Selasa, 15 Maret 2011

Tsunami Jepang dan Teokosmos


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwxYLCPXIEaCb2G1mskH-CSXVZOQ-CLr5SqZXqtmDQEwCY52ENVz2bcb-yFSxnfsMx0vFDn17Ww_wXnLtiiqw4lbpME1Qx2rtgNMTGuwpup6-C5LzkifqnSDkrkt5zee-kLIdB62liTj1X/s1600-r/tsunami.jpg1.bp.blogspot.com
Beberapa tahun lalu, ketika tsunami menghujam Aceh, banyak pakar geologi mengatakan, gempa bumi dengan kekuatan 8,5 SR itu, merupakan pergeseran lempengan bumi yang tengah bergerak menuju titik keseimbangan. Disaat yang sama, para futurolog mencoba menggugat asumsi itu, bahwa hingga hari ini, tak satu pun manusia yang pernah menemukan persis dimana batas titik horizon terakhir bumi.

Jika asumsi teoritik bahwa bumi ini ibarat sebuah bola, maka kutub bumi adalah perpotongan antara poros bumi dan permukaan bumi. Dalam kaitannya dengan asumsi teoritik ini, maka para ilmuan pun masih gamang soal dimana sebenarnya titik yang bisa dikatakan sebagai patokan keseimbangan.

Dengan kekaburan epistemologi sains soal keseimbangan kosmologi ini, maka rasanya belum absah bagi para ilmuan untuk mengatakan, bahwa bencana demi bencana tersebut merupakan peristiwa alam murni yang mesti disikapi secara saintik-positivistik. Apalagi argumen teoritik itu untuk melegalkan tumpah-ruahnya manusia yang mati ditelan ganas tsunami.

Lagi-lagi, asumsi sains ini menjadi rontok, setelah kita dicekokoki pertanyaan menohok, bahwa apakah hukum alam (fisik) merupakan suatu sebab mutlak dari kejadian bencana alam tersebut? Demikian juga pertanyaan serupa bahwa, sebelum adanya hukum ruang dan waktu (hukum fisika), maka hukum apakah yang berlaku?

Di sini kita menemukan jawaban, bahwa hukum-hukum fisika itu berlaku disaat terciptanya ruang dan waktu, dan ketika belum terciptanya ruang dan waktu, maka yang berlaku adalah hukum-hukum metafisika. Dari kejadian musibah ini, membuktikan bahwa argumentasi metafisika atau teokosmik adalah hukum yang tak tertandingkan. Dan disinilah tempat manusia kembali berbenah kesadaran metafisiknya (spiritual).

Tanpa kita sadari, bencana-bencana yang terjadi, mulai dari tsunami Aceh hingga Jepang saat ini, menelanjangi otoritas keilmuan kita, bahwa superiritas pengetahuan, konstruksi bangunan dengan segenap tetek bengek supra teknologi, tak berdaya ketika dikulum amukan gulungan dasyhat gelombang setinggi empat meter itu.

Dari sinilah, kita secara batiniah, menyadari, bahwa betapa manusia begitu tak berdaya ketika berhadapan dengan otoritas Tuhan dan alam ciptaan-Nya.

Dengan demikian, secara bertenaga kita perlu mengatakan, bahwa di balik kecerdasan manusia soal hukum kosmik itu, ternyata hukum metafisik telah berkhutbah secara gamblang, bahwa teknologi super canggi belum bisa mengungkapkan apalagi memperkirakan, kapan musibah itu terjadi dan seberapa besar musiba itu akan menelan nyawa manusia.

Jepang dengan kapasitas supra teknologinya, ternyata dalam waktu singkat dibuat tak berdaya. Bangunan-bangunan megah anti gempa yang disombongkan pemerintahan Jepang, ludes disapu rata oleh keganasan tsunami. Sampai pada titik ini, kita sebagai manusia mestinya sadar, bahwa kesombongan dan arogansi keilmuan, hanya akan membuat kita lupa akan kuasa Tuhan.

Musibah Jepang yang mengibahkan itu, mestinya menjadi titik awal kesadaran spiritual manusia secara kolektif di seluru pelosok bumi ini, bahwa kesombongan, kebencian, kebringasan saatnya terlepas dari sikap manusia yang selama ini lalai dan latah.

Gempa dan tsunami Jepang, tidak semata persitiwa alam (fisik) an sich, akan tetapi, merupakan peristiwa teokosmik yang mesti digali hikmahnya lebih jauh untuk pertaubatan kolektif manusia. Semoga

Abdul Munir
Penulis adalah Pemerhati Ekologi

Sumber: detiknews.com

Mewaspadai Politisi Busuk dan Demokrasi Kolusif

http://amazingworld.blogdetik.com/files/2009/12/shame17-300x297.jpg


Sejak periode kedua kepemimpinannya (terlebih lagi selama tahun 2011 ini) presiden SBY beserta konco-konconya selalu saja mempertontonkan kepada rakyatnya sendiri pementasan ketoprak politik -yang sayangnya- sama sekali tidak lucu. Yang ada malah kita dibuat pusing.

Sehingga wajar jika ada yang berkesimpulan bahwa semua teori politik, baik lama mau pun kontemporer, seolah-olah tidak bisa membenahi realitas perpolitikan kita. Hal ini mengingatkan saya pada kampanye anti politisi busuk beberapa waktu lalu.


Politisi/Pejabat Busuk


Sejarah membuktikan, keadaan suatu bangsa takkan terperbaiki jika dikuasai politisi/pejabat busuk yang dililit mentalitas koruptif, vested interests, pembohongan publik, "mumpung" isme, individualisme, rasisme, dan premanisme. Jalan-jalan haram seperti komersialisasi suara rakyat, ancaman, teror dan ulah premanisme, dihalalkan dalam berpolitik.

Fakta money politics di kalangan politisi/pejabat busuk, misalnya, melukiskan disposisi nurani yang mulai tumpul dan sesat. Duit menjadi penguasa nurani. Suara rakyat kecil dikhianati. Padahal, mereka diantar rakyat kecil ke panggung politik. Kehendak rakyat kecil telah lama dikomersialisasi. Yang lebih memprihatinkan, kepentingan terselubung kaum politisi/pejabat busuk menggeser cita-cita dasar para pendiri republik yang ber-kemanusiaan, beradab, dan berkeadilan sosial.

Politisi/pejabat busuk memandang dunia dan isinya bukan sebagai kosmos, tetapi khaos dan realitas sosial yang perlu dipolitisasi. Egoisme individual dan kelompok dibenarkan dan disanjung. Dimensi tanggung jawab horizontal dan vertikal dari profesi politisi dilupakan. Politisi lalai memperhatikan kepentingan polls (baca: umum), lebih mengutamakan kepentingan individual dan sektarian. Lingkaran nepotistik mendominasi pikiran politisi busuk. Akibatnya, kepentingan rakyat dan fasilitas umum luput dari sorotan politisi busuk sebab mereka dilanda demoralisasi.


Virus Disorientasi

Politisi/pejabat busuk berpotensi menyebar virus sosial di dunia politik, ekonomi, dan kebudayaan. Virus itu bernama disorientasi yang lebih berbahaya dibandingkan dengan sapi gila atau flu burung atau nyamuk aedes aegipty. Kualitas fisik dan batin penderita mengalami deteriorasi yang kronis akibat virus ini. Tiba-tiba penderita kehilangan akal sehat, perasaan, rasa kepatutan, dan juga hati nurani.

Virus disorientasi hidup subur di lingkungan politik yang kumuh, seperti air parit. Joroknya lingkungan seperti itu telah menjungkirbalikkan akal sehat, melanggar nilai-nilai dan norma-norma sosial, mengabaikan rasa keadilan, dan mengacuhkan kepentingan rakyat.

Mengapa tubuh para politisi/pejabat itu busuk dan menebar virus? Mereka busuk karena otak mereka bebal, wajah tebal, hati nurani ba'al, dan kehilangan akal. Itulah jika terlalu lama berpolitik dan berkuasa. Dan temyata kelompok politisi/pejabat busuk itu beranak-pinak dengan cepat, seperti ecenggondok.

Bak makhluk seram dalam film Alien, mereka membuat koloni-koloni dengan menarik sekutu dari kalangan kampus, LSM, pengusaha, sampai dari dunia hiburan. Kenapa pula geng busuk ini cepat tumbuh menjalar seperti pohon dolar? Soalnya, sebagaimana halnya buah durian, menjadi busuk itu enak. Dari pada melarat, begitu busuk mereka langsung menambah istri, rumah, mobil, rekening dollar AS dan rupiah.

Orang-orang busuk ini sebenarnya ganjen. Walau sudah tenar dan kaya, mereka merambah ke mana-mana bagaikan Dasamuka berganti-ganti wajah. Ada pula kutu Ioncat yang hobi berganti-ganti partai politik seperti balita sehabis mandi ganti celana.


Demokrasi Kolusif

Jika realita perpolitikan saat ini dikomparasikan dengan gambaran ideal di atas, maka yang terlihat adalah berbanding terbalik antara kata dan laku. Hanya janji-janji semu. Dan, parahnya lagi, sepertinya tidak ada beda signifikan antara partai berbasis islam maupun sekuler.

Kesan yang dominan tertampilkan kepada public adalah bahwa mereka yang telah duduk di "kursi panas" itu ibarat lupa kacang pada kulitnya, habis manis sepah dibuang, dan seterusnya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hemat penulis, hal itu disebabkan oleh karena masuknya mereka ke dalam lingkaran system –baik ekskutif maupun legislative dalam semua levelnya- menggunakan biaya politik yang tidak sedikit. Politik uang, politik dagang sapi, politik transaksional adalah beberapa istilah yang menggambarkannya.

Menurut Azyumardi Azra (Republika, 11/10/2010), istilah demokrasi kolusif (collusive democracy) merupakan terminologi baru dalam ensiklopedi demokrasi. Istilah ini dipopulerkan majalah The Economist pada 23 Oktober 2010, mengutip Harvard Kennedy School: Ash Center for Democratic Governance and Innovation dalam laporan "From Reformasi to Institutional Transformation: A Strategic Assessment of Indonesia's Prospect for Growth, Equity and Democratic Governance" (24 April 2010). Istilah ini sebelumnya digunakan Dan Slater, "Indonesia's Accountability Trap: Party Cartels and Presidential Power after Democratic Transition."

Apa yang dimaksud dengan demokrasi kolusif? Istilah ini dipinjam The Economist untuk menggambarkan perkembangan demokrasi Indonesia dan pemerintahan Presiden SBY sejak pasca-Pemilu dan Pilpres 2009. Demokrasi kolusif mengacu kepada perilaku politik Presiden SBY yang lebih memilih 'ko-opsi' dan konsensus dari pada kompetisi politik secara fair.

Demokrasi kolusif terlihat jelas dalam pengaturan keseimbangan yang sangat hati-hati dalam kabinet, ketiadaan parpol oposisi (yang efektif) di parlemen, dan hubungan promiscuous (sering gonta ganti pasangan) di dalam aliansi-aliansi politik yang ada. Hasilnya, aliansi-aliansi politik itu sangat tidak stabil karena parpol-parpol terus membentuk aliansi, meningggalkan aliansi, dan membuat aliansi baru berdasarkan pertimbangan jangka pendek yang nyaris kosong dari komitmen ideologis dan kepentingan konstituen mereka.

Dengan demikian, demokrasi kolusif dalam pengertian tertentu dapat termasuk ke dalam salah satu bentuk KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), yang secara hukum sudah terlarang di Indonesia sejak masa pasca-Soeharto. Memang, secara konvensional, istilah kolusi lebih terkait dengan 'persekutuan gelap' yang merugikan keuangan dan aset negara dan publik.

Namun, demokrasi kolusif juga jelas merugikan pertumbuhan demokrasi dan kepentingan publik karena politik sebagian besarnya tetap merupakan 'kolusi' di antara elite politik, baik di tingkat nasional maupun lokal. Pada tingkat lokal, demokrasi kolusif menghasilkan oligarki elite politik dan partai, yang hampir tidak memberikan ruang bagi partisipasi politik rakyat secara signifikan dan efektif guna perbaikan kehidupan mereka. Sebaliknya, rakyat hanya diperlukan untuk mencapai agenda politik kolusif di antara para elite politik. Kepentingan rakyat hanya menjadi lips-service dan simbolik belaka.

Politik demokrasi kolusif yang bergabung dengan oligarki ekonomi mengakibatkan tetap bertahannya banyak hambatan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi; membuat tidak berfungsinya sistem dan penegakan hukum; berlanjutnya politik patrimonial; melucuti keberdayaan warga yang menimbulkan kemerosotan rasa kebangsaan. Politik demokrasi kolusif dan oligarki ekonomi membuat Indonesia tidak memiliki alat dan kemampuan memadai untuk menghadapi tantangan globalisasi.

Karena itulah, laporan majalah The Economist yang bertajuk "SBY's Feet of Clay" -jejak kaki SBY yang berlumpur- bernada tidak menggembirakan. Dalam pandangan The Economist, meski SBY menang besar dalam Pilpres 2009, pada tahun pertama periode kedua pemerintahannya tidak seperti yang diharapkan: tampil sebagai pemenang yang tegas dan desisif. Tetapi, realitas yang ada selama setahun sangat jelas.

Kinerja Indonesia sangat rendah (underperforming); banyak indikator pembangunannya sangat jelek. Dalam hal GDP, Indonesia jauh lebih kaya dibanding Vietnam misalnya; tetapi seorang ibu Indonesia tiga kali lebih mungkin meninggal ketika melahirkan dibandingkan seorang ibu Vietnam.

Hasilnya, seperti disimpulkan Strategic Assessment Harvard Kennedy School, Indonesia semakin kehilangan pijakan dibandingkan negara-negara tetangganya, khususnya Cina, India, Thailand, Malaysia, dan bahkan Vietnam dan Filipina dalam investasi asing langsung, industri manufaktur, infrastruktur, dan pendidikan. Meski ekonomi Indonesia tetap tumbuh antara 5,5 - 6 persen dalam dua tahun terakhir, negara ini kian tidak kompetitif.


Harapan Politik Anak Negeri

Lantas, bagaimana sesungguhnya demokrasi dan perpolitikan yang kita harapkan? Ikrar Nusa Bhakti menjawab, kita tidak ingin politik dipengaruhi orang yang tampak dari luar amat santun, demokratis, dan sederhana (humble), tetapi sebenarnya ia adalah orang yang bengis, tidak demokratis dan amat Machiavelis. Orang macam ini sangat menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan politiknya.

Juga tidak ingin politik dikuasai oleh orang yang sangat kasar, tidak santun, dan sering menggunakan kata-kata kotor dalam sidang-sidang parlemen karena sudah pasti orang ini amat kerdil dan bukan politisi yang matang walaupun jam terbangnya sebagai politisi sudah sangat lama. Yang diinginkan adalah politisi yang tahu kapan harus bersuara lembut, kapan harus bersuara lantang, tapi tetap teguh membela kepentingan rakyat. Tipe ketiga ini yang dapat membangun kultur politik yang baik di masa depan.

Karena sesunguhnya menurut hemat penulis, demokrasi kolusif dan politik transaksional sebagai turunannya adalah jauh lebih berbahaya dari bahaya laten komunis sekali pun. Waspadalah!


Ahmad Arif 
adalah peminat Kajian SOSEKPOLAG, juga kontributor situs asyeh.com Arab Saudi. Berdomisili di Banda Aceh sejak hari ketiga pasca tsunami.

Sumber: detiknews.com

Ibnu Zuhr: Dokter Terhebat dari Zaman Keemasan

Ibnu Zuhr: Dokter Terhebat dari Zaman Keemasan 
GEOCITIES.COM
 
Bapak ilmu bedah eksperimental’‘ begitulah Ibnu Zuhr kerap dijuluki. Menurut Abdel-Halim (2005) dalam tulisannya bertajuk Contributions of Ibn Zuhr (Avenzoar) to the progress of surgery: A study and translations from his book Al-Taisir, dokter Muslim kelahiran Seville, Spanyol Islam, itu dianggap telah berjasa memperkenalkan metode eksperimental dalam ilmu bedah. Sang dokter pun tercatat sebagai dokter perintis yang memperkenalkan metode bedah manusia dan autopsi. ‘’Ibnu Zuhr adalah penemu prosedur bedah tracheotomy (leher),’‘ papar Abdel-Halim. Dokter terkemuka pada era kejayaan Islam di Spanyol itu juga berhasil mengungkap misteri penyebab kudis dan radang. Dialah dokter pertama yang meyakinkan eksistensi parasit lewat parasitologi.

Berkat sederet pencapaian yang berhasil ditorehkannya itu, para sejarawan sains pun menabalkan Ibnu Zuhr sebagai dokter Muslim terhebat di zaman keemasan Islam. Ia dianggap mampu melampaui prestasi yang dicapai dokter-dokter Muslim lainnya di dunia Islam. Ibnu Zuhr memosisikan dirinya sebagai seorang dokter spesialis yang fokus pada satu bidang kedokteran. Padahal, kala itu tenaga medis Muslim lebih memilih berpraktik sebagai dokter umum. Itulah yang menyebabkan Ibnu Zuhr mampu memproduksi karya-karya yang tetap termasyhur hingga era milenium baru. Terobosan dan temuan penting yang berhasil dicapainya dalam ilmu kedokteran itu dituliskannya dalam sebuah buku monumental berjudul Kitab al- Taisir fi al-Mudawat wa al-Tadbir (Book of Simplification concerning Therapeutics and Diet).

Kitab itu ditulis atas permintaan Ibnu Rushd alias Averroes. Inilah masterpiece yang dihasilkan Ibnu Zuhr. Dalam Kitab al- Taisir, Ibnu Zuhr memaparkan sederet kontribusi penting yang dihasilkannya dalam ilmu kedokteran. Buku itu mengupas beragam penyakit dan cara penyembuhannya. Ia juga menulis Kitab al- Iqtisad fi Islah al-Anfus wa al-Ajsad (Book of the Middle Course concerning the Reformation of Souls and the Bodies). Kitab itu berisi rangkuman beraneka jenis penyakit, pengobatan, dan pencegahannya. Buku itu pun dipandang sangat bernilai tinggi karena di dalamnya mengupas dan membahas kajian psikologi.

Ibnu Zuhr juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan asupan gizi yang baik dan seimbang. Buah pikirannya itu dituliskannya dalam Kitab al-Aghthiya (Buku mengenai Bahan Makanan). Di buku itu, Ibnu Zuhr memerinci dan menjelaskan aneka jenis makanan dan obat-obatan serta dampaknya bagi kesehatan. Pemikiran dan penemuan yang berhasil diciptakannya begitu berpengaruh, baik di dunia kedokteran Barat maupun Timur selama beberapa abad. Buah pikir sang dokter itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Yahudi (Hebrew). Buku-buku yang ditulis Ibnu Zuhr itu masih populer dan menjadi rujukan sekolah kedokteran di Eropa hingga abad ke-18 M.

Sebagai perintis ilmu bedah eksperimental, Avenzoar julukan Ibnu Zuhr merupakan dokter pertama yang memanfaatkan binatang sebagai ‘kelinci percobaan’. Untuk bedah tracheotomy, misalnya, Ibnu Zuhr menyempurnakan prosedur bedahnya melalui uji coba pada seekor kambing. Ibnu Zuhr juga sempat melakukan percobaan pada seekor biri-biri ketika menangani penyakit paru-paru. ‘’Dia merupakan pendiri ilmu bedah yang independen dari bidang kedokteran,’‘ cetus Abdel-Halim. Secara khusus, dokter Muslim legendaris dari abad ke- 12 M itu memperkenalkan sebuah pusat pelatihan khusus bagi para calon dokter ahli bedah di masa depan.

Menurut Ibnu Zuhr, tak sembarang dokter bisa melakukan operasi atau bedah. Hanya dokter yang memenuhi syaratlah yang boleh melakukan operasi. Selain berjasa dalam bidang ilmu bedah eksperimental, Ibnu Zuhr turut berkontribusi dalam mengembangkan anatomi, fisiologi, etiologi, dan parasitologi. Ia adalah seorang dokter yang brilian. Ibnu Zuhr kerap mengkritisi berbagai karya kedokteran yang terdahulu, termasuk Kitab Qanun fi al-tib karya Ibnu Sina. Sang dokter legendaris ini pun membenarkan adanya darah dalam tubuh. 

Ibnu Zuhr juga merupakan dokter pertama yang mendirikan etiologi atau ilmu dalam kedokteran yang membahas penyebab dan asal mula penyakit. Etiologi dirintisnya saat meneliti penyakit radang telinga. Ia pun berperan dalam pengembangan ilmu anestesi. Berkat jasa Ibnu Zuhr dan Abu Al- Qasim Al-Zahrawi, Spanyol Islam tetap dikenal sebagai pengembang anestesi modern.

Kontribusi penting lainnya yang diwariskan Ibnu Zuhr bagi ilmu kedokteran modern adalah dalam bidang neurologi dan neurofarmakologi. Martin-Araguz dkk (2002) dalam bukunya bertajuk Neuroscience in al- Andalus and its influence on medieval scholastic medicine, mengungkapkan bahwa Ibnu Zuhr adalah dokter pertama yang menjelaskan gangguan pada syaraf, termasuk meningitis, intracranial thrombophlebitis, dan tumor. Menurut Martin-Araguz, Ibnu Zuhr juga turut mengembangkan neurofarmakologi modern. Ia tercatat dalam sejarah kedokteran sebagai dokter perintis yang menulis pharmacopoeia (buku daftar obat-obatan resmi). Sang dokter dari Spanyol Islam juga menerapkan sistem pengobatan dengan obat untuk menyembuhkan gejala dan penyakit tertentu.

Ibnu Zuhr dikenal sebagai dokter yang unik. Ia mengembangkan ilmu kedokteran yang berbasis pada riset dan percobaan ilmiah. Berkat sistem yang dikembangkannya itu, Ibnu Zuhr mampu menemukan beberapa penyakit yang tak diketahui sebelumnya, seperti penyakit paru-paru. Yang lebih memukau lagi, Ibnu Zuhr merupakan dokter yang menggunakan jarum suntik untuk memberikan makanan buatan bagi pasiennya. Studi penyakit lingkungan juga sangat menarik minat dan perhatiannya. Ketika wabah penyakit melanda kota Marrakech, Ibnu Zuhr turun langsung ke lapangan melakukan penelitian dan memberikan pertolongan. Ia merupakan dokter perintis dalam berbagai hal. Dalam mengembangkan sesuatu yang baru dalam ilmu kedokteran, Ibnu Zuhr selalu tampil sebagai penemu.

Sang dokter dari Spanyol Islam itu lagi-lagi tercatat sebagai yang pertama berhasil mengungkapkan nilai gizi yang terkandung dalam madu. Terobosan demi terobosan yang berhasil dikembangkannya membuat dokter-dokter lainnya kagum. Ibnu Rushd dalam bukunya Al-Kuliyat menyebut Ibnu Zuhr sebagai dokter terbesar setelah Galen. Dunia kedokteran sungguh telah banyak berutang budi dan pantas berterima kasih atas jasa dan kontribusi Ibnu Zuhr. 




Jejak Hidup Sang Dokter

Abu Marwan Abdal-Malik Ibnu Zuhr. Itulah nama lengkap Avenzoar yang terlahir di Seville, Spanyol, pada tahun 1091 M. Dia dikenal sebagai dokter, apoteker, ahli bedah, sarjana Islam, dan seorang guru. Beberapa sejarawan menyebut Ibnu Zuhr sebagai orang Yahudi, namun Bapak Sejarah Sains, George Sarton memastikan bahwa sang dokter adalah seorang Muslim.


Ia menimba ilmu kedokteran di Universitas Cordoba. Ibnu Zuhr merupakan keturunan dari keluarga Bani Zuhr yang melahirkan lima generasi dokter, termasuk dua di antaranya wanita. Ibnu Zuhr pertama kali belajar praktik kedokteran dari ayahnya bernama Abu’l- Ala Zuhr (wafat tahun 1131 M). Kakeknya juga adalah seorang dok - ter yang termasyhur di Andalusia. Setelah merampungkan studinya, sastra, hukum, dan doktrin, Ibnu Zuhr mulai mendalami ilmu kedokteran secara khusus, Ibnu Zuhr lalu mendedikasikan dirinya untuk penguasa Dinasti Al- Murabitun penguasa Spanyol Islam setelah padamnya Kekha - lifah an Umayyah.

Hubungannya dengan penguasa Dinasti Mura - bitun memburuk ketika Ali Ibnu Yussuf Ibnu Tachfine berkuasa. Ibnu Zuhr lalu dipenjara selama 10 tahun di Marrakech. Setelah kekuasaan dinasti itu berakhir, Ibnu Zuhr kembali ke Andalusia dan mengabdi pada Abd al-Mu’min penguasa pertama Dinasti Al-Mu - wahidun. Ia adalah teman, murid, dan guru seorang dokter serta filsuf terkemuka Ibnu Rushd. Di era kekuasaan Dinasti Muwahidun, Ibnu Zuhr menulis karya-karyanya. Ia tutup usia pada 1161 M di tanah kelahirannya, Seville. Meski begitu, ia tetap dikenang dan namanya masih tetap abadi.

Ibnu Zuhr mewariskan beberapa kitab kedokteran penting bagi peradaban manusia modern, seperti: Kitab at-Taysirfi al-mudawat wa at-tadbir(Perawatan dan Diet). Ini adalah ensiklopedia kedokteran yang membuktikan bakat dan keahlian Ibnu Zuhr. Dia lalu menawarkan kepada temannya, Ibnu Rushd, untuk mengumpulkan bukunya dalam Generalities in Medicine. Kedua buku itu saling melengkapi satu sama lain. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada 1490 M dan masih digunakan sebagai referensi hingga abad ke-17 M.

Salinan buku kompilasi antara karya Ibnu Zuhr dan Ibnu Rushd itu masih tersimpan di banyak perpustakaan, seperti di Perpustakaan Umum Rabat, perpustakaan-perpustakaan di Paris, Oxford di Inggris, dan Florence di Italia. Kitab al-Iktisad fi Islah an-Nufus wa al-Ajsad (Curing souls and bodies)adalah rangkuman berbagai penyakit, perawatannya, pencegahan, kesehatan, dan psikoterapi. Salinan kitab ini masih tersimpan di Perpustakaan Istana di Rabat. Kitab al-Aghdia wa al-adwya (Nutrition and Medication). Dalam kitab ini, Ibnu Zuhr menjelaskan beragam jenis makanan bergizi, obat-obatan, serta dampaknya bagi kesehatan risalah. Dua salinannya masih tersimpan dengan baik di Perpustakaan Istana di Rabat. Lewat karya-karyanya itulah pemikiran Ibnu Zuhr hingga kini tak pernah mati. 

Republika Online
www.koran.republika.co.id

9 Penemuan Islam Yang Menggemparkan Dunia

Kehidupan modern tak lepas dari penemuan-penemuan ilmuwan muslim. Proyek 1001 kembali mengingatkan sejarah 1000 tahun warisan muslim yang terlupakan.

Ada sebuah lubang dalam ilmu pengetahuan manusia, melompat dari zaman Renaisans langsung kepada Yunani, ujar Chairman Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban Profesor Salim al-Hassani pemimpin 1001 Penemuan.

Saat ini Penemuan 1001 sedang pameran di Museum Sains London. Hassani mengharapkan pameran tersebut akan menegaskan kembali kontribusi peradaban non-barat, seperti kerajaan muslim yang suatu waktu pernah menutupi Spanyol dan Portugis, Italia selatan dan terbentang seluas daratan China.

Inilah penemuan muslim yang luar biasa:

1. Operasi Bedah
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di Eropa sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun. Diantara banyak penemu, Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang jahitan, sebelum menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada luka. Dia juga yang dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan.





2. Kopi
Saat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama kali dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh sekelompok pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada abad ke-13 kopi menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika kacang mulai direbus di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.




3. Mesin Terbang
Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.




4. Universitas
Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya Miriam mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan universitas al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian. Hassani mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti utama tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi wanita muslim di mana pun di dunia.




5. Aljabar
Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal dari Persia abad ke-9, yaitu  Kitab al-Jabr Wal-Mugabala, yang diterjemahkan ke dalam buku The Book of Reasoning and Balancing. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.




6. Optik
Banyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm, ujar Hassani. Diantara tahun 1.000   Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat obyek dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori Euclid dan Ptolemy bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. Fisikawan hebat muslim lainnya juga menemukan fenomena pengukuran kamera di mana dijelaskan bagaimana mata gambar dapat terlihat dengan koneksi antara optik dan otak.




7. Musik
Musisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak instrumen yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet Arab.





8. Sikat Gigi
Menurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam Miswak juga digunakan dalam pasta gigi modern.


http://islamgreatreligion.files.wordpress.com/2010/07/miswak3.jpg?w=480&h=113

9. Engkol
Banyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia muslim, termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi gerakan memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek berat terangkat relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh Al-jazari pada abad ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda hingga kini.




Maskevet
Sumber: forum.vivanews.com

Mengejar Pesawat PIA dengan Sukhoi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYK9b19rbujnXfXAxrfCZNtuoyxEOeCWXr9pMPgwNY4vDLWu__t227-2_4CeClFfiVkLXehbLq-tFWdzlUXigDgCGkNy_anV47WU_H-b7tvuWMHinuAD4dUF0EPdlYoODNbmkyAqCGB7I/s1600/peristiwa-pendaratan-paksa-pia-01.jpg
Pesawat PIA yang disergap oleh Sukhoi


Dalam bukunya yang berjudul Pertahanan Indonesia, angkatan perang negara kepulauan, Marsekal TNI (purn) Chappy Hakim menguraikan ada dua perang udara yang bisa dijadikan dan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi sistem pertahanan negara untuk mempertahankan wilayah atau pangkalan udaranya, yaitu Battle of Britain dan Pearl Harbor.

Kedua pelajaran itu adalah, pertama, pentingnya fungsi radar. Dengan radar, Inggris dapat memantau pesawat-pesawat Jerman yang ancang-ancang siap menyerbu. Selain itu, dengan radar, AU Inggris, Royal Force, dapat memantau di mana posisi pesawat AU Jerman. Dengan radar tersebut, Inggris sukses membendung serangan udara besar-besaran Jerman. Kedua, seluruh kekuatan peperangan, harus siap siaga selama 24 jam. Hancurnya pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor terjadi akibat lengahnya sistem pertahanan militer. Amerika Serikat sebenarnya memiliki armada laut dan udara yang cukup banyak, namun lengah dan menganggap sepele ancaman serangan Jepang, akibatnya serangan dadakan itu membuat Amerika Serikat malu. Dari peristiwa itu membuat doktrin bagi sistem pertahanan Blok Barat dan Blok Timur, saat terjadi Perang Dingin, bahwa mereka harus selalu siaga satu atau maintain 24 hours in alert.

Pelajaran tersebut juga menjadi acuan bagi TNI AU, buktinya di masa damai, TNI AU berhasil mencegah dan memaksa beberapa penerbangan ilegal. Ketika Pakistan Internasional Airlines (PIA), jenis Boeing 737 seri 300, melintas wilayah udara Indonesia tanpa izin, dan gerak pesawat terdeteksi oleh radar Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II di Bandara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, serta merta dua Sukhoi yang ada di Skuadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin langsung terbang dan memberikan peringatan pesawat asing itu mendarat darurat. Disebutkan dua pesawat milik TNI AU itu mengejar pesawat dan berhasil memaksa pesawat PIA mendarat di Lanud Hasanuddin.

http://www.dutchaviationsupport.com/2008-2/Fuerza-2/Flankers/flanker-fly-1.JPGSukhoi TNI AU


Langkah yang dilakukan oleh TNIAU dalam menjaga wilayah udara Indonesia itu patut diapresiasi. Di tengah minimnya anggaran TNI, TNI AU masih setia dan siaga mengawal wilayah udara. Penerbangan ilegal lain yang juga pernah digagalkan oleh TNI adalah ketika pesawat jenis BAE 146-200 yang membawa rombongan keluarga Kerajaan Melaka dari Dili menuju Kuala Lumpur, Malaysia, mendarat darurat untuk isi bahan bakar. Menjadi masalah karena pesawat tersebut hanya mengantongi izin melintas bukan izin mendarat. Karena pendaratan ilegal di Bandara Internasional Djuanda Surabaya itu maka TNI sempat menahannya, sama seperti PIA yang ditahan beberapa jam.

Menjadi pertanyaan, jika TNI AU sukses menahan pesawat-pesawat sipil yang terbang atau mendarat secara ilegal di wilayah udara Indonesia, lalu bagaimana ketika yang melakukan itu pesawat tempur, apalagi pesawat tempur itu dari negara yang mempunyai pengalaman perang yang hebat dan handal? Sepertinya kita, pemerintah Indonesia dan TNI tidak bisa berbuat banyak. Perdebatannya bukan pada pelanggaran penerbangan namun pada masalah hukum internasional mengenai alur bebas bagi pelayaran internasional.

Hal itu pernah terjadi ketika 5 pesawat F-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) terbang dan bermanuver di perairan Bawean, Juli 2003. Tindakan yang disebut sebagai provokasi itu sebenarnya terdeteksi oleh radar sipil maupun TNI. Sebagai pengaman wilayah udara Indonesia, maka TNI AU pun mengirim 3 pesawat F-16 untuk memantau pesawat itu. Akibatnya bersiteganglah 3 pesawat F-16 dan F-18 itu. Bahkan dua Air Born dari kapal induk US Navy siap membantu 5 F-18 bila dogfight terjadi.

Karena merasa inferior, kalah jumlah, tidak mempunyai pengalaman dogfight, dan alutsista yang dimiliki Indonesia jauh tertinggal meski saat itu F-16 dilengkapi dengan misil, akhirnya kita tidak bisa berbuat banyak kepada pelanggaran penerbangan itu. Dan TNI AU pun tidak dapat memaksa pesawat-pesawar US Navy itu mendarat.

Dalam bukunya, Chappy Hakim mengupas panjang lebar mengenai pentingnya pertahanan Indonesia yang bertumpu pada matra laut dan udara. Namun karena kebijakan saat Orde Baru yang lebih bertumpu pada darat, serta banyak faktor lainnya maka pertahanan Indonesia jauh dari ideal dan wajar sehingga rentan terhadap penyusupan atau penerbangan ilegal.

Dalam sejarah pertempuran di Indonesia, selama ini mungkin belum menempatkan TNIAU pada posisi yang bagus. Kalau kita lihat AL dan AD sudah memberi catatan-catatan sejarah pertempuran membela NKRI. Dalam Pertempuran Laut Aru, misalnya terlihat betapa gagah beraninya TNIAL dalam bertempur melawan dua kapal destroyer dan pesawat Neptune dan Frely milik Belanda menyerang KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau. Dalam pertempuran itu akhirnya KRI Macan Tutul yang di pimpin Komodor Yos Sudarso tenggelam.

Dalam pertempuran itu, ada beberapa pihak yang menyalahkan AURI (TNI AU) karena tidak terlibat dalam pertempuran. Akibatnya dari peristiwa itu maka membuat KSAU Suryadarma mengundurkan diri. Pertempuran itu sebenarnya momen bagi fighter pilots TNI AU menjadi war pilots. Akibat minimnya pertempuran udara yang diikuti oleh TNI AU, maka di jajaran TNI AU hanya Komodor Udara Ignatius Dewanto yang hanya pernah melakukan dogfight (War Pilots, Dari Perang Dunia I Hingga Perang Teluk, Angkasa Edisi Koleksi). Minimnya pengalaman pertempuran udara yang dimiliki membuat TNI AU tidak memiliki ace, sebutan pilot yang jago tempur, jago udara, jago tembak, dan jago terbang. Justru Vietnam yang memiliki banyak ace, seperti Mai Van Cuong dan Nguyen Van Bay. Selain Amerika Serikat yang memiliki banyak ace, Jerman, Rusia, Inggris, Jepang, dan negara-negara yang memiliki angkatan udara yang tangguh juga banyak memiliki ace.

Bila di masa Orde Lama kekuatan TNI AU bisa dikatakan handal dengan jumlah pesawat mencapai 443 pesawat (pada tahun 1966)  maka selepas pasca pemberontakan G 30 S, kekuatan TNI AU semakin melemah, tercatat pada tahun 2010 hanya 256 pesawat yang dimiliki. Kondisi yang demikianlah yang mungkin menyebabkan TNI AU tidak bisa memaksa mendarat penerbangan ilegal pesawat tempur US Navy.

Ardi Winangun 
adalah peminat studi pertahanan, pernah bekerja di Civil-Militery Relations Studies (Vilters). Penulis tinggal di Matraman, Jakarta Timur. Kontak: 08159052503, ardi_winangun@yahoo.com

Sumber: us.detiknews.com

Memaknai Syukur Nikmat

Hikmah: Memaknai Syukur Nikmat
Seorah jamaah wanita berdoa di Masjid Istiqlal, Jakarta (Ilustrasi).


Apabila direnungkan secara mendalam, ternyata memang banyak nikmat Allah yang telah kita terima dan gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah berfirman, ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

 Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dengan menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan kehendak pemberinya. Sedangkan kufur adalah menyembunyikan dan melupakan nikmat. Allah SWT berfirman, ''Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.'' (QS 14: 7).

Pada dasarnya, semua bentuk syukur ditujukan kepada Allah. Namun, bukan berarti kita tidak boleh bersyukur kepada mereka yang menjadi perantara nikmat Allah. Ini bisa dipahami dari perintah Alah untuk bersyukur kepada orang tua yang telah berjasa menjadi perantara kehadiran kita di dunia. Firman Allah SWT, ''Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kamu kembali.'' (QS 31: 14).

Perintah bersyukur kepada orang tua sebagai isyarat bersyukur kepada mereka yang berjasa dan menjadi perantara nikmat Alloh. Orang yang tidak mampu bersyukur kepada sesama sebagai tanda ia tidak mampu pula bersyukur kepada Alloh swt . Nabi bersabda, ''Siapa yang tidak mensyukuri manusia, maka ia tidak mensyukuri Alloh.'' (HR Tirmidzi).

Manfaat syukur akan menguntungkan pelakunya. Allah tidak akan memperoleh keuntungan dengan syukur hamba-Nya dan tidak akan rugi atau berkurang keagungan-Nya apabila hamba-Nya kufur. Allah berfirman, ''Dan siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.'' (QS 27: 40).

Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah swt. Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Alloh Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Alloh yang diperolehnya.

Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Alloh swt. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Alloh melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah.

Ketiga, syukur dengan perbuatan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Alloh pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat , menta'ati aturan Alloh dalam segala aspek kehidupan

Sikap syukur perlu menjadi kepribadian setiap Muslim. Sikap ini mengingatkan untuk berterima kasih kepada pemberi nikmat (Alloh) dan perantara nikmat yang diperolehnya (manusia). Dengan syukur, ia akan rela dan puas atas nikmat Allah yang diperolehnya dengan tetap meningkatkan usaha guna mendapat nikmat yang lebih baik.

Selain itu, bersyukur atas nikmat yang diberikan Alloh merupakan salah satu kewajiban seorang muslim.   Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Alloh, alias kufur nikmat, adalah orang-orang sombong yang pantas mendapat adzab Allah SWT.

Allah  telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk mengingat dan bersyukur atas nikmat-nikmatNya: “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (QS al-Baqarah:152)

Ahli Tafsir, Ali Ash Shobuni menjelaskan bahwa yang dimaksud “Ingat kepada Alloh” itu adalah dengan Ibadah dan Ta’at, maka Alloh akan ingat kepada kita, artinya memberikan pahala dan ampunan. Selanjutnya kita wajib bersyukur atas nikmat Allah dan jangan mengingkarinya dengan berbuat dosa dan maksiat.

Telah diriwayatkan bahwa Nabi Musa as pernah bertanya kepada Tuhannya: ”Ya Robb, bagaimana saya bersyukur kepada Engkau?  Robbnya menjawab: ”Ingatlah Aku, dan janganlah kamu lupakan Aku.  Jika kamu mengingat Aku sungguh kamu telah bersyukur kepadaKu. Namun, jika kamu melupakan Aku, kamu telah mengingkari nikmatKu”.

Di zaman sekarang ini, betapa banyak orang merefleksikan rasa bersyukur, namun dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syukur itu sendiri. Untuk itu, para ulama telah menggariskan tata cara bersyukur yang benar, yakni dengan cara beribadah dan memupuk ketaatan kepada Allah swt dan meninggalkan maksiat.

Alloh swt telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa orang-orang yang mau bersyukur atas nikmat yang diberikanNya sangatlah sedikit.  Kebanyakan manusia ingkar terhadap nikmat yang diberikan Alloh kepada mereka.   “Sesungguhnya Alloh benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas umat manusia, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya.” [QS Yunus: 60]

 “Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut yang kamu berdoa kepadaNya dengan berendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): ”Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.”   Katakanlah: ”Alloh menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukanNya.” (QS Al-An’aam: 63-64).

Ketika manusia ditimpa berbagai macam kesusahan mereka segara berdoa dan berjanji untuk bersyukur pada Allah jika bencana itu dihindarkanNya.  Akan tetapi, ketika Allah menghindarkan mereka dari bencana itu, mereka lupa bersyukur bahkan kembali mempersekutukan Allah swt.   Betapa banyak orang menangis, meratap, memelas dan merengek-rengek meminta kepada Alloh swt agar dihindarkan dari kesusahan hidup; masalah pribadi, soal pekerjaan, musibah, dsb.  Akan tetapi, ketika Alloh menghindarkan mereka dari kesusahan mereka kembali lalai, bermaksiat, bahkan menerapkan aturan-aturan selain aturan Allah.   Bukankah hal ini termasuk telah menyekutukan Allah swt?   Wallahu a'lam

Oleh: Akhiril Fajri 
Penggiat At-Tafkir Institute Lampung

Sumber: republika.co.id

Angin Bisa Bawa Radiasi Nuklir PLTN Fukushima ke Tokyo dalam 10 Jam

Angin Bisa Bawa Radiasi Nuklir PLTN Fukushima ke Tokyo dalam 10 Jam
(AFP)


Kedutaan Besar Prancis di Tokyo mengeluarkan peringatan, paparan radioaktif rendah efek ledakan di PLTN Fukushima Daiichi bisa mencapai Tokyo dalam waktu 10 jam. Hal itu bisa terjadi dengan kondisi angin yang ada sekarang.

Demikian disampaikan Kedubes Prancis di Tokyo seperti dilansir Reuters, Selasa (15/3/2011).

Kedubes Prancis juga mengingatkan warga negaranya agar tetap tinggal di dalam ruangan dan tidak panik.

Sementara Badan Meteorologi Jepang di Prefektur Fukushima mengatakan angin berhembus dengan kecepatan 2-3 meter per detik ke arah barat daya menuju wilayah Kanto, termasuk Tokyo.

Badan Meteorologi Jepang juga memperkirakan kecepatan angin akan bertambah pada Rabu besok. Angin diperkirakan akan mengarah ke selatan dengan kecepatan 3-5 meter per detik sebelum berbelok ke arah timur menuju Samudera Pasifik dengan kecepatan 5-12 meter per detik.

Sementara itu, pejabat resmi di Tokyo menyatakan, telah menemukan yodium dan cesium di udara Tokyo dalam level kecil. Tapi tidak diketahui apakah senyawa kimia itu terkait dengan ledakan di PLTN Fukushima.

Jarak PLTN Fukushima Daiichi (Fukushima No 1) ke Tokyo sekitar 225-241 km. PLTN Fukushima terletak di utara Tokyo, di sekitar pantai timur Pulau Honshu.

Reaktor yang meledak ini adalah unit 2. Sedangkan kabakaran terjadi di reaktor unit 4. Fukushima Daiichi (Fukushima No 1) memiliki 6 reaktor yaitu unit 1 hingga 6.

Ledakan pada unit 2 ini itu menyebabkan atap wadah reaktor hancur. Uap pun membumbung memenuhi reaktor. Pemerintah Jepang mengatakan dua ledakan sebelumnya tidak sampai menimbulkan kerusakan wadah reaktor.

Sementara tingkat paparan radiasi terpantau meningkat 4 kali lipat setelah ledakan itu.

"Tingkat radiasi terbaca pada pukul 08.31 meningkat menjadi 8.217 microsievert dalam 1 jam, dari 1.941 mikrosievert pada 40 menit sebelumnya," ujar operator PLTN Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Co.

Pemerintah Jepang mengatakan tingkat radiasi bisa mencapai 1 juta mikrosievert atau lebih sebelum menyebabkan penyakit akibat paparan radiasi. Jarak aman pun sudah dinaikkan dari 20 Km menjadi 30 Km.

Sumber: detiknews.com

Ancaman Zat Radioaktif setelah Tsunami dan Gempa di Jepang

1300166583135414728
http://www.greenpeace.org/international/en/multimedia/photos/Japan-map—Fukushima-/


Setelah terjadi gempa dan tsunami tanggal 11 Maret 2011 yang lalu, praktis kegiatan di kampus saya tidak berjalan seperti biasanya. Kebetulan memang sekarang lagi libur untuk mahasiswa undergraduate, sehingga yang datang ke kampus hanya mahasiswa program master dan doktor, serta sensei.

Kampus saya kebetulan sangat jauh dari dari pantai. Kemungkinan terkena tsunami boleh dikatakan tidak ada. Walaupun gempa masih sering terjadi, tetapi dengan magnitude yang relatif kecil dan tidak terlalu mengkhawatirkan. Terbukti dengan gempa yang berkekuatan 9 SR tanggal 11 Maret 2011 yang lalu, kampus saya dan apatoo saya tidak mengalami kerusakan.

Namun efek dari gempa dan tsunami di pantai timur bagian utara Jepang juga terasa juga sampai ke Tokyo dan sekitarnya. Pada saat terjadi gempa, di Tokyo dan sekitarnya, listrik sempat padam dan kereta tidak beroperasi. Pada hari terjadi gempa tersebut, sensei saya dan beberapa teman di laboratorium juga tidak bisa pulang ke rumah karena untuk sampai ke rumah harus menggunakan kereta yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Sehari setelahnya, beberapa kereta dan metro (subway) sudah mulai berfungsi, tapi masih untuk jalur (line) terbatas.

Seperti banyak diberitakan bahwa daerah yang terkena tsunami adalah di prefektur Fukushima dan Miyagi. Tim Penanggulangan Bencana dari KBRI telah berhasil mengevakuasi WNI yang tinggal di kota Sendai (kebanyakan adalah mahasiswa yang sedang kuliah di Tohoku University beserta keluarga mereka). Minggu malam tanggal 13 Maret, dengan menggunakan 2 bus, sekitar 120 WNI berangkat dari Sendai menuju Tokyo dan tiba di Tokyo Senin 14 maret 20110 subuh. Dan hari ini, Selasa 15 Maret 2011, jam 12 siang mereka telah diberangkatkan ke Indonesia menggunakan Garuda.

Sebenarnya, menurut rencana, karena keterbatasan pasokan listrik sebagai akibat berhentinya PLTN Fukushima, sejak kemarin ada pemadaman listrik secara bergilir di daerah Kanto (Tokyo, Chiba, Yokohama, dan sekitarnya), tapi ternyata tidak jadi terjadi. Semoga rencana pemadaman bergilir untuk hari ini pun tidak harus terjadi.

Teman saya, sambil bercanda dan menyindir PLN Indonesia, di status Facebook dia menulis ” PLN Jepang ingkar janji, katanya mau ada pemadaman listrik jam 6.00 pagi tapi tidak jadi, trus diundur ke jam 12 siang tidak jadi juga, lalu diundur ke jam 15.20, ternyata tidak jadi, dan sampai semalaman ditunggu-tunggu tetap tidak terjadi pemadaman. Belajar dong dari PLN Indonesia, tidak berjanji langsung memberikan bukti, tidak pernah berjanji akan ada pemadaman listrik, tiba-tiba saja langsung padam hahahahaha“.

Sejak hari Sabtu lalu, supa (supermarket) diserbu oleh pembeli sampai stock barang habis dan saya pikir mungkin sampai beberapa hari ke depan tidak akan ada lagi pasokan barang ke supermarket-supermarket tersebut.Teman saya sampai panik karena ketika ingin membeli beras, stock beras habis di beberapa supermarket yang sempat dia datangi. Ternyata dugaan saya salah, hanya dalam waktu sehari, stock supermarket terisi kembali, dan kembali diserbu oleh pembeli.

Saat ini suasana di kampus semakin sepi karena dianjurkan agar kalau tidak petning dan perlu, sebaiknya tetap tinggal di apatoo. Namun, saya tetap masuk kampus. Selain karena ada tugas yang harus diselesaikan, saya berpikir, resiko berada di dalam kampus dan di kamar apatoo adalah sama. Lokasi apatoo saya hanya 5 menit bersepeda. Faktor lokasi yang dekat seperti itu membuat saya merasa tidak ada bedanya kerja di kampus atau di kamar apatoo.

Tadi pagi, asisten professor di laboratorium saya mengatakan bahwa besok dia akan kembali ke kampungnya di Osaka karena menurutnya, ada berita bahwa reaktor nuklir di Fukushima, yang jauhnya sekitar 250 km dari Tokyo meledak lagi dan kemungkinan ada kebocoran zat radiokatif. Menurutnya, di daerah sebelah utara Ibaraki, kandungan zat radioaktif di udara meningkat 10 kali lipat dari biasanya, walau pun masih jauh di ambang batas yang diijinkan. Namun, peningkatan kadar zat radioaktif tersebut mengindikasikan kalau sudah terjadi kebocoran di reaktor nuklir tersebut. Diapun mengambil langkah aman, pulang ke Osaka yang jaraknya sekitar  500 km dari Fukushima untuk menjauh dari sumber radioaktif.

Karena ikut cemas, saya mencoba mencari berita tentang kebocoran radiokatif tersebut. Ternyata benar, dari situs berita CNN, saya membaca berita yang berjudul Radiation levels spike at Japanese nuclear plant dan dalam berita itu saya mendapatkan informasi bahwa ada kandungan zat radioaktif dalam kadar rendah di lokasi yang jaraknya 160 km di sebelah Timur Laut  Fukushima, tempat reaktor nuklir itu berada. Mungkin karena arah angin saat itu mengarah ke Timur Laut dari Fukushima, bisa jadi bila arah angin berubah ke arah selatan, maka hal yang sama akan terjadi di daerah sekitar Tokyo.

Semoga ancaman zat radioaktif tidak menjadi bencana baru bagi Jepang setelah bencana gempa dan tsunami. Saat ini Tokyo Electric Power Company (TEPCO) sebagai pemilik PLTN Fukushima masih terus berusaha untuk meminimalkan bahaya yang mungkin terjadi. Pakar-pakar  nuklir dari berbagai organisasi nuklir dunia juga ikut membantu mengatasi masalah di PLTN Fukushima. Semoga mereka berhasil. Pray For Japan
Update : Ternyata saat ini angin dari Fukushima bergerak ke arah Tokyo

Farid
Sumber: kompasiana.com

Cinta Rasul

cccc


Cerdas, bijaksana, berakhlak mulia. Dialah Muhammad saw. Rasul akhir jaman, pemberi peringatan, suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Pembawa risalah penyempurna atas nabi-nabi yang terdahulu.

Dialah kekasi Allah, manusia yang terjaga dari kesalahan, sosok pribadi sempurna, figur terbaik yang pernah ada di dunia. Ia di kagumi, dicintai, sekaligus diikuti oleh umatnya yang beriman. Tidak heran apabila orang barat sendiri mengakui bahwa beliau merupakan tokoh yang paling berpengaruh di dunia. (Michael Hart, 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia).

Rasulullah sangat mencintai umatnya, itu tercermin bahkan di saat-saat akhir hayatnya ia masih sempat mengucapkan umati….umati…(umatku…umatku…). Sesaat sebelumnya, beliau juga sempat bercakap-cakap dengan malaikat Jibril yang hendak mencabut nyawanya:“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang sangat lemah. Jibril pun menjawab “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,”

Namun hal itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, sorot matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” Tanya Rasul. “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya,” Jawab Malaikat Jibril.

Subhanallah, betapa cintanya Muhammad kepada kita, sampai-sampai menjelang akhir hayatnya pun masih memikirkan umatnya. Meskipun begitu, memang tidak semua orang menyukainya.Ada juga orang-orang yang membencinya. Itulah kaum kafir yang tidak mau menerima kebenaran Islam. Yang mungkin telah dibutakan mata dan hatinya.

Ketika awal-awal dakwah beliau di mekah. Orang-orang kafir Quraysi juga sangat membenci Rasulullah Saw, bukan karena pola sikapnya, namun karena agamanya, karena ideologinya.

Mereka tidak rela agama nenek moyangnya diganti dengan Islam. Berbagai halangan, rintangan, tuduhan miring, bahkan sampai percobaan pembunuhan pernah dilakukan oleh mereka (kafir Quraysi) dalam merintangi dakwah Islam. Merekalah musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya.

Allah swt berfirman: “Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS Al Furqaan 31).

Dan kini, setelah beliau wafat pun, kedengkian orang-orang kafir itu tidak ada habisnya. Berbagai penghinaan, pelecehan, cercaan juga masih dilakukan oleh mereka. Sebagai contohnya ialah pembuatan karikatur Muhammad, kartun-kartun nabi, tuduhan miring,  dan lain sebagainya.

Namun hal itu tidaklah mampu melunturkan kemuliaan sosok Muhammad saw. Ia tetaplah sang kekasih Allah, suri tauladan terbaik bagi manusia. Mungkin saja musuh-musuh Allah itu tidak tahu, bahwa kita sangat mencintainya, melebihi cinta pada diri ini. Apapun bisa kita perbuat demi Allah dan Rasul-Nya.

Mereka harus tahu, bahwa kita adalah generasi Islam, penerus perjuangan Muhammad dan para sahabat, yang menolak untuk hidup diatur dengan hukum sekulerisme demokrasi. Karena itu, kita memilih menjadi pemberani.

Kita adalah generasi Islam, yang percaya setiap hukum dan perundang-undangan buatan manusia hanyalah akan memberikan kenistaan. Karena itu, kita akan berusaha untuk memutus rantai kejahiliyahan melalui dakwah ditempat kita berpijak. Sebagaimana Muhammad telah melakukannya duhulu bersama sahabat.

Kita adalah generasi Islam, yang sangat tidak percaya dengan prinsip demokrasi, nasionalisme, kesetaraan gender, pluralisme dan sekulerisme. Karena itu, kita menolak dengan tegas dan lugas tanpa basa-basi.

Kita adalah generasi Islam, yang ingin membangun sebuah negara yang bermartabat dan terhormat, mampu mempersatukan kaum Muslim sedunia , melindungi setiap warga negara, serta memuliakan manusia-manusia yang menjadi rakyatnya, dengan syariah dalam bingkai khilafah Islamiyah. Allahu Akbar!

Ali Mustofa Online
Sumber: www.mustofa.web.id

Malaysia Klaim Padi Adan Indonesia



(Sumber Foto : Padi Adan Nunukan / wwf.or.id)

Malaysia mengklaim Padi Adan atau Beras Krayan sebagai beras milik Malaysia. Padi Adan atau Beras Krayan termasuk varietas langka yang tumbuh di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, daerah utara Kalimantan Timur. Beras ini terkenal pulen rasanya enak dan sangat digemari di Malaysia dan Brunei Darussalam (kaltimprov.go.id). Menurut sumber literatur indonetwork : Padi Adan atau Beras Krayan merupakan beras organik.

Beras ini diyakini merupakan salah satu varian yang langka dan hanya terdapat dan hanya bisa dikembangkan didaerah Krayan dan pernah dicoba dikembangkan didaerah lain tapi hasilnya tidak memuaskan. Dikutip dari Jurnas.com (8/03/11) Menurut Guru Besar Pertanian Universitas Mulawarman Prof. Riyanto ”Padi Adan merupakan padi kualitas premium”. Namun sayangnya, kata dia, karena dipasarkan di kota Bario di perbatasan Malaysia, padi jenis ini diklaim oleh Malaysia dan berubah nama menjadi padi Bario. Padahal jenis padi satu ini hanya dapat tumbuh dan berkembang di daerah Krayan, Nunukan.

“Harganya juga mahal mencapai Rp12 ribu-Rp15 ribu per kilogramnya,” katanya. Selain di jual ke Malaysia, beras premium hasil padi Adan ini juga dijual ke Brunei Darussalam dengan harga yang tinggi. “Keluarga Sultan Brunei mengkonsumsi beras ini dengan harga mencapai Rp50 ribu per kg,” katanya. Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah agar lebih melindungi jenis benih untuk beras kualitas premium. Berdasarkan data yang dikutip beritabumi.or.id Beras Adan Tana Tam (tana tam berarti tanah kita) dijual dalam kemasan 1 kg dan sudah mendapat sertifikat merek dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Kementerian Hukum dan HAM.

Namun saat ini perlindungan Indikasi Geografisnya sedang diusahakan untuk segera di daftarkan ke Kantor Dirjen Hak Kekayaan Intelektual RI di Tanggerang. Sebagaimana dikatakan oleh Peneliti Balai Besar Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian Sugiono Moeljopawiro mengatakan akan mengupayakan perindungan Indikasi Geografis untuk benih padi Adan supaya bisa tetap menjadi ciri khas Indonesia.


Perlunya Pendaftaran Indikasi Geografis dan Perlindungan Varietas Lokal Untuk Padi Adan

Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal barang yang dikaitkan dengan kualitas, reputasi atau karakteristik lain yang sesuai dengan asal geografis barang tersebut. Agar dapat dilindungi oleh undang-undang, indikasi geografis harus didaftarkan terlebih dahulu di kantor Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Indonesia (Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Lindsey T dkk, 2006).

Karena Padi Adan merupakan padi lokal kualitas premium yang hanya bisa tumbuh dengan baik di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan dan tidak bisa tumbuh dengan baik di daerah lain maka ciri ini sudah termasuk kedalam subjek Indikasi Geografis. Yaitu spesifik lokasi. Selain itu, Padi Adan perlu juga di daftarkan Perlindungan Varietas Lokalnnya ke Kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian (PVTPP) Deptan RI, untuk mendapatkan perlindungan varietas lokalnya. Sedangkan perlindungan Indikasi Geografisnya di daftarkan ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Depkumham RI. Sehingga Padi Adan bisa terlindungi dari klaim sepihak negara lain, karena mendapatkan perlindungan Indikasi Geografis dan Perlindungan Varietas Lokal.


Adapun Untuk mendapatkan perlindungan Indikasi Geografis ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu :
1. Indikasi Geografis mendapatkan perlindungan setelah terdaftar atas dasar permohonan yang diajukan oleh :
a. Lembaga yang mewakili masyarakat di daerah yang memproduksi barang yang bersangkutan, yang terdiri atas :
1) Pihak yang mengusahakan barang yang merupakan hasil alam atau kekayaan alam.
2) Produsen barang hasil pertanian
3) Pembuat barang-barang kerajinan tangan atau hasil indrustri ; atau
4) Pedagang yang menjual barang tersebut

b. Lembaga yang diberikan kewenangan untuk itu ; atau
c. Kelompok konsumen barang tersebut.

Pemohon yang mengajukan permohonan ke Direktorat Merek Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang kemudian akan dilakukan :
1. Pemeriksaan formalitas (14 hari)
2. Pemeriksaan Substantif (2 tahun)
3. Disetujui didaftar (10 hari)
4. Pengumuman (3 bulan)
5. Jika tidak ada oposisi maka Indikasi-Geografis terdaftar
6. Diterbitkan dalam Daftar umum Indikasi Geografis
(Media HKI, Vol. VI/No. 1/Februari 2009).
 

Sedangkan Pendaftaran Varietas Lokal menurut UU PVT No 29 Tahun 2000 Pasal 7 (1) : Varietas lokal milik masyarakat dikuasai oleh Negara. 

Adapun yang dimaksud dengan varietas lokal adalah varietas yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun oleh petani, serta menjadi milik masyarakat. Dilihat dari pengertian ini, Padi Adan adalah varietas lokal yang telah dibudidayakan secara turun temurun oleh petani di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan. Oleh karena itu karena padi ini tumbuh dan dibudidayakan di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, maka Bupati Nunukanlah yang memiliki tanggungjawab untuk segera mendaftarkan Varietas Lokal Padi Adan ini ke Kantor Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian Deptan RI dengan cara menyerahkan data varietas tersebut yang terdiri dari :
1. Nama
2. Deskripsi Varietas
3. Sebaran Geografisnya
4. dan Foto Varietasnya

Selanjutnya Kantor Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian Deptan RI akan melakukan verifikasi Data setelah lengkap maka akan diterbitkan Sertifikat Pendaftaran Varietas Tanaman oleh Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian Deptan RI. Sehingga dengan adanya sertifikat ini jika ada seseorang yang akan memanfaatkan plasma nutfah padi Adan maka mereka harus meminta ijin terlebih dahulu kepada Bupati Nunukan, dan memberikan royalti melalui Bupati untuk disalurkan kembali kepada masyarakat Krayan Kabupaten Nunukan.

Perlindungan Indikasi Geografis dan Pendaftaran Varietas Lokal bisa menjadi Solusi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual terhadap Padi Adan ini dari klaim sepihak Negara Lain.

Agus Candra

Pengamat Masalah Pangan dan Pertanian. Alumni Fakultas Pertanian IPB dan UNIBRAW. Tulisannya tentang pertanian khususnya hidrofonik pernah di liput oleh Metro TV pada tahun 2002.
 
Sumber: kompasiana.com

Islam Itu Agama Teroris?

teroris

Sebenarnya saya sangat tersinggung jika dikatakan Islam adalah agama teroris. Sebab saya adalah pemeluk agama Islam. Selama apa yang saya pelajari tentang Islam, tak satupun ajaran yang menurut saya mengarah pada terorisme.

Tetapi saya sangat terkejut jika membaca informasi dari berbagai media massa tentang pengakuan sebagian umat Islam yang menyatakan bahwa Islam itu menghendaki pembunuhan terhadap orang yang tidak beribadah secara kaffah terlebih mereka yang kafir terhadap Alloh SWT.

Saya tidak tahu, yang bodoh ini adalah saya, atau…. mereka yang kurang bisa menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah firman atau kalam Alloh yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Di antara firman Alloh SWT. memang ada yang memberi perintah kepada umat Islam untuk berjihad mengangkat senjata melawan orang kafir yang ingin memusnahkan kaum muslim.

Dari sini saya ingin menyampaikan bahwa semua firman Alloh SWT. yang ada dalam Al-Qur’an itu berisi sejarah/kisah nabi-nabi terdahulu, hukum-hukum Alloh, perintah-perintah, larangan-larangan, kerasulan nabi Muhammad, identitas Alloh SWT, dan lain sebagainya.

Pendek kata,
Pertama : khusus masalah perintah Alloh yang berupa “jihadu fii sabilillah” (berjuang di jalan Alloh), itu banyak macamnya. Jihad tidak bisa hanya diartikan mengangkat senjata melawan orang kafir, tetapi masih ada urutan berikutnya, yaitu memakmurkan agama Alloh, menyantuni anak yatim atau fakir miskin, membantu pembangunan masjid, mengajar ilmu agama dan pengetahuan umum, dan perbuatan lain yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup yang kesemuanya dilakukan dengan ikhlas karena memohon ridlo Alloh.

Kedua : jihad mengangkat senjata melawan orang kafir adalah suatu tindakan membela diri dari kemusnahan, bukan sebagai pihak penyerang atau agresor. Ingaat… karena Al-Qur’an adalah semua kalam Alloh, maka kita harus jeli menafsirkan, kapan firman Alloh itu diturunkan dan untuk apa tujuannya. Dengan menganalisa kapan, dimana dan untuk apa perintah itu diturunkan, maka kita akan bisa memahami apakah perintah itu bersifat permanen (untuk selamanya) atau temporer (dalam kondisi tertentu).

Saya yakin betul bahwa berjuang mengangkat senjata melawan orang kafir seperti yang ada dalam Al-Qur’an adalah bersifat temporer yaitu ketika kondisi umat Islam diserang untuk dihancurkan, maka tidak ada pilihan jihad yang dimaksud adalah berperang. Akan tetapi ketika kondisi umat Islam sudah baik dan tenang, maka pembunuhan terhadap orang kafir (tidak percaya kepada Alloh) adalah dilarang.

Buktinya apa?
Nabi Muhammad adalah buktinya. Tingkah laku nabi Muhammad tidak pernah menunjukkan bahwa beliau adalah seorang pembunuh. Ketika nyata-nyata dalam peperangan, musuh yang sudah menyerah tidak boleh dibunuh, terlebih kaum wanita dan anak-anak, pohon-pohon tidak boleh dirusak. Mereka sudah jelas orang kafir musuh dalam peperangan, tetapi nabi Muhammad besikap seperti itu. Jangankan membunuh manusia, membunuh hewan saja nabi tidak pernah melakukannya dengan seenaknya, kecuali dengan alasan yang benar menurut Al-Qur’an.

Dari sini saya yakini, bahwa tindakan teoris ingin membunuh manusia kafir maupun thoghut adalah tidak dibenarkan.

Kalau memang orang kafir tidak boleh hidup di dunia, kenapa Alloh mempunyai sifat ARROHMAN? Sifat yang mengasihi semua ciptaannya di dunia. Beribadah atau tidak mereka tetap punya hak terhadap dunia ini sesuai dengan porsinya. Orang Islam kalau malas yaa hidupnya akan menderita, orang kafir kalau rajin bekerja akan kaya dan menikmatinya di dunia.


ALLOH SWT. ITU SANGAT DEMOKRATIS.

Andaikata Alloh hanya menghendaki manusia itu untuk taat saja, di dunia ini pasti semua manusia akan taat terhadap Alloh sebagaimana malaikat, karena Alloh itu maha kuasa atas segala-galanya. Dan jika Alloh menghendaki manusia kafir hancur, tak usah menunggu nanti atau besok, akan dihancurkanNya orang kafir seketika itu juga.
Memang dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa penciptaan manusia dan jin untuk beribadah kepada Alloh. Tetapi sifatnya adalah sebuah kebebasan yang bersyarat. Jika taat akan mendapat ganjaran atau pahala, jika ingkar akan mendapat dosa. Untuk itulah Alloh menciptakan SURGA dan NERAKA sebagai balasan akhir dari perbuatan manusia.

Tugas orang Islam adalah melaksanakan dan menyampaikan berita tentang kebenaran agama Alloh beserta aturan-aturannya terhadap orang Islam itu sendiri maupun orang kafir yang belum mengerti tentang ajaran Islam “TANPA ADA PAKSAAN” untuk melaksanakannya karena hidayah atau petunjuk itu datangnya dari Alloh.

Nabi Muhammad pernah merawat orang Yahudi yang buta matanya hidup sebagai gelandangan di pasar. Setiap pagi Sang Nabi menyuapi makanan dan memberinya minum. Tetapi si buta itu tidak penah tahu siapa orang yang merawatnya. Dia begitu bencinya terhadap Islam dan Nabi Muhammad, sehingga setiap bertemu orang dia selalu menghujat nabi Muhammad. Hingga suatu ketika Nabi Muhammad wafat, selanjutnya si buta dirawat oleh sahabat Abu Bakar atas wasiat Nabi. Si buta merasa mendapat pelayanan yang tidak seperti biasanya dan tidak selembut sebelumnya. Kemudian si buta marah-marah dan bertanya kepada yang merawatnya. Lalu sahabat Abu Bakar memberitahu bahwa yang merawat sebelumnya adalah Nabi Muhammad yang sekarang sudah wafat. Mendengar penjelasan sahabat Abu Bakar, si Yahudi buta terkejut bukan main, ternyata orang yang selama ini dihujatnya adalah yang merawat dan mengasihinya. Tangisan keraspun memecah keramain pasar, dia sangat menyesal atas perbuatannya dan saat itu pula si Yahudi buta membaca kalimah syahadat atas bimbingan sahabat Abu Bakar.

Dari uraian di atas, sudah jelaslah bahwa Islam adalah agama kasih sayang yang sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bukan agama teroris. Jika ada sebagian umat Islam yang menjadi teroris dengan dasar “jihadu fii sabilillah” maka menurut saya perlu ditinjau ulang penafsirannya terhadap Al-Qur’an.

Inilah sekelumit pendapat saya tentang Islam dan teroris, mohon maaf jika ada fihak yang tersinggung atas tulisan ini, jika ada kesalahan, itu semata-mata pendapat pribadi saya.

Sumber: pakmulkom.blogdetik.com
 

Dibalik Perang Melawan Teroris Ala Amerika Serikat

artspecial1

Beberapa hari terakhir, isu terorisme kembali menyeruak, banyak pihak menganggapnya hanyalah sebuah rekayasa belaka dengan berbagai macam tujuannya. Hal ini di dasari karena memang seringkali banyak kejanggalan-kejanggalan aneh dan peristiwa lucu ketika terjadi peristiwa teror maupun saat penyergapan teroris tersebut. Berkembang di masyarakat, salah satunya, isu teroris kali ini hanyalah untuk mengalihkan isu kasus skandal Bank century. NamunTerlepas dari semua itu, adalah penting kiranya kita mengetahui sekilas tentang war on teroris yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya.

War on Terrorist sejatinya hanyalah topeng untuk memerangi Islam, hal ini terbukti dari beberapa fakta yang terekam dilapangan, bahwa AS lebih banyak menginvasi ke negri-negri Islam, daftar terorist mayoritas adalah ummat Islam. Sangat aneh ketika Israel yang jelas-jelas melakukan tindakan teror terhadap warga Palestina tidak dicantumkan ke daftar teroris, sedangkan Hamas dalam mempertahankan negrinya untuk mengusir penjajah Zionis dimasukkan dalam daftar teroris mereka. Bukti lain, mayoritas korban adalah masyarakat Islam, mereka juga sering menggunakan istilah; teroris Islam, militan Islam, Radikal Islam. Hal yang tidak disematkan kepada Teroris yahudi (Israel), Teroris hindu (macan tamil), bahkan kalau mereka mau jujur, mereka sangat layak menyandang gelar teroris kristen.

Pasca runtuhnya komunis yang dipimpin Uni Soviet, satu-satunya ancaman terhadapap dominasi Amerika Serikat terhadap dunia dengan Ideologi kapitalismenya, otomatis hanyalah tinggal Islam, dengan catatan Islam diterapkan sebagai sebuah Ideologi. Samuel P hatington dalam bukunya “who are you?” mengatakan ” bagi barat, yang menjadi musuh utama bukanlah fundamentalis Islam,tapi Islam itu sendiri”. Sedangkan menurut mereka Ideologi Islam memiliki beberapa kriteria, yakni seperti yang diungkap Mantan PM inggris Tony Blair saat konggres buruh (16/ Juli/2006). Ia menjelaskan ”Islam sebagai Ideologi Iblis: ingin mengeliminasi Israel, menjadikan syariat sebagai sumber hukum, menegakkan khilafah dan bertentangan dengan nilai-nilai liberal.”

Maka dari itu, untuk membendung potensi pesaing ini, Amerika Serikat melakukan berbagai cara guna menaggulanginya. Bermacam kebijakan mereka tempuh, salah satunya dengan melakukan invasi militer secara langsung terhadap negri-negri Islam, selain itu, mereka juga melancarkan perang pemikiran (ghoswul fikri) secara masif sehingga terbukti lumayan ampuh membuat umat Islam sendiri meninggalkan Ideologinya, termasuk menanamkan antek-anteknya diberbagai negara untuk memuluskan niat jahat mereka.

Kebijakan perang fisik mereka gunakan untuk melumpuhkan seteru-seteru Ideologi mereka dikawasan Timor tengah dan lainnya, sedangkan kebijakan perang non fisik (perang pemikiran) di tempuhnya di seluruh negri Islam, baik yang di duduki secara militer maupun tidak.

Di Indonesia Pemikiran Amerika (barat) telah berhasil merengsek masuk ke berbagai sendi kehidupan, (Ekonomi, sosial, budaya, politik ,dst). Untuk mensukseskan upayanya ini mereka juga menciptakan kader-kader intelektual dari tubuh kaum Muslim itu sendiri yang telah di cuci otaknya sehingga mindset berfikirnya pun telah berubah menjadi mindset berfikir yang bukan lagi Islam, melainkan pro terhadap Amerika dan bahkan cenderung memusuhi Ideologi Islam.

Saking pentingnya perang pemikiran ini, sekretaris mentri pertahanan AS Wolfowitz merekomendasikan: ”saat ini, kita sedang bertempur dalam perang melawan teror, perang yang akan kita menangkan. Perang yang lebih besar yang kita hadapi adalah perang pemikiran, jelas suatu tantangan. Tetapi yang (ini) juga harus dimenangkan”. Bermacam sarana dan prasarana mereka gunakan, diantaranya dengan mengintervensi pendidikan, yakni mengatur kurikulum pendidikan yang berbasis sekulerisme, termasuk kurikulum-kurikulum pesantren yang sudah banyak digembosi melalui dana-dana bantuan yang mereka salurkan.


Peran Media Massa

Media massa punya kontribusi besar dalam mempengaruhi hati dan pemikiran masyarakat, kebanyakan media massa sekarang ini mayoritas dikuasai oleh kaum sekuler, itu bisa kita lihat dari wajah media massa itu sendiri yang cenderung bernuansa sekuler, baik dalam pemberitaan maupun muatan yang dihasilkan oleh media, seperti tayangan hiburan dan yang lain sebagainya.

Culumbus dan Wolf dalam tulisannya (Pengantar hubungan Internasional hal.186-187) mengatakan ” salah satu fungsi bisnis propaganda adalah memonitor, mengklasifikasi, mengevaluasi, dan mempengaruhi media massa. Para wartawan, kolumnis, komentator, dan pembuat opini yang dianggap bersahabat biasanya diundang ke kedutaan besar. Pihak kedutaan besar biasanya memberikan informasi eksklusif,bila perlu menawarkan bonus. Di negara-negara barat, peran dinas propaganda luar negeri sangat luar besar. Hal ini mengingat opini publik, kelompok penekan, dan media massa terlibat terus menerus untuk mempengaruhi kebijakan sebuah negara”.

Ariel Cohen Ph.d (pengamat) juga pernah merekomendasikan ” AS harus menyediakan dukungan kepada media lokal untuk membeberkan contoh-contoh negatif dari aplikasi syariah)”. Sedangkan ide-ide yang harus terus menerus diangkat ialah menjelekkan citra Islam: perihal demokrasi dan HAM, poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, minoritas, pakaian wanita,kebolehan suami untuk memukul istri. (Cheril Benard, Cicil democratic Islam, partners, resources, and strategies, the rand corporation halaman.1-24).


Yang harus di lakukan Umat Islam

Umat Islam sudah seharusnya mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalisir dampak-dampak negatif dari ”war on terroris” yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutunya ini. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh diantarannya:

- Membina ummat, terutama para intelektualnya dengan pemikiran Islam yang Ideologis.

- Menjelaskan kepada ummat secara umum atas kepalsuan ide-ide selain Islam (counter opini) seperti Kapitalisme, sosialisme, sekulerisme, pluralisme, Liberalisme Dst.

- Melakukan dakwah yang bersifat politis dengan mengajak ummat untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.

Jika itu ksudah kita lakukan, maka Allah sendiri yang akan membalikkan makar sebagaimana tercermin dalm firman-Nya. Allah SWT berfirman: “Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar”. (QS. Ali Imran : 54).

Apapun bentuknya, tidakan teror yang menyelesihi syara’ jelas dilarang di dalam Islam, apalagi sebuah tindakan teror yang telah ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin memperburuk citra Islam. Satu hal yang perlu dicatat, perang melawan teroris berarti harus ada pelaku teror dan kejadian teror di tempat itu, jika tidak ada, alasan apa yang akan digunakan untuk memerangi teroris. Maka tidak heran lagi ketika ada salah seorang artis Holiwood yang mengatakan bahwa “G.W.Bush ada dibalik serangan WTC” beberapa tahun lalu yang telah dimanfaatkan AS untuk memerangi Teroris.

Amerika dan sekutunya merupakan kekuatan yang global, oleh sebab itu harus dihadapi dengan kekuatan yang global pula. Harapan bagi ummat Islam masih ada ketika pertolongan dari Allah datang melalui perjuangn kita dalam membentuk kekuatan yang luar biasa, yang mampu menandingi adidaya Amerika. Apalagi kalau bukan Khilafah?. Wallahu a’lam bi ash shawab.

Ali Mustofa Online
www.mustofa.web.id

Pengglobalan Isu Terorisme

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifnerV1tikQXFaR3P0XuKrcYaKzzEPRmVNRX3JuYyaQ_kGrIGarIbRHJMN6ddYDmNCqeDcu7N6Ah195w8DBHTS1IkiM5iPtzVKtB79DAwcjL7KUcBehO4bp-27MXWX8upiExbIngHFjPc/s1600/explosion.jpg

Istilah ‘terorisme’ sebenarnya bukanlah sebuah hal yang baru. Tindakan terorisme pertama kali terjadi di tahun 1867. Kelompok Fanians, nama ini menjadi inspirasi heroik bagi penggalangan dana orang Irlandia dan keturunan Irlandia di Amerika, termasuk untuk bergabung dalam kegiatan melawan Inggris Raya (Great Britain) di tanah Inggris. Peristiwa pengeboman pertama kalinya pada populasi sipil di tanah Inggris. Ini merupakan modus teror yang pertama kali terjadi. Dalam perjalanan sejarah dunia ini tindakan teror kerap dilakukan oleh sekelompok orang yang hendak menggulingkan pemerintahan, kelompok minoritas yang merasa didiskriminasi oleh kelompok mayoritas maupun kelompok yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah.

Namun istilah ‘terorisme’ dewasa ini semakin marak ketika terjadi peristiwa pengemboman gedung World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat (AS) pada 11 September 2001 (Tragedi 9/11) yang katanya dilakukan oleh sekelompok teroris Islam yang anti-AS. Bush telah mengkonstruksi dunia dan membenarkan sebuah generalisasi bahwa teorirsme erat kaitannya dengan dunia Islam. Sehingga implementasinya adalah makna dari terorisme dan pelakunya dari awal telah berubah. Terorisme yang pada awalnya didefinisikan sebagai tindakan oleh sekelompok orang untuk mencipatakan rasa fear terhadap masyarakat maupun negara berubah menjadi tindakan yang mayoritas dilakukan oleh masyarakat Islam.

Apalagi dengan dicanangkannya program war on terrorism oleh Presiden Bush saat itu. Istilah ‘terorisme’ pasca Peristiwa 9/11 tersebut menjadi sebuah isu yang menglobal. Dunia tampak latah menanggapi peristiwa tersebut. Ada yang sepakat untuk bersama-sama AS untuk memerangi terorisme, ada pula yang langsung memperketat birokrasi lembaga-lembaga negara yang berhubungan dengan negara luar untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terjadi dinegaranya. Dunia tampak terhipnotis sebegitu cepat. Terorisme telah menjadi isu yang menglobal pada saat itu.

Dari abstraksi di atas, muncul sebuah pertanyaan skeptis dari penulis, apakah isu ‘war on terrorism’ benar-benar sebuah program yang tanpa ada kepentingan dari AS?


Terorisme Sebagai ‘New Enemy’

Ketika memutuskan untuk membentuk Sekutu tahun 1943, baik AS maupun Uni Soviet sama menyadari bahwa ini tidak akan lama. Penasehat AS menyebutkan bahwa sekarang kaum fasis tetapi kemudian musuh kita adalah komunis. Sejengkal waktu kemudian, setelah fasis runtuh tahun 1945, Perang Saudara terjadi di negara-negara yang hingga tahun 1970-an. Perebutan kekuasaan antara militer faksi liberal dan militer faksi komunis/sosialis. Di fora internasional, setelah tahun 1970-an, perang ini berubah menjadi Perang Dingin (Cold War) atau perang urat syaraf. Saling ancam, lomba kekuatan militer, persenjataan nuklir, propaganda film James Bond, dst. Dan AS memenangkan pertarungan urat syaraf (Perang Dingin) tersebut.

Penulis meragukan akan kebenaran Peristiwa 9/11. Banyak sekali keanehan yang terjadi. Dari video yang berhasil merekam Peristiwa 9/11 tampak bahwa ledakan berasal dari tiap lantai gedung. Jika benar seperti itu berarti bukankah sebelumnya bom sudah ditanam di dalam gedung?. Kemudian hasil wawancara dengan Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) yang bertugas mengatakan bahwa ledakan ini sungguh aneh. Gedung tampak roboh dengan cara yang sempurna. Dan cara ini biasanya digunakan untuk meledakkan bangunan tua yang tak terpakai dengan menananmakam bom didalamnya. Banyak lagi keanehan, pernah penulis membaca sebuah artikel yang menceritakan bahwa satu jam sebelum peristiwa itu terjadi, Menteri Luar Negeri (Menlu) Condoliza Rice sempat mendapatkan sebuah peringatan dini. Apakah semudah itu sistem keamanan udara negara sekuat AS bias dibobol dan disusupi?. Ini menjadi sebuah pertanyaan-pertanyaan mendasar yang sampai saat ini menjadi sebuah misteri yang tak pernah terjawab.

Perang melawan terorisme bukanlah sebuah perang pembasmian biasa, bukan seperti perang membasmi obat-obat terlarang atau perang oleh kebaikan melawan keburukan. Kampanye ‘war on terrorism’ oleh AS adalah produk ideologi sayap kanan. Harap dicatat bahwa dalam selubung ideologi, sebagaimana ditemukan oleh Karl Manheim, selalu ada ketidakpercayaan dan ketakutan terhadap pihak lain (the others).

AS menglobalkan isu terorisme dan mengkaitkannya dengan Islam. Sehingga implementasinya adalah Islam selalu diidentikan dengan terorisme oleh Bush saat itu. Tujuannya tidak lain adalah mencapai kepentingan AS. Contohnya saja, ketika dunia sudah termakan oleh wacana Bush akan ‘war on terrorism’, dunia seakan memberikan legitimasi kepada AS untuk mengintervensi Irak di tahun 2003 dengan alasan memberantas sarang terorisme. Namun, apa yang terjadi tujuh tahun pelaksanaan program tersebut AS masih belum bisa memberantas terorisme dan malah semakin menjamur. Ribuan warga sipil Irak tewas di tangan tentara AS. Kondisi domestik Irak semakin porak poranda. Gedung-gedung, bangunan-bangunan publik, dan seperangkat infrastruktur hancur. Apakah ini tujuan dari perang membawa ‘kebaikan’? Bukankah AS hanya ingin mengamankan national interest akan kebutuhan minyak agar tidak jatuh ketangan rezim-rezim anti-AS (Saddam Husein pada saat itu). Perlu diketahui bahwa AS adalah negara nomor satu konsumen minyak dunia. Dan sebagian besar pasokan minyak AS berasal dari Timur Tengah termasuk salah satunya adalah Irak. Di saat bersamaan AS pun akan terus menggunakan isu perang melawan terorisme kepada negara-negara lain yang di mana AS memiliki kepentingan didalamnya. Contoh lain adalah ketika AS tidak menyetujui sanksi DK PBB kepada Israel (sekutu utama AS) yang beralasan bahwa tindakan militer Israel kepada pejuang Palestina adalah sebuah bentuk membela diri dan perang melawan terorisme. Masyarkat dunia pun tahu tindakan brutal Israel terhadap pejuang Palestina. Dan bisa menyimpulkan siapa yang sebenarnya the real terrorist.


Berangkat dari tesis Samuel Huntington tentang clash of civilization yang menyatakan bahwa jika nantinya akan ada perang peradaban yang akan dihadapi AS pasca kejatuhan Uni Soviet. Pasca kekalahan Uni Soviet dan merasa bahwa tidak ada musuh yang lebih kuat lagi. AS mentransformasikan sebagai International Police (Interpol). Analoginya cukup sederhana. Tugas polisi adalah menangkap penjahat. Ketika AS menyatakan dirinya sebagai Polisi Internasional berarti harus ada ‘penjahat internasional’. Terorisme yang dijadikan AS sebagai ‘penjahat internasional’. Terrorism is the next new enemy after Soviet. Dan Islam-lah yang akan menjadi musuh AS selanjutnya terkait dengan pasokan minyak AS yang kebanyakan dari negara Islam (Timur Tengah).


Dari gambaran di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa keanehan yang terjadi pada Peristiwa 9/11 semakin menunjukkan bahwa tujuan AS menglobalkan isu terorisme tidak lain adalah untuk melancarkan kepentingan AS semata. AS tidak akan memberi cap kepada gerakan ekstirmis atau bahkan negara (seperti Israel) sebagai ‘teroris’ sejauh mereka masih sejalan dengan kepentingan AS.

Triono Akhmad Munib
Sumber: kompasiana.com