Rabu, 12 Januari 2011

Kali Putih Mati, Ancaman Lahar Makin Tinggi

Magelang-Yogyakarta Diperkirakan Lumpuh Tiga Hari
 

DARI UDARA. Pantauan udara kondisi Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang. Tampak aliran baru Kali Putih menerjang permukiman warga. Warga mengunjungi wilayah yang tersapu lahar dingin Gunung Merapi di Tegalsari, Senin, 10 Januari. 
  
Banjir lahar dingin di Kabupaten Magelang, Minggu, 9 Januari, membuat ratusan ribu mater kubik material masih menumpuk di sejumlah kawasan. Timbunan material ini juga mengakibatkan bantaran Kali Putih mati. Akibatnya, banjir kembali membentuk aliran lahar baru sehingga makin mengancam warga.

Pantuan Radar Semarang (Grup FAJAR) di lokasi kejadian, aliran banjir baru muncul kembali di sebelah Pasar Desa Jumoyo dan melintas hingga merusak lima Desa di Kecamatan Salam, Ngluwar, dan Muntilan. Jaraknya hampir 50 meter dari aliran baru yang muncul pada banjir sebelumnya, Senin, 3 Januari lalu. Saat ini, aliran justru semakin lurus setelah sejumlah sabo dam penahan banjir ambrol.

"Banyak sabo dam ambrol di hulu sungai membuat aliran banjir makin deras," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Ngepos, Srumbung, Repyo, kemarin.

Alur sungai baru ini memiliki lebar sekira 10 meter. Bermula dari kawasan Gempol Desa Jumoyo kemudian mengalir lurus menuju kawasan Desa Trayem Mbendo, Desa Sirahan baru kemudian kembali ke jalur awal di Kali Putih.

Banyaknya material Merapi yang ada di bantaran Kali Putih membuat proses normalisasi sungai membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan nyaris tidak mungkin dilakukan karena setiap kali normalisasi, banjir yang datang beberapa jam langsung memenuhi badan sungai.

Sebagaimana diketahui, BPPTK Yogyakarta mengatakan erupsi Merapi tahun 2010 lalu telah meluluhkan sekira 150 juta meter kubik material vulkanik . Sebanyak 30 persen diantaranya mengarah ke delapan sungai di Kabupaten Magelang yakni Kali Bedog, Krasak, Putih, Lamat, Senowo, Sat, Trising, dan Apu. Sementara 50 juta meter kubik material mengarah ke Magelang.

Saat ini, proses normalisasi sungai dan pembersihan jalan utama Magelang-Yogyakarta yang tertutup banjir lahar dingin juga belum maksimal. Sejumlah alat berat yang dikerahkan masih fokus untuk mengembalikan arus air pada jalur yang semestinya.

Untuk pembersihan di Jalur Utama Magelang-Yogyakarta, kemarin enam alat berat dikerahkan. Namun, proses pembersihan diperkirakan memakan waktu lebih dari dua hari kedepan. Mengingat saat ini tinggi dan luas jalur yang tertutup makin tinggi.

Sumber: metronews.fajar.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar