Senin, 31 Oktober 2011

Kandungan Gizi Alpukat




Apokat, Avokad, alpukat, Avocado atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
 
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal dari bahasa Aztek, ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
 
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakao, jagung, dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
 
Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna coklat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan.

Sekitar 75% dari kalori sebuah alpukat datang dari lemak, yang sebagian besar adalah lemak tak jenuh tunggal.Alpukat juga memiliki kalium 60% lebih dari pisang. Mereka kaya akan vitamin B, serta vitamin E dan vitamin K. Alpukat memiliki kandungan serat yang tinggi antara buah-buahan -. Termasuk 75% larut dan serat larut 25%   A triol lemak (fatty alcohol) dengan satu ikatan rangkap, avocadene (16-heptadecene-1 ,2,4-triol), ditemukan dalam alpukat. 
 


Asupan tinggi alpukat telah terbukti memiliki efek yang menguntungkan terhadap kadar kolesterol serum darah. Khususnya, setelah tujuh hari diet kaya alpukat, pasien hiperkolesterolemia menunjukkan penurunan 17% kadar kolesterol total serum. Penelitian juga menunjukkan penurunan 22% di kedua tingkat LDL (kolesterol berbahaya) dan trigliserida dan peningkatan 11% pada HDL (kolesterol bermanfaat) tingkat [30] Selain itu tim Jepang disintesis empat komponen kiral dan diidentifikasi (2R, 4R). - 16-heptadecene-1, 2, 4-triol sebagai komponen antibakteri alami .

Nilai Kandungan gizi Alpokat per 100 g (3.5 oz)
Energi 670 kJ (160 kcal)
Karbohidrat 8,53 g
Gula 0,66 g
Diet serat 6,7 g
Lemak 14,66 g
2.13 g jenuh
monounsaturated 9,80 g
polyunsaturated 1,82 g
Protein 2 g
Thiamine (Vit. B1) 0,067 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,130 mg (9%)
Niacin (Vit. B3) 1.738 mg (12%)
Asam pantotenat (B5) 1,389 mg (28%)
Vitamin B6 0,257 mg (20%)
Folat (Vit. B9) 81 mg (20%)
Vitamin C 10 mg (17%)
Kalsium 12 mg (1%)
Besi 0,55 mg (4%)
Magnesium 29 mg (8%)
Fosfor 52 mg (7%)
Kalium 485 mg (10%)
Seng 0,64 mg (6%)

Sumber: USDA Nutrient database
http://eemoo-esprit.blogspot.com

2 komentar: