Senin, 31 Oktober 2011

Kandungan Gizi Rambutan


Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).
Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti durian dan mangga.


Perbaikan varietas yang dilakukan di Indonesia dan sejumlah negara lain hingga saat ini dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah. Di Indonesia, Balai Penelitian Buah Solok yang melakukan tugas ini. Pola perbaikan yang diterapkan hingga saat ini adalah seleksi dari plasma nutfah yang tumbuh di berbagai pusat keanekaragaman di Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan, serta Jawa. Lembaga di Malaysia yang melakukan perbaikan kultivar adalah MARDI.

Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga 2005 adalah
1. 'Rapiah' dari Pasarminggu,
2. 'Bahrang' dari Langkat,
3. 'Lebakbulus' dari Pasarminggu,
4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5. 'Nona' dari Kampar, Riau,
6. 'Binjai' dari Pasarminggu
7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Kalimantan Selatan,
11.'Narmada' dari NTB,
12.'Kundur' dari Riau

Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik untuk keperluan terntentu, seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang dianjurkan untuk digunakan sebagai batang bawah dalam okulasi.




Kandungan Gizi Rambutan 100 g
Energi 343 kJ (82 kcal)
Karbohidrat 20,87
Diet serat 0,9
Fat 0,21
Protein 0,65
Air 78,04 g
Vitamin A equiv. 0 mg (0%)
Vitamin A IU 3
- Beta-karoten 2 mg (0%)
Thiamine (Vit. B1) 0,013 mg (1%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,022 mg (1%)
Niacin (Vit. B3) 1,352 mg (9%)
Asam pantotenat (B5) 0.018 mg (0%)
Vitamin B6 0,020 mg (2%)
Folat (Vit. B9) 8 mg (2%)
Vitamin B12 0.00 mg (0%)
Vitamin C 4,9 mg (8%)
Kalsium 22 mg (2%)
Besi 0,35 mg (3%)
Magnesium 7 mg (2%)
Mangan 0,343 mg (17%)
Fosfor 9 mg (1%)
Kalium 42 mg (1%)
Sodium 11 mg (0%)
nilai gizi dan bobot adalah untuk bagian yang dapat dimakan

Sumber: USDA Nutrient database
http://eemoo-esprit.blogspot.com

2 komentar: