Kamis, 27 Oktober 2011

Oktober Penduduk Dunia Mencapai 7 Miliar



















Populasi penduduk dunia saat ini telah mencapai 6,77 miliar dan pada 31 Oktober 2011 jumlah penduduk dunia akan tembus angka 7 miliar. Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengingatkan bahwa bulan depan bayi ke 7 milyar penduduk dunia akan lahir.

Sekjen PBB Bank Ki-moon menyinggung lahirnya bayi ke-7 miliar ini dalam Sidang Umum PBB-66 yang tengah berlangsung di New York seperti dilaporkan Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, yang tengah mengikuti Sidang Majelis Umum PBB itu.

Menurut Prof Tjandra, dalam menyambut jumlah penduduk 7 miliar pada bulan depan, ada 5 hal penting yang tengah menjadi pembahasan PBB pada Sidang Majelis Umum PBB ke-66 di di gedung PBB New York, antara lain:
1. Pembangunan berkelanjutan
2. Pencegahan
3. Membangun dunia yang lebih aman
4. Dukungan negara dalam transisi
5. Pentingnya peran perempuan.

Jumlah penduduk dunia yang mencapai 7 miliar di bulan Oktober 2011 ini jumlahnya lebih banyak 1 miliar dibandingkan 12 sampai 13 tahun lalu. Artinya, setiap 13 tahun penduduk dunia bertambah 1 miliar orang. Padahal dulu perlu waktu 130 tahun untuk tambah 1 miliar penduduk dunia.

Dari jumlah 7 miliar orang di dunia, Indonesia adalah negara penyumbang pertambahan penduduk kelima terbesar di dunia. Sedangkan negara yang jumlah penduduknya besar belum tentu menjadi penyumbang terbanyak.

Meski saat ini China memiliki populasi terbanyak penduduk dunia (1,34 miliar), namun untuk pertambahan penduduknya China kalah jauh dari India. Indonesia yang jumlah penduduknya lebih sedikit dari Amerika justru pertambahan penduduknya melebihi Amerika.

Secara keseluruhan, negara yang menjadi penyumbang terbanyak terhadap jumlah penduduk dunia, yaitu:
1. India (18 juta per tahun)
2. China (11 juta per tahun)
3. Nigeria
4. Pakistan
5. Indonesia (3,5-4 juta per tahun)

Lantas apa yang terjadi bisa populasi penduduk dunia tembus 7 miliar?


Ada 7 isu pokok yang harus dihadapi dari jumlah 7 miliar penduduk dunia, yaitu:

1. Kemiskinan dan ketidaksetaraan
Mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan juga dapat memperlambat pertumbuhan penduduk.

2. Perempuan dan anak perempuan
Membebaskan kemampuan perempuan dan anak perempuan akan mempercepat kemajuan di segala bidang.

3. Generasi muda
Dengan keterbukaan terhadap teknologi baru, proporsi penduduk muda yang besar dan saling berhubungan sedang melakukan transformasi politik dan budaya.

4. Kesehatan dan hak reproduksi
Memastikan bahwa setiap anak diinginkan dan setiap persalinan aman sehingga akan mengarah pada keluarga yang lebih kecil dan kuat.

5. Lingkungan: bumi sehat, umat manusia sehat
Sebanyak 7 miliar manusia dan mereka yang akan ada setelahnya bergantung pada kesehatan bumi kita.

6. Penuaan penduduk
Fertilitas yang lebih rendah dan usia hidup yang lebih panjang menambah tantangan baru di seluruh dunia.

7. Urbanisasi
Sebanyak 2 miliar orang lagi akan hidup di kota, sehingga membutuhkan rencana untuk mereka.





Jumlah kelahiran di dunia lebih banyak dibanding dengan jumlah kematian

Dengan 19 kelahiran per 1.000 populasi, diperkirakan ada sekitar 360.000 kelahiran per hari terjadi di dunia. Dan dengan 8 kematian per 1.000 populasi, berarti ada sekitar 151.600 orang yang meninggal setiap hari di seluruh dunia, seperti dikutip wholesomewords.org. (detik)

Sumber: http://update707.blogspot.com




BKKBN: Oktober 2011, Jumlah Penduduk Dunia 7 Miliar


BKKBN: Jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Tanah Air pada 2045 menjadi sekitar 450 juta jiwa, hal ini berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

BKKBN: Jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Tanah Air pada 2045 menjadi sekitar 450 juta jiwa, hal ini berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.






















Indonesia perlu waspada dan mempersiapkan diri menyusun program pengendalian jumlah penduduk. Pasalnya, pada Oktober 2011 nanti jumlah penduduk di seluruh dunia diperkirakan mencapai angka yang fantastis yakni tujuh miliar jiwa.

"Jumlah tersebut tentu sangat fantastis sehingga harus kita waspadai dan persiapkan," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief pada acara Seminar dan Peluncuran Kampanye "Dunia dengan Tujuh Miliar Penduduk" di Jakarta, Rabu.

Sugiri menjelaskan, berdasarkan sensus 2010 diketahui pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun.

"Dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi Indonesia ikut menyumbang angka yang besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan," katanya.

Padahal, jumlah penduduk dunia yang tinggi bisa menimbulkan banyak masalah negatif jika tidak diantisipasi dengan berbagai program dan kebijakan yang intensif.

Menurut Sugiri, ada sejumlah hal yang harus dilakukan dalam menyikapi tingginya angka penduduk dunia pada tahun 2011 ini. "Yang pertama adalah melakukan upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, contohnya dengan revitalisasi program keluarga berencana (KB)," katanya.

Yang kedua adalah menemukan teknologi yang baru untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang ditimbulkan.

"Teknologi yang paling diharapkan adalah dalam bidang pangan, karena ketersediaan pangan sangat terkait erat dengan jumlah penduduk, jumlah penduduk yang besar bisa menimbulkan tidak tercukupinya kebutuhan pangan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) untuk Indonesia, Jose Ferrari mengatakan Indonesia menjadi salah satu contoh bagi dunia dalam menekan laju pertumbuhan penduduk dengan program KB.

Di antaranya selama 30 tahun belakangan, jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan bisa mencapai 335 juta hingga 340 juta penduduk pada 2010 ternyata “hanya” berkisar di angka 234 juta jiwa.

Dengan demikian pihaknya menilai Indonesia telah berhasil menekan angka kelahiran sebesar 100 juta jiwa melalui program KB.

http://www.investor.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar