Rabu, 26 Januari 2011

Berlian Langka Terjual Rp 100 Miliar

berlian_300_225
Vivid Pink

Sebuah berlian langka berwarna merah muda (vivid pink) lima karat terjual lebih dari US$ 10,8 juta (sekitar Rp 100 miliar) dalam sebuah lelang di Hong Kong. Rekor ini memecahkan sepinya penjualan barang langka selama masa krisis keuangan.

Harga lelang berlian vivid pink melebihi rekor 15 tahun lalu di Jenewa, Swiss untuk sebuah batu permata 19,66 karat yang terjual seharga US$ 7,4 juta. Harga jual berlian vivid pink mencapai US$ 2,2 juta per karat, harga termahal untuk berlian.

“Tidak ada batu mulia yang terjual seharga US$ 2 juta. Sebelumnya kami menjual US$ 1 juta untuk berlian yang berwarna, tetapi tidak pernah US$ 2 juta per karat,” kata Francois Curiel, direktur Eropa pada Lembaga Lelang Christie seperti dikutip laman berita China Daily, Rabu 2 Desember 2009.

Curiel menambahkan, rekor penjualan berlian ini tidak akan dapat terpecahkan dalam waktu dekat.

Berlian vivid pink memiliki pendar warna-warni yang mendekati sempurna, dan menyemarakkan penjualan musim gugur Asia dan China di perusahaan lelang Christie, Hong Kong. 

Berlian yang ada pada sebuah cincin buatan Graff Diamonds itu sebenarnya hanya seperempat berlian yang terjual di Jenewa. Namun, menurut Curiel, vivid pink hampir sempurna.

“Berlian yang nyaris sempurna, salah satu berlian terlangka yang pernah saya lihat,” kata Curiel.

Christie memecahkan rekor penjualan batu mulia langka di Asia, sehingga memberi sinyal bahwa Asia merupakan pasar dunia bagi batu mulia dan karya seni.

Mei 2008, sebelum krisis finansial terjadi, Christie menjual sebuah berlian seukuran bola squash 101,27 karat seharga US$ 6,2 juta di Hong Kong. Meskipun demikian, ada batu permata langka dengan harga jual yang tidak sesuai prediksi.  

Harga jual berlian di Sotheby, Hong Kong pada April lalu jatuh dari harga prediksi US$ 10-12 juta.
Batu mulia termahal yang terjual lewat lembaga lelang adalah ‘Wittelsbach’, berlian berwarna biru berasal dari abad ke-17 yang mencapai US$ 24 juta tahun lalu. 


arinto.wibowo@vivanews.com
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar