Minggu, 01 Mei 2011
Rujak Cingur Suroboyo
Pepatah I Hate Monday mesti diganti I Like Monday. Meski weekend kemarin aku tidak libur dan mesti tugas liputan sampai malam tapi pagi ini aku coba menikmatinya. Kebetulan hari Senin ini aku tidak punya janji ke tempat relasiku. Makanya kuhabiskan waktu di warnet sambil membereskan pekerjaan kantor yang harus selesai hari ini. Maklum deadline sudah mepet nih. Sembari mengirim email ke kantor kusempatkan buka facebook dan kulihat status salah seorang teman sedang tugas di Surabaya. Kuingatkan dia untuk tidak melewatkan wisata kuliner di Surabaya. Ia pun memintaku memberinya referensi beberapa tempat makan enak di Surabaya. Salah satu yang kusebutkan adalah Rujak.
Rujak Cingur bisa dibilang memang salah satu makanan khas di Surabaya. Makanan berbahan petis ini gampang dicari di berbagai pelosok kota Surabaya. Aku masih ingat saat pertama pindah ke kawasan perumahan Pondok Candra Indah, ada penjual rujak cingur keliling yang biasa lewat. Perempuan paro baya itu biasa menyunggi barang dagangannya di atas kepalanya. Jika ada yang membeli ia langsung menurunkannya dan duduk di dingklik (kursi kecil) yang juga dibawanya. Ia akan mengulek rujak cingur dengan cabe berdasar pesanan. Rasanya uenak.
Umumnya pedagang rujak cingur keliling ini orang madura. Setahun lalu kulihat ia sudah ganti mendorong barang dagangan dalam gerobak dorong. Tapi belakangan aku sudah jarang melihatnya. Mungkin karena aku jarang berada di rumah siang hari sebab ia biasanya lewat antara jam 3-4 sore. Tetapi kadang sedang pingin, aku suka hunting rujak cingur yang enak. Bila Anda sedang berada di Surabaya, bisa tinggal memilih warung rujak cingur yang menurut Anda paling enak. Mau rujak cingur termahal, ada di jl. Ahmad Jais. Terus terang meski dulu semasa aku masih tinggal di Kalasan kerap lewat jalan Ahmad Jais kalo berangkat ke kantorku yang lama, tetapi aku belum pernah mencobanya.
Dengar-dengar sekarang harganya sekitar 50 ribu. Rujak Cingur Ahmad Jais porsinya besar dan bisa dimakan lebih dari 1 orang seporsinya. Rasanya katanya uenak banget dan jadi langganan pejabat hingga artis. Mau yang lain, Rujak Cingung Embong Sawo. Dulu aku pernah makan rujak itu saat warungnya masi berlokasi di dekat lapangan Tenis jl. Embong Sawo. Tapi sepertinya sekarang sudah pindah ke depan Grahadi/dekat patung joko dolog. Lalu ada lagi Rujak Cingur Bok Mariyati, jalan Jolotundo.
Keduanya sama maknyusnya, tergantung selera. Kalau aku sendiri paling suka makan rujak Delta. Warung rujak Delta yang berada di Surabaya Plasa/dulunya Delta Plaza sangat terkenal. Ia menjual berbagai menu makanan khas Sbym seperti gado-gado, lontong cap gomek, tahu campur dan-lain. Tapi Rujak cingurnya yang paling banyak digemari. Rujak Cingur Delta, disajikan dengan bumbu petis yang banyak dan kental. Boleh milih matengan, buah saja atau campur. Biasanya jika suka ditambahi mi kuning. Tapi karena tak suka, aku selalu bilang tanpa mi. Bila kita ngomong pedas maka siap-siap kepedesan karena standar pedas di sini sama dengan pedas banget. Dulu seporsinya sekitar 15 ribu rupiah. Entah sekarang sudah naik harganya atau belum. Tapi yang penting Anda bakal puas.
Oya, jika Anda ambil kerupuk yang disajikan di depan Anda , itu ada harga sendiri lho. hehehe. Jika kepedesan Anda bisa minum berbagai macam minuman yang dijual di warung ini, ada es jeruk, es dawet, es sirup, es belewah dan sebagainya. Ditanggung langsung sueger. Sebenarnya Anda bisa mencoba membuat rujak cingur sendiri. Berikut ini aku tulis resep rujak cingur. Silakan mencoba deh.
harryw.blog.perbanas.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar