Jumat, 15 Oktober 2010

Soto Dok, Makanan Khas Jombang (?)

Ada sebuah cerita menarik, mengapa nama soto ini menjadi soto dok. Satu hal yang menjadi ciri khas soto dok, adalah saat penjual akan menyajikannya, harus diberi kecap asin dulu. Kecap tersebut berada pada sebuah botol yang besar. Oleh penjualnya setelah memberi kecap asin ke setiap 1 mangkuk soto, botol yang besar yang berisi kecap tersebut, ditaruh dengan menghentakannya, sehingga menimbulkan suara yang sangat keras... doookkkk. Jadi seperti itu alasnnya mengapa soto tersebut diberi nama soto dok.
Untuk isinya, soto dok relatif sama dengan soto daging pada umumnya, hanya untuk soto dok diberi tambahan berupa kecambah (tauge).

Kota mana yang berhak menjadikan soto dok sebagai makanan khasnya, masih banyak belum begitu yakin. Tetapi satu hal, sebenarnya sebagian besar orang Jawa Timur akan mengatakan bahwa soto dok, adalah makan khas dari Jombang.

soto-dog-khas-jombang1

Jombang Kota Beriman, memiliki sebuah ikon kota yang bernama “Ringin Contong”. Di dekat ringin contong inilah ada tempat makan yang terkenal bagi orang asli Jombang baik yang masih tinggal di sana maupun yang sudah merantau ke kota lain. Tempat makan tersebut hanya menjual soto dok. Tempat makan yang mengutamakan kesederhanaan, membuat banyak orang yang memiliki kenangan akan tempat ini merasa nyaman.

Tempatnya tidak luas, karena dibuka di teras di depan sebuah rumah. Tersedia dua meja yang di atasnya terdapat beberapa piring yang berisi lauk pauk (perkedel, hati sapi, paru sapi, dll), dan kita dibebaskan untuk memilih sendiri lauknya begitu pula jumlahnya. Salah satu mejanya langsung berhadapan dengan penjual, sedangkan meja yang lain di atasnya diletakkan berbagai macam minuman, diantaranya sinom, minuman bersoda, dll. Untuk tempat duduknya tidak disediakan tempat duduk individu, namun 4 tempat duduk panjang yang masing-masing bisa muat untuk 3 hingga 4 orang.

Makanan yang ditawarkan menurutku tidak cukup untuk memuaskan rasa laparku, namun bagi seorang perempuan menu itu sudah cukup untuk mengisi perut yang sedang keroncongan. Isinya standard menu soto dok, nasi putih berkuah soto yang berisi daging sapi, ditaburi sedikit tauge pendek, dan terkahir diberi bumbu yang ditaruh di sebuah botol. Biasanya botol tersebut akan digedhok di meja, namun di sini tidak dilakukan, mungkin sang penjual yang telah berusia tak muda lagi sehingga kemampuan menggedhok botol tak seperti dulu ketika masih muda.

Jam buka tempat makan ini dimulai pada pukul 17.00 WIB. Dan ditutup ketika dagangannya telah habis, biasanya habis pada pukul 20.00 WIB namun ketika hujan turun maka baru habis pukul 21.00 WIB. Tidak ada tempat parkir resmi, namun mampu menampung beberapa mobil dan sepeda motor.
Banyak langganan yang datang, bahkan ada keluarga dari Surabaya yang merasa tidak lengkap jika tidak mampir ke sana ketika bepergian ke kota Jombang. Karena selain makanannya yang enak juga harganya yang dari dulu hingga sekarang yang tidak menguras isi dompet dari pembeli..
Memang Soto Dok Sotonya Kota Santri Jombang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar