Rabu, 28 September 2011

FUI: Kasus Ambon Ditengarai Ditutup-Tutupi!

Antara/Izaac Mulyawan
FUI: Kasus Ambon Ditengarai Ditutup-Tutupi!
Sejumlah anggota TNI membersihkan puing di Kota Ambon, Senin (12/9). 
Situasi dan kondisi keamanan di Kota Ambon kini mulai kondusif setelah 
sebelumnya terjadi kericuhan antar warga. 


Selasa, 27 September 2011 13:57 WIB
Ahmed Widat, relawan Forum Umat Islam (FUI) menduga kasus kerusuhan Ambon (11/9) sengaja ditutup-tutupi oleh pemerintah agar tak terlihat besar.

Ia yang berhasil masuk ke Ambon tanpa ada pemeriksaan khusus sejak Jumat (16/9) sampai Kamis (22/9), mengungkapkan sempat bertemu dengan pengungsi dan koordinator pengungsi yang juga aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Ketika itu, banyak pengungsi yang tinggal di Masjid Al-Fatah, Masjid Jami' dan beberapa sekolah. Oleh pemerintah setempat, pengungsi ini disuruh kembali ke rumahnya masing-masing. "Hal ini disebabkan agar kasus ini tidak terlihat seperti kasus besar," katanya, Selasa (27/9).

Namun sampai saat ini, warga masih bertahan di pengungsian karena rumah yang terbakar belum direnovasi. Sebanyak 530 jiwa mengungsi di Masjid Jami', 330 jiwa di Masjid Al-Fatah, 1.382 mengungsi di SD 19, SD 30, SD 68 dan SD 69.

Sekretaris Jenderal FUI KH Muhammad Al-Khathtath menambahkan, pengungsi saat ini membutuhkan bahan bangunan untuk renovasi rumah, bahan pangan, pakaian dan obat-obatan. "Masyarakat juga membutuhkan sertifikat tanah. Pasca bentrok, biasanya banyak masyarakat yang akan menjual rumahnya dengan harga murah," ujarnya.

www.republika.co.id




Republika/Yogi Ardhi
SBY Bikin Bingung Anggota MUI
Cholil Ridwan

SBY Bikin Bingung Anggota MUI

Selasa, 27 September 2011 12:45 WIB
KH Cholil Ridwan, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengungkapkan keheranannya terhadap presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keheranan ini diungkapkan saat Forum Umat Islam (FUI) mengungkapkan hasil investigasi kerusuhan Ambon, di kantor MUI, Jakarta, Selasa (27/9).

"Kasus bom di Solo yang hanya satu korbannya, SBY langsung berkomentar. tapi kasus Ambon yang korbannya sampai ratusan, SBY tak memberikan suara,'' katanya.

Ia mengira kasus Ambon sengaja ditutup-tutupi agar tak kelihatan besar. "Di Solo, Presiden sudah memerintahkan untuk segera merenovasi lokasi. Tapi, tidak demikian di Ambon", ungkapnya.

Kerusuhan Ambon pada Ahad (11/9) menimbulkan kerusakan setidaknya 198 rumah. Sebanyak lima orang dilaporkan tewas, 43 korban luka tembak dan 62 luka berat.

Cholil juga mengira bahwa kerusuhan Ambon bukan hal yang kebetulan. "Bertepatan dengan peringatan 11 September,'' katanya.

FUI, yang diwakili oleh KH Muhammad Al Khaththah, membeberkan hasil investigasi kerusuhan Ambon. Mereka meminta agar MUI membuat tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasus ini.


www.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar