Rabu, 13 Oktober 2010

Porsche Cayanne


Kesan yang pertama didapat adalah, Porsche telah berhasil menyempurnakan desain Cayenne. Ia tidak lagi seperti 911 yang digembungkan. Ia kini terlihat lebih artistik, tanpa kehilangan ciri khas desain tradisional Porsche. Dari depan, Anda akan dapat langsung mengenalinya melalui sepasang lampu yang mirip Panamera. Tak hanya itu, dengan memainkan sedikit kerutan bodi, New Cayenne berkode 957 ini terlihat lebih sporty dan gagah. Porsche juga menyebut bahwa kap mesin dirancang sedemikan rupa agar menyerupai mobil balap mereka dari era 1960-an. Sementara, tampilan belakangnya juga lebih enak dilihat berkat kehadiran lampu berdesain baru. Meski mirip-mirip, yakinlah bahwa ini bukan merupakan model facelift. 

Sudah menjadi tradisi Porsche untuk selalu membuat penampilan model terbarunya semirip mungkin dengan pendahulunya. Bahkan hingga konstruksi sasisnya dibuat lebih ringan 150 kg dibandingkan Cayenne Type 955. Pada kabinnya, Anda akan disambut deretan tombol rumit pada konsol tengah khas Cayenne. Sekilas, Anda takkan menemukan perbedaan signifikan dengan kabin Cayenne lama. Posisi duduk relatif tinggi dengan daya pandang ke depan sangat baik. Oke, waktunya menghidupkan mesin. 

Oh ya, hampir saya lupa menyebut bahwa unit tes kami bermesin diesel. Tersimpan mesin 3.000 cc V6 turbodiesel di balik bonnet. Dengan daya 240 dk dan torsi 550 Nm, jangan tanya soal performanya. Karena di atas kertas, Cayenne Diesel sanggup melesat 0-100 km/jam dalam 7,8 detik hingga mencapai kecepatan puncak 218 km/jam. Begitu pedal gas diinjak, aliran tenaga terasa nyaris tanpa henti. Perpindahan gigi transmisi Tiptronic 8-speed-nya terasa begitu halus dan responsif. Bahkan kami nyaris tak sadar tengah mengendarai SUV bermesin diesel.  

Sungguh, Anda termasuk old school jika masih membayangkan mobil diesel sebagai cumi-cumi jalan raya yang berisik, kotor, dan lambat. Tanpa terasa, tahu-tahu spidometer telah menunjukkan angka 180 km/jam lebih! Padahal trek tes kami hanyalah jalur keluar-masuk arena Changi Expo. Kestabilannya pun tak perlu dipertanyakan. Terdapat sejumlah akronim khas Porsche seperti PDCC (Porsche Dynamic Chassis Control), dan PTV (Porsche Torque Vectoring) untuk menjamin manuver selincah Nine Eleven. Sebagai diesel, konsumsi solarnya pun moderat. Porsche mengklaim Cayenne sanggup menempuh jarak 13,5 km untuk setiap liter bbm diesel yang diteguknya. 

Di atas kertas, dengan kapasitas tangki 100 liter, Anda akan tiba di Surabaya dari Jakarta tanpa perlu mengisi solar di jalan. Cayenne Diesel tampil dengan fitur Porsche Traction Management (PTM) all-wheel drive permanen dengan pembagian torsi 40:60 untuk depan dan belakang. Ini berbeda dengan Cayenne, S, dan Turbo yang hadir dengan active all-wheel drive yang memiliki kemampuan membagi torsi antara roda depan dan belakang sesuai kebutuhan. Sebagai peranti eco, ikut hadir fitur Start-Stop sebagai bagian dari paket transmisi Tiptronic S. Masalahnya peranti ini takkan aktif jika berada pada kondisi khusus seperti suhu udara yang panas.


source : www.autobildindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar