Rabu, 05 Januari 2011

Ada Tangan Siluman di IPO Krakatau

Ada Tangan Siluman di IPO Krakatau















Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) M Amien Rais menilai terdapat tangan-tangan siluman

Pentolan PAN ini menegaskan, gerakan pembongkaran kasus saham Krakatau yang digalang dirinya serta kader PAN sudah menggerakan reaksi konstruktif untuk membuka kasus IPO Krakatau. "Sepertinya ada patgulipat disamping menjual saham pada ring terendah, bukan ring tengah atau atas," kata Amien seperti dilansir VIVAnews.

Menurut Amien, PAN tidak bisa sendirian dalam membongkar kasus IPO Krakatau Stell. Mantan Ketua Umum PAN ini berharap ada kekuatan partai politik lain yang ikut bersama PAN untuk meluruskan penjualan saham perdana Krakatau. "Pak Drajad (Wakil Ketua Umum PAN) sudah beberkan semua tetapi di DPR pecah," jelas sesepuh PAN ini.
pada kasus penjualan saham perdana PT Krakatau Steel Tbk. Karena itu, IPO yang sempat menghebohkan pada November lalu perlahan-lahan tenggelam tidak jelas. "Dulu sempat gempar 2-3 minggu, sekarang pelan-pelan menghilang," kata Amien di sela-sela Pidato Awal Tahun 2011 PAN di Jakarta, Minggu (2/1/2011) malam.

Sebelumnya, pengamat ekonomi-politik Ichsanuddin Noorsy pernah mengatakan, pengakuan anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat Sutjipto yang pernah menjadi notaris PT Krakatau Steel merupakan indikasi kuat bahwasanya Partai Demokrat melakukan kolusi. Pengakuan tersebut menunjukkan konflik kepentingan di mana Sutjipto menggunakan networking-nya di dalam PT KS.  DPR dan KPK didesak untuk bertindak atas kasuss ini. "Sutjipto bisa saja menggunakan kekuasaannya sebagai notaris atau menggunakan dayanya sebagai orang Partai Demokrat. Jadi semakin jelas semua dan jangan pernah bermimpi kalau Partai Demokrat menutupi dugaan keterlibatannya dalam  IPO KS," papar Noorsy beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui, anggota Komisi III DPR Sutjipto mengaku bahwa dirinya pernah menjadi notaris PT Krakatau Steel saat proses IPO PT KS terjadi tahun 2008 lalu. Setelah terpilih menjadi anggota DPR dari Demokrat, Sutjipto mengundurkan diri sebagai notaris PT KS dan sekarang hanya bertugas memonitoring PT KS.
Sementara Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menuduh adanya langkah 'pengamanan' initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) oleh Partai Demokrat. Ketua Presidium FSP BUMN Arief Puyono menduga pertemuan antara Menteri BUMN, Mustafa Abubakar dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum adalah untuk mengatur harga IPO dan alokasi saham Krakatau Steel.

Dia menjelaskan pertemuan antara Anas dengan Mustafa juga dihadiri sejumlah pimpinan Partai Demokrat dan petinggi KS serta petinggi perusahaan yang menjadi underwriter. pertemuan itu sendiri berlangsung di Nippon kan restoran, yang terletak di lingkungan Hotel Sultan, dan sifatnya sangat rahasia. Arief juga mengungkapkan adanya hubungan dengan tuduhan bertemunya Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie dan Gayus di Bali, dengan masalah KS. Hal ini disinyalir karena partai Golkar adalah partai yang paling gencar menolak harga IPO PT krakatau Steel pada harga Rp850, pertemuan tersebut diharapkan dapat melunak.

Arief menganggap ini hanyalah pengalihan isu, harga IPO KS yang terlalu murah dan dianggap merugikan negara triliunan rupiah dialihkan. "Modus ini menurut kami mempunyai kesamaan ketika partai Golkar dengan gigih ingin membuka kasus korupsi atau bailout bank Century, Aburizal Bakrie kembali menjadi sasaran tembak dengan kasus tunggakan pajak perusahaan Bakrie dan pengungkapan mafia pajak" tuturnya dalam siaran persnya di Jakarta.

Sumber: jakartapress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar