Sabtu, 20 Agustus 2011

Hari Ini (20/08/2001)Tol Semarang – Ungaran Dibuka



Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo memastikan bahwa hari ini, Sabtu (20/8) jalan tol Semarang – Solo seksi 1 (Semarang – Ungaran) mulai dibuka untuk umum. Hal ini sebagai langkah awal untuk mengenalkan jalan ini kepada masyarakat sekaligus untuk diujicoba.

“Saya pastikan penggalan pertama jalan tol Semarang -Solo mulai dibuka tanggal 20 Agustus atau H – 10 lebaran ini,” ungkap Gubernur usai rapat anggaran dengan DPRD Jawa Tengah kemarin.

Pengoperasionalan jalan tol ini, kata Gubernur, diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi di jalur Semarang sampai Ungaran. Kepadatan arus lalulintas di jalur utama ke Yogyakarta dan Surakarta ini sudah sangat tinggi, apalagi saat arus mudik dan balik lebaran.

“Untuk ujicoba pada masa lebaran kali ini pengguna jalan tol Semarang – Ungaran tidak dipungut beaya, alias gratis,” jelas Gubernur.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan, pengoperasionalan jalan tol ini untuk sementara hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil dengan bobot maksimal seperempat ton. Pasalnya rute penggalan pertama tol Semarang – Solo  ini masih pendek dan pintu keluar tol (interchange) di Ungaran belum betul betul siap.



Uji Coba Tol Semarang – Solo Dipastikan H-10


Setelah berkali kali mengalami penundaan, uji coba jalan tol Semarang – Solo seksi 1 (Semarang – Ungaran) dipastikan dilaksanakan mulai H-10 lebaran. Kepastian ini diperoleh setelah Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum  Djoko Murjanto memberikan persetujuan.




Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Danang Atmojo mengatakan hal itu setelah mendampingi Dirjen Bina Marga melakukan pengecekan langsung kondisi  jalan tol Semarang-Ungaran.
“Pak Dirjen sudah mengecek kondisi lapangan dan memberikan persetujuan uji coba operasional jalan tol Semarang-Ungaran pada H-10 Lebaran,” katanya, Kamis (11/8).
Uji coba operasional jalan bebas hambatan sepanjang kurang lebih 11 Km tersebut lanjut Danang, dilakukan sampai H+7 Lebaran 2011.

Selama masa uji coba jalan tol Semarang-Ungaran tak dilakukan pungutan retribusi kepada pengendara kendaraan. “Gratis tak ada pungutan retribusi,” tandasnya.

Hanya saja, sambung Danang, tak semua kendaraan bisa menggunakan fasilitas jalan tol itu karena untuk sementara diperuntukan bagi kendaraan kecil atau pribadi. Sedang kendaraan besar, misalnya truk, bus dan trailer dilarang lewat.

Pembatasan kendaraan ini, untuk menghindari terjadinya kemacetan arus lalulintas di pintu ke luar jalan tol di daerah Ungaran yang jalannya masih sempit.

“Nanti dari hasil uji coba akan dilakukan evaluasi hambatan yang dihadapi sebelum resmi dibuka untuk umum,” ujarnya.

Sebelumnya Direktur Utama PT Trans Marga Jateng (TMJ), pengelola jalan tol Semarang-Ungaran, Agus Suharjanto, menyatakan akan mengoperasional jalan tol Semarang-Ungaran pada H-7 Lebaran mendatang.
Menurut dia, saat ini pembangunan fisik jalan tol Semarang-Ungaran sudah rampung, demikian pula dengan rambu-rambu penunjuk jalan dan lampu penerangan untuk mendukung operasional jalan tol sudah siap




Pintu Keluar Tol Ungaran Rawan Macet


Kecilnya jalur keluar tol (interchange) Ungaran diprediksi akan menjadi titik macet baru pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Kemungkinan ini akan terjadi menyusul segera dibukanya jalan tol Semarang – Solo seksi 1 (Semarang – Ungaran) pada H-7 Lebaran th 2011 ini.

Prediksi ini disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Sasmito dalam kunjungan lapangan di jalan tol Semarang – Ungaran, Jumat (5/8) siang. “Interchange jalan Letjen Suprapto sangat tidak layak dan berpotensi memunculkan titik macet baru,” jelasnya.

Menurut Sasmito, kondisi jalan letjen Suprapto terlalu kecil dan hanya terdiri dari dua lajur untuk dua arah. Kondisi ini tidak sebanding dengan jalan tol yang diperkirakan akan dipadati kendaraan para pemudik.

Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan pemerintah pusat segera mengalokasikan dana untuk pembebasan tanah sepanjang jalan Letjen Suprapto untuk pelebaran jalan yang menjadi pintu keluar tol Ungaran ini.

“Idealnya interchange itu dua jalur dan empat lajur. Sementara yang ada saat ini dua jalur dua lajur. Ini akan menjadi masalah tersendiri,” pungkasnya.


Sumber: http://berita21.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar