Sabtu, 16 Oktober 2010

Tempat Kuliner yang Oke di Malang

Bakso, Chie Mie, Pangsit dan Soto Jadi Kuliner Favorit

Nama bakso Malang memang cukup kondang di Indonesia. Ada juga yang menyebutnya dengan nama bakwan. Soalnya ciri khas resep menu ini tak hanya berisi bakso dan mie, melainkan banyak variasinya, termasuk bakso pangsit goreng yang kerap disebut bakwan.


BAKSO

















1. Bakso Presiden

Jl. Batanghari no.5(belakang Mitra Dept. Store), telp. (0341) 496746
Kedai bakso ini mengusung jargon “pelopor bakso variasi di Malang.” Sah-sah saja. Pasalnya, variasi isinya memang cukup banyak. Saat melihatnya, kalau tak biasa, kita malah bingung memilih isinya. Ada bakso biasa, bakso urat, tahu isi, pangsit goreng, pangsit basah sampai bakso goreng. Itu belum semuanya. Tambahannya tak biasa, lo. Mulai dari perkedel kentang, empal, sampai keripik bakso racikan Bpk. H. Abdul Ghoni Sugito, sang pemiliki. Pilihannya mencapai belasan jenis resep dan rasa.

Bakso lalu diguyur resep kuah bening. Kalau suka, boleh tambahkan mie atau bihun. Yang pasti, harga persatuan bakso bervariasi antara Rp 1.000- Rp 3.000,-. Sedangkan ukuran porsi harganya Rp 6.500, - Rp 14 ribu. Isinya boleh memilih bebas sesuai kesukaan Anda. Jadi harga per porsi juga tak menjadi patokan. Namun memilihnya memang harus paham dulu ukuran perut. Pasalnya, porsi bakso disini cukup besar. Ukuran mangkuknya pun diatas rata-rata. Semangkuk berisi 5 jenis bakso saja rasanya perut sudah cukup kenyang.

Keripik baksonya juga jadi favorit. Dijual per bungkus Rp 2.500. Rasanya resep renyah sekali. Bentuknya berupa bakso yang diiris tipis, lalu digoreng hingga renyah. Semuanya tersedia dalam stoples di atas meja. Kedai ini buka sejak pukul 08.00-21.30. Kedainya cukup untuk dikunjungi sekitar 100 orang.




2. Bakso Gun

Jl. Kawi Atas No.41, telp. (0341) 565793
Bakso Gun juga tak kalah variatif. Meskipun relatif masih baru, namun sudah menyedot perhatian penggemar bakso di Malang. Pilihannya sungguh beragam. Dari bakso biasa, urat, bakso ikan, udang, telur puyuh sampai bakso bentul alias talas. Ada sawi putih, bokcoy, aneka jamur sampai kembang tahu dan dimsum ceker. Wah, lengkap ya....

Di sini Anda juga bebas memilih resep isinya. Per buah dibandrol dengan harga Rp 1000 – Rp 2000 saja. Kecuali dimsum ceker yang dijual Rp 5 ribu per porsi. Setelah dihitung dan langsung membayar dikasir, kita tinggal duduk di meja. Bakso yang sudah dipilih akan dihidangkan terpisah. Kuahnya sendiri ditempatkan di dalam panci, lalu dihangatkan dengan kompor portable yang tersedia disemua meja. Ya, bakso ini jadi mirip sajian resep shabu-shabu ala Jepang.

Menyantapnya cukup punya kesan berbeda. Sebab, pilihan sayurnya cukup beragam ketimbang bakso umumnya yang hanya bertabur daun bawang, seledri, atau bawang goreng. Kedai yang baru 2 tahun berdiri ini berkapasitas 50 kursi yang terbagi 2 lantai. Selain di Jl. Kawi atas, kedai sudah memiliki cabang di Matos (Malang Town Square), Jl. A. Yani dan Jl. Basuki Rahmat. Bahkan sudah buka cabang di Surabaya, di daerah Klampis Jaya.



3. Bakso Bakar Pak Man


Jl. Diponegoro No.19
Soal inovasi, boleh coba bakso ini. Bpk. Soeparman (74) sang pemilik jadi pembawa hoki. Bakso malang disajikan dengan cara di bakar. Caranya, sebatang bambu tipis sepanjang 1 meteran digunakan sebagai tusukan mirip sate. Setusuk bisa berisi 20-30 butir bakso. Kemudian dipanggang di atas arang sampai matang. Lalu disajikan dengan tambahan resep bumbu kecap tanpa kuah. Namun jika suka bakso kuah, Anda juga bisa langsung mengambil di dandang yang terletak di gerobak. Asyiknya, semuanya self service. Jadi kita boleh mengambil semaunya. Pilihan resepnya ada bakso biasa, tahu bakso dan bakso urat. Sedangkan bihunnya, boleh ambil sepuasnya.

Bakso dan tahu dibandrol Rp 1500 per buah. Jadi seporsi harganya bervariasi tergantung berapa buah yang anda ambil. Untuk bakso bakar juga punya 3 tingkat kepedasan. Ada yang biasa saja, sedang dan pedas. Namun buat pecinta rasa pedas, bakso ini sangat memuaskan. Pedasnya begitu membakar karena menggunakan saus cabai rawit.

Kedai ini cukup ramai dikunjungi. Meskipun sederhana, kedai mampu menampung hingga 40-an orang. Semuanya serba sendiri. Tentu saja untuk bakso bakar akan dibakarkan. Sedangkan bakso kuah Anda boleh meracik sendiri. Termasuk minuman, anda tinggal ambil sendiri di kulkas yang tersedia. Kedai ini buka sejak pukul 9 pagi – 5 sore saja.



CWIE MIE




















1. Cwie Mie Isor Uwit

Jl. Guntur, Depan Pasar oro-oro dowo, HP:081331977830
Cwie mie yang konon yang tertua di Malang. Sudah dijual sejak tahun 70-an oleh Ny. Tunah Suwati (62). Dalam bahasa Jawa, isor uwit berarti di bawah pohon. Sesuai namanya kedai ini berada dibawah pohon namun dilengkapi kedai berkapasitas 30 pengunjung.

Seporsi cwie mie berisi mi yang diseduh dengan campuran resep istimewa lalu diberi taburan daging ayam. Sebelumnya, di dasar mangkuk telah diletakkan sayur sebagai alasnya. Daging ayamnya bertekstur lembut dan kering karena disangrai. Rasa gurih begitu mendominasi hidangan ini. Jika ingin porsi spesial, akan ditambahkan hati dan ampela. Harganya jadi Rp 8 ribu. Sedangkan porsi biasa cukup Rp 5 ribu.

Tekstur mie yang digunakan begitu lembut, tipis dan panjang. Tidak terputus-putus. Jadi paling asyik menyantapnya dengan cara menggulungnya dengan sumpit. Slurps, lezat ! untuk mencobanya, anda punya waktu yang cukup fleksibel. Pasalnya kedai ini buka sejak pukul 10 pagi – 10 malam.



2. H&T Cwie Mie

Ruko kawi Atas 43B, telp.(0341) 552420
Cwie mie H&T mungkin yang paling mudah dikenal. Selain karena rasanya yang lezat, H&T Vui Mie sudah memiliki 5 outlet untuk menjajakan resep cwie mie. Ada beberapa jenis cwie mie yang harus Anda coba. Sentuhan modifikasi dan kreativitas begitu terasa hasil racikan Widi Rendi (35), sang pemilik.

Favoritnya Hot Cwie Mie. Untuk menu ini, Widi pun membuat iklan khusus, “mangkuknya pun bisa dimakan.” Menu resepnya yang berisi mie dengan taburan ayam, udang atau sapi ini disajikan dalam mangkuk khusus berupa pangsit goreng besar berbentk mangkuk.”Jadi benar-benar bisa dimakan,”tandasnya.

Semua taburan seperti ayam, udang dan sapi juga tampil beda. Tidak basah, melainkan digoreng dengan lapisan tepung. Jadi rasanya renyah dan gurih. Jika ingin yang super lengkap, coba paket Super Dupper Yamie. Berisi berbagai olahan resep seperti mie, siomay goreng, bakso goreng, jamur dan pangsit basah. Porsinya jumbo sehingga sangat mengenyangkan. Ada juga cwie mie ayam tempura yang selalu jadi favorit pengunjung, terutama anak-anak.

Seporsi cwie mie dijual dengan harga antara Rp 11 ribu – Rp 16 ribu per porsi. Untuk resep sausnya, bisa pilih yang hot untuk pedas. Sedangkan anak-anak biasanya menggunakan saus no hot. Pelayanan yang cepat dan bersih bisa kita rasakan dikedai yang buka sejak pukul 9 pagi – 9 malam.




PANGSIT MIE



















1. Pangsit Mie Bromo Pojok

Jl. Pattimura No.53, telp. (0341) 327853
Kedai ini mengusung nama pangsit mie ketimbang cwie mie. Namun nama bukanlah masalah ketika kita sudah mencicipi rasa resepnya. Pilihan racikan resepnya ada pangsit mi biasa, siomay, sosis keju, ayam jamur sampai kacang mate. Semuanya disajikan dengan pilihan topping plus pangsit goreng. Di mangkuk terpisah disajikan kuahnya yang bening dan gurih.

Yang sedang jadi favorit adalah pangsit mie kacang mate. Berbeda dengan yang lain, khusus menu ini dtambahkan aneka sayuran. Ada jagung pipil, brokoli, selada hingga buncis dan kacang polong. Tentu saja dutambahkan daging ayam, kacang mete dan pangsit goreng. Isinya yang lengkap membuat rasa resepnya saat dicicipi lezat dan kaya serat. Tak jarang ibu-ibu memesankan menu ini untuk anaknya agar suka makan sayur.

Mie pangsit yang sudah dirintis sejak tahun 1983 ini juga punya cabang di Jl. Randuagung, Singosari. Kedai buka setiap hari sejak pukul 9 pagi – 4 sore. Ada 60 kursi yang bisa ditempati. Selain mie pangsit, kedai ini juga dilengkapi aneka es yang cantik dan segar. Dibentuk kerucut dengan taburan candy biscuit dan sirup warna-warni.



SOTO













1. Soto Lombok

Jl. Lombok No.1, telp. (0341) 366226
Mendengar namanya mungkin kita tergiring untuk membayangkan soto yang pedas! Tapi bayangan itu ternyata jauh meleset. Rupanya nama soto ini diambil dari nama lokasi kedai pertama di Jl. Lombok. ”Jadi dikenal dengan nama soto lombok,” jelas Sri Wahyuni (46), pengelola kedai.

Soto lombok menggunakan resep kuah santan kuning berbahan resep kaldu ayam kampung. Namun tak terlalu kental. Komposisi isi resepnya terdiri dari telur rebus, kol, taoge dan suwiran daging ayam. Lalu diberi taburan seledri dan koya yang terbuat dari kelapa sangrai yang dihaluskan. Untuk mengenyangkan, Anda bisa pilih nasi atau lontong. Pelengkapnya ada jeruk nipis, kecap dan sambal.

Paketnya ada soto biasa, istimewa dan spesial. Untuk istimewa, daging ayam diperbanyak plus bonus jeroan. Sedangkan yang istimewa, ditambah lagi dengan kulit dan brutu. Seporsi dijual antara Rp 9.500 – Rp 14.500. Dimeja tersedia berbagai kerupuk sebagai teman bersantap. Kedai berkapasitas 100 pengunjung ini buka sejak pukul 6 pagi – 12 malam. Selain di kedai utama, terdapat cabang di Tlogo Mas, Mandrako, Purwosari, Paang Tritis, Gempol dan Dukuh Kupang di Surabaya.



2. Soto Dhok


Jl. SP Sudarmono N.19-20, telp.(0341) 418067
Soal atraksi, soto ini paling yahud. Suara hentakan botol kecap asin menggelegar mengagetkan kita ditengah menunggu pesanan. Dok.. dok!! Demikian suara bantingan botol menghantam meja temoat meracik resep soto. “Inilah yang membuat soto ini dinamai soto dok,” jelas Ny. Ismi (37) pemilik kedai.

Tak cuma atraksinya yang meriah. Rasanya juga tak kalah ramah dilidah. Soto bisa disajikan dengan nasi atau lontong. Soto dhok menggunakan daging sapi sebagai resep kaldunya. Sementara isinya beragam. Ada daging sapi lengkap dengan jeroan seperti babat, paru, usus, limpa, jantung sampau lidah. Semuanya sudah digoreng setelah sebelumnya daging diungkep hingga empuk dan merasuk resep bumbunya.

Sebelum dihidangkan, daging, atau jeroan dipotong-potong kecil terlebih dahulu. Lalu diguyur resep kuah kaldu bening berwarna kekuningan plus taoge. Taburan seledri dan bawang goreng melengkapi aromanya. Gurih dan nikmat. Seporsi dijual Rp 7 ribu saja. Jika dipisah, harganya jadi Rp 8.500.

Kedai yang berdiri sejak tahun 1985 ini buka sejak pukul 8 pagi – 11 malam. Untuk bersantap, tersedia kapasitas untuk 40 pengunjung.



3. Soto Kambing Landungsari


Jl. Raya Tlogo Mas No.24, telp.(0341) 467284
Kambing biasanya identik dengan sate, gule atau tongseng. Di Solo terkadang jadi masakan tengkleng. Namun, di Malang ternyata kambing bisa jadi soto, lo. Penasaran dengan rasanya? Datang saja ke kedainya di Tlogo Mas, tak jauh dari terminal Landungsari. Wilayah ini termasuk kawasan pendidikan yang padat mahasiswa.

Soto kambing disajikan dengan nasi, taoge panjang, taoge pendek dan potongan kambing. Isinya sudah tercampur antara daging, babat, usus, dan paru. Lalu ditaburi seledri, bawang goreng dan koya yang mirip serundeng kelapa. Jika suka pedas, tambahkan sambal. Diperasi jeruk nipis. Wah makin nikmat rasanya. Daging dan jeroan kambing sudah dimasak matang betul. Saat digigit benar-benar lembut. Aroma kambingnya pun sudah tereliminasi dengan pekatnya bumbu resep kuah soto yang bening kekuningan.

Seporsi soto kambing dijual Rp 4 ribu – 5 ribu. Maklum saja, ini wilayah mahasiswa. Namun penikmatnya tak hanya mahasiswa, lo. Banyak juga masyarakat biasa yang jadi pelanggan kedai yang berdiri sejak tahun 1989 ini. Kedai ini buka sejak pukul 07.30 – 23.00. Tersedia 40 kursi untuk bersantap. Selain soto kambing, kedai ini juga menyediakan soto ayam dan rawon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar