Sabtu, 27 November 2010

Gunung Bromo Meletus







Sebelum Gunung Bromo meletus pada  Jumat, 26 November 2010 pukul 17.22 WIB kondisinya fluktuatif. Dalam kurun waktu itu belum terlihat tanda erupsi, meski telah terjadi gempa vulkanik dangkal.

Pengamatan dan Pos Pantau Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur memberikan keterangan, sejak pukul 00.00 hingga 12.00 tercatat terjadi 50 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplituda 6 milimeter hingga 36 milimeter. Dibarengi dengan terjadinya gempa tremor kisaran 1,5 milimeter hingga 5 milimeter.

Dari catatan pos pantau, gempa vulkanik di Bromo mengalami peningkatan dibanding hari-hari sebelumnya. "Itu, disebabkan karena adanya penyumbatan lubang kawah," kata penjaga pos pantau Achmad Subhan, Jumat 26 November 2010.

Hingga malam ini letusan Gunung Bromo, masih berlangsung. Letusan diiringi hembusan material abu dan asap.

"Hembusannya cukup kuat, dengan kandungan material abu pekat," terang Achmad Subhan kepada
VIVAnews.

Dia mengatakan, kondisi lautan pasir (Kaldera) telah dikosongkan dari berbagai kegiatan. Karena di lautan pasir itulah banyak material jatuh di lokasi tersebut.

"Abu yang terbawa angin bisa mencapai 10 km atau sampai ke Kota Malang," kata Subhan.

Sejak beberapa hari kemarin di radius 3 kilometer atau di areal lautan pasir telah dikosongkan. Sejumlah petugas dari TNI dan Polri tampak melakukan penjagaan. Masyarakat diminta tidak panik menghadapi letusan gunung ini.

Sumber: vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar