Selasa, 22 Maret 2011

Anda Merasa Terwakilkan oleh DPR?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBwCVGj4MWp7O3t8i-dkxmksK_NXE90LCB1JDLaaNNPLkPFhaUpvyY4xIbpDgaGH1jeSDG4Ekkeb2_9PIMRZ-Mi0TDi38qIhxlnZrVJly-0cHseE9JgiVjn3wdig7eABrWjzZw08sYij3v/s1600/DPR+kalera.jpg

Sebagai masyarakat dan juga konstituen partai yang menghantarkan wakil rakyat ke parlemen, mungkin hampir sebagian besar msasyarakat merasakan belum terwakili oleh wakil rakyat. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) yang menunjukkan, mayoritas masyarakat yang menjadi responden merasa tak terwakili oleh para wakilnya di gedung wakil rakyat.

Survey ini merupakan fakta nyata yang ada, dan bisa dijadikan bahan acuan untuk memperbaiki kinerja para wakil rakyat. Padahal predikat wakil rakyat ini bisa melekat pada anggota dewan, karena keberadaan mereka di parlemen mewakili rakyat sebagai konstituen partai, tapi pada kenyataannya mereka lebih loyal pada partai ketimbang konstituennya.

Apa yang menyebabkan masyarakat merasa tidak terwakilkan oleh anggota dewan, kenapa ada gap antara wakil rakyat dengan rakyat yang diwakilkan ? Inilah yang harus disadari para anggota dewan terhormat, mereka lebih merasa sebagai pejabat ketimbang sebagai wakilnya rakyat, sehingga aroma kekuasaan lebih melekat pada diri mereka.

Kalau saja wakil rakyat bisa bersinergi dengan rakyat yang diwakilkannya, tentu saja peran wakil rakyat sebagai pengontrol kebijakan pemerintah akan bisa lebih dimaksimalkan, tapi oleh karena wakil rakyat lebih menyatu dengan aroma kekuasaan, maka wakil rakyat berjarak dengan rakyat yang diwakilkannya. Jadi sangat wajar jika rakyat merasa tidak terwakili oleh wakil rakyat.

Survei dilakukan medio 13 Januari-7 Februari 2011 di Cilincing (Jakarta Utara), Tebet dan Pasar Minggu (Jakarta Selatan), dengan responden 564 orang.Dari 564 responden, sebesar 72 persen respon mengaku tidak ingat siapa wakilnya di parlemen saat ini, dan hanya 28 persen respon yang mengingat siapa wakilnya (Kompas.com).

Faktanya berdasarkan hasil survey tersebut diatas hampir sebagian besar masyarakat tidak mengenal siapa wakil rakyat yang mewakilinya. Inilah fakta kesenjangan antara wakil rakyat dan rakyat yang diwakilinya. Lantas bagaimana dengan Anda ? Apakah Anda merasa terwakili oleh wakil rakyat ?

Sumber: Kompas.com “Rakyat Merasa Tidak terwakili oleh DPR”

Ajinatha

kompasiana.com

Bebek Remuk Pak Ndut



Sudah bukan rahasia lagi kalau Surabaya terkenal dengan bebeknya. Bermacam-macam jenis hidangan bebek dapat ditemui di seluruh penjuru kota Pahlawan ini. Tapi bagaimana dengan hidangan bebek yang di-import dari daerah lain?

Pada kesempatan kali ini Sufocrew mendapat kehormatan untuk mencoba Bebek dari daerah Jawa Tengah, tepatnya dari Kartasura. Kartasura adalah sebuah kota kecamatan yang terletak di antara kota Solo dan Jogjakarta. Bebek pendatang ini mempunyai nama yang sangat khas, yaitu Bebek Remuk Pak Ndut.

Bebek Remuk? Yup, betul sekali. Mungkin awalnya kalau mendengar nama itu yang dibayangkan adalah bebek yang remuk redam sampai ke tulang-tulangnya. Meskipun pada awalnya Milka sang empunya Resto sempat menggambarkan proses pembuatan yang sangat tidak konventional, seperti bebek yang dilindas dengan mobil atau dilempar dari ketinggian Apartemen bertingkat 40, tapi sebenarnya proses pembuatan Bebek Remuk cukup memakan waktu dan membutuhkan kesabaran. Melewati proses membacem, mengukus serta menggoreng yang kadang harus dilakukan berulang-ulang sampai pada akhirnya menghasilkan rasa Bebek Remuk yang kering, crispy tapi tidak alot.

Cukup dengan teorinya, sekarang kita menuju ke praktek alias mencoba langsung bagaimana rasa sebenarnya dari Bebek Remuk ini. Sebenarnya di Restoran Bebek Remuk Pak Ndut sendiri ada dua macam jenis sajian bebek atau ayam yang ditawarkan: Bebek Remuk dan Bebek Empuk. Secara rombongan kunjungan kami relatif besar, maka diputuskan untuk membagi pesanan antara Remuk dan Empuk, Ayam dan Bebek, jadi bisa saling mengisi dengan mencoba-coba rumput tetangga. Ditambah juga dengan jeroan ayam dan bebek yang digoreng. Yang spesial juga di Bebek Remuk adalah sambal khas-nya yaitu Sambal Korek serta Lalapan Godong Kates alias lalapan daun pepaya yang direbus.



Pesanan kami pun datang dalam waktu yang cukup singkat. Tampilan bebek remuk ternyata tidak seremuk bayangan kami sebelumnya. Yang remuk disini adalah dagingnya yang tidak lagi melekat di tulangnya, hampir menyerupai daging suwir-suwir. Benar-benar garing saat dimakan. Bumbunya terasa sekali. Kemudian mencoba dengan cocolan Sambal Korek. Pedas tapi membuat ketagihan. Membuat orang tidak mampu berhenti makan. Rasa bawangnya semakin menonjolkan rasa bebek remuknya.

Bebek Empuk pun tidak salah nama. Tampilannya memang tidak seremuk menu satunya, daging pun masih melekat di tulang. Rasanya memang benar-benar empuk, bumbunya pun meresap sekali ke seluruh jengkal serat daging. Tapi disini sentuhan crispy-nya tentu saja tidak ada.

Secara keseluruhan Bebek Remuk Pak Ndut melengkapi dunia kuliner bebek di Surabaya. Bagi yang ingin mencoba cita rasa bebek yang berbeda, tentu saja wajib mengunjungi Bebek Remuk Pak Ndut dengan Sambal Korek-nya di Ruko Villa Bukit Mas RO 8, Surabaya.

Sumber: www.surabayafood.com

Ngopi Santai di Café Rollaas


Untuk semua pencinta kopi di Surabaya, telah hadir satu lagi tempat yang menawarkan beragam kreasi kopi: Café Rollaas yang berlokasi di gedung City of Tomorrow, tepatnya di Lower Ground City of Tomorrow.



Nama Café Rollaas memang diambil dari bahasa Jawa – rolas – yang artinya duabelas. Angka duabelas ini sendiri juga mengacu pada pemeran di balik layar dari Café Rollaas ini, yaitu PTPN 12 –  PT. Perkebunan Nusantara 12. Badan Usaha Milik Negara ini memang pemilik yang sebenarnya dari Café Rollaas. PTPN 12 memiliki usaha perkebunan kopi, teh, strawberry dan coklat yang tersebar di seluruh penjuru Jawa Timur. Salah satu produk andalan PTPN 12 adalah kopi legendaris yang konon terkenal termahal di dunia, yaitu kopi Luwak. Di Café Rollaas otomatis hampir 90% produk-produk yang ditawarkan didatangkan langsung dari perkebunan milik PTPN 12. Semua bahan-bahan tersebut dijamin fresh dan terkontrol. Biji kopinya malah benar-benar di rosting dan digiling di lokasi. Pengunjung Café Rollaas dapat melihat proses penggorengan dan penggilingan biji-biji kopi tersebut.




Sekilas pandangan saja kedalam buku menunya sudah terlihat perbedaan Café Rollaas dengan Café-Café sejenis lainnya. Beragam jenis kreasi minuman berbahan dasar kopi, teh, coklat dan strawberry cukup bisa membuat pengunjung kebingungan. Namun jangan pernah ragu untuk bertanya kepada para staf Café Rollaas, mereka akan dengan sabar menerangkan jenis-jenis minuman. Bila diminta mereka juga akan memberikan rekomendasi yang pasti tidak akan disesali pada akhirnya. Andalan utama? Tentu saja kopi Luwak-nya! Tapi bersiaplah untuk merogoh kantong dalam-dalam untuk menikmati secangkir kopi luwak. Proses pembuatannya saja sudah berbeda. Menggunakan alat khusus dan proses pengolahan yang spesial, menghasilkan rasa kopi yang benar-benar istimewa. Harus diakui, Rp 100.000,- untuk secangkir kopi Luwak memang layak untuk dibayarkan.




Namun untuk para pengunjung yang masih belum rela mengeluarkan uang sebanyak itu untuk secangkir kopi – meskipun kopi itu benar-benar istimewa - Café Rollaas masih menyediakan banyak pilihan. Sebut saja Café Astoria misalnya. Perpaduan kopi dengan campuran ice cream vanilla dan parutan kelapa kering menghasilkan rasa yang cukup unik dan bisa membuat kenyang. Kemudian Raspberry and Nut Cappuccino juga suatu kreasi yang sangat inovatif. Umumnya Cappuccino terdiri dari kopi espresso dan susu. Kalau Raspberry and Nut Cappuccino masih ditambah lagi dengan sirup raspberry yang memberikan kesan segar dan kacang cincang. Masih ada lagi Café Neapolitan yang terdiri dari campuran kopi, susu, whipped cream dan sirup Curaçao. Aslinya, Curaçao merupakan likor yang berasal dari buah sitrus. Namun disini yang digunakan hanya sirupnya saja, jadi tidak mengandung alkohol.




Bagi yang kurang menyukai kopi, tidak usah khawatir. Café Rollaas juga mempunyai kreasi-kreasi minuman dari teh dan coklat yang tidak kalah menarik. Misalnya Ice Crushed Spiced Lime Cider, teh dengan aroma rempah-rempah yang kuat dicampur dengan segarnya sari buah apel asli. Terasa lebih segar lagi karena ditambah dengan pecahan es batu. Sangat nikmat dinikmati di hari yang panas. Satu lagi pilihan minuman teh, yaitu Tea Lime Margarita. Biasanya Margarita dikenal sebagai salah satu jenis cocktail alias minuman yang mengandung alkohol. Memang ada sedikit kemiripan dengan Margarita yang asli, tapi tenang saja, rasa pahit segar khas Margarita itu datangnya asli dari teh dan jeruk lemon bukan dari Tequila. Untuk minuman dari coklat ada Ice Chocolate Malt dengan rasa coklat yg kaya dan nikmat.yang terdiri dari campuram beberapa coklat.




Selain minuman, Café Rollaas juga menyediakan nyamikan-nyamikan ringan, seperti Puff Meet n Beef dan Puff Pastry Chicken atau Macadamia Nut, yang juga merupakan hasil perkebunan PTPN 12.




Meskipun digawangi oleh sebuah institusi resmi, namun tidaklah demikian dengan tampilan Café Rollaas. Suasana resmi yang cenderung konservatif sama sekali tidak nampak di setiap sudut Café Rollaas. Yang ada malah Café Rollaas menawarkan suasana yang sangat hangat, cozy dan nyaman. Apalagi ditambah dengan fasilitas free WiFi dan ruang meeting, semakin membuat Café Rollaas layak jadi alternatif tempat nongkrong, bersantai, meeting bersama klien ataupun rekan kerja.




 
Sumber: surabayafood.com

Kuliner Khas Banjar di Depot Bamara



Salah satu jenis kuliner Nusantara yang mendapat tempat tersendiri bagi warga Surabaya adalah hidangan kuliner khas pulau Kalimantan. Lebih tepatnya hidangan khas Banjar. Dengan banyaknya pendatang dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan yang menetap di Surabaya tentu saja ikut mendukung sehingga kuliner khas Banjar ikut memperkaya keanegaragaman kuliner Surabaya.

Salah satu tempat makan yang menyajikan hidangan khas Banjar adalah Depot Bamara yang berlokasi di Jalan Purwodadi Raya 82-84, di daerah Jalan Demak. Nama Bamara sendiri diambil dari istilah dalam bahasa Banjar yang berarti „Maju Perlahan-lahan“. Depot Bamara juga cukup dikenal oleh warga Surabaya dan juga Sufoters. Hal ini memang bukan sesuatu yang aneh, karena selain menyediakan hidangan khas Banjar yang lezat, Depot Bamara juga mempunyai sejarah yang cukup panjang dan sudah eksis sejak empat generasi.


Hidangan yang paling terkenal di Depot Bamara adalah Ikan Gurame Bakar. Potongan ikan gurame yang diberi bumbu, dibakar dengan menggunakan arang pilihan sehingga menghasilkan ikan bakar dengan bumbu yang gurih merasuk sampai ke seluruh bagian ikan. Ditambah dengan sambal pencit atau mangga muda dan urap sayuran semakin menambah nafsu makan.



Selain ikan gurame, masih ada Pepes Patin dan Ikan Haruan Bumbu Bali khas Banjar. Pepes Ikan Patin dengan bumbu merah yang sedap ditambah dengan wangi daun pisang benar-benar menggugah selera. Sementara Ikan Haruan Bumbu Bali terasa mantap karena bumbunya yang lengkap. Mungkin Sufoters bertanya-tanya apakan ikan Haruan itu? Ikan Haruan adalah istilah khas Banjar untuk Ikan Gabus atau yang umum disebut Iwak Kuthuk dalam bahasa Jawa. Ikan Haruan atau Ikan gabus dipercaya sangat membantu penyembuhan luka, terutama luka pasca operasi. Ikan Haruan banyak digunakan dalam kuliner khas Banjar seperti digoreng, diasap atau sebagai campuran Sayur Asam khas Banjar .



Satu lagi menu khas dari Depot Bamara yang tidak dapat ditemui di tempat lain yaitu Ketupat Kandangan. Hidangan ini biasanya disantap sebagai menu sarapan pagi. Potongan ketupat khas Banjar yang masih terasa tekstur nasinya disiram dengan kuah santan yang kental dan gurih dengan cita rasa smokey yang nikmat yang didapat dari potongan ikan Haruan asap. Rasanya hampir mirip seperti mangut Ikan Pe dengan ketupat. Istimewanya lagi Ketupat Kandangan hanya dapat dinikmati pada hari minggu pagi.



Menu khas sarapan pagi favorit khas Banjar selain Ketupat Kandangan adalah Nasi Kuning khas Banjar. Keistimewaan dari Nasi Kuning Banjar adalah penggunaan santan yang lebih banyak sehingga nasi terasa lebih gurih. Nasi Kuning biasanya dinikmati dengan lauk sambal goreng kering, Ikan Haruan atau Pepes Patin.

Bagi Sufoters yang ingin mencicipi kenikmatan kuliner khas Banjar, Depot Bamara tentu sebuah alamat yang tepat untuk dituju.

Sumber: www.surabayafood.com

Café @ House of Sampoerna



Review kali ini SuFoters akan diajak mengunjungi salah satu ikon wisata di Surabaya yaitu House of Sampoerna. Berlokasi di daerah kota tua, tepatnya di Jalan Taman Sampoerna 6, House of Sampoerna merupakan salah satu tempat wisata budaya yang mengusung konsep one stop tourist destination dimana di dalamnya terdapat Museum yang mengambarkan perjalanan  usaha keluarga Sampoerna, galeri seni, toko cindera mata dan Café.

Café @ House of Samporna berlokasi di sayap samping dari gedung utama. Ketika pertama kali memasuki ruangan Café maka akan terasa kental suasana eklektik dimana atmosfer masa lalu dapat berpadu dengan atmosfer masa kini dengan selaras.

Suasana perpaduan yang terasa membuat kami juga memesan menu yang merupakan kombinasi perpaduan hidangan barat dan timur.



Sebagai hidangan pembuka kami memesan Caesar Salad dilanjutkan dengan hidangan utama yang bernuansa timur yaitu Nasi Sop Buntut Goreng serta satu potong Cheesecake sebagai hidangan penutup. Lemonade Surprise dipilih sebagai minumannya.



Caesar Salad terdiri dari potongan-potangan berbagai macam jenis daun selada (lettuce) dalam satu tempat yang terbuat dari semacam kulit lumpia yang digoreng dengan dressing Saus Tartar dan Balsamic Caramel. Kombinasi Saus Tartar dan Balsamic Caramel menciptakan kombinasi rasa kecut, manis dan asin serta rasa gurih yang cukup kuat. Jika pada umumnya Caesar Salad menggunakan Crouton tetapi di Café @ House of Sampoerna, Caesar Salad dihidangkan bersama dengan satu potong garlic bread berbentuk panjang



Untuk Main Course-nya walaupun secara nama biasa-biasa saja tetapi ternyata Nasi Sop Buntut Goreng penampilannya top markotop. Satu piring besar di dalamnya terdapat satu porsi nasi yang dibentuk seperti tumpeng kecil dengan daging buntut goreng dan keripik emping serta sambal di sekelilingnya membuat hidangan ini tampil dengan menarik. Cita rasa buntutnya cenderung manis tetapi dipadu bersama kuahnya yang bercita rasa gurih dengan rasa bawang putih yang mantap menciptakan kombinasi rasa yang kaya. Selain itu taburan yang lain daripada yang lain juga menciptakan sensasi rasa yang unik. Jika di tempat lain biasanya taburan berupa bawang merah goreng tetapi Nasi Sop Buntut Goreng di Café @ House of Sampoerna menggunakan daun bawang (leek) yang digoreng garing sebagai taburannya.   



Sebagai penutup, sepotong Cheesecake yang dihidangkan bersama dengan almond cookies dan strawberry ice cream menyempurnakan  santapan di Café @ House of Sampoerna. Rasa manis yang khas dari Cheesecake dikombinasikan dengan rasa segar dari Strawbery Ice Cream dan gurihnya Almond Cookies dapat anda nikmati sendiri-sendiri atau dikombinasikan menjadi satu sehingga menciptakan sensasi rasa yang baru.



Last but not least adalah minuman Lemonade Surprise yang sepintas mirip dengan Lemon Squash tetapi ditambah potongan Sereh (Lemongrass) sehingga selain rasa yang nikmat dan segar tetapi juga ada aroma yang memperkuat rasa yang di dapat dari potongan-potongan Sereh. Sangat menyegarkan!

Sumber: www.surabayafood.com

Mie Manyar 99



Never judge a book by its cover. Pepatah bahasa Inggris ini cocok untuk menggambarkan Mie Manyar 99 ini. Terletak di Jl Manyar tepatnya sebelum perempatan seberang Terminal Bratang, tampak hanya seperti tempat jualan kaki lima biasa. Pertama SuFocrew juga sanksi, apa istimewanya ya ? Tapi atas rekomendasi salah satu SuFoters akhirnya kami mencoba Mie Manyar. Ternyata hasilnya tidak mengecewakan




Warung Mie yang mulai buka sejak tau 2007 ini membuat sendiri mienya alias handmade bukan mie jadi hasil olahan pabrik. Sehingga mie kenyal dan memiliki cita rasa yang khas serta segar. Selain itu jika Sufoters memesan pangsit maka bukan pangsit jadian yang dimasak melainkan pangsit langsung dibuat ketika ada yang memesan alias made by order. Sehingga tidak salah jika Mie Manyar menyebut mie mereka dengan mie ayam resep tradisional



Sesuai dengan namanya aneka jenis mie dijual di tempat ini mulai dari Mie Ayam, Mie Pangsit, Mie Bakso hingga Mie Pangsit Bakso. Bahkan Mie basah alias Mie yang belum dimasak juga dijual di tempat ini. Jadi bagi Sufoters yang pengen bikin sendiri di rumah, bereksperimen mengembangkan hobi memasak juga bisa. Selain itu juga tersedia Bakwan Kuah dan Pangsit Kuah




Langsung saja SuFocrew memesan Mie Ayam, Mie Pangsit. Bakwan Kuah dan Pangsit Kuah untuk dicicipi. Trenyata emang tidak salah bahwa Mie Ayam Manyar 99 ini menjadi favorit bagi beberapa rekan SuFoters. Kombinasi mie yang kenyal dan rasa yang berimbang antara gurih dan asin benar-benar kombinasi yang maknyus...... Bagi para pecinta hidangan pedas harus juga dicoba acar cabai sebagai teman menikmati mie. Campuran rajangan cabai rawit dengan cuka membuat rasa cabai semakin pedas menggigit. Jika masih kurang terasa pedas tinggal tambah saja acar cabainya.

Untuk Bakwan dan Pangsit Kuah juga merupakan teman makan mie yang asyik. Jika bakwan kuah lebih terasa asin gurih yang tipis maka untuk kuah pangsitnya ada sedikit terasa manis sebagai latar belakang. Pangsit yang lembut dan dibuat ketika dipesan membuat pangsit lembut langsung meluncur ke dalam mulut. Sensasi di mulutnya itu lho yang bikin mana tahan.......

Bagi anda penggemar mie, Mie Manyar 99 memang layak anda coba

Sumber: www.surabayafood.com

Resto Nasi Pecel Madiun Yu` Limboek



Pada kesempatan ini SuFocrew tiba-tiba merindukan untuk mencicipi nasi pecel. Tapi terus terang SuFocrew sudah bosan dengan nasi pecel yang biasanya Sufocrew nikmati. Seperti biasa gayung bersambut, Jie dari Inijie.com mengajak kami untuk mencicipi Resto yang baru saja membuka gerainya yang menghidangkan nasi pecel khas Madiun. Langsung saja kami meluncur ke TKP.

Tempat yang kami tuju adalah Resto Nasi Pecel Madiun Yu` Limboek yang terletak di salah satu jalan yang legendaris di Surabaya yaitu Jalan Tunjungan. Menarik juga sih. At least mengembalikan keasyikan Jalan Tunjugan sebagai tempat jalan-jalan. Pertama kali kami masuk memang terasa suasana yang berbeda dan mungkin terasa agak tidak biasa menikmati nasi pecel di restoran. Tapi terus terang SuFocrew merasa bangga juga lho bahwa ada restoran yang berani menempatkan Nasi Pecel sebagai menu utama mereka. Hitung-hitung semakin memeperkenalkan kekayaan kuliner kita. Jadi bisa ngajak tamu-tamu dari luar negeri untuk mencicipi kenikmatan nasi pecel.

Karena dari awalnya sudah ngidam nasi pecel, langsung saja kami memesan menu ini. Satu paket nasi pecel terdiri dari dari nasi dan sayur-sayuran seperti kecambah, bayam, kacang panjang dan yang asyik ada kembang turinya (bunga yang sering jadi sayuran khas pecel). Saus kacang bisa dicampur atau dipisah dan citarasa sausnya nikmat dan gurih karena dibuat dari bahan kacang pilihan. Selain itu juga ada rempeyek dan yang ini khas Madiun yaitu Krupuk Puli atau krupuk beras yang juga sebagai teman makan pecel selain rempeyek. Selain itu sebagai lauk anda juga dapat memesan empal, ayam goreng, ayam bumbu rujak yang lezat dan empuk. Selain itu ada juga lauk yang cukup istimewa yaitu Garang Asem Rempelo.





Menu istimewa lain yang juga kami cicipi adalah Iga Bakar dan Asem-asem Iga. Iga bakarnya empuk dan disajikan dengan saus kacang yang gurih. Walaupun disediakan pisau tapi karena daging iganya sudah empuk maka bisa lansung dinikmati dengan tangan. Pokoknya finger licking good deh. Asem-asemnya juga mantap, cocok dihidangkan dengan nasi hangat. Bisa nambah sampai berkali-kali!




Hidangan lain yang mendapat perhatian dari SuFocrew adalah Nasi Ayam khas Semarang. Mungkin bagi SuFoters masih belum kenal Nasi Ayam khas Semarang, secara bentuk dan rasa Nasi Ayam mirip dengan Nasi Liwet Solo yaitu Nasi dengan lauk Opor Ayam, Sayur Labu Siam, tahu serta telur. Hanya kuahnya lebih banyak. Rasa gurih dari santan yang mlekoh memberikan citarasa yang nikmat. Selain itu bumbunya juga manteb maknyus. Rasanya seperti sedang berada di Simpang Lima Semarang deh



Untuk teman makan yang istimewa, SuFoters bisa mencicipi Es Dawet khas Madiun. Es dawet yang terdiri dari dawet, bubur sumsum dan tape ketan hitam serta tape singkong. Lalu disiram sirup gula aren, yang istimewa sirupnya dibuat dari gula aren murni sehingga ada cita rasa pahit yang samar dan sedikit asam.



Selain itu SuFoters yang sedang menikmati nasi pecel juga bisa belanja aneka jajanan oleh-oleh di toko Wisata Rasa karena Resto Yu Limboek satu kepemilikan dengan Toko Oleh-oleh Wisata Rasa. Jadi setelah kenyang menikmati nikmatnya Nasi Pecel, sedap dan empuknya Iga Bakar, gurihnya Nasi Ayam khas Semarang, SuFoters bisa juga menikmati kue kacang mente, kue kacang melinjo dan lapis surabaya serta aneka kue dan jajan di Toko Wisata Rasa. Pokok`e lengkap deh.

Sumber: www.surabayafood.com

Resto Gudeg Solo Adem Ayem



Sejak dahulu kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Solo sudah menjadi kota pusat kebudayaan disamping kota Jogjakarta. Kakayaan Solo sebagai kota budaya juga tercermin dari kekayaan khazanah kulinernya. SuFoters yang kangen atau penasaran dengan kuliner Solo gak perlu jauh-jauh ke sana. Si Surabaya ada resto yang menyediakan hidangan-hidangan khas Solo yaitu Resto Gudeg Solo Adem Ayem yang berlokasi di Jl Raya Gubeng

Lho kok Gudeg.....!!?? Bukannya Gudeg makanan khas Jogja ??? Tenang SuFoters.... Karena letak Solo dan Jogja tidak terlalu jauh dan masih memiliki akar budaya yang sama maka tidak heran ada banyak kesamaan diantara 2 kota ini termasuk Gudeg. Tapi walaupun sama-sama Gudeg dan penampilanpun nyaris sama ternyata Gudeg Solo punya perbedaan dengan Gudeg Jogja. Gudeg Solo adalah termasuk jenis gudeg basah atau cenderung berkuah dan citarasanyapun berbeda. Gudeg Solo ada rasa asam pada gudegnya. Hal ini timbul karena penggunaan air kelapa untuk merebus nangka muda sebagai bahan utama gudeg

Kesan pertama ketika SuFocrew masuk ke dalam restoran adalah lega karena ruangan yang besar. Mengingatkan SuFocrew pada tempat makan yang terletak di jalur jalan antar kota dan antar propinsi. Ketika melihat kartu menunya ternyata selain masakan khas Solo ternyata juga tersedia hidangan Chinese Food. Tapi karena SuFocrew lagi ingin mencicipi yang khas Solo jadi untuk yang Chinese Foodnya kami simpan untuk review berikutnya

Pilihan kami akhirnya jatuh pada beberapa hidangan Solo yang klasik dan dimulai dengan hidangan yang sesuai judul restoran ini yaitu Gudeg Solo. Dalam hal ragam isi memang tidak ada perbedaan. Satu porsi terdiri dari nasi putih, gudeg, ayam, sambel goreng krecek dan telur bacem serta bisa ditambah tahu atau tempe bacem. Citarasa gudegnya sedikit kecut karena penggunaan air kelapa untuk merebus nangka muda, sedangkan sambel goreng kreceknya mantap dengan citarasa terasi yang cukup kuat. Ayam,Telur dan tahu atau tempenya juga mantap rasanya


Lalu hidangan berikutnya Nasi Liwet. Nasi yang dimasak dengan cara diliwet (tanpa melalui proses pengukusan) ini ditemani lauk berupa Sayur Labu Siam, Ayam Ungkep Suwir dan Telur Rebus ini juga memiliki citarasa guruh walaupun tidak semanis Gudeg rasanya. Lalu semua lauk ini disiram kuah santan areh yang gurih. Sedangkan Nasi Langgi berupa hidangan yang terdiri dari Nasi putih, Sambel Goreng Kering Tempe, Abon dan Telur Dadar yang diiris tipis memanjang. Walaupun cukup sederhana, Nasi Langgi merupakan hidangan yang sering dihidangkan untuk acara-acara tertentu seperti selamatan dalam tradisi Jawa




Seperti biasa last but not least adalah Timlo Solo. Hidangan berkuah yang khas kota Solo ini merupakan salah satu bentuk hidangan peranakan khas Jawa Tengah. Timlo Solo penampilannya seperti Sop dengan kuah yang bening kecoklatan. Timlo Solo berisi telur, potongan ayam dan yang khas adalah Sosis Solo. Sosis Solo adalah hidanagan yang bentuknya menyerupai sosis hanya jika Sosis Solo menggunakan adonan dadar untuk kulitnya sehingga sepintas lebih mirip lumpia. Sosis Solo ada yang mengunakan isi tetapi untuk Timlo Solo yang digunakan sosis yang tanpa isi. Citarasa Timlo Solo gurih dengan sedikit rasa manis seperti hidangan dari Jawa Tengah pada umumnya.



Buat SuFoters yang penasaran dengan hidangan khas dari kota Solo atau malah lagi kangen maka SuFoters dapat mengunjungi Resto Gudeg Solo Adem Ayem. Selamat menuikmati....!!!!

Sumber: www.surabayafood.com

Ragam Prasmanan Waroeng Iboe



Ada cukup banyak tempat makan di Surabaya yang menggunakan sistem prasmanan bagi para pelanggannya dimana SuFoters tinggal memilih apa saja yang anda ingin nikmati dan berapa banyak jumlahnya. Dari banyaknya warung prasmanan di Surabaya, tempat makan ini bisa dibilang cukup istimewa karena biasanya warung prasmanan banyak di daerah mahasiswa alias kampus tapi ini berada di daerah tengah kota dan rada nyempil yaitu di Jl Kacapiring di seputaran Kusuma Bangsa dengan nama Waroeng Iboe. Selain itu masih ada yang istimewa lainnya yang akan SuFocrew ulas lebih lanjut.



Yang istimewa lainnya dari Warung Iboe adalah citarasanya yang benar-benar rumahan banget. Semua hidangannya gak pelit bumbu, mantab abis...... Secara keseluruhan ada kurang lebih 40 macam hidangan tapi tentu saja tidak setiap hari tersedia 40 macam. Melainkan menggunakan sistem rolling. Jadi selain makanan tetap ada juga menu yang berganti sesuai jadwal.




Bagi SuFoters yang berkunjung ke Warung Iboe begini aturan mainnya..... SuFoters bisa mengambil makanan yang diinginkan sesuka hati. Bisa pilih nasi putih atau nasi jagung. Untuk berikutnya kalo nambah sayur gak dihitung. Baru dihitung kalo nambah lauk daging dan ikan. Tapi pengalaman SuFocrew ngambil sekali udah ampun-ampun kok. Lagian keistimewaan Warung Ibu berikutnya, kalo tempat makan prasmanan lainnya yang datang mahasiswa kalo di sini yang datang keluarga atau orang kantoran jadi rada tengsin kalo ngambil segunung Semeru (kecuali kalo punya cadangan *cuek mode on* rada gedhe).



Hidangan yang tersedia di Warung Iboe adalah hidangan Jawa, baik Jawa Tengah atau Jawa Timur. Seperti Aneka botok seperti botok alur, botok simbuk`an (hayo SuFoters ada yang tau tidak ???) atau botok tahu tempe. Aneka sayur tumis seperti tumis daun pakis, tumis baby kailan, tumis taoge atau oseng-oseng jagung manis. Sayur lodeh dan sayur bening juga ada, plus urap-urap lengkap.

Selain sayur, untuk lauk pauk juga ada bermacam-macam. Misalnya kotok`an ikan pe, ikan pindang masak cabai, lodeh ayam, sambal goreng cecek. Lalu tahu dan tempe goreng juga ada. Bahkan Gudeg yang merupakan hidangan khas Jogja juga ada, walaupun untuk rasa sudah disesuaikan dengan lidah  warga Surabaya. Untuk minumanpun juga tersedia minuman yang istimewa seperti es sinom atau es beras kencur, juga ada es susu kedelai hingga aneka juice buah-buahan. Apa istimewanya ? Istimewanya adalah semua minuman mulai dari es sinom, beras kencur sampai susu kedelainya buatan sendiri



Eits....!!! masih ada lagi yang istimewa dari Warung Iboe...... Di tempat ini juga tersedia bumbu pecel yang lagi-lagi hasil buatan sendiri. Lalu udang goreng garingnya yang maknyus, tersedia dengan citarasa asin dan manis. Cocok untuk jadi teman makan SuFoters. Tentunya juga buatan sendiri. Hal istimewa selanjutnya, setiap hari untuk menyiapkan aneka hidangan ini hanya dibuthkan waktu kurang lebih satu jam. Iya !!! Satu jam saja. Setelah SuFocrew bertanya ke Ibu Sri Yekti atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Budi mengatakan bahwa hal seperti ini sudah biasa karena sebelum memulai usaha Warung Iboe yang dimulai sejak tahun 2007, beliau sudah menjalankan usaha katering untuk perusahaan yang harus menyediakan hingga 1500 porsi makanan. Tentu saja untuk operasional seperti ini bukan menjadi kesulitan lagi



Bagi SuFoters yang penasaran dengan aneka keistimewaan Warung Iboe silahkan mampir saja ke Warung Iboe......

Sumber: www.surabayafood.com

Kuliner Khas Madura di Reng Oneng Waroeng Madura


Walaupun pulau madura cuman selempang aja dari kota kita ini tapi ternyata kuliner dari pulau sebelah ini masih tidak seterkenal kuliner dari daerah-daerah lain di Indonesia. Mungkin hal ini terjadi karena kecenderungan under estimate dari kita sendiri. Misalnya pernah ada pengalaman SuFocrew berwisata ke Madura maka komentar yang muncul `Ngapain ke Madura ? Mau liat apa...?` Padahal ada banyak hal yang menarik yang bisa dikunjungi di Madura. Demikian juga dengan kulinernya..... Kita cenderung untuk menganggap remeh. Padahal kuliner Madura enak dan unik lho.....

Penasaran dengan ragam kuliner Madura maka SuFocrew langsung menuju ke tempat yang menyediakan aneka hidangan khas Madura yaitu Reng Oneng Waroeng Madura yang belokasi di tepi kolam renang Surabaya Plaza Hotel. Sesampainya di Reng Oneng SuFocrew langsung melihat kartu menu. Pilihan SuFocrew jatuh pada Nasi Serpang, Soto Pamekasan, Rujak Madura dan untuk minumnya ya mesti Es Pokak lah yang khas.......


Yang pertama Nasi Serpang. Nama Nasi Serpang diambil dari nama desa berjarak beberapa kilometer dari Bangkalan. Desa ini terkenal dengan hasil lautnya sehingga gak heran kalo isinya nasi serpang yang dominan ya seafood. Seperti ikan tongkol yang dimasak bumbu merah, udang dan kerang. Masih ditambah lagi telur, serundeng, cecek atau kulit sapi, bihun dan rempeyek. Rasanya mantab lah.... Karena bumbu yang digunakan adalah bumbu lengkap alias bumbu jangkep. 



Untuk yang hidangan yang berkuah tentu saja SuFocrew sudah tidak sabar menikmati Soto Ayam Pamekasan yang sudah terkenal sejak dulu kala.... Malah ceritanya resep Soto Ayam Pamekasan yang dihidangkan di Warung Reng Oneng adalah resep Soto Ayam Pamekesan yang sama yang dihidangkan untuk Ir Soekarno; presiden pertama kita. Soto Ayam Pamekasan bertekstur bening dengan sedikit warna merah. Sebagai pelengkap ada irisan telur rebus, suwiran ayam dan perkedel kentang serta bihun. Kalo pengen seger SuFoters tinggal menambahkan perasan jeruk nipis...... Apalagi tambah sambal. Waduh, merem melek deh.....



Masih ada lagi yang SuFocrew cicipi yaitu Rujak Madura. Sekilas Rujak Madura tidak berbeda dengan Rujak Cungur khas Surabaya. Tapi jika diamati dengan seksama ternyata banyak juga bedanya. Yang paling terlihat adalah warna, warna Rujak Madura tidak sehitam Rujak Cingur karena petis khas Madura yang digunakan juga berwarna coklat. Lalu setelah disendok isinya ternyata juga ada bedanya. Yaitu di Rujak Madura ditambah rumput laut dan potongan-potongan singkong rebus. Setelah dirasakan ternyata juga ada bedanya lho...... Rujak Madura rasanya cenderung dominan asin saja karena berbeda dengan petis di Surabaya yang ada rasa manisnya, petis madura citarasanya asin saja



Seperti biasa, terakhir adalah bagian review minuman (kalo ada......). Es Pokak yang dihidangkan memberi sensasi unik. Karena sejatinya Pokak adalah minuman yang berbahan Jahe dan Serai sehingga bernuansa hangat. Tapi kali ini Pokak dihidangkan dingin. Sehingga sensasi yang terasa adalah rasa dingin yang perlahan-lahan berubah jadi hangat yang nikmat



Ok SuFoters..... Ternyata kuliner Madura asyik juga kan ??? Ini baru sebagian dari keanekaragaman kuliner Madura. Pengen menikmati yang lain ? SuFoters silahkan mengunjungi Reng Oneng Waroeng Madura. Sok mangga atuh Kang..... Lho lho lho.....??? Kok penutupnya pake bahasa Sunda ??? Ya suka suka yang nulis lah......Bosen kalo nulis tentang kuliner Madura terus pake sepenggal kalimat Madura........

Sumber: www.surabayafood.com