Selasa, 08 Maret 2011

Mengenal Rumah Tradisional Sumba

detik_IMG_1912JPG-
Rumah tradisional yang beratapkan alang - alang


Di pulau Sumba, rumah - rumah tradisional masih mudah untuk ditemukan. Terutama di wilayah kampung - kampung adat. Rumah - rumah yang terbangun dari kayu, papan dan bambu menjadi sebuah ciri khas masyarakat disana. Bagi mereka, rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal saja. Tapi, juga memiliki fungsi sebagai pusat kehidupan dan upacara adat mereka.

Rumah - rumah itu dibangun dengan cara tradisional, tanpa menggunakan paku sama sekali. Mereka menggunakan rotan yang diambil dari hutan untuk menautkan bagian - bagian rumah. Penduduk Sumba percaya bahwa, rumah mereka adalah rumah yang diperuntukkan bagi tiga alam. Bagian atap atau langit - langit rumah yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan hasil panen adalah tempat berkumpulnya para roh leluhur yang sudah pergi mendahului mereka. Bagian rumah yang memiliki kamar - kamar adalah bagian dari tempat hunian manusia yang masih hidup. Bagian tiga yang dibawah panggung rumah adalah bagian tempat mereka memelihara ternak dan tempat berkumpulnya roh - roh jahat.

detik_IMG_1865JPG-
Kumpulan tanduk kerbau dan taring babi diatasnya

Di dalam rumah tersebut memiliki empat tiang utama yang menyimbolkan sebagai utara, selatan, timur dan barat. Di tengah tiang - tiang itu akan dibuat sebuah tungku perapian yang menyimbolkan sebagai matahari. Tungku ini adalah sumber kehidupan bagi penghuni rumah, karena berfungsi sebagai dapur untuk membuat makanan bagi seluruh keluarga.

Pria dan wanita penghuninya pun memiliki ruang sendiri - sendiri. Yang dimana satu sama lain tidak boleh memasuki ruang yang bukan areanya. Ada jarak yang harus ditaati meskipun masih dalam satu ikatan keluarga.

Di bagian depan rumah yang seperti teras bambu, difungsikan sebagai tempat berkumpulnya ketika santai ataupun tempat menerima tamu. Dinding bagian luar akan selalu dihiasi dengan tanduk - tanduk kerbau dan taring - taring babi yang berasal dari penyembelihan ketika upacara adat dilakukan. Terkadang jumlah tanduk dan taring mencampai ratusan buah. Ini juga menandakan sebagai simbol gengsi martabat keluarga penghuni rumah.

detik_IMG_1866JPG-
Bersantai bersama keluarga

Apabila anda pergi ke Sumba, mampirlah ke rumah - rumah adat tersebut dan rasakan sambutan hangat yang akan mereka berikan. Ini akan menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan.

Oleh: Muhammad Lukman Hakim


Sumber: travel.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar