benarkan kita terbebas dari belenggu penjajahan ?

Merdeka berarti bebas dari belenggu penjajahan. Dalam arti luas merdeka bukan hanya terbebas dari belenggu penjajahan akan tetapi bebas dalam menentukan sikap, hidup bermartabat dan terlepas dari penderitaan.

Merdekah Anak ini ?

Bila kita melihat situasi dan kondisi bangsa kita saat ini, arti kemerdekaan hanya terbebas dari belenggu penjajahan, tapi belum bebas secara utuh, hal ini dapat dibuktikanmasih banyaknya saudara sebangsa dan setanah air kita takut memikirkan hari esok.

Benarkah Indonesia Tanah Airku ?

Bagaimana tidak takut, bila untuk makan saja saadara/i kita ini cari pagi untuk sore, tidak sedikit pula rakyat indonesia tidak mempunyai lapangan pekerjaan, sehingga mau tidak mau, pengemis, gelandangan banyak kita temui di jalanan.

Rumah Untuk Rakyat

65 tahun sebenarnya sudah cukup untuk menjadi bangsa indonesia sebagai bangsa yang sejahtera, karena indonesia begitu kaya raya. Tapi mengapa tetap tidak sejahtera, jawabanya, Indonesia rumahnya para koruptor, Pemerintahnya tidak punya konsep pembangunan kerakyatan yang visioner.

Pemerintah lebih takut sama Partai dari pada rakyat, Rakyat lebih mau menempatkan diri sebagai umat dari pada warga negara indonesia, akibatnya rasa nasionalisme kita luntur, kebencian atas saudara sebangsa dan setanah air yang berbeda pandangan  tumbuh mekar.

Bila hal ini terus berlanjut maka Pemuda Indonesia Baru memprediksi Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Marauke akan terpecah belah dan Indonesia tidak akan sampai pada umur 100 tahun.

Indonesia ada karena Bhineka Tunggal Ika, akan tetapi Bhineka Tunggal Ika telah dinodai, bahkan tidak dimaknai lagi sepakai perekat, dominasi satu suku bangsa sangat jelas terlihat, dan yang paling pokok adalah pemerantaan pembangunan yang sangat menimbulkan kesenjangan.
 
Mana Emas Kami ?

Masih banyak memang harus kita kerjakan tapi untuk mengerjakannya kita butuh Persatuan dan Kesatuan dalam bekerja sama. Mari saatnya kita Bersatu, musuh kita bukan sesama kita rakyat indonesia. Musuh kita adalah hancurnya Indonesia. 

Bagaiman supaya tidak hancur ? Mari kita kembali memaknai Sumpah Pemuda, menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai Dasar dan Jiwa Bangsa Indonesia, dan Melaksankan UUD 1945 sebagai tubuh bangsa indonesia.

Sehingga dengan bersatunya Jiwa dan Raga Indonesia, Indonesia dapat lebih bergerak dinamis, harmonis dan terarah menuju cita-cita kita bersama masyarakat adil dan makmur.
 
Sumber: www.pemudaindonesiabaru.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar