Minggu, 23 Januari 2011
Nurdin Lebih Buruk dari Hitler
Kondisi yang bertolak belakang tersaji di Kongres Tahunan PSSI. Jika di Grand Ballroom Pan Pasific Nirwana Bali Resort para pengurus PSSI beradem-adem, maka di luar pintu masuk resort ratusan suporter melancarkan aksi demo di bawah terik matahari kemarin (22/1) siang.
Suporter yang tergabung dalam ASI (Aliansi Suporter Indonesia) menginginkan suara suporter juga diterima dalam kongres. Beberapa unsur suporter seperti Sakeramania (suporter Persekabpas Kab Pasuruan), Green Force (suporter Persebaya Surabaya), Pecinta Sepak Bola Bumi Papua, dan Masyarakat Bola Bali.
Hengky Bambang Widodo, mantan manajer Persikapro Probolinggo, Asmuri (manajer Persema Malang), Saleh Ismail Mukadar (Komisaris PT Persebaya Indonesia), dan Helly Soejanto (ketua bidang promosi Persebaya Surabaya) juga hadir dalam unjuk rasa tersebut.
"Kami ingin aspirasi ini tidak dianggap hanya angin lalu. Ini adalah suara riil dari masyarakat sepak bola Indonesia," kata Hengky. Orasi Hengky lantas disambut tepuk tangan ratusan pengunjukrasa yang hadir. Hengky juga menyebut Nurdin Halid sebagai biang buruknya performa timnas.
"Kalau timnas bermain bagus, itu karena pelatih dan sumber daya yang bagus. Bukan karena federasinya," tegas Hengky. Kata-kata tersebut seolah menolak klaim Nurdin atas keberhasilan timnas disebabkan dari kompetisi berjenjang yang dihasilkan PSSI.
Nah, Saleh juga tak terima atas perlakuan diskriminasi yang diterimanya. "Salah satu agenda kongres adalah pemberian sanksi kepada klub-klub bermasalah. Anehnya, pihak klub tak diberi kesempatan membela diri. Yang dilakukan Nurdin ini lebih buruk dari Hitler (tokoh NAZI). Ini adalah pengebirian demokrasi," teriak Saleh.
Di sisi lain, atas terjadinya demo tersebut, Komdis PSSI Togar Manahan Nero menanggapinya dengan dingin. "Kalau mereka bukan anggota PSSI untuk apa lagi ingin ikut kongres. Ikut saja Arifin Panigoro dan LPI-nya. Bukan malah demo di sini," ucap Togar sinis.
Sumber: www.jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar