Minggu, 13 Februari 2011

Akhirnya Mubarak Mundur dari Kekuasaannya

Presiden Mubarak Mundur

foto 
Omar Suleiman. AP/Mesir TV melalui APTN



"Mesir bebas. Mesir bebas." Teriakan membahana itu memenuhi seluruh sudut Tahrir Square. Ratusan ribu demonstran bersorak gembira setelah Presiden Mesir Husni Mubarak resmi menyatakan mundur. Kepastian mundur Mubarak ini disampaikan oleh Wakil Presiden Omar Suleiman.

"Mubarak telah mundur. Dia mendelegasikan wewenangnya kepada Dewan Tertinggi Militer," kata Suleiman dalam keterangan persnya yang disiarkan stasiun televisi setempat Jumat malam, 11 Februari 2011. Soleiman hanya memberikan penjelasan yang amat pendek.

Meski sangat pendek, pernyataan itu membuat gegap gempita Tahrir Square. "Kami berhasil merontookan rezim lama," para demonstaran berteriak kegirangan. Mereka berpelukan, menangis dan saling memberikan ucapan selamat.

"Malam ini setelah berminggu-minggu kami hampir furstasi menghadapi intimidasi akhirnya suara kami didengar. Tidak hanya oleh presiden, tapi oleh seluruh penduduk dunia," demikian seorang demonstran berkata.

Sebelumnya, desas-desus bahwa Mubarak akan mundur sudah terdengar sejak Jumat dinihari. Di tengah memanasnya situasi Kairo, keberadaan Presiden Mesir Husni Mubarak mulai misterius. Televisi nasional Mesir melaporkan Mubarak akan memberikan pernyataan dari istananya, namun media lainnya menyatakan ia telah berangkat ke vila di Sharm Eshiskh dengan menggunakan pesawat militer, ditemani Kepala Militer Letnan Jenderal Sami Annan.

Sejumlah media massa baik lokal maupun internasional memberikan laporan yang berbeda-beda tentang keberadaan Mubarak. Sebuah media lokal lain menyebut Mubarak telah terbang ke suatu tempat yang tidak diketahui. Sementara televisi Al-Hurra melaporkan Mubarak terbang ke Emirat Arab dan akan berada di Dubai selama satu jam.

Spekulasi keberadaan Mubarak ini muncul ditengah spekulasi masa transisi kekuasaan di Mesir.



Ribuan Rakyat Mesir Menangis

foto 
Demonstran merayakan pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak
di Tahrir Square, Kairo, Mesir (11/2). REUTERS /Suhaib Salem


Kekuasaan 30 tahun Presiden Mesir Husni Mubarak berakhir. Dia menyerahkan mandat pemimpin negara ke tangan militer. Wakil Presiden Omar Suleiman mengatakan Majelis Militer akan menjalankan pemerintahan Mesir setelah Mubarak mundur.

Omar menjanjikan pemilihan umum yang adil dan bebas akan diselenggarakan pada September mendatang. 

Usai pidato pengumuman pengunduran diri Husni Mubarak, ratusan ribu pendemo menangis, merayakan, dan saling berpelukan satu sama lain. Mereka berteriak "Rakyat berhasil menjatuhkan rezim," dan lainnya berteriak "Allahu Akbar."

Presiden Husni Mubarak, 82 tahun, akhirnya turun dari jabatannya di hari ke-18 aksi protes massal. Hari ini merupakan momentum bagi kekuatan rakyat. 

Militer Mesir pagi tadi memberikan jaminan reformasi demokrasi akan dilakukan. Namun, aksi para pendemo semakin intensif menentang Mubarak. Mereka membuat arak-arakan di istana kepresidenan dan di tugu stasiun televisi nasional.

Militer telah berusaha meredam kemarahan para pendemo yang kecewa dengan pidato Mubarak kemarin malam. Satu-satunya yang mereka inginkan adalah Mubarak turun.
 
Sumber: tempointeraktif.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar